Anda di halaman 1dari 30

Interpretasi Karies

Dr.drg. Rurie ratna Shantiningsih, MDSc


DENTAL CARIES
Klasifikasi Karies
• Pit or fissure caries
— Occlusal
— Buccal or lingual pit
• Smooth surface caries
— Approximal
— Buccal or lingual surfaces
— Root
• Recurrent caries.
Metode Pemeriksaan

• Thorough, careful clinical examination, using:


— Direct vision of clean, dry teeth
— Gentle probing
— Transillumination

• Radiographic examination, using:


— Bitewings in adults and children
— Paralleling technique periapicals in adults
Level of Disease

● D1 – Clinically detectable enamel lesions with intact


surfaces
● D2 – Clinically detectable cavities limited to enamel
● D3 – Clinically detectable lesions in dentine
● D4 – Lesions into the pulp.
CARIES DENTAL
Tahap perkembangan karies
Ilustrasi Gambaran
Radiografis Karies
RA: Initial stage
E1. Area radiolusen di setengah bagian luar email
E2. Area radiolusen di setengah bagian dalam email ±DEJ
D1. Area radiolusen di sepertiga bagian luar dentin
RB: Moderate Stages
D2 : Area radiolusen di sepertiga tengah dentin
RC: Extensive Stages
D3 : lesi di sepertiga bagian dalam dentin
Berdasarkan permukaan yang terlibat
Karies pada sisi Oklusal

Penampakan pada radiografis kurang nampak jelas,


hanya terlihat sedikit perubahan dari gambaran normal
Karies pada sisi proksimal

Radiografi bitewing berguna untuk


mendeteksi karies proksimal ketika gigi
berada dalam posisi kontak, namun
tidak dapat terlihat secara langsung dari
penampakan klinis.
Karies pada sisi bukal, facial,
& lingual

Gambaran radiolusen nampak kurang begitu jelas karena superimposed


dengan gambaran email, sehingga diagnosa pasti lebih tepat diambil dari
pemeriksaan objektif
Karies pada akar gigi

Karies pada sementum permukaan akar.


Melibatkan sementum & dentin, bisa meliputi sisi bukal, lingual
dan proksimal.
Berhubungan dengan adanya resesi gingiva.
Rekuren karies

•Terjadi berdekatan dengan daerah restorasi.


•Bisa terjadi karena adaptasi yang buruk dari bahan restorasi shg
terjadi marginal leakage atau akibat sisa lesi karies yang masih
tertinggal.
Bahan restorasi

Perbedaan dg karies:
•Bentuk outline lebih teratur dan halus
•Nampak adanya dinding preparasi
Terdapat variasi gambaran bahan restorasi secara radiografis, tergantung
pada ketebalan, densitas, jumlah susunan atom, dan energi photon yang
digunakan untuk membuat proyeksi radiografnya
Bahan restorasi

Gambaran radiograf bahan komposit


dan Glass Ionomer Semen nampak
radiopag.
Glass ionomer cement digunakan
sebagai liner yang mrpkn agen
pelepas fluor sehingga dapat
mencegah karies sekunder

A — Posterior composite
B — Glass ionomer liner
C— Posterior composite
Bahan restorasi
C — Zinc phosphate cement base
(radiopaque) under a radiolucent Restoration

S — Radiolucent restoration over a zinc


phosphate cement base

Gambaran radiografis Zinc phosphate dan


zinc oxide eugenol cements adl radiopaque.

Gambaran radiografis calcium hydroxide


cement murni adl radiolucent tetapi dalam
bentuk calcium hydroxide cement nampak
radiopaque.
Rampan karies

Rampan karies umumnya terjadi pada anak-anak yang


mempunyai pola makan yang buruk.
Diawali dari interproksimal dan permukaan yang licin/halus.
Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian fluoridasi dan
meningkatkan oral hygiene serta mengubah pola makan yang
buruk.
Karies radiasi

Pasien yang telah mendapat terapi radiasi pada leher dan kepala
dapat terjadi penurunan fungsi dari kelenjar saliva sehingga terjadi
xerostomia.
Jika hal tersebut tidak tertangani dapat menyebabkan terjadinya
rampan karies yang disebut radiation caries.
Keterbatasan Radiografi

A, Periapical image in which a proximal carious lesion involving the distal


surface of the cuspid is not apparent.
B, Periapical image in which change in the horizontal orientation of the x-
ray beam has separated the overlapping images of the opposing
surfaces of the premolar and cuspid, revealing the presence of the lesion
(arrow).
Cervical Burn-out

A. Ilustrasi cervical burn-out


B. Perbandingan cervical burn-out dan karies
servikal pada aspek distal gigi 16
KETERBATASAN RADIOGRAFI
Gambaran radiografi mempunyai kelemahan dalam menyajikan
gambaran karies, hal ini disebabkan karena:
1. Lesi karies secara klinis biasanya lebih besar daripada yang
nampak dalam gambaran radiografi dan lesi awal sering tidak
nampak pada gambaran radiograf.Approximately 40%
demineralization is required for radiographic detection of a
lesion.
2. Tehnik pengambilan gambar ikut menentukan keberhasilan
diagnosa, dimana tehnik paralel lebih baik dibanding tehnik
bisecting
3.Radiograf hanya memberikan gambaran dua dimensi dari
keadaan nyata tiga dimensi sehingga menimbulkan gambaran
superimpose antara bukal dan lingual.
4. Kesalahan dalam prosesing dapat mengacaukan persepsi dalam
diagnosa
Penggunaan Radiografi untuk
pemeriksaan tumpatan
 Tipe dan radiodensitas material tumpatan:
 Amalgam
 Casting logam
 Material adhesive ex: composite dan glass ionomer
 Overcontouring
 Overhanging
 Undercontouring
 Marginal fit
 Ada tidaknya lining material
 Adaptasi restorasi
 Penuh tidaknya tumpatan
 Contact point
 Overhanging
 Kontur yang tidak pas
 Contact points yang tidak tepat
 Karies sekunder
Kuesioner
1. Sebutkan teknik radiografi
yang digunakan!
2. Lakukan penilaian kualitas
radiograf beserta
kesalahannya!
3. Sebutkan klasifikasi karies
pada gigi 45 dan 47
berdasarkan ICDAS!
4. Jelaskan bagaimana
langkah untuk mengatasi
kelemahan dari teknik
radiografi dalam
menegakkan karies!

Anda mungkin juga menyukai