Anda di halaman 1dari 17

KRISIS TIROID

Pembimbing
dr.chrisni
Oleh :
Peri Hidayat
KRISIS TIROID
 Krisis tiroid merupakan komplikasi hipertiroidisme yang ditandai
oleh demam tinggi, takikardi, mual, muntah, agitasi, dan psikosis.
 Awalnya, timbul hipertiroidisme yang merupakan kumpulan gejala
akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang beredar dengan atau
tanpa kelainan fungsi kelenjar tiroid.
 Ketika jumlahnya menjadi sangat berlebihan, terjadi kumpulan
gejala yang lebih berat, yaitu tirotoksikosis. Krisis tiroid
merupakan keadaan dimana terjadi dekompensasi tubuh terhadap
tirotoksikosis tersebut.
ETIOLOGI
Krisis tiroid merupakan keadaan hipertiroidisme yang ekstrim, dan
biasanya terjadi pada individu dengan hipertiroidisme yang tidak
diobati. Faktor pencetus lain termasuk:
 Trauma dan tekanan
 Infeksi
 Pembedahan tiroid pada pasien dengan overaktivitas kelenjar tiroid
 Menghentikan obat-obatan yang diberikan pada pasien hipertiroidisme
 Dosis penggantian hormone tiroid yang terlalu tinggi
 Pengobatan dengan radioaktif yodium
 Persalinan
PATOGENESIS

 Perubahan kadar hormon tiroid mendadak di


sirkulasi paska bedah, pemberian yodium
radioaktif, dan faktor pencetus lainnya.
 Diduga : intoleransi jaringan terhadap T3 dan
T4
GAMBARAN KLINIS
 Pada anamnesis :
• kehilangan berat badan sebesar 15% dari berat badan sebelumnya,
• Nyeri dada,
• Menstruasi yang tidak teratur pada wanita,
• Sesak nafas,
• Mudah lelah,
• Banyak berkeringat,
• Gelisah
• Emosi yang tidak stabil.
• Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, nyeri perut.
 Pada pemeriksaan fisik, ditemukan :
• Demam > 38,5oC. Pasien bahkan dapat mengalami hiperpireksia
hingga melebihi 41oC dan keringat berlebih.
• Tanda-tanda kardiovaskular seperti hipertensi atau hipotensi
pada fase berikutnya dan disertai syok.
• Tanda-tanda gagal jantung antara lain aritmia
• Tanda-tanda neurologik mencakup agitasi dan kebingungan,
hiperrefleksia dan tanda piramidal transien, tremor, kejang, dan
koma.
• Tanda-tanda tirotoksikosis mencakup tanda orbital dan goiter..
Kecurigaan akan terjadi krisis apabila terdapat triad :
 Menghebatnya tanda tirotoksikosis

 Kesadaran menurun

 Hipertermia
SKOR INDEKS KLINIS KRISIS TIROID DARI BURCH-WARTOSKY.

KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK KRISIS TIROID


Disfungsi pengaturan panas (suhu)
 99-99.9 5
 100-100.9 10
 101-101.9 15
 102-102.9 20
 103-103.9 25
 > 104.0 30
Efek pada susunan saraf pusat
 Tidak ada 0
 Ringan (agitasi) 10
 Sedang (delirium, psikosis, letargi berat) 20
 Berat (koma, kejang) 30
Disfungsi gastrointestinal-hepar
 Tidak ada 0
 Ringan (diare, nausea/muntah/nyeri perut) 10
 Berat (ikterus tanpa sebab yang jelas) 20
Disfungsi kardiovaskular (takikardi)
 99-109 5
 110-119 10
 120-129 15
 130-139 20
 > 140 25
Gagal jantung
 Tidak ada 0
 Ringan (edema kaki) 5
 Sedang (ronki basal) 10
 Berat (edema paru) 15
Fibrilasi atrium
 Tidak ada 0
 Ada 10
Riwayat pencetus
 Ada 0
 Tidak ada 10
Ket: pada kasus tirotoksikosis pilih angka tertinggi.
> 45 Highly Suggestive
25-44 Suggestive of Impending Storm
< 25 kemungkinan kecil
GAMBARAN LABORATORIUM
 ↑ kadar T3, T4 dan bentuk bebasnya, ↓ kadar TSH
 Bisa ditemukan anemia normositik normokrom dengan
limfositosis relative
 Hiperglikemia sering ditemukan
 Enzim transaminase hati meningkat
 Azotemia prarenal akibat gagal jantung dan dehidrasi
PENATALAKSANAAN
 Berikan cairan untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit (NaCl) dan
kalori (Glukosa), vitamin, oksigen.
 Koreksi hipertiroidisme dengan cepat :
 Blok sintesis hormon baru :

- PTU dosis besar (loading doses 600 -1000mg)


diikuti dengan dosis 200 mg tiap 4 jam, dengan total
dosis per hari 1000 – 1500 mg
 Blok keluarnya cikal bakal hormon dengan solusio lugol
atau SSKI (larutan kalium yodida jenuh)
 Menghambat konversi perifer dari t4  t3 dengan
propanolol
 Pemberian hidrokortison dosis stres (100 mg tiap 8 jam atau
deksametason 2 mg tiap 6 jam).
 Antipiretik sebaiknya gunakan asetaminofen.
 Obati faktor pencetusnya
KOMPLIKASI
 Komplikasi dapat ditimbulkan dari tindakan bedah, yaitu
antara lain hipoparatiroidisme, kerusakan nervus
laringeus rekurens, hipotiroidisme pada tiroidektomi
subtotal, gangguan visual atau diplopia akibat
oftalmopati berat, miksedema pretibial yang terlokalisir,
gagal jantung dengan curah jantung yang tinggi,
pengurangan massa otot dan kelemahan otot proksimal
PROGNOSIS
 Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak ditangani.
Angka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid
diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi dengan
diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat,
prognosis biasanya akan baik
PENCEGAHAN

 Melakukan terapi tirotoksikosis yang ketat


setelah diagnosis ditegakkan
 Operasi dilakukan pada pasien tirotoksik hanya
setelah dilakukan blokade hormon tiroid dan/atau
beta-adrenergik
 Pemeriksaan fungsi tiroid sebelum prosedur
operatif dilakukan pada pasien yang berisiko
mengalami hipertiroidisme
KESIMPULAN
 Krisis tiroid merupakan suatu keadaan tirotoksikosis yang secara
mendadak menjadi hebat dan disertai antara lain adanya panas
badan, delirium, takikardi, dehidrasi berat dan dapat dicetuskan
oleh antara lain: infeksi dan tindakan pembedahan.

 Prinsip pengelolaan krisis tiroid yakni mengendalikan


tirotoksikosis dan mengatasi komplikasi yang terjadi.

 Sedangkan untuk mengatasi komplikasinya tergantung kondisi


penderita dan gejala yang ada. Tindakan harus secepatnya karena
angka kematian pada penderita ini cukup besar

Anda mungkin juga menyukai