Anda di halaman 1dari 10

BANGUNAN TERJUN TEGAK

Kelompok 10
Risna Rachmaniawati 167011056
Alfi Adliyani 167011079
Restu Angga Kusumah 167011088
Nurbella Dewi Maesaroh 167011089
Syifa Dwi Noor 167011093
Aziz Nurfahmy 167011104
Divia Ayutaning R. E 167011106
Muhammad Zaky Fadlan M 167011109
Devyna Qorizha Sativa 167011111
Mizar Okfarizal 167011113
Bangunan Terjunan

Terjunan adalah bangunan pemecah energi, diperlukan jika kemiringan


permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang
diijinkan→mencegah terjadinya erosi→v aliran≤ v maks → dikontrol dengan
kecepatan ijin dari setiap jenis tanah saluran.
Bangunan Terjunan :
1. Model Terjunan Tegak
2. Model Terjunan Miring
Bangunan Terjun
• Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah
lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan.
Didalam bangunan terjun ini memiliki empat bagian fungsional :
1.Bagian Hulu Pengontrol
2.Bagian dimana air dialirkan ke elevasi yang lebih rendah
3.Bagian tepat di sebelah hilir potongan U (dlm Gambar 5.13 Kp 01-09 hal.140)
4.Bagian peralihan saluran memerlukan lindungan untuk mencegah erosi
Bangunan Terjun Tegak

• Bangunan terjun dengan bidang tegak


sering dipakai pada saluran induk dab
sekunder, bila tinggi terjun tidak terlalu
besar. Menurut perencanaan Teknis
• Bangunan Terjun Tegak menjadi lebih besar Direktorat Irigasi (1980) tinggi terjun
apabila ketinggiannya ditambah. Juga tegak dibatasi sebagai berikut :
kemampuan hidrolisnya dapat berkurang akibat
variasi di tempat jatuhnya pancaran di lantai (1)Tinggi Terjun maksimum 1,50 m untuk
kolam jika terjadi perubahan debit. Q < 2,50 m³/dt
(2)Tinggi Terjun maksimum 0,75 m untuk
Q > 2,50 m³/dt
Perencanaan hidrolis bangunan bangunan dipengaruhi
oleh besaran- besaran berikut :
H1 = tinggi energi di muka ambang, m
∆H=perubahan tinggi energi pada bangunan,m
Hd = tinggi energi hilir pada kolam olak, m
q = debit per satuan lebar ambang, m2 /dt
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈9,8)
n = tinggi ambang pada ujung kolam olak, m
Besaran- besaran ini dapat digunakan untuk awal tinggi bangunan terjun :
∆Z = (∆H+ Hd)- H1 (5.22)
Untuk perkiraan awal Hd, boleh diandalkan bahwa
Hd ≈ 1,67 H1 (5.23)
Kemudian kecepatan aliran pada potongan U dapat diperkirakan dengan :
vu = √2𝑔∆𝑍
dan selanjutnya,
yu = q/ vu
aliran pada potongan U kemudian dapat dibedakan sifatnya dengan bilangan Froude
tak berimensi :
𝑣𝑢
Fru = 𝑔.𝑦𝑢
Panjang olakan L (1)Tinggi Terjun maksimum 1,50 m untuk Q < 2,50 m³/dt
L = C1 Z . dc + 0,25 ............ (2)Tinggi Terjun maksimum 0,75 m untuk Q > 2,50 m³/dt
C1 = 2,5 + 1,1 (dc / Z) + 0,7 (dc / Z)³
Dimana :
L = panjang kolam olakan (m)
Z = tinggi terjun (m)
𝑄
B= 1,71 𝑚 𝐻 3/2 ...........................

H= h1 + V1 / 2g

Dimana :
B = lebar bukaan efektif (m)
Q = Debit (m3 / dt)
m = koefisien aliran =1
H = tinggi garis energi di udik (m)
h1 = tinggi muka air di udik (m)
V1 = Kecepatan aliran saluran di hulu (m/ dt)
Geometri bangunan terjun tegak dengan
perbandingan panjang yd / ∆z dan Lp / ∆z kini dapat
dihitung dari Gambar 5.20
Pada Gambar 5.20 ditunjukkan yd dan Lp
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai