Anda di halaman 1dari 18

Ilamisasi dan

Silang Budaya di
Indonesia
Nama Anggota Kelompok :

1. I Komang Triyan Ardiana (15)


2. I Ketut Andika Wedananta M (13)
3. Ni Komang Devasia Giri Sandani (25)
4. Ni Putu Sariani (31)
5. Ida Ayu Kade Kartika Dewi (22)
6. I Gusti Ayu Agung Mirah Pradnyadewi (10)
7. Ayu Surasti Wijaya (03)
8. Ni Kadek Sinta Pramesti Mahayani (24)
Islam Masuk ke Nusantara

Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi Sebagian ahli sejarah menyebut
jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7
Masehi.Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para
pedagang Arab.Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia
yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai
Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai.Wilayah Samudra Pasai
merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra
Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan
selanjutnya ke Pulau Jawa.
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam
di Indonesia
Melalui Beberapa Saluran:

1. Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang
muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim,
misalnya Pekojan.
2. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang
yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga
akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam.
3. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi
penerangan tentang agama Islam.
4. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren
5. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya
seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni
sastra
6. tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang
masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha
1. Surat Raja Sriwijaya

2. Makam Fatimah binti


bukti yang dapat Maimun
dipergunakan
untuk memastikan 3. Makam Sultan Malik As
masuknya Islam di Saleh
Indonesia
4. Cerita Marco Polo

5. Cerita Ibnu Battutah


Islam dan Jaringan
Perdagangannya

Berdasarkan berita-berita China yang telah dikaji jalur-jalur


pelayaran dan jaringan perdagangan kerajaan Sriwijaya dengan
negeri di Asia Tenggara, India dan China. Adanya kontak
dagang tersebut sudah berlangsung sejak berabad-abad
pertama masehi hingga abad ke-16. kapal-kapal Arab juga
sudah mulai berlayar ke wilayah Asia Tenggara sejak permulaan
abad ke-7. adanya jalur pelayaran tersebut menimbulkan
munculnya jaringan perdagangan dan pertumbuhan kota-kota
pusat kesultanan misalnya samudera pasai, malaka dan banda
aceh.
Kerajaan Islam di Nusantara
1. Kerajaan Samudera Pasai
2. Kerajaan Malaka
SUMATRA 3. Kerajaan Aceh

1. Kesultanan Demak.
2. Kesultanan Banten
3. Kesultanan Cirebon
JAWA 4. Kesultanan Pajang
5. Kesultanan Mataram
6. Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan
Kasunanan Surakarta
Hadiningrat
Kerajaan Banjar
KALIMANTAN Kerajaan Kutai
Kerajaan Pontianak

Kerajaan Gowa-Tallo
SULAWESI

Kerajaan Ternate
MALUKU Kerajaan Tidore
Kerajaan Waigeo
PAPUA
Kerajaan Salawati
Kerajaan Rumbati

NUSA Kerajaan Selaparang


TENGGARA Kerajaan Bima
Jaringan Keilmuan di Nusantara

Perkembangan pendidikan dan pengajaran agama islam di masjid


kesultanan sangat ditentukan oleh dukungan penguasa. Para
ulama juga difungsikan sebagai pejabat Negara, memberikan
pengajaran agama islam di masjid Negara, dan istana sultan.
Kerajaan Samudra Pasai berfungsi sebagai pusat studi islam di
Nusantara. Ketika Kerajaan Malaka masuk islam, Malaka juga
berkembang sebagai pusat pembelajaran islam di Asia Tenggara.
Kerajaan Malaka
giat mengadakan pengajian dan pendidikan islam, terbukti
kerajaan ini dalam waktu yang singkat melakukan perubahan sikap
dan konsepsi masyarakat
terhadap agama, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Banyak ula
ma mancanegara yang
datang ke Malaka, yakni Afganistan, Malabar, Hindustan, dan Arab.
Akulturasi dan Budaya Islam

Kebudayaan yang berkembang di Indonesia begitu kuat di ling


kungan masyarakat maka berkembangnya kebudayaan islam ti
dak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang ada.D
an terjadi alkuturasi antara kebudayaan islam dengan kebuday
aan yang sudah ada sebelumnya.
Berikut alkuturasi kebudayaan di Indonesia :

A. Seni Bangunan:

Masjid dan Menara


Masjid kuno yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri yaitu:
Atapnya berupa tumpang, yaitu atap bersusun semakin ke atas semakin kecil dan
tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang biasanya berjumlah ganjil.

Makam
Makam merupakan tempat dikuburkannya orang yang sudah meninggal

B. Seni Ukir

C. Aksara dan Seni Sastra

D. Kesenian

E. Kalendar
Proses Integrasi Nusantara

Integrasi adalah proses penyatuan, atau proses untuk membuat sesuatu


menjadi utuh kembali. Integrasi suatu bangsa merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya
integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala
persoalan yang timbul dapat dihadapi bersama-sama. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah wujud konkret dari proses integrasi bangsa.
Proses integrasi bangsa Indonesia mengalami kemajuan sejak proses
Islamisasi. Integrasi suatu bangsa merupakan suatu proses historis yang
panjang. Integrasi terjadi dalam suatu proses yang dipengaruhi oleh
banyak faktor.
Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi

Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam tidak hanya


sebagai figur ilmuan yAang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama,
tetapi juga sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke
arah pengembangan dan pembangunan umat.
Peranan para ulama dalam proses integrasi Nusantara antara lain sebagai
berikut:
1. Agama islam yang masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan
kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan
beragama.
2. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam
kehidupan masyarakat.
3. Konsep ajaraan islam memunculkan perilaku ke arah persatuan dan
persamaan derajat.
Peran Perdagangan
Antarpulau

Pelayaran dan perdagangan antarpulau di kawasan


Nusantara memiliki peran penting dalam proses integrasi
bangsa Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat pada
dua hal penting.Seperti :

1. Menghubungkan Penduduk Satu Pulau Dengan


Lainnya.
2. Proses Percampuran dan Penyebaran Budaya Satu
Daerah Terhadap Daerah Lainnya.
Peran Bahasa
Bahasa Melayu digunakan hampir di seluruh pelabuhan-pelabuhan
di Kepulauan Nusantara.Bahasa Melayu sejak zaman kuno sudah
menjadi bahasa resmi Negara Melayu (Jambi).Pada masa kejayaan
Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dan
bahasa ilmu pngetahuan. Hal ini dapat dilihat dalam Prasasti
Kedukan Bukit tahun 683 M, Prasasti Talang Tuo tahun 684 M,
Prasasti Kota Kapur tahun 685 M, dan Prasasti Karang Berahi tahun
686 M.
Para pedagang di daerah-daerah sebelah timur Nusantara, juga
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.Pada
mulanya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang.Akan
tetapi lambat laun bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara
dan menjadi bahasa pergaulan di seluruh Kepulauan Nusantara.
Bahasa melayu cepat berkembang di Nusantara karena hal-hal
sebagai berikut:

1. Bahasa Melayu digunakan hampir di semua pelabuhan-pelabuhan di


Kepulauan Nusantara.
2. Bahasa Melayu sejak zaman kuno sudah menjadi bahasa resmi
Negara Melayu (Jambi).
3. Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan
bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan.
4. Para pedagang di daerah-daerah sebelah timur Nusantara, juga
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.
5. Pada tahun 1641 VOC merebut Malaka dan kemudian mendirikan
sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Melayu. Dengan
demikian kedatangan VOC juga membantu mengembangkan
bahasa Melayu.
SEKIAN
Dan
Terima Kasih
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Anda mungkin juga menyukai