Anda di halaman 1dari 13

Pernikahan Dalam Islam

Kelompok 11
1. Silviana Nur Kholifah (2203026022)
2. Tri Anugrah Putri (2203026036)
3. Nurazlina (2203026075)
4. Alinda Naziratul Ulfa (2203026077)
Poin
Pembahasan

2 4
1 3
Hukum Nikah Syarat
Pengertian Tujuan Nikah Pernikahan
Pernikahan

9
6 7
Kesimpulan
Wali Hikmah
5 Nikah Pernikahan 8

Rukun Talak
Nikah
Pengertian Pernikahan
Kata nikah berasal dari Bahasa Arab yang berarti (al-jam’u) atau bertemu,
berkumpul. Menurut istilah, nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang lelaki dan
perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga melalui akad yang dilakukan
menurut hukum syariat islam.
Dalam konspilasi hukum Islam (KHI) dijelaskan bahwa perkawinan adalah
pernikahan, yaitu akad yang kuat atau mitsaqan ghalizhan untuk mentaati perintah Allah
Swt. Dan melaksanakannya merupakan ritual ibadah. Rasulullah Saw. Bersabda
“Dari Abdullah bin Mas’ud RA Rasulullah Saw berkata kepada kami. Hai para pemuda,
barangsiapa diantara kamu telah sanggup menikah,maka nikahlah. Karena nikah itu
dapat menundukkan mata dan memelihara faraj(kelamin) dan barang siapa tidak
sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu menjadi perisai (dapat
melemahkan sahwat)”.(HR. Bukhari Muslim)
Hukum Nikah
Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah
mubah dalam artian boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.
Meskipun demikian ditinjau dari segi kondisi orang yang akan
melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi
berikut
• Jaiz atau mubah
• Wajib
• Sunah
• Makruh
• Haram
Tujuan Pernikahan
Untuk memperoleh kebahagiaan dan
Untuk melaksanakan perintah Allah
ketenangan hidup (sakinah)
Swt.

Mengikuti Sunah Rasulullah Saw.


Untuk membina rasa cinta dan kasih
sayang

Untuk memenuhi kebutuhan seksual Untuk memperoleh keturunan yang


yang sah dan diridhoi Allah SWT. sah
Syarat Pernikahan

Akad harus dihadiri oleh minimal


01 Wanita yang akan dinikahi adalah
02 dua orang saksi di mana mereka
halal baginya dan bukan haram
untuk sementara maupun harus baligh dan berakal dan
selamanya. mendengar ucapan ijab qabul
secara jelas.

Adanya wali yang memiliki Calon suami harus laki-


03 kekuasaan untuk menikahkan 04 laki,beragama Islam,
seorang perempuan di bawah mampu (fisik dan
perwaliannya. psikologis), dan memiliki
kerelaan diri untuk
menikah.
Rukun Nikah
Dua orang saksi dengan syarat
Calon suami dengan syarat
 Beragama Islam • Islam
 Berjenis kelamin Laki-laki • Dewasa
 Ada orangnya atau jelas Wali nikah dengan syarat • Sehat akalnya
identitasnya • Tidak fasik
• Mukallaf (Islam, dewasa, sehat,
 Setuju untuk menikah • Hadir dalam akad nikah
berakal)
 Tidak memiliki halangan untuk
Laki-laki merdeka
menikah Adil
Tidak sedang ihrom haji atau
Umroh

Calon istri dengan syarat


 Beragama Islam ( ada yang
Ijab dan Qobul
menyebutkan mempelai wanita Dengan kata-kata “nikah”
boleh beraga nasrani maupun atau yang semakna dengan
yahudi)
itu. Berurutan anatara ijab
 Berjenis kelamin Perempuan
dan qobul
 Ada orangnya atau jelas
identitasnya
 Setuju untuk menikah
 Tidak terhalang untuk menikah
WALI NIKAH
Wali Nasab Wali Hakim

Wali nasab adalah anggota keluarga laki-laki dari Wali Hakim adalah wali nikah yang
calon mempelai perempuan yang mempunyai ditunjuk oleh Menteri Agama atau
hubungan darah dengan calon mempelai pejabat yang ditunjuk olehnya, yang
perempuan dari pihak ayah menurut ketentuan diberi hak dan kewenangan untuk
hukum Islam. bertindak sebagai wali nikah
Hikmah Pernikahan
• Pernikahan merupakan jalan keluar yang paling
baik untuk memnuhi kebutuhan seksual.
• Pernikahan merupakan jalan terbaik untuk
memuliakan anak, memperbayak keturuan,
melestarikan hidup manusia, serta memlihara
nasab.
• Pernkahan akan mempererat tali kekeluargaan
yang dilandasi rasa saling menyayangisebagai
modal kehidupan masyaraka yang aman dan
sejahtera, dan masih banyak lagi hikmah yang bias
di dapatkan dari pernikahan.
Pengertian Talak

Dalam ketentuan hukum pernikahan Islam, talak artinya melepas ikatan pernikahan
dengan ucapan talak atau perkataan lain yang bermaksud sama. Al-Wahhab
menyatakan bahwa talak adalah melepas tali akad nikah dengan kalimat talak dan yang
semacamnya.

Maksudnya ialah memutuskan ikatan pernikahan yang dulu diikat oleh akad ijab dan
kabul sehingga status suami istri di antara keduanya menjadi hilang. Termasuk juga
hilangnya hak dan kewajiban antara keduannya
Macam-macam Talak

1) Talak Munajjaz atau Mu‘Ajjal


Jenis ini yang dijatuhkan pada saat shighat-nya diucapkan. Ungkapan seperti itu berakibat jatuhnya talak pada
saat itu pula selama suami yang mengucapkan termasuk orang yang dianggap sah menjatuhkan talak, dan istri
yang ditalak termasuk orang yang sah dijatuhi talak.

2) Talak Mudhaf
Ini adalah jenis talak yang disandarkan tercapainya pada waktu yang akan datang.Artinya talak itu jatuh sejak
diucapkan, karena mustahilnya menyandarkan sesuatu kepada waktu lampau, kecuali jika yang maksud
perkataan itu adalah memberi tahu.

3) Talak Mu‘allaq
Disebut juga talak bersyarat atau lebih dikenal dengan nama ‘talak ta‘liq’.
Ini adalah talak yang digantungkan terjadinya pada sesuatu di waktu yang akan datang. Biasanya menggunakan
kata-kata jika, apabila, kapan pun, dan sejenisnya
Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang
sangat penting bagi manusia untuk berkembang biak, memiliki keturunan,
mempertahan keberadaannya dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan
oleh agama islam sehingga kita bisa berkembangbiak dengan baik dan
benar menurut islam.
Islam memandang bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang
luhur dan sakral, bermakna ibadah Allah mengikuti sunnah Rasullah dan
dilaksanakan atas dasar keikhlasan,tanggung jawab dan mengikuti
ketentuan ketentuan hukum yang harus diindahkan.
Tanpa Pernikahan dan aturan-aturan Islam, maka
manusiakemungkinan akan berzina,
bergantiganti pasangan, melakukan seks bebas sehingga mereka akan mirip
seperti binatang
yang selalu berganti-ganti pasangan.
Talak adalah melepas tali akad nikah dengan kalimat talak dan yang
semacamnya. Maksudnya ialah memutu TFskan ikatan pernikahan yang
dulu diikat oleh akad ijab dan kabul sehingga status suami istri di antara
keduanya menjadi hilang. Termasuk juga hilangnya hak dan kewajiban
antara keduannya. Jenis ini yang dijatuhkan pada saat shighat-nya
diucapkan. Ini adalah talak yang digantungkan terjadinya pada sesuatu di
waktu yang akan datang. Biasanya menggunakan kata-kata jika, apabila,
kapan pun, dan sejenisnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai