Anda di halaman 1dari 33

MEDIA PROMOSI DAN

PENDIDIKAN KESEHATAN
Tunjung Dharmalia W, dr, MPH
DEFINISI
• Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and to improve, their health. It moves beyond a focus on
individual behaviour towards a wide range of social and
environmental interventions (WHO).
• Menurut Green dalam Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang
untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.
Tiga Faktor Penentu Perilaku
1. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi
pengetahuan dan sikap seseorang.
2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana,
prasarana, dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan
perilaku.
3. Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi
seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat,
undang-undang, peraturan peraturan, surat keputusan.
(Green)
Kunci Promosi Kesehatan
1. Good Governance pada sektor kesehatanKesehatan menjadi
central line bagi setiap kebijakan pemerintah; regulasi.
2. Health literacy masyarakat memerlukan pengetahuan kesehatan
yang baik untuk dapat membuat keputusan yang mendukung hidup
sehat.
3. Healthy Cities healthy urban planning. Healthy cities—healthy
countries—healthy world
Pendidikan Kesehatan

Health education is any combination of learning experiences designed


to help individuals and communities improve their health, by increasing
their knowledge or influencing their attitudes (WHO).
Metode Pendidikan Kesehatan
• Metode: cara teratur/sistematis yang digunakan untuk melakukan
suatu pekerjaan agar tercapat suatu tujuan yang dikehendaki
• Metode pendidikan kesehatan harus memperhatikan hal-hal berikut:
• Materi atau informasi yang ingin disampaikan
• Keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran
• Lingkungan komunikasi, seperti ruang dan waktu
Jenis Metode Pendidikan Kesehatan
1. Metode Individual, untuk membina perilaku baru/ membina seseorang
yang telah mulai tertarik dengan suatu perilaku atau inovasi baru. Dasar
pendekatannya bahwa setiap orang memiliki masalah atau alasan yg
berbeda terkait dengan penerimaan informasi atau perilaku kesehatan.

Dapat dilakukan dengan:


• bimbingan dan penyuluhan
• wawancara.
Jenis Metode Pendidikan Kesehatan
2. Metode kelompok, disesuaikan dengan besarnya kelompok serta
tingkat pendidikan formal dari sasaran.
• Kelompok besar (>15 orang): ceramah, seminar
• Kelompok kecil
• diskusi
• brain storming
• snow balling
• buzz group
• role play
• simulation game
Penjelasan
• Diskusi
• Min 3 orang. Proses bertukar pikiran dan argumentasi kearah pemecahan masalah secara
bersama-sama. Untuk memulai diskusi, pembimbing diskusi harus memberikan pancingan
yang dapat berupa pertanyaanatau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas.
Pembimbing memberi kesempatan kepada para peserta untuk mengadakan percakapan guna
mengumpulkan pendapat. Gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi,
dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain. Kesimpulan dibuat anggota sebagai
alternatif pemecahan masalah.
• Brain storming
• Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat). Setiap peserta bebas mengemukakan pendapat/gagasan.
Setiap gagasan akan diterima dan diinvetarisasi dan peserta lain tidak boleh memberikan
komentar langsung. Semua peserta mendiskusikan dan mengevaluasi gagasan yang sudah
diinventarisir. Selanjutnya ditemukan gagasan tertentu yang dianggap baik (feasible).
Penjelasan
• Snow Balling
• Kesepakatan akan didapat dari pemecahan kelompok yang lebih kecil, kemudian
bergabung menjadi kelompok yang lebih besar. Kelompok dibagi menjadi pasangan-
pasangan dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih
kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap
mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2
pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan,
demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota
kelompok.
• Buzz Group
• Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang
kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok
lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut, Selanjutnya
hasil dan tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
Penjelasan
• Role Play
• Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang
peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter
Puskesmas, sebagai perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota
yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan,
misalnya bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam
melaksanakan tugas.
• Simulation Game
• Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan
kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli, dengan menggunakan dadu, gaco
(petunjuk arah), atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian lagi
berperan sebagai narasumber.
Jenis Metode Pendidikan Kesehatan
3. Metode Massa
Biasanya digunakan untuk menggugah awareness dan belum
diharapkan sampai perubahan perilaku kesehatan. Pad umumnya
menggunakan metode tidak langsung, misalnya melalui media massa.
Jenisnya antara lain:
• ceramah/public speaking
• pidato/diskusi/talk show di TV atau radio, simulasi dialog antara dokter-
pasien atau dengan petugas kesehatan lain
• tulisan di majalah atau koran baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab
Media Pendidikan Kesehatan
• Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar
ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang
akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

• Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu


pendidikan (AVA), alat-alat tersebut merupakan alat untuk
memudahkan penyampaian dan penerimaan pesan-pesan kesehatan
bagi masyarakat (Fitriani, 2011).
Apa yang kita ingat…
• 10% dari yang kita baca
• 20% dari yang kita dengar
• 30% dari yang kita lihat
• 50% dari yang kita lihat dan dengar
• 80% dari yang kita ucapkan
• 90% dari yang kita lakukan
Mempermudah
Penyampaian
Informasi

Memperlancar Memperjelas
Komunikasi Informasi

Tujuan Media
Pendidikan
Kesehatan

Menampilkan
Menghindari
obyek yang
Kesalahan
tidak bisa
Persepsi
ditangkap mata

Mengurangi
Komunikasi
Verbalistik
Penggolongan Media Pendidikan Kesehatan
• Berdasarkan cara penggunaan
1. Bahan bacaan
2. Alat peraga

• Berdasarkan cara produksi


1. Media cetak: statis dan mengutamakan pesan fisik. Pada umumnya terdiri dari sejumlah kata, gambaran,
atau foto dalam tata warna. Contoh: booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart (lembar balik), rubrik,
poster, foto.
2. Media elektronik: dinamis, dapat dilihat dan/didengar melalui alat bantu elektronik. Contoh: acara TV,
radio, film, video
3. Media luar ruang: menyampaikan pesan di luar ruangan secara umum melalui media cetak atau elektronik
secara statis. Contoh: billboard, spanduk

• Berdasarkan sifatnya
1. Media visual
2. Media audio
3. Media audio-visual
MEDIA CETAK
Poster
• Sehelai kertas atau papan berisi
gambar dengan sedikit kata-kata
• Tujuannya untuk mempengaruhi
orang banyak dgn pesan singkat
• Kata-kata harus jelas artinya, mudah
dipahami, dan mudah dibaca dari
jarak ± 6 m
• Harus dibuat menarik, sederhana,
hanya berisikan 1 ide saja
• Diletakkan di tempat yang mudah
dilihat dan dilalui banyak orang
Booklet
• Media cetak berbentuk buku kecil
• Terutama digunakan untuk topik
dimana terdapat minat yang cukup
tinggi terhadap suatu kelompok
sasaran
• Berisi informasi pokok tentang hal
yang dipelajari, ekonomis dalam
arti waktu dalam memperoleh
informasi, memungkinkan
seseorang mendapat informasi
dengan caranya sendiri.
• Dalam pembuatannya harus
memperhatikan kemampuan baca
kelompok sasaran, kondisi fisik dan
psikologisnya, jg faktor lingkungan
dimana mereka berada
Leaflet & Flyer
• selembaran kertas yang berisi tulisan
Leaflet dengan kalimat-kalimat singkat, padat,
mudah dimengerti dan gambar-
gambar yang sederhana.
• digunakan untuk memberikan
keterangan singkat tentang suatu
masalah
Flyer • dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan
seperti pertemuan FGD, pertemuan
Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-
lain.
• Leaflet dan flyer dapat dibuat sendiri
dengan perbanyakan sederhana
seperti di photo copy
Flipchart
• media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik
• Biasanya didalam setiap lembaran buku
berisi gambar peragaan dan dibaliknya
terdapat kalimat berisi pesan-pesan dan
informasi yg berkaitan dengan gambar tsb
• memudahkan pekerjaan untuk
menerangkan dan memberikan informasi
dengan gambar tahap demi tahap. Setiap
tahapan memiliki satu gambar yang
bernomor, setelah selesai menyelesaikan isi
satu nomor maka lembaran bergambar
tersebut dibalikkan begitu seterusnya
hingga akhir
• Berisi informasi/pelajaran yang lengkap
Rubrik

Tulisan dalam surat kabar, majalah,


atau website mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal
yang berkaitan dengan kesehatan
MEDIA ELEKTRONIK
TV Radio
• sandiwara, sinetron, forum • tanya jawab, sandiwara,
diskusi atau tanya jawab yang ceramah, radio spot dan
berkaitan dengan masalah sebagainya
kesehatan, pidato, iklan, kuis
atau cerdas cermat dsb
Film atau Video
• dapat menyajikan pesan bersifat fakta
maupun fiktif yang dapat bersifat
informatif, edukatif maupun instruksional
• Alat bantu belajar yang sangat baik,
dapat mengatasi kekurangan
keterampilan dalam membaca dan
penguasaan bahasa, mengatasi
keterbatasan pengelihatan
• sangat baik untuk menerangkan suatu
proses dgn menggunakan pengulangan
gerakan secara lambat demi memperjelas
uraian dan ilustrasi, memikat perhatian,
merangsang dan memotivasi kelompok
sasaran
• video dan film sangat baik untuk
menyajikan teori dan praktik, menghemat
waktu untuk melakukan penjelasan.
MEDIA LUAR RUANG
• mencakup berbagai pesan yang
ditulis pada papan (billboard),
kain, termasuk yang ditempel
pada kendaraan umum.
MEDIA SOSIAL

What’s the differences?


• content/purpose
• targeted segment
Twitter
Instagram
Facebook
Bagaimana cara memilih media pendidikan
kesehatan?
• Apa yang ingin dicapai? Apakah realistis?
1.Menetapkan Tujuan • Bagaimana mengukurnya? Berapa lama?

• Berapa banyak?
Menetapkan Sasaran • Seperti apa latar belakang pendidikan, social budaya, ekonominya?
• Bagaimana kondisi fisik dan psikologisnya?

Memperhatikan • Ruang
kondisi lingkungan • Waktu

• Budget
Faktor Lainnya • SDM
Prinsip Pemilihan Media Pendidikan
Kesehatan
1. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan
pada selera pengelola program
2. Setiap media mempunya peran yang berbeda
3. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan
meningkatkan cakupan sasaran dan efektivitas pesan yang
disampaikan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai