Anda di halaman 1dari 30

ANCAMAN BIODIVERSITAS

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

Zakiyatul Arofah (160210103010)


Annisatuz Zahro Haryulinda (160210103014)
Faizah Nur Faridah (160210103021)
PENGERTIAN SPESIES
INVASIF
Spesies invasif adalah sekelompok
tumbuhan atau sekelompok hewan
yang pada faktanya bukan Diputi Bidang pengendalian
organisme asli dari suatu daerah kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim kementrian
tertentu (sekelompok hewan atau lingkungan hidup mengatakan
tumbuhan ini masuk ke lokasi baru) bahwa, ada 1.800 spesies asing
dan memiliki kecenderungan untuk invasif baru dan ada 300 yang
menyebar. Hal ini dapat dipercaya telah diidentifikasi secara
dapat menyebabkan kerusakan pada detail.
lingkungan, ekonomi secara
langsung atau tidak kepada manusia
dan juga kesehatan.
SIFAT SPESIES INVASIF

Salah satu hal utama yang dimiliki oleh spesies invasif adalah kemampuan
adaptasi dan bertahan hidup yang sangat tinggi di lingkungan yang baru
mereka tempati. Berikut adalah sifat-sifat yang biasanya dimiliki organisme
tersebut:

Tumbuh dengan sangat cepat

Tingkat reproduksi tinggi

Sifat Spesies
Invasif Memiliki kemampuan menyebar

Memiliki kemampuan beradaptasi


dengan keadaan lingkungan

Bersekutu dengan manusia


CARA SPESIES ASING
INVASIF MEMASUKI
WILAYAH BARU

Alat transportasi
Bantuan internasional
Penelitian
Pariwisata
Program penangkaran ex-situ
CONTOH SPESIES
INVASIF TUMBUHAN

Kudzu
CONTOH SPESIES INVASIF
TUMBUHAN

Eceng gondok (Eichornia


crassipes)
CONTOH SPESIES INVASIF
TUMBUHAN

Tumbuhan kirinyuh
(Chromolaena odorata)
CONTOH SPESIES INVASIF
TUMBUHAN

Tumbuhan Akasia
(Akasia sp. )
CONTOH SPESIES
INVASIF HEWAN

Aedes aegypti
CONTOH SPESIES
INVASIF HEWAN

Kelinci
CONTOH SPESIES INVASIF
HEWAN

Macaca sp.
CONTOH SPESIES
INVASIF HEWAN

Amphilophus
trimaculatus
CONTOH SPESIES INVASIF
HEWAN

Ikan nila (Oreochromis


niloticus)
CONTOH SPESIES INVASIF
HEWAN

Ikan Koi
(Cyprinus carpio)
CONTOH SPESIES INVASIF
HEWAN

Keong Mas
ANCAMAN DAN KERUGIAN
AKIBAT SPESIES ASING
INVASIF SECARA UMUM
Dapat mengubah ekosistem secara
keseluruhan dengan cara
mengubah sistem hidrologi, siklus
hara, dan proses-proses lainnya
yang terjadi di dalam ekosistem
Secara ekonomi, misalnya biaya
yang harus dikeluarkan untuk
melakukan kegiatan pencegahan,
pengendalian, kehilangan
produksi, dll.
Dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan termasuk terjadinya
fragmentasi habitat, serta
perubahan iklim global
DAMPAK NEGATIF SPESIES
INVASIF TUMBUHAN
Mereduksi keanekaragaman hayati
Gangguan terhadap spesies yang
terancam punah dan habitatnya
Habitat bagi serangga, burung,
hewan akuatik dan satwa liar asli
terancam hilang
Mengubah proses ekologi alami
seperti suksesi tumbuhan
Meningkatnya frekuensi dan
intensitas dari kebakaran alami
Gangguan terhadap asosiasi
tumbuhan dengan satwa seperti
polinasi dan penyebaran benih
DAMPAK NEGATIF SPESIES
INVASIF (HEWAN)

Dapat menekan populasi hewan asli yang berada di


habitat tersebut
Kemampuan penyebaran dan adaptasi dapat
mengganggu spesies asli yang menempati habitat
tersebut
Dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem alam dan
lingkungan
CARA MENGONTROL
SPESIES INVASIF

• Memperketat seleksi masuknya • Mengurangi spesies invasif dengan


spesies asing, seperti memperketat cara mencabutnya, seperti yang
perdagangan spesies asing dari dilakukan Taman Nasional Baluran
negara lain yang mencabut tumbuhan Akasia
• Memberlakukan undang-undang • UU no 5/1994, bahwa setiap negara
yang mengatur penyebaran dan harus melakukan tindakan melalui
perdagangan spesies tertentu dari mencegah, menanggulangi, dan juga
tempat lain, seperti PERATURAN memusnahkan apabila kedapatan
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN negara dan jenis asing invasif.
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA • Melakukan pengelolaan spesies
NOMOR invasif, seperti melakukan inovasi
P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tertentu untuk dialihfungsikan
TENTANG JENIS INVASIF sebagai sesuatu yang bermanfaat
PENGARUH MANUSIA TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS

SOSIAL
Akibat aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia
sangat berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat Papua terutama Suku Kamoro yang hidup
disana, sebab mereka kehilangan sumber daya alam yang
menjadi sumber utama kebutuhan hidup mereka sehari-
hari.
PENGARUH MANUSIA
TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS
 EKONOMI
1. Kemiskinan
Kemiskinan meningkatkan tekanan penduduk terhadap lahan dan
mendorong penduduk untuk menempati lahan tertentu, mendorong
penduduk untuk melakukan eksploitasi terhadap alam seperti
melakukan perburuan liar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
PENGARUH MANUSIA
TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS
2. Kegiatan ekspor pemerintah
Pemerintah sampai sekarang
melakukan kegiatan ekspor yang
memberikan dampak positif bagi
perekonomian, akan tetapi
memiliki dampak negatif yaitu
dapat mengancam biodiversitas
yang ada di negeranya.
Contohnya seperti mengekspor
sapi Bali
PENGARUH MANUSIA
TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS
2. Kegiatan impor pemerintah
Mengimpor atau mendatangkan
sesuatu dari negara lain, seperti
bahan pokok dapat mengancam
biodiversitas lokal. Hal tersebut,
seperti bibit kentang tidak
semuanya dalam keadaan baik,
dapat terjadi kemungkinan
bahan tersebut terserang
sebuah virus, sehingga nantinya
dapat menyebar pada kentang
lokal.
PENGARUH MANUSIA
TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS
POLITIK
1. Adanya Kebijakan mengenai berdirinya PT. Freeport
Indonesia
Mulanya kerjasama ini hanyalah strategi Presiden
Soeharto untuk menstabilkan kondisi ekonomi
Indonesia yang kala itu sangat buruk dikarenakan
pergantian kepemimpinan dan sebagainya.
Kemudian diadakan renegosiasi kontrak karena
didugaterjadi ketidakseimbangan pembagian
hasil, terjadinya manipulasi, penyalahgunaan
jabatan,dan korupsi dalam pembuatan kontrak.
Freeport telah menghilangkan biodiversitas di are
a baik yang dekat dengan area pertambangan
maupun area yang masih termasuk dalam wilayah
tersebut
PENGARUH MANUSIA
TERHADAP ANCAMAN
BIODIVERSITAS
POLITIK
2. Kebijakan Moratorium pembukaan lahan baru pada kelapa
sawit

Pemerintah sedang
merancang kebijakan
moratorium untuk
pembukaan lahan baru
kelapa sawit, terutama bagi
kawasan hutan alam, yang
direncanakan siap berlaku
selama lima tahun
mendatang.
SOLUSI DARI PENGARUH
MANUSIA TERHADAP
ANCAMAN BIODIVERSITAS
Dikeluarkannya UU konservasi:
Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 21
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
yang berbunyi:
 (Ayat 1) setiap orang dilarang untuk:
1. Mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan,
memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan
yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup
atau mati;
2. Mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-
bagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat
di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.
SOLUSI DARI PENGARUH
MANUSIA TERHADAP
ANCAMAN BIODIVERSITAS
 (Ayat 2) setiap orang dilarang untuk:
1. Menangkap, melukai, membunuh, menyimpan,memiliki, memelihara,
mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan
hidup;
2. Menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan
satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;
3. Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke
tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
4. Memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-
bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari
bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di
Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
5. Mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau
memiliki telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.
SOLUSI DARI PENGARUH
MANUSIA TERHADAP
ANCAMAN BIODIVERSITAS
 Cara untuk menyikapi meningkatnya volume
ekspor dan impor:
1. Pemerintah perlu prinsip kehati-hatian dengan
mene rapkan perangkat peraturan secara ketat.
2. Tidak kalah penting terletak pada baris terdepan
dalam perlindungan dan keamanan sumber daya
hayati, yaitu karantina.
SOLUSI DARI PENGARUH
MANUSIA TERHADAP
ANCAMAN BIODIVERSITAS
Beberapa hal yang diterapkan dalam pembukaan lahan kelapa
sawit baru sesuai prinsip ISPO yaitu:

1. TersediaSOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan


lahan baru kelapa sawit.
2. Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan
memperhatikan konservasi lahan.
3. Sebelum pembukaan lahan dilakukan, pelaku usaha wajib
melakukan studi kelayakan dan AMDAL.
4. Lahan tidak dapat ditanami dengan kemiringan < 30%,
lahan gambut dengan kedalaman < 3 meter dan hamparan
lebih dari 70%; lahan adat, sumber air, situs sejarah dan
sebagainya tetap dijaga kelestariaanya.
SOLUSI DARI PENGARUH
MANUSIA TERHADAP
ANCAMAN BIODIVERSITAS
Beberapa hal yang diterapkan dalam pembukaan lahan kelapa
sawit baru sesuai prinsip ISPO yaitu:

5. Untuk pembukaan lahan gambut hanya dilakukan pada lahan kawasan


budidaya dengan ketebalan gambut 3 meter, kematangan saprik (matang) dan
hemik (setengah matang) dan di bawah gambut bukan merupakan lapisan
pasir kuarsa atau lapisan tanah sulfat asam serta mengatur drainase untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca.
6. Khusus untuk lahan gambut harus dibangun sistem tata air (water
management) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Pembuatan sarana jalan, terasering, rorak, penanaman tanaman penutup
tanah dalam rangka konservasi lahan.
8. Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru.
9. Kegiatan pembukaan secara terdokumentasi

Anda mungkin juga menyukai