Anda di halaman 1dari 14

TRY ADI AS’AD

111 2017 2121


 Tic fasialis termasuk dalam golongan
movement disorders yang secara
karakteristik ditandai dengan adanya
kontraksi involunter otot wajah yang
dipersarafi oleh saraf VII (N.fasialis), yang
gerakannya bersifat setempat pada otot
tertentu, sejenak, namun berkali. Tempat
terjadinya biasanya di satu sisi saja misalnya
pada pipi, mulut, atau kelopak mata.
Gerakannya dapat berupa wajah yang
berkedut, meringis atau mata yang berkedip-
kedip.
 DEFINISI :
Tic merupakan gerakan involunter yang
sifatnya, mendadak, cepat, singkat,
stereotipik, kompulsif dan tak berirama,
dapat merupakan bagian dari kepribadian
normal.
 EPIDEMIOLOGI :
Tik sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala awal muncul sekitar usia 5-10 tahun.
Prevalensi tertinggi usia 9-11 tahun. Rasio pria :
wanita = 3:1.
 Nukelus fasialis menerima serabut-serabut yang
menyilang dan tidak menyilang melalui traktus
kortikobulbaris. Otot-otot wajah dibawah dahi
menerima persarafan korteks kontralateral (hanya
serabut kortikobulbaris yang menyilang).
Saraf kranial N. VII (fasialis) mengandung 4
macam serabut, yaitu :
 Serabut somato-motorik,
 Serabut visero-motorik
 Serabut visero-sensorik
 Serabut somato-sensorik
 Herediter/diwariskan :
1. Distonia torsi.
2. Neuroakantosis.
3. Penyakit Huntington.
4. Penyakit Wilson.
 Didapatkan/diperoleh :
1. Infeksi (misal: chorea sydenham,
ensefalitis).
2. Obat-obatan
 Kendali atas refleks-refleks dan rangsang
yang masuk pada putamen dan globus palidus
terganggu → lesi difus pada putamen dan
globus palidus → Gerakan involuntar (tic
fasialis)
 Disebut release phenomenon, yang berarti
hilangnya aktivitas inhibisi normal
Bergelombang,
menguat,
melemah
Setelah muncul
Di-eksaserbasi oleh
tik, penderita
stres, cemas,
merasa lebih
kelelahan
lega

sering didahului oleh


"sensasi istirahat,
aneh", dorongan dari konsentrasi,
dalam yang sulit relaksasi ↓
ditahan

Tidak terjadi
saat tidur
Mengangkat
Memiliki bahu Sering
kebiasaan batuk batuk-
seolah membersihkan batuk
kerongkongan kecil

Suka menarik-
Memejam-
narik nafas
mejamkan mata
dari hidung

Suka
Menggerak-
memegang-
gerakkan
megang
hidung
kemaluan

Suka
Memiliki
menjilati
kebiasaan
Menggelen telapak
mendehem
g- tangan
gelengkan
kepala
Gejala dari tic fasialis antara lain yaitu :
1. Berkedut intermitten dari otot kelopak mata
2. Mata berkedip secara berlebihan
3. Wajah yang berkedut
4. Ekpresi wajah seperti meringis atau
mencucu
5. Sudut mulut terangkat
 pemberian Carbamazepin dengan dosis 600-
1200 mg/hr. Dapat pula diberikan pelemas
otot (baclofen dengan dosis 10-60 mg/ hari).
 Bila dengan kedua macam obat tersebut
kurang berhasil maka dapat digunakan
Botulinum Toxin injeksi (BOTOX) dengan dosis
rata-rata 3,22 unit/cm2 secara langung pada
lokasi nyeri.
 Prognosis dari tic fasialis tergantung pada
pengobatan dan bagaimana respon pasien
terhadap pengobatan. Lainnya mungkin
hanya dapat diobati dengan toksin botulinum
atau obat-obatan. Pada tic fasialis kurang
dari 10 % pasien mengalami kambuh kembali
dari gejala mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai