Anda di halaman 1dari 11

TOKSIKOLOGI

Oleh : DYAN R SUKANDAR, SKM MKES


PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
ALKOHOL

Alkohol sering dikonsumsi masyarakat


sebagai minuman keras dengan berbagai
konsentrasi.
Pada konsumsi yang berlebihan dapat
menyebabkan gangguan fungsi motorik,
saraf dan hepar.
Keracunan alkohol dapat berakibat fatal
dan kematian.
Pada kasus-kasus keracunan alkohol
biasanya sampel yang akan diperiksa
berupa urine dan darah.
Bau alkohol bukan merupakan diagnosis
pasti keracunan.
Diagnosis pasti hanya dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan kuantitatif kadar
alkohol darah. Untuk korban meninggal
dapat diperiksa kadar alkohol dalam
otak, hati, atau organ lain atau cairan
seperti cairan serebrospinalis.
Kadar alkohol darah yang diperoleh dari
pemeriksaan belum menunjukkan kadar
alkohol darah pada saat kejadian.
Hasil ini akibat dari pengambilan darah
dilakukan beberapa saat setelah kejadian,
sehingga yang dilakukan adalah perhitungan
kadar alkohol darah saat kejadian.
Meskipun kecepatan eliminasi kira-kira
14-15 mg/dl, namun pada perhitungan
harus juga dipertimbangkan kemungkinan
kesalahan pengukuran dan kesalahan
perkiraan kecepatan eliminasi.
Gruner (1975) menganjurkan angka 10
mg/dl per jam digunakan dalam
perhitungan.
Sebagai contoh, bila ditemukan kadar
alkohol darah 50mg/dl yang diperiksa 3
jam setelah kejadian, akan memberikan
angka 80 mg/dl pada saat kejadian.
• Salah satu cara penentuan semi
kuantitatif kadar alkohol dalam urin
yang cukup sederhana adalah teknik
modifikasi mikrodifusi (Conway), Kalium
karbonat jenuh direaksikan dengan urine
yang mengandung alkohol. Ikatan antara
urine dan alkohol yang relatif lemah akan
digantikan dengan ikatan urine dengan
kalium karbonat yang lebih kuat
• Ikatan antara urine dan alkohol yang
relatif lemah akan digantikan dengan
ikatan urine dengan kalium karbonat
yang lebih kuat sehingga akan
memberikan peningkatan jumlah
alkohol bebas.
• Alkohol bebas akan berfungsi sebagai
reduktor terhadap kalium dikromat
sehingga akan mengubah ikatan
Cr2+yang berwarna kuning menjadi
Cr3+ yang berwarna hijau. Semakin
hijau hasil akhir reaksi menunjukkan
semakin banyak alkohol yang mengubah
Cr2+menjadi Cr3+,
• Semakin hijau hasil akhir reaksi
• menunjukkan semakin banyak alkohol
yang mengubah Cr2+menjadi Cr3+

Anda mungkin juga menyukai