Anda di halaman 1dari 39

GELOMBANG LAUT

PENDAHULUAN

Gelombang Laut
deretan dari pulsa2 yg berurutan yg terlihat sbg perubahan ketinggian permukaan air laut,
yaitu dari elevasi maksimum (puncak) ke elevasi minimum (lembah)
Penyebab
Angin
Gaya gravitasi bumi dan benda2 angkasa (bulan, matahari)
Gempa bumi, patahan lempeng tektonik, longsoran tebing di dalam laut

Angin
Di dalam mempelajari gelombang angin, ada 2 istilah :
1. Sea : gelombang yg berada di daerah yg masih dipengaruhi angin
bentuknya sangat tidak teratur
2. Swell : gelombang yg telah keluar dari daerah pengaruh angin angin
bentuknya teratur dan mempunyai panjang gelombang besar
sea vs swell

Gelombang angin (Wind Waves)  Gelombang


Gelombang laut terbentuk karena adanya angin yg bertiup di atas permukaan laut.

Gelombang yang dibangkitkan angin terbentuk melalui 3 faktor :

Besarnya kecepatan angin (magnitudo)


Lamanya angin bertiup (durasi)
Panjang daerah pengaruh angin (fetch)
Mekanisme terbentuknya gelombang oleh angin

1 Di atas permukaan laut tenang angin bertiup

2 Mula2 terbentuk gelombang2 kecil yg disebut ripples


(riak)

3 Ripples berperan membentuk kekasaran muka laut yg


dpt membantu transfer energi dr angin

angin terus
berhembus

4 Gelombang lebih panjang (besar) dan memiliki tinggi


gelombang yg semakin besar

angin terus
berhembus
Gelombang FULLY
semakin besar dan DEEVELOPED SEA !
5
tinggi ??
Gelombang yg kita amati di lautan kompleks !

superposisi dari gelombang2 sederhana yg mempunyai pola sinusoidal

parameter gelombang
Parameter Gelombang

L
T
C
SWL
H a

d
L

Keterangan u
1.2. Klasifikasi Gelombang Laut

Klasifikasi Gelombang berdasarkan Perioda

KLASIFIKASI PERIODA

Gelombang Kapiler < 0.1 detik


Gelombang Ultra Gravitasi 0.1-1 detik
Gelombang Gravitasi 1 – 30 detik
Gelombang Infra Gravitasi 30 detik – 5 menit
Gelombang Perioda Panjang 5 menit – 12 jam
Gelombang Pasut 12 – 24 jam
Gelombang Trans Tidal > 24 jam

Spektrum
Klasifikasi Gelombang berdasarkan Tinggi Gelombang

• H/d dan H/L << : gelombang amplitudo kecil


• H/d dan H/L >> : gelombang amplitudo berhingga

Klasifikasi Gelombang berdasarkan Kedalaman Relatif

• d/L < 0.05 : gelombang perairan dangkal (gel panjang)


• 0.05 < d/L < 0.5 : gelombang perairan menengah
• d/L > 0.5 : gelombang perairan dalam (gelombang pendek)
(b) Kecepatan Rambat Gelombang

Ingat : DSBC

KSBC

C 1. Turunkan pers. DSBC thd t :

KSBC

maka  kombinasi DSBC dan KSBC yg dilinierisasi :

(1)

(2)
(1)

(2)

2. Masukkan pers. (2) ke dalam pers. (1)

Persamaan Dispersi
dgn hubungan diperoleh :

Hunt (1979)  solusi aroksimasi dari pers dispersi dgn keakuratan 0.1 % utk kd < ∞

dimana :
Ingat : Klasifikasi Gelombang berdasarkan Kedalaman Relatif
• d/L < 0.05 : gelombang perairan dangkal
• 0.05 < d/L < 0.5 : gelombang perairan menengah
• d/L > 0.5 : gelombang perairan dalam

Pendekatan fungsi hiperbolik


Dengan mengabaikan faktor kesalahan (<5%),diperoleh pendekatan hiperbolik utk
perairan dangkal dan dalam.

Pendekatan hiperbolik utk Perairan dangkal Perairan dalam


perairan dangkal dan dalam kd<< Kd>>
(d<0.05 L) (d>0.5 L)

sinh (kd) kd 0.5exp(kd)

cosh (kd) 1 0.5exp(kd)

tanh (kd) kd 1
shallow intermediate deep
water depth water

cosh kd sinh kd

tanh kd

kd
Jika pendekatan hiperbolik dimasukkan ke dalam
persamaan dispersi diperoleh hubungan sbb :

 untuk laut dalam (d/L>0.5)

Pendekatan Perairan Perairan


hiperbolik dangkal dalam

sinh (kd) kd 0.5exp(kd)


kecepatan gelombang tergantung
hanya pada panjang gelombang cosh (kd) 1 0.5exp(kd)

 untuk laut dangkal (d/L<0.05) tanh (kd) kd 1

 kecepatan gelombang tergantung pd kedalaman.


Lintasan Partikel Air

Gelombang yang bergerak di permukaan laut


tidak menggerakan massa air  mentransferkan energi

Lintasan pertikel air yg timbul akibat gerakan gelombang di permukaan berbentuk :


lingkaran atau ellips

•Di perairan dalam  lingkaran


•Di perairan menengah & dangkal  ellips

Suatu benda yang terapung di atas permukaan laut, tidak bergerak bersama gelombang 
benda bergerak ‘naik turun’
Gerak orbital partikel air di perairan dalam (d/L > 0.5)

dimana :
= jari-jari orbital
= ampitudo gelombang

= bilangan gelombang

Jari2 berkurang secara eksponensial thd kedalaman

di z = 0 

di z = - L/2 

di z > - L/2  kecil sekali


pengaruh gelombang dpt diabaikan
Gerak orbital partikel air di perairan menengah (0.05< d/L < 0.5)

Dimana :
Sumbu Semi Mayor : (Sumbu Mayor)

Sumbu Semi Minor : (Sumbu Minor)


Gerak orbital partikel air di perairan dangkal (d/L < 0.05)  pendekatan fungsi
hiperbolik

Pendekatan hiperbolik Perairan dangkal Perairan dalam


utk perairan dangkal kd<< Kd>>
dan dalam (d<0.05 L) (d>0.5 L)

Sinh (kd) kd 0.5exp(kd)

Cosh (kd) 1 0.5exp(kd)

Tanh (kd) kd 1

Dengan demikian utk perairan dangkal dpt disederhanakan

Sumbu Semi Mayor :

Sumbu Semi Minor :


di z = 0 

di z = - d 

Sumbu mayor dari ellips bukan merupakan fungsi dari z


 konstan dari permukaan s/d dasar

Sumbu minor dari ellips merupakan fungsi dari z


Energi yg terkandung di dalam gelombang dgn panjang gelombang L dari permukaan
sampai dengan dasar  penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial

Energi kinetik  timbul akibat gerak partikel air dengan kecepatan u dan w

Energi potensial  timbul akibat adanya elevasi muka air yg diakibatkan gelombang

Energi potensial rata-rata persatuan luas permukaan gelombang :


PR 8 ..

Energi kinetik rata-rata persatuan luas permukaan gelombang :


ENERGI TOTAL rata-rata persatuan luas permukaan gelombang :

atau

PR 8 ..
TRANSFORMASI GELOMBANG

Gelombang yg menjalar dari laut lepas memasuki perairan  transformasi (semua


parameter berubah kecuali perioda !)

 Kecepatan rambat berkurang  pengaruh gesekan

 Panjang gelombang menjadi pendek

 Gelombang mengalami pembelokan arah penjalaran  refraksi

 Bila membentur break water/bangunan lain  difraksi

 Bila membentur dinding penghalang  refleksi

 Tinggi gelombang semakin besar sebelum pecah


Efek Pendangkalan (shoaling)

1
2
Ada 2 efek pendangkalan thd gelombang :
 Memperpendek panjang gelombang (L2 < L1)
 Memperbesar tinggi gelombang sebelum gelombang pecah (H2 > H1)

Tinggi gelombang yg diakibatkan shoaling dinyatakan oleh :


Refraksi Gelombang

Tinjau suatu deretan gelombang bergerak dari perairan dalam  dangkal


 Tinjau pantai sederhana

d5

d4

d3

d2
d1

d1 < d2 < d3 < d4 < d5


Mekanisme terbentuknya Refraksi Gelombang

1 Muka gelombang yg berada di perairan dalam, bergerak lebih cepat daripada muka
gelombang yg berada di perairan dangkal

2 Terjadi pembelokan arah penjalaran gelombangh  refraksi gelombang

3 Refraksi gelombang cenderung membuat muka gelombang sejajar garis pantai

4 Karena sinar gelombang (rays) tegak lurus muka gelombang  sinar gelombang tegak
lurus garis pantai

muka gelombang

sinar gelombang
Refraksi Gelombang di daerah teluk dan tanjung

Refraksi gelombang cenderung membuat muka gelombang sejajar kontur / garis pantai

Karena sinar gelombang (rays) tegak lurus muka gelombang  sinar


gelombang tegak lurus garis pantai

Di daerah teluk  terjadi penyebaran sinar gelombang  pengurangan energi


gelombang karena H berkurang  divergensi

Di daerah tanjung  terjadi pemusatan sinar gelombang  pemusatan energi


gelombang karena H bertambah  konvergensi
TELUK
TELUK

TANJUNG

divergensi

konvergensi
Hukum Snell untuk mempelajari refraksi gelombang

0
b0
L0

b1 Depth
L1=L0 Contour

 b2
L2=L0

L0
Beberapa hukum Snell utk perairan dalam dan menengah

(1)

(2)

Dari pers (1) bila L0,θ0, dan θs diketahui  kedalaman perairan dpt dihitung

Dari pers (2) perubahan panjang gelombang dapat ditaksir jika θ0, dan θs diketahui
Difraksi Gelombang
Difraksi gelombang terjadi bila gelombang membentur ujung suatu break water
(pemecah gelombang)

BREAK WATER
Tinggi gelombang yg
diakibatkan difraksi dinyatakan :

difraksi  terjadi transfer energi secara lateral 


dimana terjadi pengurangan tinggi gelombang di Kd : koefisien difraksi
zona yang terlindungi oleh break water Hp : tinggi gelombang di titik P
Hi : tinggi gelombang datang
Grup atau Kelompok Gelombang
Di laut, gelombang bergerak dalam kelompok2 atau grup2. Di dalam suatu grup  tinggi
gelombang individu bervariasi dari rendah dan tinggi.

Grup2 gelombang  terjadi akibat superposisi dari gelombang2 yg bergerak dlm arah yg
sama dimana frekuensi dan L tdk jauh berbeda.
Kecepatan rambat dari gelombang individu di dalam grup tidak sama dengan
kecepatan grup gelombang.

Kecepatan grup gelombang diberikan oleh :

•Pendekatan utk perairan dalam (kd >>) 

Sehingga :

•Pendekatan utk perairan dangkal (kd <<) 

Sehingga :
Fluks Energi

Transfer energi atau perpindahan energi gelombang tidak oleh kecepatan fasa
gelombang individu tetapi oleh kecepatan grup gelombang.

Fluks energi gelombang dinyatakan oleh :

dengan :
F = fluks energi gelombang
E = energi gelombang
Cg = kecepatan grup gelombang
Refleksi Gelombang

Bila perambatan gelombang dihalangi oleh suatu penghalang (dinding vertikal)  akan
terjadi pemantulan gelombang.

Superposisi dari gelombang yg datang dan gelombang yg dipantulkan  gelombang


berdiri

Gelombang Berdiri

•kedap air
•tidak elastis
•tanpa gesekan
•pada ‘antinode’
envelope of

NODE
surface motion

NODE
ANTINODE
t=0.T
SWL
t=T/2

Di dalam gelombang berdiri :


•Ada lokasi dimana elevasi muka air nol setiap waktu sehingga lokasi ini disebut titik
simpul (nodes)  di titik2 simpul, partikel air bergerak secara horizontal

•Ada juga lokasi dimana tinggi gelombangnya maksimum (2a). Lokasi ini disebut titik
perut (antinodes)  di titik perut, partikel air bergerak secara vertikal
Tipe2 Osilasi Gelombang Berdiri

Basin Tertutup  contoh : danau

a b c

l = L/2 l=L l = 3L/2

Osilasi Dasar (n = 0) Osilasi Pertama (n = 1) Osilasi Kedua (n = 2)

Perioda osilasi / perioda alami :


Basin Semi Tertutup  contoh : teluk, kolam pelabuhan, kanal yg salah satu ujungnya tertutup

a b c

l = L/4 l = 3L/4 l = 5L/4

Osilasi Dasar (n = 0) Osilasi Pertama (n = 1) Osilasi Kedua (n = 2)

Perioda osilasi / perioda alami :


Perioda osilasi  penting untuk mempelajari efek resonansi gelombang (gelombang
panjang)

Jika gelombang panjang (misalnya : pasut)  perioda pasut

Jika perioda pasut ≈ perioda osilasi

Resonansi gelombang  perbesaran H  berbahaya!

Contoh : akibat resonansi yg terjadi di Teluk Fundy, Kanada 


terbentuk gelombang dgn ketinggian mencapai 15 m
Efek resonansi penting untuk diperhitungkan dlm mendesain kolam pelabuhan 

dimensi dari kolam pelabuhan harus didesain sedemikian rupa shg efek resonansi
gelombang dapat dihindarkan.

Anda mungkin juga menyukai