Dinar Ambar Fitriani (1114043) Des Kristina Zai (1114060) Yani Irawati (1114065) Definisi Sindrom Kompartemen merupakan suatu kondisi yang bisa mengakibatkan kecacatan hingga mengancam jiwa akibat terjadi peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah ruangan terbatas yakni kompartemen osteofasia yang tertutup. Sebagian besar terjadi pada daerah lengan bawah dan kaki. Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan. (ENA,2000:533) Etiologi 1. Penurunan volume kompartemen Kondisi ini disebabkan oleh: • Penutupan defek fascia • Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas. 2. Peningkatan tekanan eksternal. • Balutan yang terlalu ketat • Berbaring di atas lengan Gips 3. Peningkatan tekanan pada struktur kompartemen Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini antara lain: • Pendarahan atau Trauma vaskuler • Peningkatan permeabilitas kapiler • Penggunaan otot yang berlebihan Sejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah cedera, dimana 45 % kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadi di anggota gerak bawah. Manifestasi Klinis 1. Pain (nyeri) 2. Pallor (pucat) 3. Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi ) 4. Parestesia (rasa kesemutan) 5. Paralysis Komplikasi • Nekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemen. • Kontraktur volkam, merupakan kerusakan otot yang disebabkan oleh terlambatnya penanganan sindrom kompartemen sehingga timbul deformitas pada tanga, jari dan pergelangan tangan karena adanya trauma pada lengan bawah • Trauma vascular • Gagal ginjal akut • Sepsis • Acture respiratory distress syndrome (ARDS) Pemeriksaan Diagnostik • Laboratorium 1. Comprehensive metabolic panel (CMP) 2. Complete blood cell count (CBC) 3. Amylase and lipase assessment 4. Prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT) bila pasien diberi heparin 5. Arterial blood gas (ABG) • Imaging : 1. Rontgen : pada ekstremitas yang terkena. 2. USG: USG membantu untuk mengevaluasi aliran arteri dalam memvisualisasi Deep Vein Thrombosis (DVT). Penatalaksanaan • Singkirkan semua tekanan dari luar. • Hilangkan hal-hal yang mengganggu sirkulasi • Hindarkan penggunaan kompres es, karena akan mengakibatkan vasokontriksi. • Hindarkan meninggikan ekstermitas : bisa memperburuk aliran arteri. • Siapkan dan bantu hal-hal yang dapat meminimalisasi fraktur jika diindikasikan. • Berikan analgetik bila diinstruksikan. • Siapkan untuk oprasi faciotomi untuk memperbaiki fungsi neuromuscular. • Berikan pengetahuan pada pasien dan keluarga. (ENA,2000 : 534)