Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS RADIOLOGI

KEDOKTERAN GIGI

KELAINAN SINUS

(ANTROLITH)

Operator : Sita Ratna Pratis

No Mahasiswa : 21101900097

Pembimbing : drg. Moh Yusuf, Sp.Rad.O.M(K)

Tanggal presentasi : 21 Januari 2022

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Maxillary sinus stone merupakan deposisi dari garam mineral di antrum sinus

maksilaris, (antrolit) timbul dari deposisi garam mineral hidung, lakrimal, dan

inflamasi seperti kalsium fosfat, kalsium karbonat, dan magnesium dengan

pertambahan sekitar sebuah nidus. Antrolith berukuran kecil dan asimtomatik yang

tidak sengaja terlihat pada pemeriksaan radiografi rutin. Patogenesis dari formasi

antrolith tidak begitu dipahami, namun infeksi fungi atau infeksi yang berlanjut lama,

drainase sinus yang buruk dan adanya benda asing merupakan faktor presdisposisi.

Secara radiografis, antrolith ditemukan didalam sinus maksilaris diatas lantai

antrum maksila. Batas well-defined dengan bentuk irregular atau smooth, memiliki

struktur internal berupa lesi radioopak dengan densitas internal homogen atau

heterogen

Antrolith dapat dilakukan pemeriksaan pada radiografi yaitu dengan radiograf

panoramic karena dapat memperlihatkan dinding inferior, posterior dan anteromedia

dari sinus, namun jika terjadi adanya kesulitan untuk membandingkan lantai pada

sinus kanan dan kiri (karena ada overlap atau ghost image) maka menggunakan

CBCT / MRI.

1. TUJUAN

1) Untuk mengetahui gambaran radiologi mengenai antrolith

2) Untuk menegakkan radiodiagnosis pada pasien


BAB II
LAPORAN KASUS

a) Anamnesis :

Seorang laki-laki berusia 58 tahun dirujuk untuk evaluasi di layanan

stomatology. Kemudian pasien diminta untuk melakukan foto rontgen

panoramik dan didapatkan gambaran radioopak yang terletak di sinus

maksilaris kiri antara premolar dua dan molar satu. Pasien tidak mengeluhkan

sakit atau nyeri pada daerah tersebut.

b) Pemeriksaan Objektif :

Pemeriksaan ekstraoral dan intraoral tidak ditemukan adanya kelainan.

2. HASIL FOTO PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

3. TEKNIK DAN JENIS PEMERIKSAAN

Pemeriksaan radiografi panoramik

4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan :

 Memberikan gambaran yang luas mengenai struktur tulang fasial dan gigi

 Dosis radiasi terhadap pasien rendah

 Pasien relative nyaman saat pemeriksaan


 Dapat digunakan pada pasien trismus

 Waktu relatif singkat

Kekurangan :

 Gambaran tidak detail seperti radiografi intraoral

 Memerlukan posisi pasien yang akurat sehingga sering terjadi distorsi

geometri

5. ANALISA KUALITAS MUTU HASIL FOTO

 Objek mencakupi condylus kanan dan kiri serta tepi bawah orbita namun tepi

bawah mandibular terpotong

 Tidak ada tumpang tindih/overlapping dengan apikal gigi anterior RA

 Terdapat distorsi minimal

 Kontras, densitas dan sharpness kurang baik

 Tidak ada ghost image

6. KESIMPULAN KUALITAS FOTO

Diagnostically acceptable

7. INTERPRETASI HASIL RADIOGRAFI

Area 1 (Gigi Geligi)

Missing Teeth 38 dan 48

Persistensi -

Impaksi -

Kondisi Mahkota • Terdapat gambaran radioopak menyerupai


bahan tumpatan pada oklusal gigi 13, 28, dan

37 sampai kedalaman enamel

• Terdapat gambaran radioopak menyerupai

bahan tumpatan pada oklusal gigi 14,15,16,

24, 25, 26, 35, dan 46 sampai kedakaman

dentin

• Terdapat gambaran radioopak menyerupai

bahan tumpatan pada oklusal gigi 17, 18, 36,

dan 47 sampai kedalaman pulpa

• Terdapat gambaran radioopak menyerupai

bahan tumpatan pada sementum gigi 45

bagian distal

Kondisi Akar • Terdapat gambaran radiopak pada saluran akar

menyerupai bahan pengisi saluran akar yang

hermetis, saluran akar berjumlah 2 pada gigi

17 dan 36

• Terdapat gambaran radioopak pada saluran

akar menyerupai bahan pengisi saluran akar

yang tidak hermetis, saluran akar 2 pada gigi

47

Kondisi Alveolar Dbn

Crest-Furkasi

Kondisi Periapikal Dbn


Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)

• Terdapat apikal gigi 15, 16, 17, 18, 25, 26, 27, 28 bersinggungan dengan sinus

maksilaris

• Terdapat lesi dengan lokasi pada sinus maxillaris sinistra, terletak di atas dasar

antrum maxilla berjumlah satu dengan ukuran diameter ±2 mm, berbentuk

irreguler dengan batas well defined, struktur internal lesi radioopak dan tidak

tampak mempengaruhi jaringan sekitar

Area 3 (Mandibula)

Dbn

Area 4 (TMJ)

Bentuk Kondilus-Fossa Bentuk kondilus dextra dan sinistra ovoid

Eminensia Eminensia normal

Posisi Kondilus simetris

Area 5 (Ramus-Os Vertebra)

Os. Vertebra tidak terlihat dalam gambaran radiografi

Kesan Terdapat kelainan pada area 1 dan 2

Radiografis

Suspek Area 2 :
Radiografis • Sinus approximation pada gigi 15, 16, 17, 18, 25,

26, 27, 28

• Antrolith Maksila

8. INTERPRETASI LESI

 Lokasi  Pada sinus maxillaris sinistra, terletak di atas dasar antrum maxilla,

berukuran ± 2 mm, berjumlah 1, unilateral.

 Bentuk, Ukuran & Batas tepi  Berbentuk irregular dengan batas well

defined

 Struktur internal lesi  Totally radioopak

 Efek pada jaringan sekitar  tidak menimbulkan efek pada jaringan sekitar

9. ANALISA RADIODIAGNOSIS

Diagnosis pada kasus tersebut adalah antrolith

10. DIAGNOSIS BANDING

Rhinoliths
BAB III

PEMBAHASAN

Maxillary sinus stone merupakan deposisi dari garam mineral di antrum sinus

maksilaris, (antrolit) timbul dari deposisi garam mineral hidung, lakrimal, dan

inflamasi seperti kalsium fosfat, kalsium karbonat, dan magnesium dengan

pertambahan sekitar sebuah nidus. Antrolith berukuran kecil dan asimtomatik yang

tidak sengaja terlihat pada pemeriksaan radiografi rutin. Patogenesis dari formasi

antrolith tidak begitu dipahami, namun infeksi fungi atau infeksi yang berlanjut lama,

drainase sinus yang buruk dan adanya benda asing merupakan faktor presdisposisi.

Walaupun patogenesis dari antrolith tidak begitu dimengerti,

perkembangannya dimulai dari kalsifikasi dari jaringan nekrotik atau mukus, yang

berlanjut meningkat karena presipitasi dari lapisan garam kalsium. Antrolith secara

general asimptomatik, dan merupakan temuan langka yang tidak sengaja ditemukan

pada pemeriksaan radiografik, lebih banyak terjadi pada laki-laki dan dapat terjadi

pada usia manapun, namun pada anak-anak dan berlokasi pada maksilla, sphenoid dan

frontal sinus.

Secara radiografis, antrolith ditemukan sebagai massa radioopak yang

berbentuk antara rounded-shape sampai ke bentuk dismorfik. Antrolith berada

didalam sinus maksilaris diatas lantai antrum maksila. Batas well-defined dengan

bentuk irregular atau smooth, memiliki struktur internal bervariasi, dari radiopasitas

yang hampir tidak terlihat hingga struktur yang sangat radioopak. Radioopasitas

internal homogen atau heterogen.


Gambar 1. Antrolith
 Rhinoliths

Rhinolith adalah batu yang ditemukan di dalam rongga hidung. yang mungkin

didapati secara tidak sengaja selama pemeriksaan rutin. Rhinolithiasis sering tanpa

keluhan yang tidak terdeteksi selama bertahun-tahun sampai rhinolith tumbuh cukup

besar untuk menyebabkan gejala sumbatan hidung dan rinore. Rhinolith berbentuk

seperti bola yang irregular. Permukaan rhinolith seperti buah murbei, berwana abu-

abu kehitaman. Konsistensinya dapat lunak sampai keras dan rapuh. Rhinolith ini

terutama terbuat dari fosfat dan kalsium karbonat. Kadang-kadang juga dibentuk oleh

magnesium fosfat, natrium klorida dan magnesium karbonat. Kandungan ini berasal

dari sekresi mukous hidung, air mata, dan eksudat inflamasi

Secara radiografi rhinolith ditemukan di rongga hidung / nasal cavity,

berbentuk irregular dengan batas well-defined smooth, dengan struktur internal

radioopak homogen atau heterogen tergantung pada sifat nidus. Pada beberapa kasus

terlihat densitasnya lebih radioopak dibandingkan tulang sekitarnya.

Gambar 2. Rhinoliths
BAB IV

KESIMPULAN

Pada laporan kasus ini, gambaran radiograf pasien sesuai dengan gambaran

antrolith maksila. Pada gambaran radiografi pasien terdapat gambaran lesi pada sinus

maksilaris sinistra, terletak diatas dasar antrum maxilla, berjumlah 1, unilateral yang

berbentuk irreguler dengan batas tepi well defined dan struktur internal totally

radiopaque. Pemeriksaan radiografi berupa panoramic, periapical, dan CBCT dapat

membantu dalam menegakkan diagnosis pasien sehingga dapat melakukan perawatan

yang tepat.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS RADIOLOGI
KEDOKTERAN GIGI
KELAINAN SINUS

Disusun oleh
Sita Ratna Pratis
21101900097

Telah disetujui oleh,


Semarang, 30 Desember 2021
Pembimbing Klinik, Operator,

drg. Moh Yusuf, Sp.Rad.O.M(K) Sita Ratna Pratis


DAFTAR PUSTAKA

Rodrigues, Bruno Teixeira Goncalves., De-Lucas, Rodrigo Asmar., Figueiredo, Clara


de., Israel, Rosemiro de Menezes Maciell Monica Simoes. (2020). Maxillary antrolith - an
incidental radiographic finding. Journal of Oral Diagnosis. 1-4
Whaites, E., & Drage, N. (2021). Essentials of Dental Radiography and Radiology ed
6th. China: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai