Anda di halaman 1dari 14

PENGABAIAN (NEGLECT)

PADA ANAK

KELOMPOK 12:
TUNGGUL DIGJOYO JATI
T YANTARA SEPTI MA’RUFAH
ULFA RAHMA UTAMI
UMI ROFIATUN ROJABTIYAH
USIANA KISTIA MARISH
USWATUN HASANAH
VERA DYAH SAPUTRI
VINDY ADEST YA PUTRI
VIONIKA MARIA
VIRGA HASNA GHAIDA
WHAT DO YOU THINK ?
CHILD NEGLECTED
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun dan termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak mempunyai
hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki orang dewasa, hak asasi
manusia (HAM). Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung-jawab untuk
menjaga dan memelihara hak asasi tersebut sesuai dengan kewajiban yang
dibebankan oleh hukum. Upaya perlindungan anak perlu dilaksanakan sedini
mungkin, yakni sejak dari janin dalam kandungan sampai anak berumur 18
tahun.
Anak-anak yang ditelantarkan atau Child Neglected merupakan bentuk
pengabaian anak yang terjadi ketika orang tua atau pengurus anak, tidak
memenuhi kewajiban mereka untuk merawat, mengawasi, dan memantau
kegiatan anak mereka.
NEGLECT
Pengabaiaan (neglect) didefinisikan sebagai jenis
penganiayaan yang mengacu pada kegagalan oleh pengasuh untuk
memberikan yang diperlukan atau pun perawatan yang sesuai dengan
usia meski secara finansial mampu melakukannya.
Pengabaian adalah kegagalan orang tua untuk memberikan
kebutuhan yang sesuai bagi anak, seperti tidak memberikan rumah yang
aman, makanan, pakaian,pengobatan, atau meninggalkan anak sendirian
atau dengan seseorang yang tidak dapat merawatnya. Pengabaian
biasanya ditandai oleh pola berkelanjutan perawatan yang
tidak memadai dan mudah diamati oleh individu dalam kontak dekat
dengan anak.
JENIS-JENIS NEGLECT

Physical Neglect (Pengabaian Educational Neglect


fisik) (Pengabaian emosi)

Psychological Neglect
Medical Neglect (Pengabaian
Emotional (Pengabaian
medis)
psikologi emosional)
PHYSICAL NEGLECT (PENGABAIAN FISIK)
 Pengabaian fisik umumnya melibatkan orang tua atau pengasuh
yang tidak memberikan kebutuhan dasar pada anak
 Pengabaian fisik juga termasuk meninggalkan anak, pengawasan
tidak memadai, penolakan terhadap anak yang mengarah ke
pengusiran dari rumah dan kegagalan untuk menjamin keselamatan
anak dan kegagalan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
 Pengabaian fisik yang parah dapat berdampak pada perkembangan
anak dengan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, gizi buruk,
penyakit serius, kerusakan fisik berupa luka, memar, luka bakar atau
cedera lainnya karena kurangnya pengawasan.
EDUCATIONAL NEGLECT (PENGABAIAN
PENDIDIKAN)
 Pengabaian pendidikan merupakan kegagalan orang tua atau
pengasuh dalam menyediakan sekolah atau pendidikan bagi anak.
 Pengabaian pendidikan dapat menyebabkan anak gagal
untuk memperoleh keterampilan hidup dasar, putus sekolah atau
terus menampilkan perilaku yang mengganggu.
 Pengabaian pendidikan bisa menimbulkan ancaman serius bagi
kesehatan anak, kesejahteraan emosional, fisik atau pertumbuhan
psikologis normal dan perkembangan, terutama ketika anak
memiliki kebutuhan pendidikan khusus yang tidak terpenuhi.
PSYCHOLOGICAL NEGLECT EMOTIONAL (PENGABAIAN
PSIKOLOGI EMOSIONAL)
 Pengabaian psikologi dan emosional meliputi tindakan seperti
melibatkan anak dalam pertengkaran orang tua,
memungkinkan seorang anak untuk menggunakan obat-
obatan atau alkohol, menolak atau gagal untuk menyediakan
membutuhkan perawatan psikologis serta terus-menerus
meremehkan kasih sayang.
 Pengabaian, penolakan dan mengisolasikan anak dapat
menyebabkan anak kurang mendapat kasih sayang.
 Pengabaian secara verbal seperti menghina, mengancam, atau
mendorong anak melakukan perilaku negatif akan
mempengaruhi emosional anak.
MEDICAL NEGLECT (PENGABAIAN MEDIS)
 Pengabaian medis adalah kegagalan untuk menyediakan perawatan
kesehatan yang tepat bagi seorang anak (walaupun secara finansial
mampu melakukannya), sehingga menempatkan anak beresiko cacat
atau mati.
 Pengabaian tidak hanya ketika orang tua menolak perawatan medis
untuk anak dalam keadaan darurat atau untuk penyakit akut, tetapi
juga ketika orang tua mengabaikan rekomendasi medis untuk anak
dengan penyakit kronis yang seharusnya bisa diobati, namun malah
terjadi kecacatan pada anak.
 Dalam situasi non-darurat, pengabaikan medis dapat mengakibatkan
kesehatan secara keseluruhan semakin memburuk.
TANDA-TANDA CHILD NEGLECT
Anak : Orangtua :

• Sering absen dari sekolah • Tidak mempedulikan anak


• Meminta atau mencuri • Terlihat apatis atau tertekan
makanan atau uang • Berperilaku tidak rasional
• Kekurangan perawatan atau dengan cara yang aneh
medis atau gigi, imunisasi, • Penyalahgunakan alkohol
atau kacamata atau narkoba lain
• Berbadan kotor dan berbau
• Memakai pakaian yang tidak
sesuai
• Penyalahgunaan alkohol
atau narkoba lain
• Menyatakan bahwa tidak
ada seorang pun yang dapat
mengurusnya
DAMPAK CHILD NEGLECT
 Konsekuensi dari pengabaian dan perilaku negatif terhadap anak
akan mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri.
 Reaksi fisik dan psikologis dari terabaikan meliputi terhambatnya
pertumbuhan, masalah medis yang kronis, pertumbuhan tulang dan
otot tidak memadai dan perkembangan neurologis yang negatif
mempengaruhi fungsi otak normal dan pengolahan informasi.
 Efek jangka panjang dari pengabaian dapat mengakibatkan kesehatan
mental yang tidak konsisten. Efek dari pengabaian dapat
menimbulkan depresi kronis dan kesulitan dalam berinteraksi.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN NEGLECT

 Intervensi biasanya ditujukan pada dua tingkat:, yaitu upaya pencegahan


masyarakat dan keterampilan orangtua individu. Sebuah program berbasis
masyarakat yang menggabungkan dua aspek intervensi tersebut adalah
program "Orangtua sebagai Guru“. Intervensi khusus selanjutnya
mengurangi kemungkinan pengabaian termasuk berfokus pada hubungan
orang tua-anak, meninjau harapan yang sesuai untuk perilaku anak
(berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan anak), dan pengajaran
keterampilan dasar orangtua.
 Upaya Pengobatan untuk anak harus mencakup konseling keluarga yang
membahas keterampilan komunikasi, ekspresi yang tepat dalam
menunjukkan kasih sayang dan emosi dalam keluarga. Keterampilan
pelatihan dapat bermanfaat bagi anak yang telah memasuki masa remaja
dalam meminta kebutuhan yang mereka inginkan.
REFERENSI
Ariani, 2014. Implementasi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak dalam Upaya Melindungi Kepentingan Anak. Online.
http://journal.umy.ac.id/index.php/jmh/article/view/1160 diakses pada tanggal
8 Juli 2019
Fatimah,2017. Pencegahan Terhadap Penelantaran
Anak,https://www.scribd.com/doc/269542755/Pencegahan-Terhadap-
Penelantaran-Anak diakses pada 8 Juli 2019
Nuryanti,Lusi 2013 Psikologi Anak Jakarta : PT .Indeks
KPAI. 2014. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2015. Online.
http://www.kpai.go.id/hukum/undang-undang-republik-indonesia-nomor-
35-tahu n-2014-tentang-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-
tahun-2002-tentang-pe rlindungan-anak diakses pada tanggal 8 Juli 2019
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai