OLEH
KELOMPOK 8
Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama yaitu Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian), Directing
(pengarahan), Controlling (pengendalian/evaluasi).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima
pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas,
dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
(penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
Ronde keperawatan
Ruang IRNA III RSUD patut patuh patju di pimpin oleh kepala ruangan, terdapat 3
Perawat primer (1,2 dan 3), dan dari setiap perawat primer memegang masing-masing 4
perawat associate, dari jumlah perawat associate seluruhnya sebanyak 12 orang. Selain tenaga
keperawatan terdapat 2 tenaga admin. Ruang perawatan IRNA III ini dari hasil wawancara kami
ruangan ini belum mempunyai visi misi dan motto ruangan. Adapun visi dan misi ruangan
IRNA III selaras dengan visi dan misi rumah sakit.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 29 April 2019 s/d 1 Mei
2019 meliputi 3 komponen utama : (1) tenaga perawat / M1, (2) sarana dan prasarana / M2, dan
(3) metode pemberian asuhan keperawatan / M3. Data yang diperoleh, dianalisis dengan analisa
SWOT sehingga didapatkan beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih 1 sebagai prioritas
masalah.
Tenaga dan Pasien (M1-Man)
Struktur Organisasi Ruang IRNA III RSUD Patut Patuh Patju Tahun 2019
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tanggal 29 April 2019 di ruang IRNA III RSUD
Patuh Patut Patju terdapat 41 bed pasien. ruang IRNA III RSUD Patut Patuh Patju Gerung
Lombok Barat dipimpin oleh Kepala ruangan. Di ruang IRNA III RSUD Patut Patuh Patju
Gerung Lombok Barat menggunakan MPKP tim modifikasi, pada shift pagi 1 ketua tim dan 3
perawat pelaksana dan kepala ruangan, dan 4 perawat primer, shift sore 1 ketua tim dan 3
orang perawat primer, shift malam 1 ketua tim dan 3 orang perawat primer.
Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Perhitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas (1984) dihitung berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien untuk setiap shiftnya
Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner yang berisi 18 pertanyaan
dengan pilihan jawaban : “sangat baik” dengan score 4, “baik” dengan score 3, “kurang baik”
dengan score 2 dan “buruk” dengan skor 1. Selanjutnya tingkat kepuasan klien dikategorikan
sebagai berikut :
Sangat puas : 55-72
Puas : 35-54
kurang puas : 19-34
tidak puas : < 18
Berdasarkan penyebaran kuesioner dari 30 klien pada tanggan 01 Mei 2019 di dapatkan hasil
bahwa 10 orang menyatakan sangat puas ( 33,3 %), 20 orang menyatakan puas (66,6 %) dan
tidak ada yang menyatakan kurang puas dan tidak puas terhadap pelayanan keperawatan di
ruang irna III RSU Patut Patuh Patju.
BAB 4
IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan diuraikan evaluasi dari aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang dilaksanakan dalam praktik manajemen keperawatan di ruang IRNA III RSUD
PATUT PATUH PATJU Gerung Kab. Lombok Barat dengan implementasi yang dilakukan
pada tanggal 6 Mei s/d 22 Mei 2019.
a. Evaluasi Proses
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka kegiatan yang dapat dilakukan antara
lain :
• Pembuatan struktur organisasi
• Analisa situasi
• Pembuatan jadwal dan rancangan pembagian peran dalam penerapan MAKP
• Pelaksanaan timbang terima
• Pelaksanaan discharge planning
• Evaluasi penerapan discharge planning
• Penyusunan laporan
• Persiapan seminar
b. Evaluasi Hasil
1. Discharge Planning
• Penerapan pemberian KIE pasien dilengkapi dengan leaflet
• Membuat leaflet penyakit terbanyak di ruang IRNA III (pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, penatalaksanaan)
• Pengisian lembar dischart planning dimulai pada saat pasien masuk ruangan sampai dengan
pasien akan pulang
2. Timbang Terima
• Melakukan timbang terima yang benar dan secara menyeluruh
• Perawat mengikuti operan sekurang-kurangnya harus hadir 15 menit sebelum operan
dimulai
• Secara rutin kepala ruangan melakukan pemeriksaaan terkait kelengkapan RM semua
pasien diruangan IRNA III yang berfokus pada masalah keperawatan, rencana dan tindakan
keperawatan
• Metode timbang terima yang dilakukan perawat IRNA III belum menerapkan metode
SBAR sehingga pada saat role play mahasiswa menggunakan metode SBAR dengan
harapan perawat ikut menggunakan metode SBAR.
3. Ronde keperawatan
• Melakukan ronde keperawatan yang benar sesuai dengan konsep dan teori.
4. Supervisi Keperawatan
5. Pendokumentasi Keperawatan
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang IRNA III Rumah Sakit Patut Patuh
Patju dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian mengenai unsur-unsur yang ada di ruang IRNA III RSUD Patut Patuh Patju
Gerung Lombok Barat, meliputi:
1. M1 / ketenagaan : jumlah tenaga perawat di ruang IRNA III sebanyak 22 orang dimana 7
orang sudah berpendidikan S1 dan sisanya D3
2. M2 / sarana dan prasarana : alat medis, alat meubel, alat tenun, alat elektronik serta
administrasi penunjang masih baik dan layak pakai.
3. M3 / metode pemberian asuhan keperawatan: meliputi MAKP, supervise, timbang terima,
discharge planning, ronde keperawatan, sentralisasi obat dan dokumentasi keperawatan
sudah berjalan dengan baik meskipun ada beberapa yang belum optimal
4. M4 / Dana : 84,5% sumber dana berasal dari BPJS dan sisanya dari pasien umum, dan dinas
sosial.
5. M5 / Mutu : survey tingkat kepuasan pasien di Ruang IRNA III sangat baik dimana 66,6%
pasien mengatakan sangat puas, 33,3% mengatakan puas dan sisanya mengatakan cukup
puas.
b. Permasalahan yang muncul dari hasil pengkajian adalah : Tidak tersedianya
leaflet/browser pada saat discharge planning, catatan perkembangan masih kurang
berkesinambungan, ronde keperawatan telah dilaksanakan tetapi tidak berkesinambungan ,
supervise belum berjalan dengan baik, survey kepuasan tidak dilakukan dengan optimal.
d. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi proses dan evaluasi akhir
dimana beberapa tindakan berhasil dilaksanakan oleh mahasiswa untuk mengatasi masalah
yang ada di IRNA III RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat
e. Dokumentasikan tindakan telah dilaksanakan di IRNA III RSUD Patut Patuh Patju Gerung
Lombok Barat dalam status rekam medik pasien dengan lengkap, jelas dan
berkesinambungan
B. Saran
Kami menyadari masalah yang akan muncul selama proses kegiatan salah satunya
dipengaruhi oleh ketidakdisiplinan perawat sehingga kami meyakini bahwa penerapan MAKP
Tim Modifikasi merupakan metode yang cocok diterapkan dalam meningkatkan mutu
keperawatan secara profesional, dengan penerapan MAKP perawat mampu memberi asuhan
keperawatan secara menyeluruh dan optimal.
Bagi mahasiswa, penerapan metode MAKP sangat membantu selama praktik
berlangsung, penerapan model ini memudahkan dalam menentukan pembagian tim sesuai tupoksi
serta membantu dalam menentukan standar dan proses keperawatan secara menyeluruh dan
profesional.
C. Kesan
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang luar biasa di ruangan IRNA III RSUD
Patuh Patuh Patju, dimana kelompok mendapatkan banyak ilmu terkait stase manajemen mulai
dari memanage ruangan IRNA III, melakukan timbang terima, dan membagi tugas setiap staf
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
2. Perawat/ tenaga kesehatan di ruang IRNA III, dapat menerima kehadiran mahasiswa
praktek tim manajemen Profesi Ners STIKES YARSI Mataram dengan terbuka, perawat juga
banyak memberikan masukan, saran dan bimbingan yang berharga bagi kelompok demi
kelancaran praktek yang dilakukan selam 4 minggu.