Anda di halaman 1dari 15

BANGUNAN

TERJUN MODUL 4
BANGUNAN
TERJUN
BANGUNAN TERJUN

 Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika


kemiringan permukaan tanah lebih curam dari pada
kemiringan maksimum saluran yang diizinkan.
BANGUNAN
TERJUN
BANGUNAN
TERJUN
PERHITUNGAN
HIDROLIS (3) Panjang olakan L
L = C1 Z . dc + 0,25
(1) Lebar bukaan efektif B
C1 = 2,5 + 1,1 ( dc / Z ) + 0,7 ( dc / Z ) 3
𝑸
𝐁 =
𝟏. 𝟕𝟏. 𝒎. 𝑯𝟑/𝟐 Dimana :
H = h 1 + V12 /2g
L = Panjang kolam olakan ( m )
Dimana :
Q = Debit ( m3 /dt ) Z = Tinggi terjun ( m)
m = Koefisien liran = 1
H = Tinggi garis energi di udik ( m )
h1 = Tinggi muka air di udik ( m )
V1 = Kecepatan aliran saluran di hulu (m/dt )

(2) Tinggi ambang dihilir a


a = ½. d c
dc = Q2 / ( g . B2 ) 1/3
Dimana :
a = Tinggi ambang hilir ( m )
d c = Kedalaman air kritis ( m)
Q = Koefisien liran = 1
B = Lebar bukaan efektif ( m )
BANG.TERJUN TEGAK

Bangunan terjun dengan bidang tegak sering dipakai pada saluran


induk dan sekunder, bila tinggi terjun tidak terlalu besar. Menurut
Perencanaan Teknis Direktorat Irigasi ( 1980 ) tinggi terjun tegak dibatasi
Besaran – besaran ini dapat digabungkan untuk membuat
sebagai perkiraan awal tinggi bangunan
berikut : terjun :
∆Z = (∆H + Hd) – H1
(1) Tinggi terjun maksimum 1,50 meter untuk Q < 2,50 m3 / dt. Untuk perikiraan awal Hd, boleh diandaikan, bahwa
(2) Tinggi terjun maksimum 0,75 meter untuk Q > 2,50 m3 / dt Hd =≈1,67 H1
Kemudian kecepatan aliran pada potongan U dapat
Perencanaan hidrolis bangunan dipengaruhi oleh besaran-besaran berikut diperkirakan dengan
: Vu = 𝟐. 𝒈. ∆𝒛
dan selanjutnya,
H1 = tinggi energi di muka ambang, m
yu = q/vu
∆H = perubahan tinggi energi pada bangunan, m Aliran pada potongan U kemudian dapat dibedakan sifatnya
dengan bilangan Froude tak
Hd = tinggi energi hilir pada kolam olak, m
berimensi :
q = debit per satuan lebar ambang, m2/dt
𝑽𝒖
g = percepatan gravitas, m/dt2 (≈9,8) Fru =
𝒈.𝒀𝒖
n = tinggi ambang pada ujung kolam olak, m Geometri bangunan terjun tegak dengan perbandingan
panjang yd/ ∆z dan Lp/∆z kini dapat
BANG.TERJUN
MIRING

Permukaan miring, yang


menghantar air ke dasar kolam
olak, adalah praktek
perencanaan yang umum,
khususnya jika tinggi energi jatuh
melebihi 1,5 m. Pada bangunan
terjun, kemiringan permukaan
belakang dibuat securam
mungkin dan relatif pendek. Jika
peralihan ujung runcing dipakai
di antara permukaan pengontrol
dan permukaan belakang (hilir),
disarankan untuk memakai
kemiringan yang tidak lebih
curam dari 1: 2
CONTOH DENAH BANG.
TERJUN
CONTOH POT. MEMANJANG

Anda mungkin juga menyukai