Maulid Al-Adah Muhakkamah
Maulid Al-Adah Muhakkamah
Oleh :
Hadi Susanto (161701132)
Hendro Lutin (171801055)
Irfan Fauzi (161701155)
Junaedi Ahmad (161701154)
Pengertian
Bid’ah yang disematkan dalam perayaan maulid nabi di Indonesia adalah bid’ah
hasanah. Artinya, sebuah bid’ah yang mengajarkan untuk mengerkakan sebuah amalan baik
yang dapat dikatakan sebagai sebuah ibadah.
Hukum Maulid Nabi dalam Kaidah fiqih
mengacu pada hadits nabi yang menjelaskan tentang, “umatku tidak akan bersep
akat dalam kesesatan”. Jadi, jika perayaan maulid nabi dikatakan sebagai bid’ah maka peray
aan maulid nabi tidak memiliki esensi kebaikan. Tapi realita yang ada, perayaan maulid nabi j
ustru mampu memperkuat ukhuwah persaudaraan sesama muslim.
Dalam konteks محكمة العادةal- ‘adah al- muhakamah ( adat kebiasaan dapat dijadi-
kan hukum) merupakan dalil yang dapat menjadi argument bawasanya suatu kebiasaan yang
dilakukakan masyarakat pada umumnya maka hukumnya dibolehkan.
Kaidah العادة محكمةal- ‘adah al- muhakamah ( adat kebiasaan dapat dijadikan hukum)
merupakan dalil yang bisa dijadikan hujjah tatkala ada beberapa kalangan yang menyikapi
sebuah fenomena tersebut sebagai kegiatan yang sesat.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat muslim yaitu perayaan maulid Nabi merupakan
bentuk implementasi kecintaan umatnya kepada Rasulullah, dimana kita adalah umat yang
sangat jauh dari zaman Rasulullah tetapi kita masih bisa merasakan kecintaan kepada Rasulullah
Saran
1. Jangan menjadi layaknya seorang hakim atas suatu perkara yang kita
sendiri belum mengetahui secara mendalam benar atau tidak perkara
tersebut.
2. Jika kita melihat suatu perkara yang baru dalam tradisi yang ada di
masyarakat tidak boleh menjustifikasi sendiri harus menanyakan pada
yang ahlinya dan mencari sumber pengetahuan yang dapat di pertanggung-
jawabkan untuk menyikapi perkara tersebut.
3. Jangan menganggap semua hal yang baru (bid’ah) itu adalah berbuatan
yang tidak baik. Karena hal baru (bid’ah) ada kategori yang bid’ah dhalalah
(buruk) dan bid’ah hasanah (baik).