Kaidah Pragmatik Tindak Tutur
Kaidah Pragmatik Tindak Tutur
Pembicara
-- Penyimak
(Penulis --
Pembicara)
Konteks
Ucapan
Aneka Aspek Ujaran
Situasi
Ujaran
Tindak Tujuan
Ilokusi Ujaran
(i) Pembicara/Penulis dan Penyimak/Pembaca
Aneka Asp
ek Situasi Dalam setiap situasi ujaran haruslah ada pihak pembicara (atau penuli
Ujaran s) dan pihak penyimak (atau pembaca). Keterangan ini mengandung implik
asi bahwa pragmatik tidak hanya terbatas pada bahasa lisan tetapi juga me
ncakup bahasa tulis.
Aneka
(ii) Konteks Ujaran
Aspek
Situasi Kata konteks dapat diartikan dengan berbagai cara, misalnya kita memasukk
Ujaran an aspek-aspek yang ‘sesuai’ atau ‘relevan’ mengenai latar fisik dan sosial sesuat
u ucapan. Menurut buku Pragmatik dan Pengajaran Bahasa, konteks disini diartik
an sebagai setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dandiset
ujui bersama oleh Pembicara/Penulis dan Penyimak/Pembaca serta yang menunj
ang interpretasi Penyimak/Pembaca terhadap apa yang dimaksud Pembicara/Pen
ulis dengan suatu ucapan tertentu.
Aneka
(iii) Tujuan Ujaran
Aspek
Situasi Setiap situasi ujaran atau ucapan tentu mengandung maksud dan tujuan tertentu pul
Ujaran a. Dengan kata lain, kedua belah pihak yaitu Pembicara/Penulis dan Penyimak/Pembaca t
erlihat dalam suatu kegiatan yang berorientasi pada tujuan tertentu.
Aneka (iv) Tindak Ilokusi
Aspek
Pragmatik menggarap tindak-tindak verbal atau performansi-performansi yang berlangsu
Situasi
ng di dalam situasi-situasi khusus dalam waktu tertentu. Ucapan dianggap sebagai suatu bent
Ujaran
uk
kegiatan: suatu tindak ujar.
Aneka
Aspek (v) Ucapan sebagai Produk Tindak Verbal
Situasi Ada pengertian lain dari kata ucapan yang dapat dipakai dalam pragmatik,yait
Ujaran
u mengacu kepada produk suatu tindak verbal, dan bukan hanya kepada tindak ver
bal itu sendiri.
Contoh:
Kalau kata-kata Dapatkah Anda tenang sedikit? Diucapkan dengan intonasi yang
sopan dan hormat, dapatlah diperkirakan sebagai suatu kalimat atau sebagai suatu
pernyataan, ataupun sebagai suatu permintaan. Tetapi bentuk kata tersebut meru
pakan ucapan yang dapat diberlakukan sebagai produk tindak verbal karena ada
sesuatu yang harus dilakukan.
JENIS TINDAK UJAR
Tindak
Perlokusi
Jenis Tindak a) Tindak Lokusi:
Ujar melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu;
Contoh: Saya memberikan isyarat untuk mengatakan bahwa waktu sudah habis
dengan melakukan tangan berbentuk tanda X.
b) Tindak Ilokusi
melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu;
Contoh: Seorang guru mengatakan bahwa ujian sudah dekat. Dalam ujaran tersebu
t
terdapat makna ilokusinya kepada siswa untuk segera belajar dalam menghadapi ujian.
c) Tindak Perlokusi
hasil atau efek yang ditimbulkan oleh suatu ungkapan pada penyimak/pembaca ses
uai dengan situasi dan kondisi pengucapan sebuah kalimat;
Contoh: Ada seorang yang berbicara kepada temannya mengatakan bahwa Ayahny
a
sedang sakit kemarin. Dalam ujaran tersebut tindak perlokusinya dapat berupa menginfo
rmasikan kepada teman yang lainnya bahwa kemarin ia tidak bisa datang karena ayahny
a sedang sakit dan dapat menimbulkan efek kepada lawan tutur untuk memberikan maaf
dan maklum untuk teman yang tidak bisa datang tersebut.
Jenis Tindak
Ujar menuru a) Tindak Lokusi (locutionary)
t Austin melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu dan makna sesuatu yang anda katak
an.
(1969 : 94-1
07) b) Tindak Ilokusi (illocutionary)
apa yang dilakukan dalam tindak mengatakan sesuatu,
Kondisi
Felisitas
2) Kondisi Isi
Kondisi isi adalah materi yang dibicarakan sedang membahas tentang tuj
uan pembicaraan tersebut. Misalnya, untuk sebuah peringatan dan janji, kedua
tuturan itu harus berisi tentang peristiwa yang akan terjadi mendatang. Kondis
i isi selanjutnya yang diperlukan dalam sebuah janji ialah bahwa peristiwa yan
g akan terjadi mendatang itu merupakan tindakan penutur di masa mendatang.
Kondisi
3) Kondisi Persiapan
Tindak
• Kondisi persiapan untuk sebuah janji secara signifikan berbeda dengan kondisi
Tutur
persiapan dalam suatu peringatan.
• Jika saya berjanji melakukan untuk mengerjakan tugas sendiri, ada 2 kondisi
terjadi gempa, ada kondisi persiapan berikut: tidak jelas bahwa pende
ngar tahu bahwa kondisi itu akan terjadi, padahal penutur berpendapat ba
hwa peristiwa itu tidak akan terjadi, dan peristiwa itu tidak memiliki akiba
t yang bermanfaat.
Kondisi
4) Kondisi Ketulusan
Tindak
Tutur • Untuk sebuah janji, bahwa penutur secara tulus bermaksud untuk melaksa
nakan tindakan itu di masa mendatang.
• Untuk sebuah peringatan, penutur secara tulus percaya bahwa peristiwa di masa
datang tidak memiliki suatu akibat yang bermanfaat.
5) Kondisi Esensial
• yang meliputi kenyataan bahwa dengan tindakan ucapan janji itu, saya
yang dijanjikan.
KLASIFIKASI TINDAK TUTUR
Fungsi Umum
Tindak Tutur
yang menggambarkannya.
Fungsi 3) Ekspresif
Umum • Jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur
Tindak
• Tindak tutur itu mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis dan dapat berupa
Tutur
pernyataan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian, kesenangan, atau
kesengsaraan.
Contoh:
a) Sungguh, saya minta maaf
b) Selamat!
Contoh:
Contoh:
Kalimat-kalimat yang
mengikuti formula
tertentu.
A.2 Harus dilakukan oleh orang yang benar dan dalam situasi yang benar
T.1 orang yang dilibatkan dalam melakukan tindak tutur harus memiliki pikiran dan perasaan yang berhubungan
dengan tindak tutur itu, apabila ada.
T.2 orang harus melakukan sendiri secara urut seolah-olah mereka memiliki pikiran dan perasaan yang benar.
Perbedaan Tindak tutur menurut para ahli