Anda di halaman 1dari 13

PROPRIOSEPTIF NEUROMUSKULAR FASILITASI

(PNF) VS TUGAS PELATIHAN KHUSUS AKUT


STROKE: EFEK PADA NEUROPLASTISITAS

JOURNAL MOJ ANATOMY & PHYSIOLOGICALVOLUME 5 ISSUE 2 - 2018


POONAM CHATURVEDI ET AL

HUTAMI RINDYASTUTY
J130170114
INTRODUCTION

• Stroke dengan hemiplegia atau hemiparese sangat mengganggu fungsi motorik sehingga
membatasi kemandirian hidup dan partisipasi sosial setidaknya setengah dari semua
penderita stroke. Pemulihan fungsi motorik setelah stroke dengan cara belajar kembali
keterampilan motorik atau relearning motor skills dan dimediasi oleh neuroplastisitas.
• brain-derived neurotrophic factor (BDNF) muncul sebagai kunci dari neuroplastisitas
terlibat dalam motor learning dan rehabilitasi setelah stroke. Rehabilitasi stroke acute
dapat menggunakan metode PNF atau task specific training ditujukan untug meningkatkan
S.BDNF
• Proprioceptive Neuromuscular Facilitation didasarkan pada prinsip-prinsip neurofisiologi. Kabat,
menyarankan menggunakan pola pergerakan atau patterns of movements. Treatment dengan pendekatan
PNF menggunakan prinsip (berdasarkan pengamatan filogenetik dan embryologic awal bahwa kontrol
gerak hasil dari proksimal ke daerah tubuh distal). Fasilitasi trunk control, digunakan untuk mempengaruhi
ekstremitas.
• Di sisi lain task-oriented exercise program sebagai strategi baru yang berfokus pada fungsional retraining
dengan subjek stroke menggunakan multi-sistem interaksi, termasuk sistem muskuloskeletal, kognitif dan
neurologis. Task oriented exercise berfokus pada tujuan individu dan kebutuhan pribadi dan menggunakan
umpan balik visual dan lisan selama latihan.
• Studi ini bertujuan untuk membandingkan efek dua terapi terhadap neuroplastisitas (S. BDNF) dan
pemulihan sensorik-motor pada pasien dengan stroke aku
Group 1 Outcome measures:
90 subjek
PNF • kesadaran dan orientasi
randomized
dgn Skala Coma Glasgow
• tingkat keparahan stroke
dengan NIHSS
Group 2 • fungsional level
task specific menggunakan modifikasi
Kriteria :
training for Rankin scale
• 40-70 tahun
upper and lower • Sensory motor recovery
• Stroke serangan pertama
extremity. menggunakan Fugl-Meyer
• didiagnosa oleh
neurophysician berdasarkan Scale
klinis dan temuan
neuroimaging (CT, MRI)
• BDNF level dinilai sebelum dan setelah intervensi dari 4 minggu pada kedua kelompok.
• kedua kelompok menerima intervensi untuk 30 menit dua kali sehari, lima hari dalam
seminggu selama empat minggu.
• Pasien yang diperbolehkan pulang di sarankan untuk melanjutkan latihan-latihan di
rumah bersama dengan obat resep
• Follow up selama 6 bulan untuk menilai lebih lanjut perbaikan atau merugikan.

Kriteria Eksklusi:
• stroke berulang
• Afasia
• penyakit jantung parah (MI)
Kriteria inklusi: • patah tulang
• stroke pertama kali • Kehamilan
• usia 40-70 tahun. • NIHSS > 20
• MMSE < 19
• penyakit jiwa
• subarachnoid hemorrhage
• amputasi.
PNF EXERCISE

• Latihan PNF dilaksanakan untuk grup 1 dengan arah cephalo caudal. Awalnya latihan diberi
untuk leher dan trunk yang diikuti oleh scapula, pelvis dan kemudian ekstremitas atas dan
bawah.
• PNF untuk leher: fleksi dengan rotasi ke kiri dan ekstensi dengan rotasi ke kanan dan
sebaliknya.
• PNF untuk trunk: Rhythmic stabilization and alternating isometrics.
• PNF scapula dan pelvis: Anterior elevation and posterior depression; posterior elevation and
anterior depression by rhythmic initiation and repeated contraction elevasi
• PNF Untuk ekstremitas atas dan bawah: D1 dan D2 pola fleksi dan ekstensi
TASK SPECIFIC TRAINING

Dalam kelompok 2, pasien dilakukan program latihan berorientasi tugas berikut untuk
ekstremitas atas dan bawah:
1) duduk di kursi dan mencapai objek segala arah pada jarak lebih dari panjang lengan
2) melangkah maju, mundur, dan miring pada latihan langkah (Step Exercise)
3) lakukan fleksi dan ekstensi lutut pada sisi yang sakit, dengan kaki yang sakit terletak di atas
exercise step dan kaki yang sehat di luar exercise step
4) melangkahi hambatan dengan ketinggian yang berbeda
5) berdiri dari kursi, berjalan empat langkah ke depan, menyentuh bangku, dan kemudian
kembali ke kursi dengan support
6) duduk di sebuah bola Swiss dan lakukan serangkaian latihan gerak dan keseimbangan pada trunk dan
ekstremitas atas dengan support
7) kedua kaki berdiri selama 10 detik
8) tandem standing, atau menempatkan tumit satu kaki di depan kaki lain, selama 10 detik
9) berdiri dari kursi tanpa menggunakan lengan
10) tandem walking maju dan mundur dengan support. Empat Latihan terakhir dilakukan dalam situasi yang
berbeda sementara somatosensori dan visial dimanipulasi sebagai berikut: 1. dengan mata terbuka dan
permukaan yang keras 2. dengan mata terbuka dan permukaan yang lembut 3. dengan mata tertutup dan
permukaan yang keras dan 4. dengan mata tertutup dan permukaan yang lembut.
Tingkat kesulitan latihan ditentukan oleh peningkatan jumlah pengulangan.
RESULT

SERUM BRAIN DERIVED


FUGL-MEYER ASSESSMENT NEUROTROPHIC FACTOR
DISCUSSION

Brain-derived neurotrophic factor (BDNF), neurotrophin di dalam otak yang berfungsi


untuk pemulihan setelah stroke. BDNF adalah glumatergic neurons disimpan dan dirilis
tergantung penggunaan dan terlibat dalam jangka panjang terhadap potensiasi, belajar,
pembentukan memori, depresi dan pemulihan cedera otak. Kadar BDNF protein yang
beredar rendah dalam fase akut stroke, dan tingkat rendah ini akan berkaitan dengan hasil
fungsional yang jelek dalam jangka panjang. Studi Stanne et al. telah menunjukkan bahwa
tingkat BDNF yang rendah pada pasien stroke dibandingkan dengan orang sehat.
Rehabilitasi stroke harus bisa meningkatkan neurotrophin levels seperti BDNF, Nerve Growth
Factor (NGF), GDNF, VEGF dll. PNF bekerja pada prinsip perintah yang diulang-ulang, traksi,
aproksimasi, Isyarat audiovisual dan refleks stretch digunakan untuk memfasilitasi impuls
sepanjang lengkungan refleks untuk memperoleh motor respon sensorik. Penilaian pemulihan
motor sensorik dengan skala Fugl-Meyer. Dalam kedua kelompok menunjukkan peningkatan di
tingkat BDNF dan nilai Fugl-Meyer, tetapi PNF grup menunjukkan peningkatan dari pada
kelompok kontrol. Menurut Ferris et al.pada manusia sehat latihan jangka pendek dapat
meningkatkan peredaran BDNF levels. S. BDNF juga tergantung pada intensitas latihan. Sebuah
studi yang dilakukan oleh Jeon et al. Sebanyak 40 siswa laki-laki di berikan latihan intensitas
tinggi meningkatkan S. BDNF levels ketika beristirahat.
CONCLUSION

latihan PNF memiliki efek positif terhadap hasil fungsionalnya dan dapat meningkatkan
neuroplastisitas. Latihan PNF dan standar latihan yang meliputi neck, trunk, ekstremitas atas
dan scapula. Bersama dengan isyarat audiovisual yang digunakan, yang sebenarnya tidak
dalam latihan lain. Mereka dapat dilaksanakan dari hari pertama bahkan di stroke yang
moderate sampai severe.
KEKURANGAN KELEBIHAN
• Tidak di jelaskan dosis latihan secara • Adanya follow up setelah terapi
rinci • Ukuran sampel besar
• Tidak di jelakan secara spesifik kondisi • Protocol latihan jelas
umum stroke akut
• Alat ukur spesifik dan lebih dari 3

Anda mungkin juga menyukai