Aspek Legal Pada Penanganan Bencana 1-1
Aspek Legal Pada Penanganan Bencana 1-1
PENANGANAN
BENCANA
TRI WAHYU MURNI
UU. NO 24 – 2007
ttg
BENCANA
TWMS - S2 KPRWT march 2019 2
BENCANA DI INDONESIA
UU. NO 24 – 2007
DEFINISI BENCANA :
peristiwa atau rangkaian peristiwa yg mengancam dan
menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yg disebabkan baik oleh alam dan/atau non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
DISASTER CYCLE
• Pasal 54.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman bermutu serta merata dan
nondiskriminatif
TWMS 2018 12
UU. KESEHATAN NO 36-2009
Perlindungan pasien
• Pasal 56.
Berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan
pertolongan yg akan diberikan kepadanya setelah menerima
informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap.
Pasal 152.
1. Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat
bertanggung jawab melakukan upaya pencegahan, pengendalian
dan pemberantasan penyakit menular serta akibat yang
ditimbulkannya.
TWMS 2018 14
UU WABAH NO 4 -1984
TWMS 2018 18
BAB V UU NO 4 TAHUN 1984
UPAYA PENANGGULANGAN
TWMS 2018 19
UU WABAH
• Ps 10
• Pemerintah bertanggung jawab utk melaksanakan
upaya penanggulangan wabah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (1)
TWMS 2018 20
UU WABAH PS 14 AYAT(2)
TWMS 2018 21
PP NO 25 TH 2000 ttg OTONOMI
DAERAH
• UU no 24/ 2007 ttg Penanganan Bencana • Kep Dirjen BUK no HK 02.04/1/2790/11 ttg
standar akreditasi RS
• UU no 36 / 2009 ttg Kesehatan
• Pedoman perencanaan penyiagaan bencana
• UU no 44/2009 ttg Rumah sakit
bagi RS (Kemkes 2009)
• Permenkes no 12/2012 ttg akreditasi RS • Pedoman teknis bangunan RS yg aman dalam
• Permenkes no 19/2016 ttg SPGDT situasi darurat dan bencana (Kemkes 2012)
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN PENYIAGAAN BENCANA BAGI
RUMAH SAKIT
6. Analisis sumber daya
1. Tentukan tim yg berwenang menyusun 7. Kembangkan sistem dan prosedur yg
rencana dibutukan
2. Bentuk tim penanganan bencana 8. Penulisan rencana bencana
3. Lakukan penilaian/ assessmen risiko bencana 9. Pelatihan personil dan uji thd rencana
4. Tentukan tujuan perencanaan ,personel dan prosedur
DI Indonesia : rumah sakit dimana yang harus siap , dimana ada reactor
nuklir diwilayahnya .
• A high index of suspicionis needed and rapid action must be taken not only to
treat the casualties but also to protect the health care facility and to allow
time to organize an effective response.
• While the decontamination and supportive care will be needed for patients
with any chemical exposure, only nerve agents and cyanogens have specific
antidotes.
BENCANA KIMIA DI INDONESIA
• DASAR HUKUM
• Kep Menkes No 1105/MENKES/ SK/IX/2007
:Pedoman penanganan medis korban massal akibat
bencana kimia
•DIVIDER
SINGAPORE GENERAL HOSP. •SHOWER
.
BENCANA BIOLOGI
OUBREAK – PANDEMI - BIOTERORISME
• Delay in detection
• Incubation period
• Odorless, invisible, tasteless
• Diagnosis may be difficult, initially missed
• Many people exposed before diagnosis made
BAGAIMANA MENYIAPKAN RUMAH SAKIT
MENGHADAPI BENCANA BIOLOGI/
BIOTERORISM
INTERNASIONAL
INTERNATIONAL HEALTH
NASIONAL REGULATION (2005)
UU No. 4 Tahun 1984
PART I Definition, purpose and scope,
Ttg. Wabah Penyakit Menular
priniciples and respoonsible authorities
BAB I Ketentuan Umum PART II Information and public health response
BAB II Maksud dan tujuan PART III Recommendation
PART IV Points of entry
BAB III Jenis peny yg dapat
PART V Public health measures
menimbulkan wabah
PART VI Public health documents
BAB IV Daerah wabah PART VII Charges
BAB V Upaya PART VIII General provision
penanggulangan PART IX IHR Roster of experts, emergency
BAB VI Hak dan kewajiban committee and review committee
BAB VII Ketentuan pidana PART X Final provision
TWMS
BAB VIII Ketentuan peralihan PART XI mei 2018 38
PERATURAN PERUNDANGAN
INTERNATIONAL
INTERNASIONAL
INTERNATIONAL HEALTH
REGULATION (2005)
Part II
• Article7. Information-sharing during unexpected or unusual public health events
• Article 8. Consultation
• Article 9. Other reports
• Article 10. Verification
• Article 11.Provision of information by WHO
• Article 12. Determination of a public health emergency of international
concerns
TWMS 2018 44
IHR
(INTERNATIONAL HEALTH REGULATION)
Part .VI
TWMS 2018 45
BAGAIMANA DENGAN
PENGALAMAN KLB DI INDONESIA
• AVIAN FLU
• SWINE FLU
• DENGUE/HEMORHAGIC FEVER
• SMALLPOX
NEXT WEEK
DEMAM BERDARAH
TWMS 2018 47
PENANGGULANGAN DBD 2004
SK MENKES
SK MENKES
• No 143/ Menkes/ II/ 2004 tg 20 Febr
• No 254/ Menkes/ III/ 2004 tgl 5 Maret
2004 perihal Penanggulangan KLB
2004 perihal Pembiayaan pasien demam
DBD
berdarah
• No 144/ Menkes/ II / 2004 tgl 20 • No 255/ Menkes/ III/ 2004 tgl 5 Maret
Febr 2004 perihal Penanggulangan 2004 perihal Penanggulangan KLB
KLB Demam berdarah Dengue
TWMS 2018 49
TIM NASIONAL PENANGGULANGAN PENYAKIT
FLU BURUNG (SK MENKES)
1. Tim Nasional Penanggulangan Penyakit FB (Dirjen PP& PL)
2. Tim Pakar P.P. FB
3. Tim Pengembangan surveilans epidemiologi dan monitoring evaluasi
penanggulangan
4. Tim verifikasi pengembangan tata laksana kasus dan perawatan RS
5. Tim pengembangan kinerja lab
6. Tim pengembangan operasional penanggulangan
7. Tim pemantauan dan pengendalian faktor risiko
8. Tim advokasi, sosialisasi dan humas
9. Tim bantuan hukum
TIM GERAK CEPAT PENGENDALIAN FB & PANDEMI INFLUENZA
Ketua tim : Bupati/ Walikota/ pejabat yg ditunjuk
TWMS Anggota tenaga berbagai program dan sektor terkait 2018 50
BAGAIMANA MEMBANGUN SISTEM PENANGANAN
BENCANA DGN KORBAN MASAL ANTAR RUMAHSAKIT
Pasal 28 H
• ayat (1): setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan serta
berhak atas jaminan kesehatan.
Pasal 34
• ayat (2): negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
manusia.
TWMS
• Adanya kebutuhan perlindungan bagi kepentingan umum mei 2018 55
SEMOGA MENJADI
PEMIKIRAN DIPERLUKAN
REGULASI DI INDONESIA
UTK PENANGANAN
BENCANA
TWMS april 2011
PANDEMI