Anda di halaman 1dari 22

IRAMA JANTUNG DAN

DEFIBRILASI

Oleh :
Arum Sari Pertiwi 03015032
Dera Des Robiyah 03014046

KEPANITRAAN KLINIK ILMU ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 25 MARET – 27 APRIL 2018
58
Irama Jantung
• Irama jantung: Hasil kontraksi jantung
yang impulsnya berasal dari Nodus
sinoatrial terletak di atrium kanan atas
pada jantung.
• Nodus SA merupakan sekumpulan serat
otot yang mampu menghasilkan impuls
listrik sehingga nodus SA disebut dengan
pacemaker cells.
• Nodus SA mengatur ritme jantung (60-
100x/menit) dengan mempertahankan
kecepatan depolarisasi serta yang
mengawali siklus jantung dengan sistol
atrium.
Impuls listrik jantung dari Nodus SA

Dihantarkan ke atrium kanan dan kiri (
depolarisasi)

Kontraksi atrium dan memompa darah ke
ventrikel kanan dan kiri

Impuls listrik di hantarkan ke nodus AV
(atrioventrikular)

Impuls di hantarkan ke berkas HIS yang akan
bercabang menjadi 2

Sel purkinje

miokardium

Otot ventrikel akan terdepolarisasi dengan
sempurna dan dimulailah kontraksi ventrikel
EKG normal

• Gelombang P : Depolarisasi
atrium, merupakan
gelombang pertama siklus
jantung.
• Gelombang QRS :
Depolarisasi ventrikel
• Gelombang T : Repolarisasi
ventrikel
Kelainan irama Jantung
Disritmia atau bisa disebut aritmia

IRAMA DI LUAR IRAMA SINUS

IRAMA SINUS ADALAH IRAMA BERASAL DARI


NODUS SA
CIRI :
1. REGULER
2. FREKUENSI 60 – 100 X / MENIT
3. GEL P SELALU DIIKUTI KOMPLEKS QRS
BATASAN :
• GANGGUAN FREKUENSI
ARITMIA • GANGGUAN REGULARITAS
• GANGGUAN TEMPAT ASAL
• GANGGUAN KONDUKSI

1. GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS


& ATAU
2. GANGGUAN PENGHANTARAN IMPULS
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS

 GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DI SINUS


sinus bradikardi, sinus takikardi
 GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DI ATRIAL
SVT, atrial fibrilasi, atrial flutter
 GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DI VENTRIKEL
vent. takikardi, vent. fibrilasi, vent. Flutter,
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS DI
SINUS

CIRI :
• GEL NORMAL
• GANGGUAN FREKUENSI  CEPAT / LAMBAT

1.TAKIKARDIA SINUS
2.BRADIKARDIA SINUS
Sinus Bradikardi
Pola : Gel. P sinus, QRS dan T normal, frek < 60 x /menit
Gejala : Sering tanpa keluhan meski < 50 x /mnt
Di bawah itu biasanya : presinkop/sinkop, chest pain
Terapi : Hanya bila ada keluhan. Sulfas Atropin 0,5 mg intravena,
dapat diulang tiap 5 menit, dosis maksimal 2 mg. Bila
tidak respon, mungkin perlu alat pacu jantung. sesaui
dengan algoritma bradikardi
BRADIKARDI DENGAN
NADI
TAKIKARDI SINUS
Pola : Gel. P sinus, QRS dan T normal, frek > 100 x /menit

Etiologi : Dehidrasi, demam, kecemasan, kesakitan, anemia,


exercise, gagal jantung, hipoksia, dll

Terapi : Pengobatan kelainan penyebab


ALGORITMA
TAKIKARDI
DENGAN NADI
VENTRIKULAR FIBRILASI

• Terjadi akibat re-entry multiple di ventrikel


• Pada VF tidak ada depolarisasi ventrikel yang terorganisasi  tidak ada kontraksi
miokard yang efektif
• Tidak ada pulsasi nadi
TAKIKARDI VENTRIKEL

• Di tandai dengan lebih dari tiga PVC berurutan


• Laju lebih dari 100x/menit
Pulseless Electrical Activity
Asistol

Tidak ada sama sekali aktifitas listrik ventrikel


51
Defibrilasi
• Defibrilasi : suatu tindakan pemberian mekanis listrik dengan
alat defibrilator, untuk mengembalikan ritme jantung menjadi sinus.
• Defibrilator : suatu alat yang digunakan untuk melakukan defibrilasi dengan
melakukan pengaliran arus listrik ke otot jantung.

Terdapat 2 jenis defibrilator :


• Monofasik : penghantaran gelombang listrik satu arah dari elektroda
• Bifasik : penghantaran listrik arus dalam satu arah selama fase pertama dan
berbalik arah pada fase kedua (sehingga melewati jantung dua kali)
54
59
Automated External Defibrilator (AED)
AED merupakan defibrilator portebel yang menggunakan
sistem komputer yang dapat menganalisa irama jantung

Anda mungkin juga menyukai