Anda di halaman 1dari 14

• Perdarahan keluar dari depan atau

belakang hidung
• beratnya perdarahan, frekuensi, lamanya
perdarahan,
• penyebab perdarahan
• riwayat perdarahan hidung sebelumnya,
Anamnesis • keluhan mengenai kelainan pada kepala
dan leher yang berkaitan dengan gejala-
gejala yang terjadi pada hidung,
• riwayat penyakit lain seperti hipertensi,
kelainan perdarahan, dan
• riwayat pengobatan.
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran tekanan darah
• Rinoskopi anterior
• Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding
lateral hidung dan konkha inferior harus diperiksa dengan
cermat
• Rinoskopi posterior
• Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior
penting pada pasien dengan epistaksis berulang dan
sekret hidung
Pemeriksaan
Penunjang

Rontgen sinus dan Endoskopi Skrining terhadap


CT-Scan atau MRI hidung koagulopati

Rontgen sinus dan Tes-tes yang tepat


CT-Scan atau MRI untuk melihat atau termasuk waktu protrombin
penting mengenali menyingkirkan serum, waktu
neoplasma atau kemungkinan tromboplastin parsial,
infeksi. penyakit lainnya jumlah platelet dan waktu
perdarahan.
Prinsip utama dalam menanggulangi
epistaksis, yaitu :

memperbaiki
menghentikan
keadaan
perdarahan
umum

mencegah
mencegah
berulangnya
komplikasi
epistaksis
Tentukan sumber perdarahan
• Pasang tampon anterior dengan adrenalin 1/10.000 dan
lidocain/pantocain 2%
• Tampon ini dibiarkan selama 3-5 menit, evaluasi lokasi perdarahan
Epistaksis • duduk dengan kepala ditegakkan,
ringan pada • cuping hidung ditekan ke arah septum selama
anak beberapa menit.

•Gulungan kapas yang telah dibasahi dengan anestetik lokal dan


Perdarahan
dekongestan lalu dimasukkan dengan hati-hati ke dalam hidung.
anterior •Bila perdarahan tidak berhenti, pemasangan tampon diulangi

• tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan


Bila sumber
Nitras Argenti 20-30% / Asam Triklorasetat 10%,
telah terlihat
• Elektrokauter

Perdarahan
•Tampon anterior
masih terus
berlangsung
•Tampon rol anterior
Tampon Bellocq
 Balon Intranasal
 Obat-obat hemostatik  tidak terlalu efektif

 Ligasi Arteri  untuk epistaksis yang berat,


dimana tidak dapat diatasi dengan tampon
posterior
 Selama pemasangan tampon (3-4 hari),
kenyamanan pasien akan terganggu
◦ pemberian sedatif dan analgesik
 Pertimbangan untuk pemberian antibiotik
broad spektrum
◦ untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat
kuman patogen selama pemasangan tampon.
Batasi
penggunaan
Gunakan gel hidung
obat – obatan
larut air di hidung,
oleskan dengan cotton yang dapat
bud. Jangan masukkan meningkatkan
Gunakan
cotton bud melebihi 0,5 perdarahan
semprotan hidung
atau tetes larutan
– 0,6cm ke dalam Bersin seperti aspirin
hidung atau
garam, pada kedua melalui
lubang hidung dua ibuprofen.
sampai tiga kali mulut
Hindari
sehari.
Hindari meniup memasukkan
Gunakan alat
melalui hidung benda keras
untuk terlalu keras ke dalam
melembabkan
hidung,
udara di
termasuk jari.
rumah
Komplikasi akibat epistaksis
• syok
• anemia
• iskemi cerebri, insufisiensi koroner dan infark
miocard
• peningkatan PCO2 dan penurunan PO2 pada pasien
dengan riwayat paru atau jantung dapat
menimbulkan IMA dan gangguan pembuluh darah
otak.
• Tampon anterior
• sinusitis
Komplikasi • air mata yang berdarah (bloody tears)
akibat • septikemia.
pemasangan • Tampon posterior
tampon • otitis media
• haemotympanum
• laserasi palatum mole dan sudut bibir

Anda mungkin juga menyukai