Anda di halaman 1dari 48

PANDUAN PENYUSUNAN

BAHAN AJAR AGAMA ISLAM


Dipresentasikan Oleh.
H.ROLI ABDUL ROKHMAN, M.Ag.
(MAN MODEL BOJONEGORO JAWA TIMUR)

BIMTEK MAPEL PAI KURIKULUM 2013


BIDANG PENMA KEMENAG JAWA TIMUR
VIRUS PERUSAK GENERASI MUDA

(1) (2)
MANJA MALAS

(9)
HINDONIS (3)
GPD/GMB

VIRUS
(8)
GENERASI MUDA
KONSUMTIF
(4)
EROSI IDEALISME

(7)
SEKULER
(5)
(6) JERAT-GENG
MABUK IT
KESERIUSAN BELAJAR: TEMPAT TERSEDIA
TUGAS UTAMA GURU
• Developer
• Implementator
KURIKULUM
• Akselerator
• Researcher

• Pengguna
BAHAN AJAR
• Penyusun

PEMBELAJARAN
AKTIF, • Dimensi Intelektual
KREATIF,
• Dimensi Interaksi
EFEKTIF
PENGERTIAN BAHAN AJAR

ARTI ARTI
SEMPIT LUAS

instructional umumnya didesain


materials dengan tujuan
tertentu (by design)
Seperangkat
materi yang
disusun secara Bahan ajar
sistematis baik merupakan
informasi, alat dan
tertulis maupun teks yang
tidak sehingga diperlukan
tercipta guru/instruktur
lingkungan atau untuk perencanaan
suasana yang dan penelaahan
memungkinkan implementasi
peserta didik pembelajaran.
untuk belajar
BENTUK-BENTUK BAHAN AJAR

Bahan cetak seperti;


hand out, buku, modul,
lembar kerja siswa,
brosur, leaflet.

Audio Visual seperti;


video/film,VCD

Audio seperti;
radio, kaset, CD
audio, PH
Visual: foto,
gambar, model /
maket.
Multi Media; CD
interaktif, computer
Based, Internet
BENTUK-BENTK BAHAN AJAR
 Bahan cetak seperti; hand out, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet.
 Audio Visual seperti; video/film,VCD
 Audio seperti; radio, kaset, CD audio, PH
 Visual: foto, gambar, model / maket.
 Multi Media; CD interaktif, computer Based,
Internet
FUNGSI BAHAN AJAR
 Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a)
mempercepat laju belajar dan membantu dosen untuk
menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
 Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang
kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
 Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang
lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan perkuliahan
yang dilandasi oleh penelitian. Lebih memantapkan
pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan
sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara
lebih kongkrit
 Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung
BAHAN PEMBELAJARAN BENTUK CETAK

• pemberian atau sesuatu yang diberikan secara gratis (Sadily


dan Echols)
• selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas
HANDOUT atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik

•kegiatan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta


didik dengan bantuan yang minimal dari guru
•buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
MODUL •rangkaian pengalaman belajar secara partisipatif yang didasarkan
pada topik tertentu di mana materi program disampaikan dalam
bentuk informasi kepada peserta tertentu (seperti siswa, mahasiswa,
peserta diklat, atau workshorp).

BUKU • lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong


TEKS • buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil
analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis
PETA BAHAN AJAR
 Sebelum menyusun bahan ajar, sebaiknya
pendidikmenyusun peta bahan ajar untuk
mengidentifikasi materi dan informasi yang tercakup
dalam bahan ajar, yang meliputi:
 Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih
dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu
ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
 Menentukan Materi
Setiap aspek standar kompetensi tersebut
memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar
yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar
kompetensi, materi pembelajaran juga dapat
dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat
jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
MATERI AJAR
 Prinsip Relevansi; materi relevan dengan
standar kompetensi dan kompetensi
dasar
 Prinsip Konsistensi artinya keajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka
bahan ajar yang harus diajarkan juga
harus meliputi empat macam.
 Prinsip Kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak
boleh terlalu banyak.
JENIS MATERI
 Fakta adalah materi berupa nama-nama
objek, nama tempat, nama orang,
lambang, peristiwa sejarah, nama bagian
atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya.
 Konsep berupa pengertian, definisi,
hakekat, inti isi.
 Prinsip berupa dalil, rumus, postulat
adagium, paradigma, teorema.
 Prosedur berupa langkah-langkah
mengerjakan sesuatu secara urut,
misalnya langkah-langkah menelpon, cara-
cara pembuatan telur asin atau cara-cara
pembuatan bel listrik.
 Materi pembelajaran aspek afektif
meliputi: pemberian respon, penerimaan
(apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
 Materi pembelajaran aspek motorik terdiri
dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
CIRI-CIRI BAHAN AJAR
 Menimbulkan minat baca
 Ditulis dan dirancang untuk peserta didik
 Menjelaskan tujuan instruksional
 Disusun berdasar kan pola belajar yang fleksibel
 Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik
dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
 Memberi kesempatan pada peserta didik untuk
berlatih
 Mengakomodasi kesulitan peserta didik
 Memberikan rangkuman
 Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
 Kepadatan berdasar kebutuhan peserta didik
 Dikemas untuk proses instruksional
 Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik dari peserta didik
 Menjelaskan cara mempelajari bahan
perkuliahan.
BAHAN AJAR YANG AKTIF, KREATIF, DAN
MENYENANGKAN

 Memuat sekurang kurangya  Memotivasi Belajar,


materi minimal yang harus
dikuasai siswa
 Menumbuhkan minat
 Relevan dengan tujuan dan belajar siswa
sesuai dengan kemampuan yang  Meningkatkan
akan dicapai
 Sesuai dengan perkembangan
partisipasi aktif siswa,
ilmu pengetahuan dan teknologi  Mengkaitkan materi
Sesuai dengan jenjang dan

sasaran
ajar dengan kehidupan
 Isi dan bahan ajar mengacu dan konstekstual
pengembangan konsep, prinsip,  Pembelajaran menarik
teori
 Tidak mengandung muatan dan menyenangkan
politis maupun hal yang berbau  Menimbulkan Quriosity
sara

DIMENSI INTELEKTUAL DIMENSI INTERAKSI


 PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU SISWA

 PANDUAN PROSES PEMBELAJARAN.

 PANDUAN PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR

 PANDUAN TUGAS SISWA TIDAK TERSTRUKTUR

 PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK

 PANDUAN PROGRAM PERBAIKAN/PENGAYAAN

 PELAKSANAAN KERJA SAMA DENGAN ORANG TUA


PERTIMBANGAN MENYUSUN BUKU GURU

Ketepatan
Kecukupan isi Cakupan
(1) (2)

Ketercernaan
Scientifik Approach bahan ajar
(9) (3)
Pengunaan
Bahasa Baku
(4)
Illustrasi
Memandu Proses (5)
(8)
Kelengkapan
Perwajahan/
Komponen
Pengemasan
(7)
(6)
MANAJEMEN PENULISAN
BUKU PANDUAN GURU
2B

Pembuatan
Pola dan
Outline

1
2A 3 4
Pembuatan Naskah
Penulisan Penyelarasan
Rekruitmen Perangkat Mentah
Perancangan Naskah Naskah
Penulis /Asli
Naskah
Direktorat
Tim Penulis Tim Editor
Madrasah
2C
Review Pola
dan Outline

Direktorat
Madrasah
STRUKTUR BUKU GURU
1. KATA PENGANTAR
2. KATA SAMBUTAN (DIREKTUR/KASUBDIT)
3. DAFTAR ISI
4. PENDAHULUAN / MUKADIMAH
5. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
6. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI
DASAR (KD) –Tiap Kelas-
7. PEMETAAN KOMPETENSI DASAR (KD)
8. PEMAPARAN / PEMBAHASAN TIAP BAB
9. PENUTUP ( Ikhtisar, Daftar Pustaka dan
Glosarium)
ISI BUKU PER-BAB
1. KOMPETENSI INTI (KI)
2. KOMPETENSI DASAR (KD)
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
5. MATERI POKOK/MATERI ESENSI
6. PROSES BELAJAR(Active Learning)
7. TUGAS TERSTRUKTUR/MANDIRI
8. PENILAIAN OTENTIK (KPA)
9. REMIDI/PENGAYAAN KONTEN
10. INTERAKSI GURU DAN ORANG TUA
INI LHOO..YANG DIREVISI
 STRUKTUR BUKU PEDOMAN GURU
 RUMUSAN INDIKATOR DAN TUJUAN
 MATERI POKOK ATAU MATRI ESENSI
 LANGKAH PEMBELAJARAN (AKLE)
 PANDUAN PEMBERIAN TUGAS SISWA
 PANDUAN OPR PENILAIAN OTENTIK
 PROGRAM PERBAIKAN-PENGAYAAN
 INTERAKSI DENGAN ORANGTUA WALI
 INTERKONEKSI MAPEL DAN JENJANG
 PERBAIKAN KATA,KALIMAT, FRASE
KRITERIA MATERI ESENSI
1. Urgensi:
indikator/materi yang secara teoritis, mutlak
harus dikuasai oleh siswa.
2. Kontinuitas:
Indikator/materi lanjutan yang merupakan
pendalaman materi sebelumnya.
3. Relevansi:
Materi yang diperlukan untuk mempelajari bidang
studi lain., berkait dengan lintas minat
4. Keterpakaian:
Materi memiliki nilai terapan tinggi dalam
kehidupan sehari-hari atau aelalu keluar dalam ujian
5. Aktualitas:
materi yg memiliki nilai guna/manfaaat yang selalu
dibutuhkan dalam kehidupan riil di masyarakat
DESKRIPSI KATA PENGANTAR
 Berisi hal-hal umum berkaitan
dengan pelaksanaan kurikulum
2013, peranan guru dalam
pembelajaran, harapan,keinginan
dan lain sebagainya

 Pengantar bisa disampaikan oleh


penerbit atau penulis buku
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. KATA SAMBUTAN (DIREKTUR ATAU KASUBDIT)
3. DAFTAR ISI
4. PENDAHULUAN / MUKADIMAH
5. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
6. KOMPETENSI INTI (KI)-KOMPETENSI DASAR (KD) –tiap
kelas-
7. PEMETAAN KOMPETENSI DASAR (KD)
8. BAB 1 (Lihat Struktur Isi Tiap Bab, slide 4)
9. BAB 2 (Lihat Struktur Isi Tiap Bab, slide 4)
10. BAB 3 (Lihat Struktur Isi Tiap Bab, slide 4)
11. BAB 4 (Lihat Struktur Isi Tiap Bab, slide 4)
12. BAB 5 dan Seterusnya
13. PENUTUP
a. Ikhtisar
b. Daftar Pustaka
c. Glosarium)
Contoh
Pendahuluan Pendahuluan
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan
pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Berkaitan dengan
hal ini, Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa nama mata pelajaran yang antara
lain adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.

Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK) sebagai acuan
dalam mengembangkan kompetensi dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum 2013 telah
menyusun kompetensi inti (KI). Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau
program

Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam
pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama

Tujuan penyusunan Buku Pegangan Guru ini adalah untuk memberikan panduan bagi
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan, dan
melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Dalam buku ini terdapat lima hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus,
yaitu: proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedi, dan interaksi guru dengan orang
tua peserta didik

Dengan demikian, tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal dan
selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta
bertanggung jawab
Petunjuk Penggunaan Buku

 Petunjuk penggunaan
buku berisi pedoman
penggunaan buku
Guru supaya optimal.
Contoh
Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk Penggunaan Buku

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, tahapan berikut sangatlah penting.


1. Bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti, serta memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam
kerangka Kurikulum 2013.
2. Setiap bab berisi: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran,
ProsesPembelajaran, Penilaian, Pengayaan, Remedi, Interaksi guru dengan orang tua
3. Pada sub bab tertentu penomoran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
tidakberurutan. Hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian Kompetensi Dasar.
4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memerhatikan kolom-kolom yangterdapat
dalam Buku Teks Pelajaran, sehingga perhatian peserta didik menjadifokus. Kolom-
kolom tersebut adalah:
• Materi Pelajaran disajikan berupa materi pelajaran yang di sesuaikan dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
• Pendalaman Karakter disajikan berupa kalimat sebagai penekanan dari dalam materi
yang mencerminkan pendidikan karakter
• Hikmah disajikan berupa kata-kata bijak atau cerita singkat untuk diambil hikmahnya
• Penerapan Budi Pekerti disajikan berupa kisah atau kegiatan siswa dalam kehidupan
sehari-hari dalam menerapkan budi pekerti
• Evaluasi disajikan berupa kumpulan soal untuk mengukur kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran. Evaluasi berupa a) Pilihan Ganda b) Isian Singkat c)
Uraian d) Portofolio e) Penilian Sikap
• Latihan Ulangan Umum Semester disajikan berupa soal-soal yang mencakup
keseluruhan materi pelajaran dalam satu semester sebagai evaluasi siswa
5. Dalam pelaksanaannya di sekolah Buku ini sangat mungkin dilakukan pengembangan
yang disesuaikan dengan potensi peserta didik, guru, sumber belajar, dan lingkungan
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD)
KI dan KD dikutip dari lampiran
Permenag. Untuk MI dari lampiran A,
MTs dari lampiran B dan MA dari
lampiran C
Pemetaan KD
Contoh
Bentuk Pemetaan KI dan KD
INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Peserta didik dapat


menjelaskan kaifiat
wudlu dengan benar
2. Peserta didik dapat
menyajikan contoh
hikmah wudlu
TUJUAN PEMBELAJARAN

 CONTOH: Setelah mengamati,


menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan
mengkomunikasi peserta didik
dapat memahami kaifiat wudhu
dan manfaatnya serta
mengamalkan himah dalam
kehidupan sehar-hari
SESI:KETIGA Contoh
Bab 1 – MEMAHAMI SURAT AL FALAQ
Pembahasan Tiap Buku
Contoh
Bentuk Penilaian
Contoh
Bentuk Penilaian Berupa Rubrik
Contoh
Penutup dan Ikhtisar
Contoh Daftar Pustaka
Contoh
Daftar Pustaka
Contoh
Glosarium
G
SESI:KEEMPAT
KAIDAH LEMBAR TUGAS
TERSTRUKTUR
 TUGAS TERSTRUKTUR ADALAH TUGAS
YANG DIBIMBING GURU SECARA LANGSUNG
PADA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN,BERTUJUAN UNTUK
MEREVIEU,MENDALAMI ATAU MEMBERIKAN
PENGALAMAN BELAJAR, DIKERJAKAN SCRA
PERORAANGAN ATAU KELOMPOK. HASIL
KARYA SISWA DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI
TOLOK UKUR KETERCAPAIAN KOMPTENSI
DASAR.
 MODEL TUGAS: DAPAT BERUPA
PERTANYAAN URAIAN, ANALIS KASUS, ATAU
PANDUAN MELAKSANAKAN SUATU
KAIDAH LEMBAR TUGAS MANDIRI TT
 TUGAS MANDIRI TT ADALAH TUGAS YANG
DIDESAIN GURU, DIKERJAKAN DILUAR
PROSES PEMBELAJARAN,BERTUJUAN UNTUK
MEMPERKAYA WAWASAN DAN ATAU
MEMBERIKAN PENGALAMAN BERMAKNA,
DIKERJAKAN SCRA MANDIRI, PERORANGAN
ATAU KELOMPOK. HASIL KARYA SISWA DAPAT
DIJADIKAN TOLOK UKUR KETERCAPAIAN
STANDAR KOMPTENSI.
 MODEL TUGAS: DAPAT BERUPA PERTANYAAN
URAIAN, ANALIS KASUS, ATAU PANDUAN
MELAKSANAKAN SUATU KEGIATAN
(OBSERVASI, BOOK REVIEU)
CONTOH TUGAS TERSTRUKTUR
DAN TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
 SK:Memahami ayat –ayat al-Qur’an dan hadits
tentang berlaku adil dan jujur
• KD:Menunjukkan perilaku orang yang
mengamalkan QS.al-Maidal: 8-10; QS.An-
Nahl:90-92;QS. An-Nisa’: 105 dan hadits
tentang berlaku adil dan jujur
 TUGAS TERSTRUKTUR:Merumuskan ciri-ciri
orang yang memiliki sikap sesuai surah al-
Maidah: 8-10; An-Nahl:90-92; An-Nisa’: 105 dan
hadits tentang berlaku adil dan jujur.
 TUGAS MANDIRI TT:Menyusun makalah secara
berkelompok (3 orang), antara 5-8 halaman,
dengan tema: Membiasakan Sikap Adil dan
Jujur dalam kehidupan sehari-hari.
PENDALAMAN NILAI AFEKTIF
TIDAK ADA ALASAN MEMBENCI TEMAN
 Ketika naik kelas sebelas, saya merasa asing dengan kawan-
kawan baruku, agar tidak selalu salah tingkah, saya mulai
berkenalan dengan teman-teman di kelas. Ketika saya
berkenalan dengan salah seorang teman,..e…tiba-tiba
muncullah perasaan benci dengan seorang temenku yang
baru. Tampang temanku itu, orangnya kecil banyak omong
dan apabila ia tertawa, satu ruangan merasa terganggu dan
pada gregeten. Pada suatu saat saya mengerjakan tugas dari
guru, ternyata kelompokku menemukan suatu kesulitan.
Tanpa sengaja saya langsung meminta bantuan dari temen
kelompok lain yang berada disampingku, ternyata temen
yang s aya benci tadi merespon kesulitan yang kami hadapi.
Dengan pedenya teman yang kubenci bisa membantu
kelompokku untuk menyelesaikan tugas. Semua anggota
kelompoknya “tertegun” Maka sejak peristiwa itu saya mulai
menjaga diri dan tadak membenci sesama teman
bagaimanapun keadaanya, karena setiap manusia memiliki
kekurangan dan kelebihan.
 Ungkapkan perasaan dan paparkan pendapatmu terhadap
DESIMINASI NILAI KARAKTER
 Sikap jujur itu merupakan karakter dasar yang harus
dimiliki setiap orang. Jujur dalam segala urusan akan
menentukan kualitas diri setiap orang. Indikator sikap
jujur itu meliputi; meyakini kebenaran sesuatu yang telah
dipahami kebenarannya, menyatakan kebenaran sesuatu
sebagaimana faktanya, melaksanakan kebenaran yang
diyakini dengan setulus hati. Memiliki integritas diri yang
kokoh, memiliki tanggung jawab, mau terus berusaha
untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.
 Orang yang jujur memiliki kebiasaan positif, senantiasa
menganggap penting untuk memenuhi hak dan
kewajiban. Selalu memberikan apresiasi betapa
pentingnya aspirasi, pendapat,usul ataupun saran dan
mendengarkan pendapat orang lain untuk kemajuan
bersama..
 Ayo biasakan dirimu bersikap jujur, jadikan indikator
jujur sebagai tolok ukur membina sikap jujurmu,
belajarlah dari orang-orang disekitarmu yang sudah
terbukti memiliki kebiasaaan jujur dan menjadi teladan
TUPOKSI KOORDINATOR MAPEL
1. MENJADI WAKIL PENYUSUN BUKU
2. KOMUNIKASI-KOORDINASI PENYUSUN
3. MBACA NASKAH BUKU GURU/SISWA
4. EDITING NASKAH BUKU GURU/SISWA
5. MENSTANDARKAN BUKU GURU/SISWA
6. MENGAWAL PROSES EDITING BUKU
7. MENJAMIN KETUNTASAN PEKERJAAN
8. MENCARIKAN SOLUSI DIRUMPUN-NYA
9. MENGAMBIL SEMUA RESIKO APAPUN
Susunlah Buku Yang

MENCERDASKAN
&
MENGHIDUPKAN

Anda mungkin juga menyukai