Tingkat prevalensi pada anak-anak 30 kali lebih rendah daripada orang dewasa, mulai dari 0%-
0,2%.2Alasan untuk peningkatan onikomikosis terkait usia dapat terjadi karena buruknya sirkulasi
sistemik, diabetes, trauma kuku berulang, paparan lebih lama dengan jamur patogen, dll.
Latar belakang
Sepatu boot dapat memberikan manfaat perlindungan bagi kaki dan kuku jika dijaga
kebersihannya, namun pemakaian sepatu tertutup dalam jangka waktu lama dapat
memberikan lingkungan yang ideal untuk berkembang biaknya jamur karena hiperhidrosis.
Sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara lama pemakaian sepatu
boot dengan kejadian onikomikosis pada pemulung
Rumusan Masalah
Jenis Jumlah
Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-Laki 48 64.0
Perempuan 27 36.0
Total 75 100.0
Hasil Tambahan Penelitian
• 2. Distribusi Statistik Usia pada Pemulung
Onikomikosis Jumlah
Frekuensi Persentase (%)
Positif 55 73.3
Negatif 20 26.7
Total 75 100.0
Hasil Tambahan Penelitian
7. Hubungan Kejadian Onikomikosis Berdasarkan Lama Pemakaian Sepatu
Boot pada Pemulung
TEMPORALITY
Penelitian ini bukan merupakan uji klinis
eksperimental sehingga tidak ada KEKUATAN HUBUNGAN
temporality. Hubungan yang didapat bersifat kuat
antara variabel lama pemakaian sepatu
boot dan variabel kejadian
onikomikosis dengan hasil analisis nilai
SPESIFIKASI p=0,019 (p <0,05)
Pada penelitian ini, spesifikasi tidak
terpenuhi
Validitas Internal Kausal
DOSIS RESPONS
Penelitian ini bukan merupakan penelitian
eksperimental klinis sehingga tidak
terdapat dosis respons. KONSISTENSI EKSTERNAL
Konsistensi eksternal terpenuhi karena
hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian lainnya walaupun dengan
variasi yang masih dapat ditoleransi.
KONSISTENSI INTERNAL
Konsistensi internal terpenuhi.
Validitas Internal Kausal
• Biological plausibility
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan dan sesuai dengan teori literature dan hasil
penelitian lain yang konsisten dengan penelitian ini. Maka biological plausibility
dalam penelian ini dapat dibuktikan.
Kesimpulan Validitas Internal Kausal
Aspek validitas interna kasual pada penelitian ini kurang baik, karena spesifikasi
pada jurnal ini tidak terpenuhi.
Validitas Eksterna
Validitas Eskternal 1
BESAR SAMPEL
Besar sampel pada penelitian PARTICIPATION RATE
ini diambil dari jumlah Participation rate dalam
pemulung di TPA penelitian ini tidak bisa
Sukawinatan periode dihitung karena tidak
Oktober-Desember 2017 disebutkan berapa jumlah
dengan teknik simple random populasi yang tidak
sampling dan didapatkan memenuhi kriteria inklusi
sebesar 75 orang yang
memenuhi kriteria inklusi.
Validitas Eksterna
Validitas Eskternal 2
VALIDITAS EKSTERNAL 1
Sampel penelitian ini sebesar
75 orang pemulung di TPA
Sukawinatan Palembang LOGIKA AKADEMIK UNTUK
periode Oktober-Desember GENERALISASI PENELITIAN
2017. Sampel diambil dengan
dapat dilakukan
teknik probability sampling
secara simple random sampling.
Kesimpulan Validitas Eksterna
Validitas eksterna pada penelitian ini cukup baik.
Importancy
KOMPONEN:
pengaplikasian pada
kelompok lain dapat
karakteristik sampel yang
memberikan kemungkinan
diambil juga cukup awam
hasil yang sama
Applicability
URAIAN KEMAMPUAN PELAYANAN, EKONOMI, DAN SOSIAL
BUDAYA:
jurnal ini dapat diaplikasikan pada berbagai macam sosial budaya dan ekonomi
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penelitian ini secara sosial budaya adalah gambaran mengenai
hubungan lama pemakaian sepatu boot dengan kejadia onikomikosis
Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini dapat dilakukan untuk penelitian di institusi lain.
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN:
• validitas seleksi yang kurang baik.
• validitas perancu kurang baik.
• validitas informasi yang baik.
• validitas analisis pada kasus baik.
• Validitas internal kausal kurang baik.
• validitas eksterna pada penelitian ini baik.
• Penelitian ini memiliki aspek importancy karena penting bagi peneliti dan pembaca dan hasil
penelitian utama mampu untuk diterapkan pada bidang pendidikan kedokteran.
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN:
Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan validitas seleksi (+) + kesalahan validitas
informasi (0) + kesalahan pengontrol perancu (+) + kesalahan validitas analisis
(0) + kesalahan validitas internal kausal (+) + kesalahan validitas eksterna (0))
Jadi, Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan validitas seleksi + kesalahan
pengontrol perancu)
Dengan demikian, fakta yang didapat bukan merupakan hasil penelitian. Hal tersebut berarti
bahwa karya tulis ilmiah ini tidak dapat dijadikan evidence based medicine.
Kesimpulan dan Saran
SARAN :
• perancu sebaiknya dituliskan didalam penelitian sehingga dapat disingkirkan
dengan berbagai metode, sejak tahapan seleksi sampel hingga pada saat
analisis dengan menggunakan analisis multivariat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan Penutup
• Jurnal dengan judul “HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN SEPATU
BOOT DENGAN KEJADIAN ONIKOMIKOSIS PADA PEMULUNG
DI TPA SUKAWINTAN PALEMBANG TAHUN 2017” belum memenuhi
persyaratan untuk dapat diaplikasikan menurut evidence based medicine.
• Pada jurnal ini kemungkinan adanya perancu belum dapat disingkirkan
namun tidak dituliskan didalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
• Dahlan, S, 2010. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. Salemba Medika. Jakarta,
Indonesia.
• Dahlan, S, 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Salemba
Medika. Jakarta, Indonesia.
• Pratiwi, Indah Ulfanov et al. 2017. Hubungan Lama Pemakaian Sepatu Boot dengan
Kejadian Onikomikosis pada Pemulung di TPA Sukawinatan Palembang Tahun
2017. Fakultas Kedokteran Muhammadiyah, Palembang, Indonesia.
• Sastroasmoro, S. 2014. Menelusur Asas dan Kaidah Evidence Based Medicine.
Sagung Seto. Jakarta, Indonesia.
TERIMA KASIH
Wassalamualaikum wr wb.