Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

KEPERAWATAN
DI RAWAT INAP
DI RISH
Latar Belakang
Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem pelayanan
kesehatan dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah biaya yang
dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam sektor
pengelolaan rumah sakit baik di Negara maju maupun di Negara berkembang.
Pelayanan medik dan perawatan merupakan sub sistem dari sistem pelayanan
yang ada di rumah sakit.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam


menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan
adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional.
1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek manajemen selama 2 minggu diharapkan mahasiswa


memahami dan mampu menerapkan konsep teori dalam aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan dalam pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan dan
manajemen pelayanan keperawatan di ruang rawat inap di ris hospital.
Definisi Manajemen
1. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain
(Gillies, 1989). Menurut Siagin (1999), manajemen berfungsi untuk
melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan dalam batas batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.

2. Manajemen keperawatan didefinisikan sebagai sebuah integrasi sumber-


sumber keperawatan, kerjasama/koordinasi sehingga proses manajemen
dapat mencapai tujuan, pelayanan keperawatan dan objektivitas asuhan
keperawatan (Huber, 2000).
Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan

1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi


perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan,
pemecahan masalah yang afektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanan melalui penggunaan waktu yang efektif.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan berbagai
situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai tingkat manajerial
4. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai
tujuan.
5. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
yang meliputi proses pendegelasian, supervisi, koordinasi dan
pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
6. Manejer keperawatan yang baik adalah manejer yang dapat
memotivasi staf untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik. 
Lingkup Manajemen Keperawatan
1. Manajemen layanan/Operasional : Pelayanan keperawatan dirumah sakit
dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial dan
setiap tingkatan dipimpin oleh seorang yang mempunyai kompetensi yang
relevan.
2. Manajemen asuhan keperawatan : Manajemen asuhan keperawatan adalah
suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep konsep manajemen
didalamnya seperti: perencanaan, perorganisasian, implementasi,
pengendalian dan evaluasi. Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan
pada penggunaan proses keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang
perawat.
Tujuan Keperawatan

a. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan


b. Mencegah atau mengatasi permasalahan manajerial
c. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh
komponen yang ada
d. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja lebih
efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia sia, mengurangi duplikasi
tenaga dan upaya
Definisi Asuhan
Keperawatan
Tujuan profesi keperawatan adalah memberikan pelayanan kepada klien
dan juga mempertahankan kehidupan profesi itu sendiri (Keyzer, 1992
dikutip dalam Draper 1996). Untuk mencapai tujuan tersebut perawat
perlu memiliki keterampilan intelektual, teknikal, interpersonal, dan
etik. Semua keterampilan ini harus tampak dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada klien.
Macam Macam Metode Asuhan
keperawatan
1. Metode Tim
2. Metode Primary Tim
3. Metode Fungsional
4. Metode Kasus
5. Metode Modul
6. Metode MPKP ( Model Praktel Leperawatan Profesional)
Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang
sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien
merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah.

Proses Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
Gambaran Umum
RIS HOSPITAL
Rumah Indonesia Sehat Hospital, berdiri pada pada tanggal 08 Juli 2015 dan merupakan penyedia
layanan kesehatan dan Rumah Sakit terkemuka di Indonesia yang mempunyai standar tenaga
kesehatan yang berdedikasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif dengan
sentuhan kemanusiaan. Rumah Indonesia Sehat yang dikenal dengan sebutan RIS Hospital,
memberikan pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat inap dan pelayanan gawat darurat dengan
pemeriksaan penunjang seperti farmasi, radiologi, laboratorium, rekam medik dan fisioterapi.

RIS Hospital yang mulai beroperasi ditahun 2015 ini menyediakan layanan unggulan seperti bedah
katarak, trauma center, mom and child dan juga layanan medis lainnya yang pastinya mempuni
dibidangnya seperti poli spesialis neurologi, poli spesialis kejiwaan atau psikiatri, poli spesialis kulit
dan kelamin, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis jantung, spesialis kandungan, spesialis
bedah, spesialis orthopedi, spesialis mata yang berdedikasi dan berpengalaman dibidangnya akan
memberikan perawatan dan kenyamanan kepada para pasien.
Jenis pelayanan antara lain, Unit Gawat Darurat 24 jam, Pelayanan Ambulance, Rawat Jalan,
Poliklinik Dokter umum, spesialis, dan medical chek up, Penunjang medis, Farmasi, Radiologi,
Laboratorium. Dapat melayani BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, Asuransi, dan Pribadi/ umum.
Memiliki ruang keperawatan yaitu Ruang Jawa terdiri dari 6 bed, Sumatera Isolasi 2 bed, Sumatera
Anterum 2 bed, Papua Isolasi 2 bed, Sulawesi 5 bed, Lombok 5 bed, Kalimantan 6 bed, Bali 7 bed,
Toraja 1 bed, Bunaken 1 bed (VIP).

OK, VK, ICU, NICU, dan kamar bayi. RIS Hospital memiliki tenaga kerja perawat sebanyak 64
perawat, 21 bidan, 13 dokter umum, 39 dokter spesialis, dan 3 dokter gigi. Data pasien 3 bulan terakhir
ruang rawat inap agustus 329 pasien, September 278 pasien, October 291 pasien. Ruang rawat inap
merupakan salah satu ruangan yang membutuhkan manajemen keperawatan yang baik demi
tercapainya mutu pelayanan yang optimal.
Visi dan Misi
RIS HOSPITAL
Visi RIS HOSPITAL

“Menjadi penyelenggara kesehatan yang berkualitas didasari dengan kasih, profesional, serta melayani
semua lapisan masyarakat".

Misi RIS HOSPITAL

1. Mendukung program pemerintah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.


2. Melakukan pelayanan kesehatan dengan kasih yang dikelola secara profesional.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat baik jasmani maupun rohani .
Gambaran Ruangan Rawat Inap
Pelayanan Kesehatan di RIS Hospital

Pelayanan Rawat Inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional
akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan di rumah sakit. RISH mempunyai
beberapa kelas perawatan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
• Ruang Perawatan VIP (terdiri dari 3 tempat tidur) yaitu terdiri dari ruang Bunaken, Toraja, dan Nias
• Ruang Perawatan Kelas I (terdiri dari 4 tempat tidur) yaitu terdiri dari ruang Sumatra (isolasi), dan
Sumatra anterum
• Ruang Perawatan Kelas II (terdiri dari 5 tempat tidur) yaitu terdiri dari ruang Sulawesi (kusus pasien laki
laki)
• Ruang Perawatan Kelas III (terdiri dari 23 tempat tidur yaitu terdiri dari Kalimantan, Lombok, dan bali
Metode Asuhan Keperawatan RISH
Ruang rawat inap RISH, menerapkan metode tim sebagai metode pelayanan asuhan keperawatannya,
yang dimana sistem nya yaitu adanya kepemipinan serta saling memberikan pengalaman antar tim.

Denah ruang rawat inap tl. 2


Proses Keperawatan
Rumah Indonesia Sehat belum menggunakan Proses Keperawatan dengan berasarkan
standar yang ditentukan, meskipun pada umunya sudah dilakukan pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi serta evaluasi, dalam penegakkan diagnosa Ruang
Rawat inap masih menggunakan system campuran. Tidak berdasarkan dengan NANDA
NIC NOC ataupun SDKI dalam penegakkan diagnosa.
Fungsi manajemen
1. Perencanaan
RISH memiliki tenaga kesehatan sebanyak 22 tenaga kesehatan, sebanyak 14 perawat dan 7 bidan
serta 1 care giver bertugas di rawat inap RISH dengan kriteria pendidikan sebagai berikut :
S.Kep Ners =2, D3 Keperawatan = 12, D3 Kebinanan =7 dan Care Giver =1
2. Pengarahan
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan informasi bahwa perawat rawat inap pernah mengikuti
kegiatan diklat (Evaluasi komunikasi efektif, Pemasangan DC, Menghitung cairan infus, Menghitung

dosis obat). Pelatihan ini diikuti oleh perawat secara bergantian dan sesuai dengan kebutuhan .
Dengan karakteristik pernah diklat sebanyak 14 kali dengan kapasitas 100% yang diikui oleh seluruh
perawat di RISH
3. Pengendalian
a. Supervisi Kepala Ruangan Rawat Inap
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terkait dengan pembagian tugas, serta pendokumentasian yang dilakukan,
kepala ruangan selalu controlling menggunakan sistem audit yaitu memantau pelayanan yang telah diberikan oleh
perawat pelaksana dengan 3 minggu sekali, dan rutin mengecek dokumentasi melalui rekam medik pasien.
b. BOR
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur di ruang ranap inap adalah sebanyak 44
tempat tidur, Dari analisa di atas maka BOR ruang rawat inap tidak sesuai dengan standart nilai BOR menurut DEPKES
RI adalah 70-80% sedangkan di pada ruang rawat inap memiliki rata rata nilai BOR selama 3 bulan terakhir yaitu
sebanyak 69%.
Pengumpulan data dilakukan dengan melalui permintaan data BOR selama 3 bulan terakhir kepada rekam medis, data
yang diberikan yaitu berupa data pasien dalam 3 bulan terakhir yaitu, pada bulan Juli sebanyak (67%), pada bulan
Agustus (66%) dan pada bulan September (73%).
b. Kepuasan Pasien terhadap pelayanan
Saat ini mahasiswa belum mendapatkan data tentang nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan di
ruang rawat inap RISH, namun berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan penanggung
jawab shift, secara kuantitatif didapatkan rata-rata pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
tenaga keperawatan, hal ini dibuktikan dengan seringnya pasien memberikan gift makanan untuk para
perawat.

c. Distribusi responden berdasarkan lama hari rawat


Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan penanggung jawab shift didapatkan hasil
Average Length of Stay (ALOS) atau lamanya hari rawat pasien 3-5 hari perawatan, selanjutnya
pengobattan akan dilanjutkan dengan minum obat pulang dan control 3-7 hari setelah pulang dari
ruang rawat inap
Analisa SWOT

Anda mungkin juga menyukai