Anda di halaman 1dari 19

Bell’s Palsy & Tic Facialis

Presented by Safira
Bell’s Palsy
Nama penyakit yang menyerang saraf wajah
hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada
salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi saraf VII
(saraf fascialis). Berbeda dengan stroke,
kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan
kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah,
seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa
meniup, dan sejenisnya.
Bell’s Palsy

Why we should aware?

Di Indonesia, data yang dikumpulkan dari 4 buah Rumah sakit


di Indonesia didapatkan frekuensi Bell’s palsy sebesar 19,55%
dari seluruh kasus neuropati (kelumpuhan saraf) dan
terbanyak pada usia 21 – 30 tahun. Lebih sering terjadi pada
wanita daripada pria.
Bell’s Palsy

Penyebab Bell's Palsy. Bell's


palsy disebabkan oleh saraf yang
mengendalikan otot atau saraf
wajah yang mengalami
peradangan atau terhimpit.
Bell’s Palsy
Setidaknya 80-90% penderita Bell's palsy kembali pulih sempurna dalam waktu
6 minggu hingga 3 bulan.

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kemungkinan seseorang


menderita komplikasi (penyakit lebih lanjut) jangka panjang, yakni:
Usia lebih dari 60 tahun
Kelumpuhan total
Penurunan pengecapan atau produksi ludah pada sisi yang lumpuh
Nyeri pada daerah belakang telinga
Penurunan produksi air mata
Memiliki penyakit hipertensi atau diabetes
Tidak mengalami tanda pemulihan setelah 4 bulan
Bell’s Palsy

1. Terlalu lama berada di dalam ruang ber-AC


2. Terkena semburan AC / kipas angin langsung
ke wajah.
3. Mengendarai motor tanpa helm yang menutup
wajah dengan rapat.
4. Mandi air dingin di malam hari.
5. Terpapar Virus penyebab bell’s palsy
Bell’s Palsy

Virus penyebab Bell’s Palsy:

• Herpes kelamin (herpes simplex)


• Cacar air dan sirap (herpes zoster)
• Monosit (Epstein-Barr)
• Penyakit pernapasan (Adenovirus)
• Campak Jerman (rubella)
• Gondok (virus gondok)
• Influenza (flu B)
• HFMD (Coxsackievirus).
Bell’s Palsy
Bell’s Palsy
Gangguan pada mata.
Kesulitan makan, minum, dan bicara.
Kelemahan atau kelumpuhan otot secara terus-menerus.
Otot wajah berkedut.
Kemampuan indera perasa menurun.
Hipersensitivitas terhadap bunyi.
Pelemahan sisi yang di tandai dengan mulut terkulai.
Penutupan mata yang tidak menyeluruh di sisi yang melemah
Pelemahan facial unilateral, terkadang disertai nyeri pegal di sekitar sudut
rahang atau di belakang telinga.

Khususnya pada Bell’s palsy yang terkait dengan faktor keturunan, ada kemungkinan
kondisi ini akan terulang kembali di masa mendatang.
Tic Facialis
Tic fasialis adalah suatu keadaan terjadinya gangguan
gerakan wajah tidak disadari, yang tidak terasa sakit
yang disebabkan karena kerusakan syaraf cranial VII
(N. Fasialis). Gerakan pada tic fasialis bersifat
setempat pada otot tertentu, sejenak, namun berkali.

Tic fasialis berasal dari kata tic dan fasialis. Tic termasuk
salah satu bentuk hyperkinetic movement disorders,
disamping athetosis, chorea, dystonia, myoclonus, dan
tremor (Dito, 2009).
Tic Facialis
Tic Sederhana Tik motor kronis
1.Mengedip. - Sinonim: tik motor kronik.
- Berlangsung > 12 bulan, bahkan bertahun-tahun.
2.Menyeringai.
- Ciri khasnya:
3.Gerakan mulut. 1. Gerakannya kompleks.
4.Mengangkat bahu. 2. Urutan gerakannya jelas.
5.Gerak sentakan kepala 3. Muncul secara spontan atau tiba-tiba.
atau tangan dan kaki. 4. Gerakannya lebih lama dibandingkan tik motor sederhana.
5. Gerakannya seperti bertujuan, meskipun sebenarnya
tidak bertujuan.
- Contoh gerakannya:
1. Mendehem.
2. Gerakan wajah.
3. Tubuh menjadi melengkung.
4. Menggeleng-gelengkan kepala.
5. Menyentuh, memukul, mencium, melompat.
Tic Facialis
Tik vokal
- Muncul lebih lambat.
- Berupa:
1.Batuk.
2. Bersin.
3. Menyalak.
4.Ekolalia (mengulang apa yang didengar). Sindrom Tourette
5.Koprolalia (memaki dengan kata-kata kotor - Sinonim: sindrom Gilles de la Tourette, tics konvulsif,
dan jorok) tics herediter multipleks.
- Definisi: tik motor kronis disertai tik vokal dengan syarat
tertentu, misalnya: multipel, sering berubah, terjadi beberapa
kali dalam sehari, usia < 18 tahun, tidak disebabkan oleh obat-
obatan (seperti stimulan), tidak ada penyakit yang memicu.
- Gejala telah ada selama > 1 tahun.
- Gejalanya berupa:
1. Gerakan involuntar kompleks, misalnya:
a. Echolalia (suka meniru/mengulangi suara yang didengar)
b. Menggerutu, batuk-batuk.
c. Suara menggonggong/bersiul.
2. Perubahan kepribadian: suka marah/mengomel.
3. Coprolalia (berkata kotor, jorok, cabul).
Pengobatan & Therapy
Bell's palsy biasanya sembuh sendiri dalam waktu enam bulan. Terapi fisik dapat membantu
mencegah kontraksi otot permanen.

Terapi Terapi fisik


Mengembalikan kekuatan otot dan fungsi melalui latihan. fisioterapi (termasuk latihan otot-otot
wajah, melatih ulang saraf dan otot, dan akupuntur),

Obat Steroid
Mengubah atau mensimulasikan efek hormon, sering digunakan untuk mengurangi inflamasi atau
untuk perbaikan dan pertumbuhan jaringan. suntikan botox, dan terapi pembedahan.

Antivirus
Mengurangi kemampuan virus untuk berkembang biak (bereplikasi).

Perawatan diri
Air mata buatan; Air mata buatan Melembapkan mata untuk memberikan bantuan yang
menenangkan. Penutup mata Penutup yang digunakan untuk melindungi mata dari
cedera.Spesialis Terapis fisik, Ahli Syaraf, Penyedia perawatan primer (PCP), dan Dokter
pengobatan darurat
Pengobatan & Therapy
• Tersenyum.
• Mengerucutkan mulut, kemudian bersiul.
• Mengatupkan bibir.
• Mengerutkan hidung.
• Mengerutkan dahi.
• Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menarik sudut mulut secara manual.
• Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari.
• Ngunyah permen karet

Latihan ini biasanya dilakukan minimal 2-3 kali sehari, akan tetapi kualitas latihan lebih utama
daripada kuantitasnya. Pada fase akut dapat dimulai dengan kompres hangat dan
pemijatan pada wajah, hal ini berguna mengingkatkan aliran darah pada otot-otot wajah.
Pengobatan & Therapy
Pengobatan & Therapy
Pengobatan & Therapy
Terima Kasih
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai