Risk Assessment
Risk Assessment
07/23/19 1
2. SASARAN TRAINING
- MEMJELASKAN PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN
RISIKO;
07/23/19 2
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROPERTIES
K-3 FINANSIAL
SOSIAL REGULASI
TEKNOLOGI BENCANA
ALAM
07/23/19 3
4. MANAJEMEN RISIKO
ADALAH PENERAPAN SECARA SIS-
TEMATIS DARI KEBIJAKAN MANAJE-
MEN, PROSEDUR DAN AKTIVITAS
KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA,
ANALISANYA, PENILAIANNYA, PENA-
NGANANNYA, DAN PEMANTAUANNYA,
SERTA REVIEW RISIKONYA.
07/23/19 4
5. SIAPA YANG MELAKSANAKAN?
KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBAIKNYA
DILAKUKAN OLEH SUATU TIM, KARENA:
LEBIH BANYAK INFORMASI / DATA YANG
DAPAT TERKUMPUL;
TERDAPAT SUDUT PANDANG YANG LEBIH
BERAGAM;
SOLUSI AKAN LEBIH MUDAH DAPAT
DITERIMA SEMUA PIHAK.
07/23/19 5
6. KAPAN MANAJEMEN RISIKO
DAPAT DILAKUKAN?
Kegiatan manajemen risiko dapat dilakukan
pada saat:
Tahap awal / perencanaan;
Pengembangan suatu prosedur / instruksi
kerja baru;
Perubahan / modifikasi suatu proses atau
kegiatan;
Ditemukannya bahaya yang baru dari suatu
kegiatan.
07/23/19 6
7. MENGAPA PERLU MANAJEMEN
RISIKO?
Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya
dari: bahan, proses, alat atau lingkungan
kerja yang sulit dihilangkan;
Sebagai alat bantu dalam menentukan
tindakan pengendalian risiko yang sesuai
dengan sumber daya yang ada;
Menilai apakah tindakan pengendalian
risiko yang telah ada sudah efektif.
07/23/19 7
II. DEFINISI
1.HAZARD (BAHAYA): adalah potensi yg dpt menye-
babkan kerusakan atau kerugian. Hazard dpt berupa:
bahan kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda /
situasi kerja.
2.DANGER (BAHAYA): adlh merupakan tingkat baha-
ya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber
bahaya. Danger adalah lawan kata dari safe (aman atau
selamat).
3.SAFE (SELAMAT / AMAN): adalah suatu kondisi
dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ketingkat yang memadai (dpt
diterima), dan ini adalah lawan kata dari bahaya
(danger).
07/23/19 8
4. RISIKO (RISK): adalah kesempatan untuk
terjadinya cedera / kerugian dari suatu bahaya,
atau kombinasi dari kemungkinan / peluang
(probability) dan tingkat keparahan (severity)
dari akibat (cosequences) suatu risiko.
07/23/19 9
6. INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
07/23/19 10
7. ACCIDENT
07/23/19 11
III. ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(ANALYSIS AND RISK ASSESSMENT)
Analisa dan penilaian risiko adalah merupakan bagian dari
Manajemen Risiko (Risk Management), yang tahapannya sbb:
KOMITMEN
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
MONITOR &
ANALISA RISIKO REVIEW
AKIBAT PELUANG
PENILAIAN RISIKO
07/23/19 13
2. PERSIAPAN
Agar supaya pelaksanaan manajemen risiko
ber-jalan dgn lancar, maka diperlukan
persiapan-2, antara lain:
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko;
Personil yang terlibat dalam kegiatan
manajemen risiko;
Standar atau acuan dalam menentukan
kriteria risiko;
Prosedur / mekanisme laporan, pemantauan,
dan review;
Dokumentasi yang terkait.
07/23/19 14
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
TAHAP PERTAMA DLM KEGIATAN MANAJEMEN
RISIKO ADALAH KETIKA KITA MELAKUKAN IDEN-
TIFIKASI BAHAYA YG TERDAPAT DALAM SUATU
KEGIATAN ATAU PROSES.
ADA TIGA PERTANYAAN YANG DAPAT DIPAKAI
SEBAGAI PANDUAN:
APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIMBUL-
KAN CEDERA?
SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER
TERSEBUT?
BAGAIMANA CEDERA DAPAT TERJADI / TIMBUL?
07/23/19 15
a. APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIM-
BULKAN CEDERA?
- BAHAN / MATERIAL (B)
- ORANG / PEKERJA (O)
- CARA / METODE KERJA (C)
- ALAT / MESIN (A)
- LINGKUNGAN KERJA (L)
07/23/19 19
Analisa & Penilaian Risiko dilakukan dgn meng-
gunakan prameter seperti peluang, akibat &
paparan.
07/23/19 23
5.5. CARA PENILAIAN RISIKO
Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:
Kualitatif;
Semikuantitatif;
Kuantitatif.
07/23/19 24
5.5.1. PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan
cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian
dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.
07/23/19 25
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
D Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.
E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.
Tabel-2: Akibat
TINGKATA KRITERIA PENJELASAN
N
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
3 Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
proses produksi, kerugian materi besar.
A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T
E R R M S S
Keterangan:
: Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
: Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
: Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
erhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
07/23/19 27
07/23/19 28
07/23/19 29
07/23/19 30
P Probable
(Pr)
T U U U
R
0 Possible
(Po)
A T U U
B
Unlikely
A A A T U
(Un)
B
Very
I Unlikely A A A T
L (Vu)
Minor Moderate Serious Major
I
(Mi) (Mo) (Se) (Hi)
T
S E V E R I T Y
Y
07/23/19 31
07/23/19 32
5.5.2. ANALISA SEMI KUANTITATIF
Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian / deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai / score tertentu.
Parameter yang dipakai dapat lebih banyak, misalnya parameter pemaparan / exposure. Tingkat
risiko dinyatakan sebagai hasil penjumlahan atau perkalian dari angka / score tersebut.
Berikut ini ditujukkan contoh analisa semikuantitatif.
07/23/19 33
KRITERIA PENILAIAN RISIKO – Metode Semikuantitatif (Lanjutan)
07/23/19 34
RISIKO = PELUANG X PEMAPARAN X AKIBAT
Di atas 400 : Sangat tinggi; hentikan kegiatan dan perlu
perhatian manajemen puncak.
200 – 400 : Tinggi; perlu mendapat perhatian dari manjemen
puncak dan tindakan perbaikan segera dilakukan.
70 – 200 : Substantial; lakukan perbaikan secepatnya dan
tidak diperlukan keterlibatan pihak manajemen puncak.
20 – 70 : Menengah; tindakan perbaikan dapat dijadwalkan
kemudian, dan penanganan cukup dilakukan dgn prosedur yg
ada.
Di bawah 20 : Rendah; risiko dapat diterima.
– Metode Grafik
Metode ini pada prinsipnya sama dgn metode
semikuantitatif dimana parameter-parameter
yg ada tetap dinyatakan dlm angka / score.
07/23/19 36
NSCA RISK SCORE CALCULATOR
Probability Tie Line Risk Score
07/23/19 38
6. PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih dapat diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk).
Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko terse-
but ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling
minimum / sekecil mungkin – ALARP.
Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka orga-
nisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus dila-
kukan terhadap risiko tersebut.
07/23/19 39
a. RISIKO YANG DITERIMA
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung
kepada penilaian / pertimbangan dari suatu organisasi
berdasarkan:
Tindakan pengendalian yang telah ada;
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
Regulasi / standar yang berlaku;
Rencana keadaan darurat;
Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima akan
tetapi harus tetap selalu dipantau / dimonitor.
07/23/19 40
b. RISIKO YANG TIDAK DITERIMA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menim-
bulkan kecelakaan/ kerugian. Bentuk tindakan penga-
manan risiko dapat dilakukan sebagai berikut:
Hindari risiko;
Kurangi / Minimalkan risiko;
Transfer risiko;
Terima resiko.
07/23/19 41
c. HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/Engineering
Pengendalian Administrasi
Alat Pelindung Diri
07/23/19 42
ELIMINASI (menghilangkan suatu bahan / tahapan
proses berbahaya.
SUBSTITUSI:
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta;
Proses menyapu diganti dengan proses vakum;
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen;
Proses pengecatan spray diganti dgn pencelupan.
REKAYASA TEKNIK:
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding);
Pemasangan ventilasi umum dan lokal;
Pemasangan alat sensor otomatis.
07/23/19 43
PENGENDALIAN ADMINISTRASI:
Pemisahan lokasi;
Pergantian shift kerja;
Pemberlakuan sistem ijin kerja;
Pelatihan karyawan.