Anda di halaman 1dari 36

INTRODUKSI

L/h > 10 atau 20: Gelombang


Panjang (Gelombang Perairan
Dangkal)
2 < L/h < 10 atau 20:
Panjang gelombang relatif Gelombang Perairan
(L/h) Intermediate

L/h < 2: Gelombang Pendek


Tinggi gelombang relatif (Gelombang Perairan Dalam)
(H/h)
Pertimbangan metode penentuan
parameter gelombang,
Kecuraman gelombang (H/L)
bergantung Syarat Batas

H/h, H/h, dan gangguan permukaan <<1


(direferensikan terhadap still water
Perpindahan
plane) maka kuantitas setara dengan
permukaan ζ: tak
Amplitudo pangkat 1: Teori Gelombang
diketahui dan
Linier atau Teori Gelombang Amplitudo
penting!
Kecil
Teori Gelombang Amplitudo Kecil
u(x,z,t)?
p(x,z,t) ?

w(x,z,t) ? L?

ζ(x,t) ?

1. Fluida
Inkompresibel,
Sumbu y Uniform

2. Fluida
Irrotasional
3. Dasar Laut
Impermeabel (Bottom pada
Boundary Condition)

4. Kecepatan
Permukaan = Kecepatan pada
Vertikal Partikel Fluida
(Kinematic Boundary
Condition )

pada

pada
5. Tekanan Permukaan
Konstan = Tekanan
Atmosfer = 0
(Kinematic Boundary
Condition )
pada atau atau

Solusi Laplace

Separasi
Variabel

Subtitusi ke Laplace
dan

Subtitusi ke separasi
variabel

Memenuhi BBC dan


atau

Disubtitusikan ke

atau atau

Periode
(T)

atau
Panjang
Gelombang
(L)

Perairan Perairan
Dalam: tanh Dalam: tanh
(kh)~1 (kh)~kh

Perpindahan Permukaan

Kecepatan Fasa dan Perairan


Dalam: tanh
Grup (kh)~1

Perairan
Dalam: tanh
(kh)~kh
dimana

Perairan
Dalam: m~1

Perairan
Dalam: tanh
m~1
Teori Gelombang Linear

Asumsi:
• Fluida homogen dan inkompresibel; densitas konstan
• Tegangan permukaan diabaikan
• Efek Coriolis akibat rotasi bumi diabaikan
• Tekanan di permukaan bebas seragam dan konstan
• Fluida ideal atau inviscid
• Irrotasional
• Dasar laut horizontal, tetap, dan impermeable; u=0
• Amplitudo gelombang kecil dan tidak bervariasi terhadap ruang dan
waktu
• Gelombang panjang
Sumber: Coastal Engineering Method, 2001
Higher Order Theory
Teori small-amplitude menghasilkan hasil yang dapat diterima
dalam aplikasi oseanografi dan teknik. Namun di perairan
dangkal seperti coastal zone, di mana L > h, teori linear hanya
mendekati gambaran gerak gelombang

Untuk meningkatkan akurasi, terbentuklah Teori Stokes (short


waves of finite height) dan teori gelombang panjang. Perbedaannya
ada di kombinasi L/h dan H/h dalam bentuk yang disebut
parameter Ursell, U=(H/h)(L/h)2

Teori Stokes dapat diaplikasikan ketika u < 75 dan teori


gelombang panjang diaplikasikan ketika u ≥ 75 (Massel, 1999)
Teori Stokes valid untuk kondisi H/d<<(kd)2 untuk kd<1 dan
H/L<<1 atau Ur<79(Peregrine 1972 dalam CEM, 2001)
Teori Stokes
Perbedaan mendasar antara solusi linear dengan nonlinear
adalah di syarat batas.
Di teori ini, kondisi nyata dipergunakan dan penyederhanaan
dikurangi. Lalu untuk memenuhi Persamaan Laplace maka ϕ
dihadirkan sebagai:

Di mana B adalah fungsi dari H, ω, k, dan h. Semakin banyak


komponen B yang digunakan, semakin dekat keakuratannya.

Ketika H << maka suku nonlinear diabaikan


Teori Stokes tidak boleh digunakan untuk gelombang panjang
(ketika u > 75)
Teori Gelombang Panjang
Di daerah pantai, L >> h , sehingga u terlalu besar, jadi teori Stokes tidak dapat
digunakan
Solusinya menggunakan persamaan Boussinesq, Korteweg-de Vries (Gelombang
Cnoidal)
Gelombang cnoidal adalah gelombang yang puncaknya tajam dan sempit sedangkan
lembahnya panjang dan dangkal. Ketika L/h menuju tak hingga, maka namanya
adalah gelombang soliter
Profil gelombang soliter ditentukan oleh formula:

Yang didekati oleh persamaan Navier-Stokes untuk mewakili small-finite-amplitude di


perairan dangkal
Tidak semua tumbukan antara dua gelombang soliter bersifat saling menghancurkan.
Simulasi yang dilakukan oleh Zabusky dan Kruskal (1965) menunjukkan bahwa
setelah tumbukan, gelombang tetap mempertahankan bentuk dan kecepatan
rambatnya yang dinamakan sebagai soliton
Sumber: Coastal Engineering Method, 2001
Shoaling dan Refraksi
Saat h > L/2, perubahan kedalaman tidak memengaruhi gelombang permukaan.
Namun di perairan dangkal (coastal zone), pendangkalan memengaruhi kecepatan
fasa.

h1 > h 2 > h 3 > h 4


Gelombang datang dengan sudut tertentu. Karena terjadi perbedaan kecepatan maka
gelombang akan dibelokkan dan akan sejajar pantai (refraksi). Refraksi ini dapat
digambarkan melalui hubungan Snellius.
Shoaling dan Refraksi (lanjutan)

• JIKA KITA ASUMSIKAN GELOMBANG TIDAK PECAH DI PANTAI, MAKA


KITA DAPAT MENGHITUNG TINGGI GELOMBANG AKIBAT
PENDANGKALAN INI.
• ENERGI GELOMBANG DIJALARKAN OLEH KECEPATAN GRUP, DISEBUT
FLUKS.
• F = E CG
• JIKA TIDAK ADA ENERGI YANG HILANG AKIBAT GELOMBANG PECAH
ATAU GESEKAN DASAR, MAKA FLUKS TETAP KONSTAN.

Perairan dalam Perairan dangkal


Shoaling dan Refraksi (lanjutan)

Refractio
Shoaling
n
Shoaling dan Refraksi (lanjutan)

• Ketika gelombang datang dengan sudut

• Formula ini valid untuk slope yang kurang dari 1/10


Difraksi
Difraksi adalah fenomena yang
terjadi ketika suatu objek
diletakkan dalam suatu aliran,
maka akan mengganggu aliran di
lingkungan sekitar objek
Sebelah kiri garis A-B. Tidak
terefleksi dinding
Sebelah kanan garis A-B, di depan
dinding, gelombang terefleksi
sempurna (asumsi)
Di belakang dinding, gelombang
yang lewat, menekuk menuju
dinding. Energi gelombang yang
terdifraksi ini lebih kecil dibanding
energi awal
Difraksi (lanjutan)

Difraksi
•Refleksi
Sifat-sifat Spektral Dari Gelombang
Yang Dibangkitkan Oleh Angin
TINJAU ANALISIS DERET WAKTU

Semua fungsi tak beraturan bisa digambarkan


sebagai penjumlahan dari banyak
kurva/fungsi sinusoidal

Dasar untuk penjumlahan itu dikenal


dengan deret fourier
Sumber: Massel 1999

Sumber: Massel 1999


Bagaimanakah cara menentukan
amplitudo dan fase dari gelombang
harmonik?

memperkirakan meminimalisasi
Analisis
nilai f(t) dengan mean squared
harmonik
deret fourier error
Konsep analisis harmonik pada kasus
gelombang laut permukaan

Analisis
harmonik

Sumber: Massel 1999

Perubahan elevasipada titik yang diberikan P(x,y) :


Representasi spektra gelombang yang populer:

perairan laut dalam


Spektrum • memakai data Laut Atlantik
Pierson- • memakai hasil teoritik dari Phillips dan
Kitai Gorodski
Moskowitz

perairan dengan
kedalaman terbatas
• Berdasarkan program pengukuran
Spektrum gelombang yang efektif pada tahun
JONSWAP 1968 dan 1969 di North Sea.
Sumber: Massel 1999
Spektrum Multi-peak

Spektra gelombang laut yang diamati biasanya


memiliki pola yang rumit, yaitu mempunyai lebih dari 1
puncak di frekuensi spektrum yang diamati

Cara sederhana untuk menggambarkan bentuk


spektral seluruhnya :

Memisahkan spektrum menjadi 2 bagian yaitu


komponen energetik utama dan komponen frekuensi
tinggi.
Ochi dan
Huble
Krylov

Strekalov
dan
Massel

Strekalov dan Massel


Mengajukan penguraian dalam bentuk tidak berdimensi
Ochi dan
Huble
Krylov

Strekalov
dan
Massel

Krylov
Krylov mengumpulkan spektra percobaan yang dirata-ratakan. Dan ternyata
hasil perbandingannya dengan metode Strekalov dan Massel mengajukan
kecocokan
Ochi dan
Huble
Krylov

Strekalov
dan
Massel
Ochi dan Hubble
mengajukan pendekatan lain untuk multipeak spektra,:
• memperlihatkan setiap komponen spektrum dalam bentuk rumus 3-
parameter,
• lalu mengkombinasi 2 set persamaan spektra tadi (komponen frekuensi
tinggi dan rendah)
• akhirnya didapatkan penggambaran spektral 6 parameter
6 12 18 24 waktu(jam)

M2 Normal

M2 terlambat 90 menit
6 12 18 24 waktu(jam)

M2 Normal

M2 terlambat 45menit
6 12 18 24 waktu(jam)

M2 Normal

M2 terlambat 2 jam

Anda mungkin juga menyukai