Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori

Kebiasaan memakai pentyliner

faktor higene
setelah BAB & Sirkulasi udara
BAK

Kelembapan
Bakteri dari anus Jarang mengganti
dan ostium uretra pantyliner
Peningkatan kadar PH
berpindah ke
pantyliner

pertumbuhan bakteri,
virus, jamur

Warna kuning,
hijau, atau coklat,
Berbau, gatal pada
alat kelamin

Flour Albus

17
3.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Vriabel Dependen

Pantyliner Flour Abus

Frekuensi Penggatian
Pantyliner

Higenitas genitalia

Kelembaban daerah
genitalia

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Variabel yang diteliti

18
3.3 Definisi Operasional

1. Pengertian Flour albus

Flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang bukan darah baik

normal (fisiologis) maupun abnormal (patologis)

2. Penyebab Flour albus

Flour albus yang normal terjadi sebelum dan sesudah haid, saat mendapat

rangsang seksual, saat hamil, serta saat banyak melakukan aktivitas fisik,

sedangkan flour albus yang abnormal disebabkan oleh bakteri, virus

jamur, personal hyegine yang kurang baik, dan iritasi.

3. Tanda dan Gejala Flour albus

flour albus normal di tandai oleh keluarnya lendir jernih tidak berbau,

serta tak ada keluhan gatal pada vagina, sedangkan flour albus yang

abnormal ditandai oleh cairan yang tidak jernih (kekuningan, hijau, atau

coklat), berbau, gatal pada vagina, nyeri saat berkemih, bengkak dan

kemerahan pada vagina.

4. Kebiasaan Menggunakan pantyliner

Pantyliner memiliki lapisan plastik yang membuat sirkulasi udara menjadi

kurang. Kurangnya sirkulasi udara menyebabkan bakteri tumbuh lebih

cepat pada area yang lembab dan bertemperatur tinggi dan inilah yang

menyebabkan terjadinya flour albus Terlalu lama menggunakan pantyliner

berbahaya bagi kesehatan organ kewanitaan. Pantyliner yang tidak diganti

dalam waktu beberapa jam akan lembab dan menjadi media tumbuhnya

jamur atau bakteri (kuman)

19
3.3 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang

menggunakan rancangan studi cross sectional. Penelitian cross sectional

adalah suatu penelitian dimana variabel independen yang termasuk faktor

resiko dan variabel dependen yang termasuk efek diobservasi pada waktu

yang sama.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

3.4.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2016

3.4.2 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muslim Indonesia.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Semua mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

3.5.2 Sampel

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang

sering menggunakan pantyliner. Sampel adalah bagian dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu

20
suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (Hidayat,

2007). Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan basar sampel

menurut Nursalam (2003) adalah:

N
n = 1 +N (d2 )

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat Signifikasi (0,1)


243
n = 1 +243 (0,12 )

= 70,84

Dibulatkan menjadi 71

3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.6.1 Kriteria Inklusi

- Subjek adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI.

- Subjek bersedia menjadi responden.

3.6.2 Kriteria Eksklusi

- Subjek yang tidak hadir saat pengambilan data.

- Subjek mengundurkan diri pada saat dilakukan pengambilan

data.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Data Primer

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari

responden yakni mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI dengan

21
mengedarkan kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan dengan

pilihan jawaban yang telah disiapkan

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data fakultas

berupa jumlah mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI.

3.8 Pengelolaan Data

Pengolahan data dilakukan dengan memakai teknik manual,

pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:15

1. Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner.

2. Coding

Merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.

3. Processing/Entry data

Merupakan kegiatan memasukkan data dari kuesioner ke dalam program

komputer.

4. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah

ada kesalahan atau tidak.

4.6. Penyajian Data.

Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan bantuan

program SPSS kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi

untuk dinarasikan

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Rusdi, Numlil Khaira, dkk.. 2008. Pola Pengobatan Fluor Albus di Rumah

Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo serta Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya.Jakarta: Majalah Ilmu Kefarmasian.

2. Price, Sylvia A. Dan Lorrance M.Wilson.1995.Patofisiologi: Konsep Klinis,

dan proses-prose penyakit Edisi 4. Jakarta: EGC

3. Faradillah, putri. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Flor albus

pada Remaja Putri. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Semarang. 2010.

Available from: http://www.scribd.com/doc/90641364/Fluor-Albs-Remaja

[diakses tanggal 10 Juli 2014].

4. Isnaini, Asri. 2013. Perbandingan Efektivitas Pemberian Edukasi dan

Pemakaian Pantyliner Herbal terhadap Keluhan Keputihan pada Mahasiswa

UMY. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

5. Juliana, rika .v. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Flour albus

pada Remaja Putri. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri

Pekanbaru. 2013. Available

from:http://www.scribd.com/doc/208821260/RIKA VIA JULIANA- Skripsi-

Lengkap- [diakses tanggal 10 Juli 2015].

6. Manuaba. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. 2009. Jakarta : EGC

7. Mansjoer, arif. Kapita selekta kedokteran II. 2009. Jakarta : EGC

23
8. Sari, jelita inayah. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan

Reproduksi. Skripsi Universitas Muslim Indonesia Makassar. 2011.

9. Oktaviani. Keputihan dan Pencengahannya. 2008. Available from:

http://www.ditpertais.net/annualconference.doc

10. Samsulhadi. Keputihan. In: Wiknjosastro GH, Saifuddin AB, T R, editors.

Ilmu Kandungan. 3rd Ed. 2011. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

11. Susanti, dewi. Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene Remaja Putri

dengan Kejadian Flour albus (Keputihan). Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan UBudiyah Banda Aceh. 2013. Available from:

http://www.scribd.com/doc/208821260/DEWI-SUSANTI-Dewi-Susanti-Kti-

Lengkap- [diakses tanggal 10 Juli 2015].

12. Tartylah, elza. Hubungan Pengtahuan dengan Perilaku Higienitas organ

reproduksi dengan kejadian keputihan. Skripsi Universitas Indonesia Jakarta.

2010.Available from : http://www.scribd.com/doc/47168389/BAB-I-BAB-II-

BAB-III-BAB-IV-dan-BAB-V-fixs [diakses tanggal 10 Juli 2015].

13. Misni. Sinopsis Obstetri jilid 1, 2011. Jakarta : Penerbit buku kedoktoran

EGC

14. Fajrin, rizqi. Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi terhadap Kejadian

Flour albus. Skripsi Universitas Unsyiah Banda Aceh. 2012. Available from:

http://www.scribd.com/doc/133218741/hubungan-tingkat-pengetahuan-

dengan-kejadian-fluor-albus-pada-mahasiswi-nadhirah-banda-aceh-tahun-

2012 [diakses tanggal 10 Juli 2015].

24
15. Notoatmodjo, soekidjo. Metodologi penelitian. 2012. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

25

Anda mungkin juga menyukai