Anda di halaman 1dari 172

ETIKA dan ASPEK LEGAL DALAM

KEPERAWATAN PERSPEKTIF ISLAM

AKHLAK PRIBADI

OLEH:
Oneng Nurul
Oleh: Oneng Nurul Bariyah
Bariyah
OLEH: ONENG NURUL BARIYAH
DOSEN FAI UMJ
SKEMA AJARAN ISLAM

ISLAM

AKIDAH SYARI’AH AKHLAK


(IMAN) (ISLAM) (IHSAN)

2012 2
Akhlak jamak dari
khuluq (budi pekerti,
perangai, tingkah laku
atau tabi’at ) Arti Akhlak
khāliq
(Pencipta)
khalaqa

‫خلق‬

makhlūq (yang
diciptakan).
Asal Kata Akhlak
Istilah khuluq dijumpai dlm al-Qur’an al:

QS. al-Qalam/68: 4
}4{ ‫ع ِظ ٍيم‬ ٍ ُ‫َو ِإنَّ َك لَعَلَى ُخل‬
َ ‫ق‬
”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.”
QS. Al-Syu’ara/26: 137
َ ‫ِإ ْن َهذَآ ِإالَّ ُخلُ ُق اْأل َ َّو ِل‬
}137{ ‫ين‬
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan
orang dahulu.
Kata Khuluq dlm Sunnah Rasul
‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫ قال‬: ‫أبو هريرة رضي هللا عنه‬
َ ‫ أ َ ْح‬: ‫نين ِإي َمانا‬
: ‫ َو ِخيَارك ُْم‬، ‫سنهُ ُْم خلقا‬ ِ ‫ «أ َ ْك َملُ الم‬:‫وسلم‬
َُ ‫ؤم‬
: ‫ وأخرج أبو داود إلى قوله‬، ‫ِخيَارك ُْم أله ِل ُِه» أخرجه الترمذي‬
»‫«خلقا‬
(Ibn al-Atsir, jāmi al-Uṣūl fī Ahādiṭ al-Rasūl, Juz IV ‫ هـ‬: ]5[
1390/ ‫ م‬1971 )
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah
orang yang sempurna budi pekertinya, dan sebaik-baik kalian
adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya (HR AL-
Turmudzi, dan Abu Daud (dlm matannya sampai kata khuluqan)
lanjutan
ُ‫صلَّى للا‬ َ ُ‫ع ْنه‬
ّ ‫ع ِن النَّ ِب‬
َ ِ‫ي‬ َ ُ‫ي للا‬ َ ‫ض‬ِ ‫ان َر‬ َ َ‫س ْمع‬َ ‫اس ب ِْن‬ ِ ‫ع ِن النَّ ّو‬َ
َ ‫اإلثْ ُم َما َح‬
‫اك فِى‬ ِ ‫ق َو‬ِ ُ‫ ا َ ْل ِبر ُح ْس ُن ْال ُخل‬: ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ
‫اس (رواه مسلم فى‬ ُ َّ‫علَ ْي ِه الن‬ َّ َ‫ت أ َ ْن ي‬
َ ‫ط ِل َع‬ َ ‫ص ْد ِر َك َو َك ِر ْه‬ َ
)‫كتاب البر والصلة باب تفسير البر واإلثم‬
Diriwayatkan dari Nawwas bin Sam'an ra., dari
Nabi saw. beliau bersabda:"Kebajikan adalah
akhlak yang terpuji, sedang dosa adalah apa
yang mengganjal dalam jiwamu dan engkau
tidak suka apabila hal itu diketahui manusia."
(HR Muslim dalam kitab al-birr wa al-shillah bab
tafsir al-birr wa al-itsm)."
Kata Akhlaq dlm Hadis
‫ّللاِ صلى للا عليه‬َّ ‫سو ُل‬ُ ‫ع ْنهُ قَا َل قَا َل َر‬
َ ُ‫ّللا‬ َّ ‫ى‬ َ ‫ض‬ِ ‫ر‬َ َ ‫ة‬ ‫ْر‬
َ ‫ي‬‫ر‬َ ُ
‫ه‬ ‫ى‬ ‫ب‬
ِ َ ‫ع ْن أ‬َ
‫ع ِن‬
َ ‫ى‬ ‫و‬
َ ِ ‫ر‬
ُ ‫ا‬َ ‫ذ‬ َ
‫ك‬ .» ‫ق‬
ِ َ ‫ال‬‫خ‬ْ َ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫م‬ َ
َ ِ َ َ ‫ت أل‬
‫ار‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م‬
ّ ِ َ ‫ت‬ُ ُ ْ‫« ِإنَّ َما بُ ِعث‬: ‫وسلم‬
.‫ى‬ّ ِ ‫الدَّ َر َاو ْر ِد‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
kelurhuran budi pekerti.” (Abu Bakr Ahmad bin al-Ḥusayn al-bin ‘Ali
al-Bayhaqi, al-Sunan al-Kubra wa fi `Dzaylih al-Jawhar al-Naqi, juz x ,
Dāirat al-Ma’arif, 1344H, Cet I , h. 191)
Dalam riwayat lain berbunyi:
‫ "ابن سعد عن مالك بن مالك‬. ‫إنما بعثت ألتمم حسن األخالق‬
DEFINISI AKHLAK MENURUT ISTILAH
1. Muh. Bin Muh al-Ghazali (Ihyā ‘Ulūūmuddin, 1989:58)
َ ٌ‫ع ْن َه ْيئ َ ٍة ِفى النَّ ْف ِس َرا ِسخَة‬
ْ َ ‫ع ْن َها ت‬
‫صد ُُر‬ َ ‫ارة‬ َ َ‫فَ ْال ُخلُ ُق ِعب‬
‫غي ِْر َحا َج ٍة ِإلَى ِف ْك ٍر َو ُرؤْ يَ ٍة‬ ُ ‫اْأل َ ْفعَا ُل ِب‬
َ ‫س ُه ْولَ ٍة َويُ ْس ٍر ِم ْن‬
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dlm jiwa yg menimbulkan
perbuatan2 dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.”

2. Ibrahim Anis (Mu’jam al-Wasith,1972:202)


‫ع ْن َها اْأل َ ْع َما ُل ِم ْن َخي ٍْر أ َ ْو ش ٍ َّر ِم ْن‬ ْ َ ‫ا َ ْل ُخلُ ُق َحا ُل ِللنَّ ْف ِس َرا ِسخَة ت‬
َ ‫صد ُُر‬
‫غي ِْر َحا َج ٍة ِإلَى فِ ْك ٍر َو ُرؤْ يَ ٍة‬
َ
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang
dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau
buruk tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
lanjutan
3. Abdul Karim Zaidan (Ushūl al-Dakwah, 1976:75)
‫عة ِم َن ْال َمعَانى والصفات ْال ُم ْست َ ِق َّرةِ فى النفس وفى ضوءها‬ َ ‫َم ْج ُم ْو‬
‫علَ ْي ِه‬ َ َ‫س ُن ْال ِف ْع ُل فى ن‬
َ ‫ظ ِر اإلنسان أ َ ْو يَ ْقبُ ُح َو ِم ْن ث َ َّم يَ ْقدُ ُم‬ ُ ‫وميزانـها يَ ْح‬
ُ‫ع ْنه‬
َ ‫ا َ ْو يَ ْح ُج ُم‬
“(Akhlak) adalah kumpulan nilai-nilai dan sifat-sifat yg
tertanam dlm jiwa yang dengan sorotan dan
timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya
baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan
atau meninggalkannya.”
Jadi akhlak adalah sifat yg tertanam dalam jiwa
manusia yg akan muncul dgn spontan saat diperlukan
tanpa adanya petimbangan.
4. Ibn Miskawaih (w.421 H/1030M)
َ ‫ا َ ْل ُخ ْل ُق َحال ِللنَ ْف ِس دَا ِعيَة لَ َها ِإلَى َأْفعَا ِل َها ِم ْن‬
‫غي ِْر ِف ْك ٍر َو َال ُر ِويَ ٍة َو َال‬
‫ُر ِويَ ٍة‬
Sifat yang tertanam dalam jiwa yag mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan.”
( Ibnu Miskawaih, Tahdzīb al-Akhlāq, Juz I: 10, ttp)
5. al-Ghazali (1059-1111M) dlm Ihya ‘Ulūmuddin juz III, (Bayrut:
Dār al-Fikr, t.t.), hlm 56
Akhlak adalah:
ُ ‫صد ُُر ْاأل َ ْفعَا ُل ِب‬
‫س ُه ْولَ ٍة‬ َ ‫ع ْن َه ْيئ َ ٍة فِى النَّ ْف ِس َرا ِسخَة‬
ْ َ ‫ع ْن َها ت‬ َ ‫ارة‬ َ َ‫الخلق ِعب‬
‫غي ِْر َحا َج ٍة اِلَى ِف ْك ٍر َو ُرؤْ يَ ٍة‬
َ ‫َويُ ْس ٍر ِم ْن‬
“Sifat yg tertanam dlm jiwa yg menimbulkan macam2 perbuatan
dgn gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbnagan
ETIKA
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yg
berarti adat, kebiasaan, perilaku atau karakter. Dlm
kamus Umum Bhs Indonesia, etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). (WJS
Purwadarminta, 1991:278). Mnrt istilah etika ada
beberapa pengertian, al:
a. Ahmad Amin: etika adlh ilmu yg menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa yg harus dilakukan
manusia, menyatakan tujuan yg hrs dituju manusia
dlm perbuatan mrk utk melakukan apa yg seharusnya
diperbuat.(Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak, terj.
Farid Ma’ruf, 1983:3)
Arti Etika
2. Encyclopedia Britanica: etika adlh mrpk
filsafat moral, yaitu studi yg sistematik ttg
sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik,
buruk, harus, benar, salah, dsb.
3. Ki Hajar Dewantara: etika adlh ilmu yg
mempelajari soal kebaikan (dan keburukan)
dlm hidup manusi asemuanya, teristimewa yg
mengenai gerakan2 fikiran dan rasa yg dapat
mrpk pertimbangan dan perasaan sampai
tujuannya yg dpt merupakan perbuatan
Arti Etika
Jadi etika itu objek pembahasannya adalah
perbuatan manusia, Sumbernya akal fikiran atau
filsafat yang bersifat parsial (tdk universal) dan
tdk mutlak serta tdk bersifat absolut. Etika dpt
berubah-ubah. Berdasarkan fungsinya, etika
mrpk penilai, penetu suatu perbuatan yg
dilkaukan manusia apakah baik, buruk , terpuji
atau tidak terpuji.
MORAL
Moral berasal dari bhs Latin yaitu mores bentuk
jamak dari mos yg berarti adat kebiasaan. Mnrt
istilah moral yaitu suatu istilah yg digunakan
utk mennetukan batas2 sifat, perangai,
kehendak, pendapat, atau perbuatan yg layak
kdinyatkan benar, salah, baik atau buruk. Dalam
keseharian, moral atau moralitas dipakai untuk
perbuatan yg sedang dinilai, sedangkan etika
digunakan utk pengkajian sistem nilai yg ada.
SUSILA
Susila atau kesusilaan berasal dari bhs
Sansekerta yaitu su = baik, bagus, dan sila =
dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Kata
susila selanjutnya diartikan sbg aturan hidup yg
lebih baik. Kesusilaan sama dgn kesopanan.
Kesusilaan mengacu kpd upaya membimbing ,
memandu, mengarahkan, memaysrakatkan
hidup yg sesuai dgn norma atau nilai-nilai yg
berlaku dlm masyarakat.
HUB ETIKA, MORAL, AKHLAK DAN KESUSILAAN
Berdasarkan fungsinya, etika, moral, AKHLAK dan
susila sama yaitu utk menentukan hukum atau
nilai dari suatu perbuatan yg dilakukan manusia
utk ditentukan baik buruknya. Semuanya
menghendaki terciptanya masyarakat yg baik,
teratur, aman, damai, sejahtera lahir batin.
Perbedaannya terletak pada sumbernya. Akhlak
bersumber pd al-Quran dan sunnah, etika
berdasarkan akal fikiran, moral dan susila
berdasarkan kebiasaan yg berlaku dlm
masyarakat.
lanjutan
Sifat-sifat akhlak:
konstan, spontan, tidak temporer dan tidak
memerlukan pemikiran dan pertimbangan serta
dorongan dari luar.
Akhlak , etika, moral dan susila semuanya
menentukan nilai baik dan buruk.
Maka, apabila berbicara ttg akhlak perawat dalam
perspektif Islam memiliki hub erat dg etika
perawat yg pada prinsipnya memiliki kesamaan.
lanjutan
Etika memandang perbuatan manusia secara
umum, sedangkan moral dan susila bersifat lokal
dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik
dan buruk, sedangkan moral dan susila
menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk
perbuatan.
SUMBER AKHLAK
Sumber akhlak artinya standarisasi ukuran baik dan
buruk yakni al-Qur’an dan sunnah bukan akal
fikiran atau adat kebiasaan dalam masyarakat.
Sesuatu dikatakan bernilai baik atau buruk semata-
mata karena Syara’ (al-Qur’an dan Sunnah).
Ukuran standar akhlak itu pasti, tidak spekulatif,
obyektif, komprehensif dan universal yang
bersumber pada al-Qur’an dan sunnah.
Ruang Lingkup Akhlak
• Gb

Akhlak Akhlak
Akhlak Akhlak bernegar beragam
pribadi Akhlak
bermasyara a (akhlāq a (al-
berkeluarga akhlāq
(al-akhlāq (al-akhlāq
kat (al- al-dawlah
akhlāqā al- al-
al- al-usāriyah): dīniyyah)
ijtimā’iyyah)
fardiyah):
RUANG LINGKUP AKHLAK
(mnrt Muh Abdullah Draz, Dustūr Akhlāq fi al-Islām, 1974: 687-771)
1. Akhlak pribadi (al-akhlāq al-fardiyah): yang
diperintahkan (al-awāmir), yang dilarang (al-
nawāhi), yang dibolehkan (al-mubāhāt), dan
akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah
bi al-idhthirār)
2. Akhlak berkeluarga (al-akhlāq al-usāriyah):
kewajiban timbal balik orang tua dan anak
(wājibāt nahwa al-ushūl wa al-furū’), kewajiban
suami isteri (wājibāt nahwa al-azwāj) dan
kewajiban terhadap karib kerabat (wājibāt
nahwa al-aqārīb)
Ruang lingkup akhlak (lanjutan)
3. Akhlak bermasyarakat (al-akhlāqā al-
ijtimā’iyyah): yang dilarang (al-mahzhūrāt), yang
diperintahkan (al-awāmir), dan kaidah-kaidah
adab (al-qawā’id al-adab)
4. Akhlak bernegara (akhlāq al-dawlah): hubungan
antara pemimpin dgn rakyat (al-’alāqah bayna
al-rais wa al-sya’b), hub. Luar negeri ( al-’alaqah
al-khārijiyyah)
5. Akhlak beragama (al-akhlāq al-dīniyyah) yaitu
kewajiban kpd Allah (wājibāt nahwallāh)
KEDUDUKAN & KEISTIMEWAAN
AKHLAK DALAM ISLAM
1. Rasulullah menempatkan penyempurnaan
akhlak yg mulia menjadi misi pd Risalah Islam.
Beliau bersabda:
‫ عن النبي صلى للا عليه وآله وسلم إنّما بعثت ألتمم‬، ‫عن أبي هريرة‬
)‫مكارم األخالق (رواه البيهقى‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia”. (HR Baihaqi)
lanjutan
2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok
agama Islam sehingga Rasulullah pernah
menyebutkan bahwa agama itu dengan akhlak
yang baik. Diriwayatkan bahwa seorang laki-
laki bertanya kepada Rasulullah saw. :
‫ حسن‬: ‫ ماالدين ؟ فقال الرسول صلى للا عليه وسلم‬،‫يارسول للا‬
‫الخلق‬
“ Ya Rasulullah, apakah agama itu? Beliau
menjawab: (Agama adalah) akhlak yang baik.”
lanjutan
3. Akhlak yang baik akan memberatkan
timbangan kebaikan seseorang pada hari
kiamat. Rasululah saw. bersabda:
‫ْئ أَثْقَ ُل فى الميزان ْالعَ ْب ِد ْال ُمؤْ ِم ِن يوم القيامة ِم ْن ُح ْس ِن‬ َ ‫ام ْن‬
ٍ ‫شي‬ ِ ‫َم‬
)‫(رواه الترمذى‬... ‫ق‬ ِ ُ‫ْال ُخل‬
“Tidak ada satu pun yang akan lebih
memberatkan timbangan (kebaikan) seorang
hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain
dari akhlak yang baik …(Turmudzi)
lanjutan
4. Rasulullah saw menjadikan baik buruknya akhlak
seseorang sebagai standar kualitas keimanan.
Dalam hadis disebutkan:
‫أ َ ْك َم ُل ْال ُمؤْ منين إيمانا أحسنُهم ُخلُقًا‬
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya
adalah yang paling baik akhlaknya.”
Dalam hadis lain Rasulullah saw. bersabda:
‫ ومن كان‬،‫من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليقل خيرا اوليصمت‬
‫ ومن كان يؤمن باهلل واليوم‬،‫يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم جاره‬
)‫اآلخر فليكرم ضيفه (رواه البخارى ومسلم‬
lanjutan
5. Islam menjadikan akhlak yang baik sbg bukti
dan buah dari ibadah kepada Allah SWT.
Misal: salat, puasa, zakat, dan haji.
a. Allah berfirman dlm surat al-Ankabut/29: 45
‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
ِ َ‫ع ِن ْالفَ ْح‬
َ ‫ص َالة َ ت َ ْن َهى‬ َّ ‫َوأ َ ِق ِم ال‬
َّ ‫ص َالة َ ِإ َّن ال‬
“…dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu
mencegah (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar
.” (QS. al-Ankabut/45:29)
lanjutan
Rasulullah saw. bersabda:
ْ َ‫ ف‬،‫ث‬
‫إن‬ َّ ‫صيَا ُم ِم َن اللَّ ْغ ِو َو‬
ِ َ‫الرف‬ ِ ‫صيَا ُم ِم َن األ َ ْك ِل والَ ْر‬
ّ ِ ‫ ِإنَّ َما ال‬،‫ب‬ ّ ِ ‫ْس ال‬ َ ‫لَي‬
)‫صاِِم (رواه ابن خزيمة‬ َ ‫سابَ َك أ َ َحد أ َ ْو َج ُه َل‬
َ ‫علَي َْك فَقُ ْل ِإ ِنّى‬ َ
“Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan
minum, tetapi puasa itu menahan diri dari
perkataan kotor dan keji. Jika seseorang mencaci
atau menjahilimu, maka katakanlah: Sesungguhnya
aku sedang berpuasa.” (HR Khuzaimah)
lanjutan
Firman Allah dlm surat al-Taubah/09:103
َ ‫ُخ ْذ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم‬
َ ُ ‫صدَقَةً ت‬
‫ط ِ ّه ُر ُه ْم َوت ُزَ ِ ّكي ِه ْم ِب َها‬
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..” (QS. al-
Taubah/09:103)
َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَ َال َرف‬
ُ ُ‫ث َو َال ف‬
‫سوقَ َو َال‬ َ ‫ْال َحج أ َ ْش ُهر َم ْعلُو َمات فَ َم ْن فَ َر‬
ِّ ‫ِجدَا َل فِي ْال َح‬
‫ج‬
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi.
Barangsiapa menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, maka tidak boleh mengeluarkan rafats
(mengeluarkan perkataan yang tidak senonoh atau
bersetubuh), berbantah-bantahan dan berbuat fasik di
musim haji
lanjutan
6. Nabi Muhammad saw. selalu berdoa agar Allah
membaikkan akhlak beliau. Salah satu sabdanya:
َ ‫س ِن األخالق فإنه ال يهدى أل َ ْح‬
‫س ِن َها اِالَّ انت واصرف‬ َ ‫اللهم اهدنى أل َ ْح‬
)‫سيّئ َ َها االَّ انت (رواه مسلم‬ َ ‫ف عنى‬ ْ َ‫س ِيّئ َ َها فإنه ال ي‬
ُ ‫ص ِر‬ َ ‫عنى‬
“(Ya Allah) tunjukilah aku (jalan menuju) akhlak yang baik,
karena sesungguhnya tdk ada yg dapat memberi petunjuk
(menuju jalan) yg lebih baik selian Engkau. Hindarkanlah
aku dari akhlak yang buruk, karena sesungguhnya tdk ada
yg dapat menghindarkan aku dari akhlak yg buruk kecuali
engkau.” (HR Muslim)
lanjutan

7. Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yg


berhubungan dgn akhlak. Misal: surat Luqman
ayat 12-19
CIRI-CIRI AKHLAK DALAM ISLAM
1. Akhlak Rabbani: yaitu akhlak yang bersumber
dari wahyu Ilahi yg termaktub dlm al-Qur’an.
Terdapat kira-kira 1500 ayat yg mengandung
ajaran akhlak. Sifat rabbani yaitu akhlak untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ciri rabbani bahwa akhlak tsb bukanlah moral
yg kondisional dan situasional melainkan benar-
benar akhlak mutlak. Akhlak rabbani dpt
menghindarkan manusia dari kekacauan
moralitas dlm kehidupan.
lanjutan
2. Akhlak manusiawi : yaitu akhlak yang benar-benar
memelihara eksistensi manusia sbg makluk terhormat,
sesuai dgn fithrahnya.
3. Akhlak universal: akhlak dlm Islam sesuai dgn
kemanusiaan yg universal dan mencakup berbagai aspek
kehidupan. (Lihat:QS. al-An’am/6:151-152)
4. Akhlak keseimbangan: Akhlak dlm Islam menuntut
keseimbangna jasmani dan ruhani, keseimbangan dunia
dan akhirat.
5. Akhlak realistik: ajaran Islam memperhatikan kenyataan
hidup manusia. Manusia yang bersalah diberi
kesempatan untuk bertaubat dan dibolehkan dlm situasi
darurat melakukan hal yg tidak boleh. Mis: makan
bangkai krn terpaksa. QS. 02:173
lanjutan
Kelima ciri akhlak di atas apabila diterapkan dg
akhlak perawat memiliki hub. erat. Perawat
hendaknya memiliki akhlak rabbani yg bersumber
dari al-Quran dan sunnah dlm kapasitasnya sbg
hamba Allah. Sebagai manusia, perawat
menjalankan tugas kemanusiaan dgn menjunjung
tinggi akhlak manusiawi. Demikian pula, sebagai
tenaga profesional, perawat juga menerapkan
akhlak universal dalam melayani pasien tanpa
membeda-bedakan latar belakang pasien.
Perawat memberikan pelayanan pada pasien dlm
lanjutan
Membantu proses penyembuhan dgn
memberikan petunjuk konsumsi obat. Namun,
perawat hendaknya menerpakan akhlak
keseimbangan yaitu asupan obat yg diberikan kpd
pasien hrs yang halal dan senantiasa
mengingatkan pasien bahwa kesembuhan adalah
anugerah Allah agar pasien selalu bersyukur.
Demikian pula, dalam kondisi tertentu perawat
terkadang dihadapkan pd kondisi darurat dimana
harus melayani pasien yg membutuhkan padahal
mnrt agama dilarang. Kondsi tsb bagian dari
akhlak realistik
AKHLAK BAGI PERAWAT MNRT ISLAM
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu
dari kata Nutrix yang berarti merawat atau
memelihara. Perawat adalah profesi yang
difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan
masyarakat sehingga mereka dapat mencapai,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang
optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Dlm Islam, kegiatan perawat sbg bentuk pengabdian
kepada sesama atau hablun minannas yg dasarnya
Tauhid artinya semua tugas perawat pd dasarnya
pengabdian kpd Allah jika disertai niat dan ikhlash
lillahi ta’ala.
Akhlak Bagi Perawat Muslim
1. Tawadhu (bersikap rendah hati)
Tawadhu artinya rendah hati sebagai lawan dari
sombong atau takabur . Seseorang yang rendah
hati tidak memandang dirinya lebih dari orang
lain serta menghargai setiap orang. Rendah hati
bukan rendah diri, karena rendah diri itu artinya
hilang kepercayaan diri. Allah Swt. menyuruh
Nabi-Nya Saw. untuk bersikap rendah hati kepada
orang yang beriman. (QS. Asy-syu’ara’[26]: 215)
dan (QS. Al-Furqan [25]: 63)
lanjutan
QS. Asy-syu’ara’[26]: 215)
َ ِ‫ض َجنَا َح َك ِل َم ِن اتَّبَعَ َك ِم َن ْال ُمؤْ ِمن‬
}215{ ‫ين‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫اخ ِف‬
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang
yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang
beriman.
(QS. Al-Furqan [25]: 63)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang
itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan.
lanjutan
Sikap tawadhu ini nemilliki makna yang sama
dgn Kode Etik Perawat Mnrt PPNI Bab I AYAT 3
dimana perawat dlm melaksnakan tugasnya
thdp individu, keluarga dan masyarakat dilandasi
rasa tulus dan ikhlas. Demikian pula BAB III ayat
1 dimana perawat menjaga hub baik dgn sesama
tenaga kesehatan (sejawat) da nakes lainnya.
Hubungan akan terjalin baik jika sifat tawadhu
tertanam dalam diri seorang perawat.
2. Mengalah dan mengutamakan Orang lain
Dlm Mengalah dan mengutamakan orang lain
dlm hal melayani mrpk bagian dari bentuk
tawadhu”. Hal demikian sbgmn dicontohkan
kaum anshar . Allah SWT memuji sifat kaum
Anshar sbgmn disebut dlm al-Quran Al-Hasyr[59]:
9 sbb:
‫ون َم ْن َها َج َر‬ َ ‫ان ِمن قَ ْب ِل ِه ْم يُ ِحب‬َ ‫ار َواْ ِإلي َم‬ َ َّ‫ين تَبَ َّو ُءو الد‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
‫ون‬َ ‫ُور ِه ْم َحا َجةً ِ ّم َّمآ أُوتُوا َويُؤْ ِث ُر‬
ِ ‫صد‬ ُ ‫ُون فِي‬ َ ‫ِإلَ ْي ِه ْم َوالَيَ ِجد‬
‫ش َّح نَ ْف ِس ِه‬
ُ َ‫صة َو َمن يُوق‬ َ ‫ان ِب ِه ْم َخ‬
َ ‫صا‬ َ ‫علَى أَنفُ ِس ِه ْم َولَ ْو َك‬ َ
}9{ ‫ون‬ َ ‫فَأ ُ ْولَئِ َك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُح‬
Artinya
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah
dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan)
mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang
yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka
(Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka
dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung
. (QS. Al-Hasyr[59]: 9)
3. Bersabar (Al-Hilm)
Sabar secara etimologis artinya menahan dan
mengekang (al-habs wa al-kuf). Sabar secara
istilah yaitu menahan diri dari segala sesuatu
karena mengharap ridha Allah. Seorang perawat
dituntut utk bersabar dlm bertugas. Sabar sbg
karakter manusia. Bersabar dlm menghadapi
berbagai peristiwa dlm menjalankan tugas.
Banyak kondisi yg dihadapi manusia termasuk
perawat dlm bertugas. Kondisi2 yg dituntut
manusia utk bersabar disebutkan dlm al-Quran
lanjutan
Surat al-Baqarah/02:155
‫ص ِ ّم َن اْأل َ ْم َوا ِل‬ٍ ‫ف َو ْال ُجوعِ َونَ ْق‬ ِ ‫َ ْي ٍء ِم َن ْال َخ ْو‬ َ ِ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم ب‬
}155{ ‫ين‬ َ ‫صا ِب ِر‬َّ ‫َ ِر ال‬ ِ ‫َواْألَنفُ ِس َوالث َّ َم َرا‬
ّ ِ َ‫ت َوب‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
Kesabaran di atas dpt diaplikasikan dgn
tanggungjawab perawat spt tercantum dlm
lanjutan
BAB II ayat 5 dimana perawat mengutamakan
perlindungan dan keselamatan pasien dlm
melaksanakan tugas.
Selain itu sabar terhadap keinginan hawa nafsu.
Mengikuti hawa nafsu dpt menjadikan seseorang
lalai dari mengingat Allah SWT. Allah berfirman
dlm surat al-Munafiqun/63 :9 yg berbunyi sbb:
َ ‫ين َءا َمنُواْ الَ ت ُ ْل ِه ُك ْم أ َ ْم َوالُ ُك ْم َوالَ أ َ ْو َالدُ ُك ْم‬
‫عن ِذ ْك ِر‬ َ ‫ياأَي َها الَّ ِذ‬
َ ‫ّللاِ َو َمن يَ ْفعَ ْل ذَ ِل َك فَأ ُ ْو َالِِ َك ُه ُم ْالخَا ِس ُر‬
‫ون‬ َّ
Artinya
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi.
Kesabaran bentuk di atas sama dgn BAB I ayat 1
dimana perawat senantiasa berpedoman pd
tanggung jawab yg bersumber dari adanya
kebutuhan thdp perawatan individu, keluarga, dan
masyarakat. Sabar tdk terbujuk oleh godaan
sehingga keluar dari kebenaran dan etika profesi.
4. Berserah diri kepada Allah
(Tawakal) adalah membebaskan diri dari segala
ketergantungan kpd selain Allah, percaya penuh
dengan keputusan-Nya. Berfirman dlm al-Quran
surat Hud/11 : 123
َ ‫ض َو ِإلَ ْي ِه يُ ْر َج ُع اْأل َ ْم ُر ُكلُّهُ فَا ْعبُ ْدهُ َوت َ َو َّك ْل‬
‫علَ ْي ِه‬ ِ ‫ت َواْأل َ ْر‬ِ ‫س َم َاوا‬
َّ ‫ْب ال‬ َ ‫هلل‬
ُ ‫غي‬ ِ ‫َو‬
}123{ ‫ون‬ َ ُ‫ع َّما ت َ ْع َمل‬
َ ‫ارب َُّك ِبغَا ِف ٍل‬
َ ‫َو َم‬
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di
bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan
semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah
kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa
yang kamu kerjakan.
Jaminan Allah bagi yg bertawakkal
Al-Thalaq[65]: 3)
ِ ‫علَى‬
‫هللا فَ ُه َو َح ْسبُهُ ِإ َّن‬ َ ‫ب َو َمن يَت َ َو َّك ْل‬ ُ ‫َويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
ُ ‫ْث الَيَ ْحت َ ِس‬
}3{ ‫َى ٍء قَ ْد ًرا‬ْ ‫هللا بَا ِل ُغ أ َ ْم ِر ِه قَ ْد َجعَ َل هللاُ ِل ُك ِل ش‬
َ
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
lanjutan
Implementasi nilai tawakkal bagi perawat
menjadi jiwa dalm menjalankan tugas baik
tanggungjawabnya terhadap klien/ pasien,
terhadap teman sejawat maupun terhadap
negara
Bersikap jujur ( Al-shidhq)
Kejujuran adalah salah satu sifat mulia yang
dapat mengantarkan Ahlak mulia.
‫ين‬ َّ ‫هللا َو ُكونُوا َم َع ال‬
َ ‫صا ِد ِق‬ َ ‫يَاأَيُّ َها الَّ ِذ‬
َ ‫ين َءا َمنُوا اتَّقُوا‬
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar
(QS. Al-Taubah[9] : 119)
Kejujuran merupakan dasar utama dalam
perkataan dan perbuatan.
Menepati janji (Al-Wafa’)
Menepati janji identik dengan menjaga
perjanjian, yaitu melaksanakan tugas sesuai janji
yg diikrarkan.
‫َو َم ْن أ َ ْوفَى ِبعَ ْه ِد ِه ِم َن للاِ فَا ْست َ ْب َِ ُروا ِببَ ْي ِع ُك ُم الَّ ِذي بَايَ ْعت ُ ْم ِب ِه َوذَ ِل َك‬
}111{ ‫ُه َو ْالفَ ْو ُز ْالعَ ِظي ُم‬
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah
dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu,
dan itulah kemenangan yang besar. (QS. Al-
Taubah [9] : 111)
Bersifat penyantun
Artinya memiliki perasaan yang halus dan merasakan
kesukaran orang lain serta dapat menyesuaikan diri
dengan kondisi orang yang ditimpa musibah sehingga
cepat memberi pertolongan, karena dia mengerti
kebutuhan orang yang dihadapinya.
QS.Al-Baqarah, 45
َ ‫علَى ْالخَا ِش ِع‬
}45{ ‫ين‬ َ َّ‫يرة ِإال‬
َ ‫صالَ ِة َو ِإنَّ َها لَ َك ِب‬ َّ ‫َوا ْست َ ِعينُوا ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
–Perawat harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat
kepada orang yang berbuat santun. QS.Al-A’raf, 56
}56{ َ‫هللا قَ ِريب ِمنَ ْال ُم ْح ِس ِنين‬
ِ ‫ت‬ َ ‫ِإ َّن َر ْح َم‬
LANJUTAN
–Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja
terutama kepada pasien, rela dan cepat memaafkan
kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada
orang lain itu adalah lebih utama dari memberi
shadfaqah atau harta benda kepadanya. QS.Al-Baqarah 263
– Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula
oleh Allah yang maha penyantun. HR.Tirmidzi dan Abu
Dawud
EMPATI
• Ramah tamah berdasarkan ukhuwah dalam
pergaulan, kapan dan dimana ia berada,
terutama terhadap pasien dan orang-orang
yang dho’if (lemah/miskin). HR. Bukhori Muslim dan
Turmudzi
– Ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang
yang sedang menderita sakit adalah merupakan
sebagian dari pada pengobatan. QS.Ali-Imran, 159
ُ‫واُم ْنُ َح ُْو ِلكَ ُفَاعْف‬
ِ ‫ض‬ ُّ َ‫بُالَنف‬ َ ُ‫نت لَ ُه ْم َولَ ْوُكنتَ ُفَظُا‬
ِ ‫غ ِلي َظُا ْلقَ ْل‬ َ ‫فَ ِب َما َر ْح َم ٍة ِ ّمنَ للاِ ِل‬
‫علَى للاِ ِإ َّن للاَ يُ ِحب‬
َ ‫ت فَتَ َو َّك ْل‬َ ‫عزَ ْم‬ َ ‫ُوشَا ِو ْره ْمُفِيُاْألَ ْم ِرُفَإِذَا‬َ ‫ست َ ْغ ِف ْرُلَه ْم‬ َ ‫ع ْنه ْم‬
ْ ‫ُوا‬ َ
}159{ َ‫ْال ُمتَ َو ِ ّك ِلين‬
Sabar dan tidak lekas marah
-Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi
pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara. QS.Asy-
Syura, 43

ِ ‫ع ْز ِم اْأل ُ ُم‬
}43{ ‫ور‬ َ ‫غفَ َر ِإ َّن َذ ِل َك لَ ِم ْن‬ َ ‫َولَ َمن‬
َ ‫صبَ َر َو‬
–Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan
dan kasih sayang, tetapi tidak semua pasien
menunjukan perasaan kasih sayang, bahkan tidak
kurang adanya pasien yang justru yang menjengkelkan
dan tidak menunjukan simpati sama sekali. Akan tetapi
melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang
terpuji disisi Allah . HR.Tirmidzi dari Abu Huraira
–Sebaik-baik senjata perawat adalah bersabar dan
berdo’a. HR.Dailami dari Ibnu Abbas
Harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh

Jiwa orang sangat membutuhkan ketenangan


dan ketentraman, jauh dari pada suara-suara
yang keras, gerakan-gerakannya yang hiruk pikuk
dan gaduh. Disamping itu tugas-tugas perawat
itu sendiri membutuhkan ketenangan dan
perhatian yang sungguh-sungguh.
Cepat, Cermat, teliti , cekatan
Sifat di atas merupakan bagian dari sifat yang harus
dimiliki perawat, yg dikenal dgn prfoesionalisme yg
sama dgn etika perawat sbgmn disebut dlm Perawat
ode Etik Perawat BAB II ayat 1 PPNI
Pekerjaan perawat berhadapan dgn Pasien memiliki
penyakit, kondisi yg beragam , semua itu harus
dihadapi perawat dgn senantiasa teliti dan berhati-
hati dalam menghadapinya
Patuh dan disiplin
Kepatuhan merupakan bagian dari sifat al-shidq (jujur)
dlm memegang amanah. Perawat harus patuh pada
petunjuk atasannya baik lisan maupun tulisan
– Perawat harus disiplin dalam menunaikan tugasnya
agar bisa dilaksankan dengan tertib dan teratur
– Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa
membantah selama petunjuk itu tidak menyalahi
ajaran islam, norma-norma kemanusiaan maupun
etika perawat.
‫‪Nabi bersabda‬‬

‫عبَ ْيدَ للاِ ب َْن ِزيَا ٍد‬ ‫س ِن أ َ َّن ُ‬


‫ع ِن اْل َح َ‬ ‫ار َ‬ ‫س ٍ‬ ‫ْث َم ْعقَ ِل ب ِْن يَ َ‬ ‫َح ِد ي ُ‬
‫ات ِب ِه‪ .‬فَقَا َل لَهَ‬ ‫ض ِه الَّ ِذى َم َ‬ ‫ار ِفى َم َر ِ‬ ‫س ٍ‬‫عادَ َم ْعقَ َل ب َْن يَ َ‬ ‫َ‬
‫صلَّى للاُ‬ ‫س ْو ِل للاِ َ‬ ‫س ِم ْعتُهُ ِم ْن َر ُ‬ ‫َم ْعقَل‪ِ :‬إ ِنّى ُم َح ِدّث ُ َك َح ِد ْيثًا َ‬
‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‪َ ":‬ما‬ ‫صلَّى للاُ َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫ي َ‬ ‫َّ‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ُ‬
‫ت‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫‪,‬‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫سل َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫َ‬
‫َص ْي َح ٍة ِإالَّ لَ ْم ت َ ِج ْد‬
‫ط َها ِبن ِ‬‫عاهُ للاُ َر ِعيَّةً فَلَ ْم يُ ِح ْ‬ ‫ِم ْن َ‬
‫ع ْب ٍد اِ ْست َ ْر َ‬
‫َراِِ َحةَ ْال َجنَّ ِة"‪( .‬اخرجه البخارى فى كتاب االحكام)‬
‫‪Hadits dari Ma'qil bin Yasar (yang ia terima) dari‬‬
‫‪al-Hasan bahwa Ubaidillah bin Ziyad menjenguk‬‬
‫‪Ma'qil bin Yasar pada saat ia sakit yang‬‬
‫‪membawa pada kematiannya. Ma'qil berkata‬‬
lanjutan
kepadanya: "Sesungguhnya aku akan menceritakan
kepadamu sebuah hadits yang aku telah mendengarnya
dari Rasulullah saw. Saya mendengar Nabi saw.,
bersabda: "Tidak ada seorang hamba yang Allah
berikan kepadanya kekuasaan (mengurus/memerintah)
masyarakat kemudian dia tidak menjaganya dengan
penuh kebijaksanaan, maka (tidak ada baginya)
melainkan dia tidak akan dapat mencium wanginya
surga". (Ditakhrij oleh al-Bukhari dalam kitab al-Ahkam)
Bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik
jasmani maupun rohani
-Rohani atau jiwa perawat hendaknya selalu bersih dan
suci dari sifat-sifat dengki, sentimen, sombong dan lain-
lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dengan jiwa yang
bersih dan sucilah akan memancar sifat-sifat yang
terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang
menyenangkan. HR. Bukhori
–Tubuh dan pakaian perawat harus selalu bersih, rapih,
sederhana dan tidak berlebih-lebihan dalam berhias.
HR. Bukhari Muslim dan Abu Dawud
Kuat menyimpan rahasia
Penyakit adalah salah satu aib bagi orang yang
sakit. Ada beberapa macam penyakit yang
merupakan aib yang sangat dirahasiakan oleh
penderitannya. Yang banyak mengetahui
penyakit seseorang ialah Dokter dan Perawat.
Agama islam tidak membenarkan seseorang
membuka aib orang lain.
‫‪Nabi bersabda:‬‬

‫ع ْنهُ قَا َل ‪ :‬قَا َل‬ ‫ي للاُ َ‬ ‫ض َ‬ ‫ع َم َر َر ِ‬


‫ع ْب ِد للاِ ب ِْن ُ‬ ‫ع ْن َ‬ ‫َ‬
‫سلَّ َم ‪ :‬ا َ ْل ُم ْس ِل ُم‬ ‫صلَّى للاُ َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫َ‬ ‫س ْو ُل للاِ‬ ‫َر ُ‬
‫ان ِف ْي‬ ‫ظ ِل ُمهُ‪َ ،‬والَ يُ ْس ِل ُمهُ‪َ ،‬و َم ْن َك َ‬ ‫أ َ ُخوا ْال ُم ْس ِل ِم‪ ،‬الَ يَ ْ‬
‫ع ْن ُم ْس ِل ٍم‬ ‫ان للاُ فِ ْي َحا َج ِت ِه‪َ .‬و َم ْن فَ َّر َج َ‬ ‫َحا َج ِة أ َ ِخ ْي ِه َك َ‬
‫ب يَ ْو ِم اْل ِقيَا َم ِة‪َ ،‬و َم ْن‬‫ع ْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر ِ‬ ‫ُك ْربَةً فَ َّر َج للاُ َ‬
‫ست َ َرهُ للاُ يَ ْو َم اْل ِقيَا َم ِة (أخرجه البخاري‬ ‫ست َ َر ُم ْس ِل ًما َ‬ ‫َ‬
‫ومسلم وأبو داود والنسائ وقال ‪ :‬حسن صحيح)‬
artinya
Dari Abdullah bin Umar r.a ia berkata:"Rasulullah saw.,
bersabda:"Seorang muslim itu adalah saudara muslim
yang lainnya, tidak boleh mendzaliminya, dan tidak
boleh membiarkannya dalam kebinasaan. Barang siapa
yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan
memenuhi hajatnya. Barang siapa melepaskan
kesusahan seorang muslim, maka Allah akan
melepaskan segala kesulitannya di hari kiamat. Barang
siapa yang menutupi malu (aib) seorang muslim, maka
Allah akan menutupi malunya di hari kiamat". (Ditakhrij
oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan al-Nasa'i serta
al-Turmudzi. Dia berkata:"(Hadits tersebut) adalah
hadits hasan shahih).
Inti Etika setiap Muslim meneladani sifat Allah
QS. Al-Qashash/28:77
َ َّ ‫ض ِإ َّن‬
‫َّللا ال‬ ِ ‫األر‬ َ َ‫َّللاُ ِإلَي َْك َوال تَب ِْغ ْالف‬
ْ ‫سا َد ِفي‬ َ ‫َوأ َ ْح ِس ْن َك َما أ َ ْح‬
َّ ‫س َن‬
. } (77) ‫ين‬ َ ‫ب ْال ُم ْف ِس ِد‬ُّ ‫يُ ِح‬
Berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan
‫‪JAMINAN BAGI PERAWAT‬‬
‫ّللاِ ‪ -‬صلى‬ ‫سو ُل َ َّ‬ ‫َو َع ْن أ َ ِبي ُه َري َْرة َ ‪ -‬رضي للا عنه ‪ -‬قَا َل‪ :‬قَا َل َر ُ‬
‫س‬ ‫ب اَلد ْنيَا‪ ,‬نَفَّ َ‬ ‫ع ْن ُمؤْ ِم ٍن ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر ِ‬ ‫س َ‬ ‫للا عليه وسلم ‪َ - -‬م ْن نَفَّ َ‬
‫س َر‬ ‫علَى ُم ْع ِس ٍر‪ ,‬يَ َّ‬ ‫س َر َ‬‫ب يَ ْو ِم ا َ ْل ِقيَا َم ِة ‪َ ,‬و َم ْن يَ َّ‬
‫ع ْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر ِ‬ ‫َ َّ‬
‫ّللاُ َ‬
‫ّللاُ ِفي اَلد ْنيَا‬ ‫ست َ َرهُ َ َّ‬ ‫علَ ْي ِه ِفي اَلد ْنيَا َو ْاآل ِخ َر ِة‪َ ,‬و َم ْن َ‬
‫ست َ َر ُم ْس ِل ًما‪َ ,‬‬ ‫ّللاُ َ‬ ‫َ َّ‬
‫ان ا َ ْلعَ ْبدُ فِي َع ْو ِن أ َ ِخي ِه ‪-‬‬ ‫ع ْو ِن ا َ ْلعَ ْب ِد َما َك َ‬ ‫ّللاُ فِي َ‬‫َو ْاآل ِخ َر ِة‪َ ,‬و َ َّ‬
‫أ َ ْخ َر َجهُ ُم ْس ِلم‪.‬‬
‫‪“Allah selalu menolong hamba selama hamba‬‬
‫”‪Nya itu menolong saudaranya.‬‬
Jaminan Kasih Sayang
ْ‫سلَ َْم قَا َل‬
َ ‫علَيهْ َْو‬ َْ ‫صلَى‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ّللا‬
َْ ‫سول‬ َْ َ ‫ّللاْ بن عَمرو أ‬
ُ ‫ن َر‬ َ ‫عَنْ عَبد‬
‫س َماء " َر َوا ُْه‬ َ ‫" ار َح ُموا َمنْ في اْلَرض يَر َحمكُمْ َْمنْ في ال‬
ْ‫الترمذي‬
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah saw
bersabda: Sayangilah setiap orang yang ada
di bumi, nascaya semua makhluk yang di
langit akan menyayangimu.” (hr AL-Turmudzi)
lanjutan
Perawat sebagai sebuah profesi yang
pekerjaannya memberikan pertolongan dan
pelayanan kepada pasien (orang sakit).
Keteguhan jiwa dan keikhlasan dalam
memberikan pelayanan merupakan akhlak mulia
yang mendapatkan jaminan dari Allah SWT. yang
selalu memberikan rahmat dan pertolonganNya.
Jadi berakhlak dalam melayani pasien adalah
ibadah, amal saleh serta berbuah pahala dan
jaminan pertolongan Allah.
ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: Oneng Nurul Bariyah


ISTILAH dalam HUKUM ISLAM
• Syari’ah
• Fikih
• Tasyri’
• Macam2 hukum Islam:
1. Hukum Taklif
2. Hukum Wadh’I
- Tujuan Hukum Islam (Maqashid syari’ah)
Syariah Al-Quran dan
Sunnah

Cara berfikir
Politik Hukum
Masalah Ilmu
Ilmu
Hkm

Rujukan
Fatwa Transformasi
Fatwa Praktis Fikih
Fikih Qanun
Qanun
Sistematisasi
Rujukan
Praktis Penerapan
Dinamika Sosial Tematisasi
Hukum
Adat Eksekusi
Amal Qadha
Qadha
Adat Amal
Perilaku
Berulang Registrasi
Otentisitas
Idariyah
Idariyah
SYARI’AH
Syari‘ah secara harfiyah adalah jalan menuju sumber
kehidupan. Secara etimologi syari’ah berarti jalan yg
dilalui air utk diminum atau tangga tempat naik yg
bertingkat-tingkat. Syari’at jg diartikan syirāth al-
mustaqīm sbgmn QS. al-Jatsiyah/45 ayat:18
‫ثم جعلناك على شريعة من اْلمر فاتبعها وال تتبع أهواء الذين ال‬
‫يعلمون‬
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
(peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu
dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui.
SYARI’AH
Manna Qaththan berpendapat bahwa syari’ah
secara terminologis yaitu hkm2 yg berasal dari Allah
yg dilimpahkan kpd para Rasul dan kpd Nabi
Muhammad sbg Rasul terakhir utk didakwahkan
kpd umat manusia agar mengikuti semua tuntutan
yg ada di dalamnya. Syari’at juga berarti hukum
atau aturan (QS.Al-Maidah/5:48)
Mnrt al-Maududi bhw syari’at mrpk ketetapan Allah
dan Rasul-Nya yg berisi ketentuan2 dasar yg bersifat
global, universal, yg berlaku bagi semua hamba baik
berupa akidah, ibadah dan mu’amalah
SYARI’AH
Jadi syari’ah sbg konsep dasar hukum yg
bersumber dari Allah dan Rasul-Nya. Istilah
syari’at terkadang disebut dgn Fikih. Pada
awalnya fikih sbg hukum yg meliputi seluruh
ajaran agama, selanjutnya konsep fikih
mengalami perkembangan yg diartikan sbg hkm2
syara’ yg memerlukan renungan mendalam,
pemahaman serta ijtihad sehingga fikih
digunakan utk term hukum yg bersifat amaliyah
PENGERTIAN FIKIH
• Fikih menurut bahasa adalah al-fahm artinya
mengerti (faham). Fikih menurut istilah yaitu:
ُ‫• العلمُباألحكامُالشرعيةُالعمليةُالمكتسبةُمنُادلتها‬
ُ‫التفصيلية‬
Artinya: “Pengetahuan hukum-hukum syara’ yang
bersifat operasional yang diambil dari dalil-
dalilnya secara terperinci.”
Ulama ushul fikih mengartikan fikih sbg hukum
praktis hasil ijtihad ahli, sementara ahli fikih
menilai fikih sbg kumpulan hkm islam yg
mencakup semua aspek hkm syar’i baik yg tekstual
maupun hasil penalaran teks itu sendiri
‫’‪Hukum Syara‬‬

‫• الحكم لغة المنع والفصل والقضاء‬


‫‪• HUKUM (al-hukm) secara bahasa‬‬
‫)‪(etimologi‬‬ ‫‪berarti‬‬ ‫‪mencegah,‬‬
‫‪memutuskan‬‬
‫• الحكم الَرعي فى اصطالح األصوليين هو‬
‫خطاب للا المتعلق بأفعال المكلفين باإلقتضاء‬
‫او التخيير او الوضع‬
Artinya:
Menurut terminologi ushul fiqh, hukum syar’i
adalah khitab (kalam) Allah Swt yang berkaitan
dengan semuaperbuatan mukallaf, baik berupa
iqtidha` (perintah,larangan, anjuran untuk
melakukan atau meninggalkan),takhyir (memilih
antara melakukan dan tidak melakukan),atau
wadh’i (ketentuan yang menetapkan
sesuatusebagai sebab, syarat, atau
penghalang/māni’).
HUKUM TAKLIFI
‫ما اقتضى طلب فعل من المكلف او كفه عن فعل او‬
‫تخييره بين الفعل والكف عنه‬
Hukum Taklifi adalah hukum yang mengandung
perintah, larangan, atau memberi pilihan terhadap
seorang mukallaf untuk berbuat sesuatu atau tidak
berbuat.
Misalnya, hukum taklifi menjelaskan bahwa shalat 5
waktu wajib, khamar haram, riba haram, makan-
minum mubah. ...
‫وأقيموا الصالة وآتوا الزكاة‬
WAJIB
Secara etimologi wajib berarti tetap atau pasti. Secara
terminologi, sesuatu yang diperintahkan Allah dan
RasulNya untuk dilaksanakan oleh mukallaf, jika
dilaksanakan mendapat pahala, jika tidak dilaksanakan
diancam. Misal, wajib berobat dengan obat yang halal.
Landasannya: al-Quran surat al-Maidah/05: 88
}88{ َ‫هللا الَّ ِذ أَنت ُ ْم ِب ِه ُمْْ ِمنُون‬ َ ً‫َو ُكلُوا ِم َّما َرزَ قَ ُك ُم هللاُ َحالَال‬
َ ‫ط ِيبًا َوات َّقُوا‬
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya.


HAL-HAL YG WAJIB
Wajib bagi nakes memberikan obat yang halal
dengan kadar tertentu. QS. Q.S. Al-A’raf: 31)
َ ِ‫َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوالَت ُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ الَيُ ِحب ْال ُم ْس ِرف‬
‫ين‬
}31{
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf: 31)
QS. Al-Furqān/025:02
ً ‫ش ْي ٍء فَقَدَّ َرهُ ت َ ْق ِد‬
}2{ ‫يرا‬ َ ‫َو َخلَقَ ُك َّل‬
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya
lanjutan
Wajib bagi nakes memberikan pertolongan bagi
pasien .
Dalam masalah ini tentu melihat pada tata aturan
yg berlaku. Bantuan pertolongan tdk hanya
berdasarkan tugas melainkan unsur kemanusiaan
dan sbg hamba Allah yg diperintahkan untuk saling
menolong dgn sesama.
MANDUB.
Mandub secara bahasa berarti sesuatu yang
dianjurkan. Secara istilah mandub adalah suatu
perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya
dimana akan diberi pahala orang yang
melaksanakannya, tetapi tidak dicela orang yang
tidak melaksanakannya. Mandub atau nadb disebut
juga sunnah, nafilah, mustahab, tathawwu’, ihsan,
dan fadhilah.
Contoh: melakukan salat sunnah rawatib. Seorang
Tenaga kesehatan bisa saja melakukan salat sunnah,
tetapi jika ada pasien yg membutuhkan hendaknya
dia memilih pasien.
HARAM
Secara bahasa berarti sesuatu yang dilarang
mengerjakannya. Secara istilah, sesuatu yang
dilarang oleh Allah dan Rasulnya, dimana orang
yang melanggarnya diancam dengan dosa, dan
orang yang meninggalkannya karena menaati
Allah akan diberi pahala.
Misal: Haram mengkonsumsi daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, Dasarnya QS. al-Maidah: 3
QS. al-Maidah: 3
‫ير َو َما أ ُ ِه َّل‬
ِ ِ ‫ز‬ ْ
‫ن‬ ‫خ‬ِ ْ
‫ال‬ ‫م‬ ‫ح‬ْ َ
ُ َ ُ َ‫ل‬ ‫و‬ ‫م‬ َّ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ة‬َ ‫ت‬‫ي‬ْ ‫م‬ ْ
َ ‫علَ ْي ُك ُم‬
‫ال‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ُح ِ ّر َم‬
ُ‫ّللاِ ِب ِه َو ْال ُم ْن َخ ِنقَةُ َو ْال َم ْوقُوذَة ُ َو ْال ُمت َ َر ِدّيَةُ َوالنَّ ِطي َحة‬ َّ ‫ِلغَي ِْر‬
َّ ‫َو َما أ َ َك َل ال‬
‫سبُ ُع ِإ َّال َما ذَ َّك ْيت ُ ْم‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
LANJUTAN
Namun kondisi tersebut berbeda dalam keadaan
darurat. Dalam Islam ada kaidah yg berbunyi:
‫الضرارْيزال‬
Kemudlaratan itu harus dihilangkan
HAL-HAL YG HARAM
- Larangan bagi Perawat dan nakes lainnya
bersama-sama melakukan aborsi .
Dasarnya:
QS. Al-Isra/17: 70
َ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِى َءا َد َم َو َح َم ْلنَا ُه ْم ِفي ْالبَ ِر َو ْالبَ ْح ِر َو َرزَ ْقنَا ُهم ِمن‬
}70{ ً‫ضيال‬ ِ ‫ير ِم َّم ْن َخلَ ْقنَا ت َ ْف‬ َ ‫ض ْلنَا ُه ْم‬
ٍ ِ‫علَى َكث‬ َّ َ‫ت َوف‬ َّ
ِ ‫الط ِيبَا‬
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
lanjutan
QS. Al-Maidah/05 :32
َ َّ‫ض فَ َكأَنَّ َما قَت َ َل الن‬
‫اس‬ َ َ‫سا ِبغَي ِْر نَ ْف ٍس أ َ ْو ف‬
ِ ‫سا ٍد فِي اْأل َ ْر‬ ً ‫َم ْن قَت َ َل نَ ْف‬
‫اس َج ِميعًا‬ َ َّ‫َج ِميعًا َو َم ْن أ َ ْحيَا َها فَ َكأَنَّ َما أ َ ْحيَا الن‬
barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya.
Maka, membantu penyembuhan seseorang,
maka dia telah membantu menghidupkan orang
banyak.
lanjutan
QS. Al-Isra/17: 31
ٍ َ‫َوالَت َ ْقتُلُوا أ َ ْوالَ َد ُك ْم َخ ْشيَةَ ِإ ْمال‬
َ ‫ق نَّ ْح ُن ن َْر ُزقُ ُه ْم َو ِإيَّا ُك ْم ِإ َّن قَتْلَ ُه ْم َك‬
‫ان‬
}31{ ‫يرا‬ ً ‫طئًا َك ِب‬ْ ‫ِخ‬
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu
karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan
memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar.
lanjutan
QS. Al-Isra/17: 33
ْ ‫ق َو َمن قُ ِت َل َم‬
‫ظلُو ًما فَقَ ْد‬ ِ ‫ح‬َ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ َّ ‫ال‬‫إ‬
ِ ُ ‫هللا‬ ‫م‬
َ ‫ر‬
َّ ‫ح‬
َ ‫ي‬ ‫ت‬
ِ َّ ‫س ال‬ َ ‫َوالَت َ ْقتُلُوا النَّ ْف‬
}33{ ‫ورا‬ ً ‫ص‬ُ ‫ان َمن‬ َ ‫ف فِي ْالقَتْ ِل ِإنَّهُ َك‬ ْ ‫طانًا فَالَيُ ْس ِر‬ َ ‫س ْل‬
ُ ‫َجعَ ْلنَا ِل َو ِل ِي ِه‬
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan)
yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka
sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada
ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui
batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang
yang mendapat pertolongan.
MAKRUH
Makruh secara bahasa berarti sesuatu yang
dibenci. Menurut istilah makruh adalah sesuatu
yang dianjurkan syariat untuk meninggalkannya,
dimana jika ditinggalkan akan mendapat pujian
dan pahala, dan jika dilanggar tidak berdosa.
Misalnya: Tenaga kesehatan memberikan obat
yang berkualitas rendah.
MUBAH
Mubah secara bahasa berarti sesuatu yang
dibolehkan atau diizinkan. Secara istilah, mubah
adalah sesuatu yang diberi pilihan oleh syariat
kepada mukallaf untuk melakukan atau tidak,
dan tidak ada hubungannya dengan dosa serta
pahala.
Misal: Perawat memberikan pilihan kepada
pasien untuk memilih kamar perawatan apakah
no 1, 2 atau 3.
HUKUM WADH’I
‫ما اقتضى وضع شيء سببا لَيئ او شرطا له‬
‫او مانعا منه‬
Hukum wadh’i adalah ketentuan-
ketentuan hukum yang mengatur
tentang sebab, syarat, dan māni’
(sesuatu yang menjadi penghalang
kecakapan untuk melakukan hukum
taklifi)
lanjutan
Penerapan hukum wadh’I dalam pengobatan,
misalnya:
1. Syarat memberikan obat apabila telah
dilakukan diagnosa oleh dokter.
2. Boleh dilakukan operasi setelah dilakukan
diagnosa yang cukup. Diagnosa yang cukup
menjadi syarat untuk dilakukannya operasi.
Seorang perawat memberikan obat kepada
pasien atas petunjuk dokter.
Sebab
Dilakukan operasi bagi seorang ibu hamil karena
kondisi darurat karena jika tidak dilakukan akan
mengakibatkan kematian. Kondisi darurat
tersebut disebut sebab dilakukannya operasi.
LARANGAN
Dilarang operasi bagi pasien yang tidak
memenuhi syarat secara medis.
Jadi hukum berobat dapat menjadi sunnah,
wajib,mubah, atau haram dengan
memperhatikan kondisi penderita. Jika tidak ada
harapan sembuh, sesuai dgn sunnatullah dan
hukum kausalitas, sesuai dgn diagnosis dokter
ahli yg dapat dipercaya, mk berobat tidak
sunnah apalagi wajib.
TUJUAN DISYARIATKAN HUKUM ISLAM

Tujuan disyari’atkannya hukum Islam (maqashid


al-syari’ah) artinya maksud atau tujuan
disyari’atkannya hukum Islam kepada manusia.
Tujuan disyari’atkannya hukum Islam intinya
adalah memelihara atau menciptakan
kemaslahatan (mashlahah) bagi manusia
sekaligus menghindari kerusakan (mafsadat).
Menurut al-Syathibi (w. 790H) bahwa syari’at
Islam dibangun untuk kemaslahatan manusia di
dunia dan akhirat.
lanjutan
Kemaslahatan yang dikehendaki syari’at itu
mencakup lima hal atau dikenal dengan
istilah qawa’id al-khams (lima kaidah) , yaitu:
• Memelihara agama (‫)حفظ الدين‬
• Memelihara jiwa (‫) حفظ النفس‬
• Memelihara keturunan / kehormatan ( ‫حفظ‬
‫)النسل‬
• Memelihara harta (‫)حفظ المال‬
• Memelihara akal (‫)حفظ العقل‬
PERINGKAT PEMELIHARAAN LIMA KEMASLAHATAN

1. kemaslahatan yang primer (dharuriyyat) ,


2. Kemaslahatan sekunder (hajjiyat) dan
3. Kemaslahatan tersier (tahsiniyyat).
Tujuan Hukum Islam
Dari lima kaidah tersebut yang berhubungan
langsung dengan kesehatan manusia , yaitu:
• Memelihara jiwa (‫) حفظ النفس‬
• Memelihara keturunan/ kehormatan ( ‫حفظ‬
‫)النسل‬
• Memelihara akal (‫)حفظ العقل‬
KEMASHLAHATAN AL-DHARURIYAT
Al-mashâlih al-Dlaruriyat (essentials/primer) yaitu suatu
kebutuhan yang sangat urgen (sangat dibutuhkan) tidak bisa
ditinggalkan dalam upaya mewujudkan kemaslahatan agama dan
dunia (menjaga lima prinsip pokok). Mashlahah al-dharuriyyat bisa
terwujud dengan memenuhi elemen-elemen pokok dasarnya, dan
menetapkan kaidah-kaidahnya serta menolak kerusakan yang akan
terjadi. Melaksanakan mashlahah al-dharuriyyat dapat
mewujudkan kebahagiaan hidup manusia di dunia ini serta
terhindar dari azab di akhirat. Jika tidak dilakukan, maka
kemaslahatan dunia akan lenyap dan muncul kerusakan, dan di
akhirat akan merugi. Contoh, untuk menjaga eksistensi keturunan
disyari’atkan menikah dan untuk melindungi keturunan dari
kerusakan disyari’atkan pula sanksi hukum zina.
Al-mashâlih al-Hâjiyyat (complementary/sekunder)

yaitu suatu kebutuhan yang bertujuan untuk


menghindari kesukaran (raf’al-haraj) dan menolak
kesempitan (daf’ al-masyaqqat). Dalam hal ini
maqoshid al syar’iyah sudah terpenuhi, tetapi
dalam pelaksanaannya masih mengalami kesulitan.
Mashlahah tersebut dinamakan hajjiyat karena
berkaitan erat dengan kebutuhan manusia sebagai
cara agar memberikan keleluasaan serta
menghindari kesulitan. Misalnya, disyari’atkan
mahar dlm perkawinan, utk menetapkan kehalalan
obat dan makanan perlu lisensi Badan POM
Al-mashâlih Tahsiniyyat
(embellishments/tersier)
Keberadaannya untuk menyempurnakan
pelaksanaan hukum syara’. Dalam hal ini maqosid
al syar’iyah sudah terlaksana, tetapi kurang
sesuai dengan nilai-nilai yang utama. Misalnya,
untuk menjaga keselamatan jiwa disyari’atkan
makan-makanan yang bergizi dan tidak
berlebihan, dan untuk menjaga perilaku
menyimpang harus menutup aurat, dilarang
melayani aborsi, dan larangan memakai obat
haram.
PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH
• Memelihara agama (‫)حفظ الدين‬, antara lain:
1. Peringkat dharuriyat misal melaksanakan salat wajib
2. Peringkat hajjiyat mis salat jamak atau qasar
3. Peringkat tahsiniyyat misal menutup aurat saat salat dan
di luar salat.
Yang dilakukan nakes terkait kaidah di atas antara lain:
- Perawat mengingatkan pasien untuk salat wajib
- Perawat wajib menutupi aurat pasien
- Perawat membimbing jenazah saat sakaratul mawt
Memelihara jiwa (‫) حفظ النفس‬
1. Peringkat dharuriyyat misal makan
2. Peringkat hajjiyat misal mengkonsumsi makanan halal
3. Peringkat tahsinniyat misal makan dengan duduk dan
tangan yg bersih
Yang dilakukan nakes dlm kaidah di atas al:
- Perawat memberikan obat
- Perawat memberikan pelayanan prima (salam, senyum,
sapa)
- Perawat merahasiakan penyakit kepada pasien jika dpt
menimbulkan shock
- Perawat menghibur pasien agar bersabar
Memelihara keturunan / kehormatan (‫)حفظ النسل‬

1. Peringkat dharuriyyat misal menikah


2. Peringkat hajjiyat misal mahar dlm pernikahan
3. Peringkat tahsiniyyat misal adanya khitbah
Terkait kaidah di atas yg dilakukan nakes al:
- Perawat dan dokter tidak melakukan praktek aborsi
- Dokter dan perawat membantu persalinan aman
- Dokter dan perawat memberikan petunjuk
pemeliharaan bayi
Memelihara Harta (‫)حفظ المال‬

1. Peringkat Dharuriyyat misal disyari’atkan


mencari harta yg halal
2. Peringkat hajjiyat misal boleh jual beli salam
3. Peringkat tahsiniyyat misal larangan menipu
dlm bisnis
Contoh lain: Setiap orang harus mencari harta
yang halal. Tenaga kesehatan (dokter, perawat)
tidak boleh membuka praktek aborsi.
-Dilarang menjual obat haram.
Memelihara akal (‫)حفظ العقل‬
1. Peringkat dharuriyyat misal larangan konsumsi
minuman keras
2. Peringkat hajjiyat misal anjuran menuntut ilmu
3. Peringkat tahsiniyyat misal larangan mendengar
ilmu tdk bermanfaat
Terkait kaidah di atas yg dilakukan nakes al:
- Perawat memberikan obat sesuai dosis atas
petunjuk dokter
- Dokter memberikan obat sesuai dengan
penyakit yg diderita pasien
Petunjuk al-Quran ttg
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
1. Perintah mengkonsumsi makanan yang halal

َ ‫َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوالَت ُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ الَيُ ِحب ْال ُم ْس ِر ِف‬
}31{ ‫ين‬
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf: 31)

‫ارزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا هللِ ِإن ُكنت ُ ْم‬


َ ‫ت َم‬
ِ ‫ط ِيّبَا‬ َ ‫يَاأَي َها الَّ ِذ‬
َ ‫ين َءا َمنُوا ُكلُوا ِمن‬
}172{ ‫ُون‬ َ ‫ِإيَّاهُ ت َ ْعبُد‬
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S. Al-Baqarah: 172)

.
‫‪Penciptaan Manusia‬‬
‫‪1. Turab : Tanah Gemuk , lht QS. Al-Kahfi/18: 37‬‬
‫ت ِبالَّ ِذي َخلَقَ َك ِمن ت ُ َرا ٍ‬
‫ب ث ُ َّم ِمن‬ ‫احبُهُ َو ُه َو يُ َحا ِو ُرهُ أ َ َكفَ ْر َ‬‫ص ِ‬ ‫قَا َل لَهُ َ‬
‫اك َر ُجالً {‪}37‬‬ ‫س َّو َ‬‫طفَ ٍة ث ُ َّم َ‬ ‫ن ْ‬
‫‪2. Tiin, tanah lempung . QS.al-Sajdah/32:7‬‬
‫ين {‪}7‬‬ ‫ان ِمن ِط ٍ‬ ‫س ِ‬‫ش ْىءٍ َخلَقَهُ َوبَدَأ َ خ َْلقَ اْ ِإلن َ‬ ‫سنَ ُك َّل َ‬ ‫الَّ ِذي أ َ ْح َ‬
‫‪3. Tin al-lazib; tanah lempung yg pekat .QS.Al-‬‬
‫‪Shaffat/37:11‬‬
‫ب {‪}11‬‬ ‫ين الَّ ِز ٍ‬ ‫فَا ْست َ ْف ِت ِه ْم أ َ ُه ْم أَشَد خ َْلقًا أَم َّم ْن َخلَ ْقنَآ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُهم ِ ّمن ِط ْ‬
‫‪4. Salsalun min hamain masnun (lempung dari‬‬
‫‪lumpur yg dicetak). QS. Al-Hijr/15:26‬‬
‫ون {‪}26‬‬ ‫صا ٍل ِ ّم ْن َح َمإٍ َّم ْسنُ ٍ‬ ‫ص ْل َ‬ ‫سانَ ِمن َ‬ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اْ ِإلن َ‬
Penciptaan Manusia
6. Sulalatun min thin: saripati lempung, sesuatu
yg disarikan dari yg lain. Qs. AL-
Mukminun/23:12
}12{ ‫ين‬ ٍ ‫سالَلَ ٍة ِ ّمن ِط‬ُ ‫ان ِمن‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اْ ِإل ْن‬
َ ‫س‬
7. Air sbg asal usul seluruh kehidupan. QS. Al-
Furqan/25: 54
َ ‫ص ْه ًرا َو َك‬
‫ان َرب َك‬ ِ ‫سبًا َو‬ ِ ‫َو ُه َو الَّ ِذي َخلَقَ ِم َن ْال َم‬
َ َ‫آء بََ ًَرا فَ َجعَلَهُ ن‬
}54{ ‫يرا‬ ً ‫قَ ِد‬
QS. Al-Mu’minun/23: 12-14
‫طفَةً ِفي‬ْ ُ‫} ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ ن‬12{ ‫ين‬ ٍ ‫سالَلَ ٍة ِ ّمن ِط‬ ُ ‫ان ِمن‬ َ ‫س‬َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اْ ِإل ْن‬
ً‫ضغَة‬ ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْالعَلَقَةَ ُم‬ َ َ‫طفَة‬ ْ ‫} ث ُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬13{ ‫ين‬ ٍ ‫قَ َر ٍار َّم ِك‬
‫ام لَ ْح ًما ث ُ َّم أَنََأ ْنَاهُ خ َْلقًا َءاخ ََر‬ َ ‫س ْونَا ْال ِع‬
َ ‫ظ‬ َ ‫ظا ًما فَ َك‬َ ‫ضغَةَ ِع‬ ْ ‫فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم‬
}14{ ‫ين‬ َ ‫س ُن ْالخَا ِل ِق‬َ ‫ار َك للاُ أ َ ْح‬ َ َ‫فَتَب‬
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Obat (Syifa)
Dalam al-Qur’an kata syifa’ dan derifatnya
digunakan sebanyak 8 kali, yaitu pada QS. 9:14,
QS. 26:80, QS. 10:57, QS. 41:44, QS. 16:69, QS.
17:82, QS. 3:103, QS. 9:109. Dari ayat-ayat
tersebut dan ayat-ayat lain yang terkait dengan
kesehatan secara umum, penulis
menyimpulkan beberapa point tentang obat
dan kesehatan dalam perspektif al-Qur’an,
yaitu:
Qs. al-Taubah/9:14
}14{ ‫ين‬َ ِ‫ُور قَ ْو ٍم ُّمْْ ِمن‬
َ ‫صد‬ ُ ‫ف‬ ِ ‫…… َويَ ْش‬.
serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
QS. al-Syu’ara/26:80
}80{ ‫ين‬ ِ ‫ْت فَ ُه َو يَ ْش ِف‬ ُ ‫َو ِإذَا َم ِرض‬
80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang
menyembuhkan aku,
QS. Yunus/10: 57
‫ُور‬ َ ‫اس قَ ْد َجآ َءتْ ُكم َّم ْو ِع‬
ُّ ‫ظة ِمن َّر ِب ُك ْم َو ِشفَآء ِل َما فِي ال‬
ِ ‫صد‬ ُ َّ‫يَآأَيُّ َها الن‬
}57{ ‫ين‬ َ ‫َو ُهدًى َو َر ْح َمة ِل ْل ُمْْ ِم ِن‬
QS. Yunus/10: 57
‫ظة ِ ّمن َّر ِبّ ُك ْم َو ِشفَآء ِلّ َما‬ ُ َّ‫يَآأَي َها الن‬
َ ‫اس قَ ْد َجآ َءتْ ُكم َّم ْو ِع‬
}57{ ‫ين‬ َ ِ‫ُور َو ُهدًى َو َر ْح َمة ِلّ ْل ُمؤْ ِمن‬
ِ ‫فِي الصد‬
57. Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.
QS. Fushshilat/41:44
َ ‫ت َءايَاتُهُ َءا ْع َج ِمي َو‬
‫ع َر ِبي‬ َّ ُ‫َولَ ْو َجعَ ْلنَاهُ قُ ْر َءانًا أ َ ْع َج َميًّا لَّقَالُوا لَ ْوال ف‬
ْ َ‫صل‬
‫ون فِي َءاذَانِ ِه ْم َو ْقر‬
َ ُ‫ين الَيُؤْ ِمن‬ َ ‫ين َءا َمنُوا ُهدًى َو ِشفَآء َوالَّ ِذ‬ َ ‫قُ ْل ُه َو ِللَّ ِذ‬
}44{ ‫ان بَ ِعي ٍد‬ ٍ ‫ع ًمى أ ُ ْولَئِ َك يُنَادَ ْو َن ِمن َّم َك‬ َ ‫علَ ْي ِه ْم‬
َ ‫َو ُه َو‬

44. Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang
(rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk
dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak
beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu
kegelapan bagi mereka[1334]. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil
dari tempat yang jauh."
Al-Isra:82
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang
menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian (Q.S. Al-Isra’: 82)
PENJELASAN
1.Penjelasan tentang aqidah. Al-Qur’an menegaskan bahwa yang
menyembuhkan orang sakit adalah Allah swt.
2.Penjelasan tentang kebijakan kesehatan masyarakat dan individu.
Al-Qur’an memberi gambaran bahwa usaha-usaha preventif
(pencegahan) harus lebih didahulukan daripada usaha kuratif
(pengobatan).
3.Penjelasan tentang penyakit. Al-Qur’an memberikan gambaran
bahwa penyakit digolongkan menjadi dua, yaitu penyakit hati
(maa fish-shuduur) dan penyakit badan/jasmani. Oleh karena itu,
definisi sehat harus mencakup kedua hal tersebut.
4.Penjelasan tentang obat. Karena penyakit dibagi dalam dua
golongan, obat pun dibagi dua golongan yaitu obat penyakit hati
dan obat penyakit jasmani. Al-Qur’an menunjukkan bahwa Al-
Qur’an dan madu bisa berfungsi sebagai obat.
SUNNAH
Kata “sunnah” berasal dan kata ‫ سن‬.Secara
etimologis “sunnah” berarti suatu perjalanan yg baik
maupun yg buruk. Arti tersebut seperti tampak dlm sabda
Nabi saw. sbb:
‫من سن فى اإلسالم سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من‬
‫غير أن ينقص من أجورهم شيئ ومن سن فى اإلسالم سنة سيئة كان‬
‫عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من‬
‫أوزارهم شيئ‬
Barangsiapa merintis suatu jalan yg baik dlm Islam , maka ia
memperoleh pahala jalan baik itu dan pahala orang yg
melakukannya sesudah dirinya tanpa mengurangi sedikit pun pahala
mereka. Barangsiapa merintis suatu jalan buruk dlm Islam, maka ia
akan menerima dosa jalan buruk itu dan dosa orang yang
mengerjakannya sesudah dirinya, tanpa mengurangi sedikit pun dosa
mereka.
ARTI SUNNAH SECARA ISTILAH
Sunnah Menurut Ulama Hadis:
Yaitu segala sesuatu yang diambil dari Rasul baik
berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat
fisikmaupun non fisik atau pun sepak terjang
beliau sebelum diutus menjadi Rasul seperti
tahannus beliau di Gua Hira dan sesudahnya
Sunnah Qawliyah
:‫ى صلى للا عليه وسلم قَا َل‬ َّ ِ ‫ب‬َّ ‫ن‬‫ال‬ َّ
‫ن‬ َ ‫ أ‬،‫ع َم َر‬ُ ‫ع ِن اب ِْن‬ َ
‫ب‬
ِ ّ ‫لر‬
َّ ‫ضاة ِل‬ ْ ‫ فَإِنَّهُ َم‬،‫اك‬
َ ‫طيَبَة ِل ْلفَ ِم َو َم ْر‬ ّ ِ ‫علَ ْي ُك ْم ِبال‬
ِ ‫س َو‬ َ "
.‫تبارك وتعالى‬
Diriwayatkan dari Ibnu Umar sesungguhnya Nabi
Muhammad saw bersabda: Gunakanlah selalu
siwak karena siwak bisa menjadikan mulut bersih
dan mendatangkan ridha Tuhan (HR Ahmad)
Sunnah Qawliyah
‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫ّللا‬َّ ‫صلَّى‬ َ ِ َّ
‫ّللا‬ ‫ل‬
َ ‫و‬ ‫س‬
ُ ‫ر‬ َ ‫ن‬ َّ َ ‫أ‬ ‫يك‬
ٍ ‫َر‬‫ش‬
ِ ِ ‫ْن‬
‫ب‬ َ ‫ة‬ َ ‫ع ْن أ‬
‫م‬ ‫ا‬‫س‬َ ُ َ
‫ع َّز َو َج َّل لَ ْم يُن ِ َّز ْل‬ َّ ‫ّللاِ فَإ ِ َّن‬
َ َ‫ّللا‬ َّ َ‫سلَّ َم قَا َل تَدَ َاو ْوا ِعبَاد‬ َ ‫َو‬
‫ت َو ْال َه َر َم (رواه احمد‬ َ ‫دَا ًء ِإ َّال أ َ ْنزَ َل َمعَهُ ِشفَا ًء ِإ َّال ْال َم ْو‬
)‫والترمذى وابو داود وابن ماجه‬
“Dari Usāmah bin Syarīk, Rasulullah saw.
bersabda:”Berobatlah wahai hamba Allah karena
sesungguhnya Allah ‘azza wajalla tidak
menurunkan suatu penyakit kecuali Dia turunkan
juga obatnya, kecuali mati dan pikun.” (HR Ahmad,
al-Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah)
lanjutan
Berdasarkan hadis di atas, Nabi saw. menyuruh
ummatnya untuk berobat. Maka, wajib bagi
tenaga kesehatan untuk membantu pengobatan
jika ada yang datang untuk berobat.
Contoh Sunnah Fi’liyah
َّ ‫صلَّى‬
ُ‫ّللا‬ َُ ِ‫ّللا‬ َُّ َ ‫عُْنه َما أ‬
َُّ ‫ن َرسو َُل‬ َ ‫ّللا‬َُّ ‫ي‬ َُ ‫عبَّاسُ َر ِض‬ َ ‫ن‬ ُْ ‫ع‬
ُِ ‫َن ا ْب‬
ُِ ْ‫احت َ َج َُم ِفي َرأ‬
‫س ُِه‬ ْ ‫سلَّ َُم‬
َ ‫علَ ْي ُِه َو‬
َ
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa
Rasulullah saw. pernah berbekam di kepalanya
(HR al-Bukhari, al-Jāmi’ al-Musnad al-shahih juz
VII, hlm 125, Dār Thawq al-Najāh, 1422H, Cet I)
Sunnah Taqririyah
‫علَ ْي ِه‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ِ‫ي‬
ّ ‫ب‬
ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫د‬
ِ ‫ه‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ى‬َ َ ‫ع ْن َجا ِب ٍر قَا َل ُكنَّا نَ ْع ِز ُل‬
‫عل‬ َ
‫الجامع الصحيح‬, ‫آن يَ ْن ِز ُل (رواه البخارى‬ ُ ‫سلَّ َم َو ْالقُ ْر‬
َ ‫َو‬
) ٣٣ ‫ ص‬٧ ‫ج‬
Dari Jabir ia berkata:” Kami melakukan ‘azl pada
masa Rasulullah saw, dan al-Quran sedang turun.”
(HR al-Bukhari)
Pada masa itu sahabat melakukan ‘azl dan Nabi
saw. mengetahuinya, tetapi beliau tidak
melarangnya, beliau hanya mengingatkan bahwa
‘azl hanyalag ikhtiyar manusia untuk menghindari
KEDUDUKAN & FUNGSI SUNNAH
Semua penjelasan Rasulullah itu yang secara praktis
disebut adanya penjelasan dari Rasulullah. Semua
penjelasan Rasulullah itu yg secara praktis disebut
sunnah. Sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW.
tidak terlepas dari kontrol Tuhan. Tuhan
mendiamkan atau mendukungnya jika ijtihad
tersebut benar dan menegurnya jika salah.
Sunnah merupakan sumber hukum dan dalil syara’
kedua setelah al-Qur’an dan tidak dapat dipisahkan
keberadaannya dari al-Quran
HUB SUNNAH DGN AL-QUR’AN
Sunnah sbg penjelas terhadap al-Quran
1. Tafshil al-mujmal, yaitu menjelaskan ayat al-Quran
yang masih global (umum).
2. Takhsish al’Am, yaitu menspesifikan keumuman al-
Quran. Contohnya aI-Quran menyebutkan ‘iddah
isteri yang ditinggal mati suami adalah empat bulan
sepuluh hari
3. Taqyid al-muthlaq, yaitu mengikat kemutlakan al-
Quran. Mislanya firman Allah QS. al-Maidah 5:38
Ayat Global yang dijelaskan oleh Sunnah
QS. Al-A’raf : 31
َ ‫َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوالَت ُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ الَيُ ِحب ْال ُم ْس ِر ِف‬
‫ين‬
}31{
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf:
31)
Dalam hadis, Rasulullah saw. menjelaskan etika
minum. Misalnya, larangan makan dan minum
sambil berdiri.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah
bersabda:
‫ َر َواهُ ُم ْس ِلم فِى‬.» ‫ب فَ ْليَ ْست َ ِق ْئ‬ َ ‫الَ يَ َْ َربَ َّن أ َ َحدُ ُك ْم قَاِِ ًما فَ َم ْن‬
َ ‫ش ِر‬
‫ان‬ َ ‫َّار ب ِْن ْالعَالَ ِء‬
َ ‫ع ْن َم ْر َو‬ ِ ‫ع ْب ِد ْال َجب‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫يح‬ ِ ‫ص ِح‬ َّ ‫ال‬
Janganlah sekali-kali diantara kalian minum
sambil berdiri. Karena itu, barangsiapa lupa
(makan atau minum sambil berdiri),
hendaknya dia memuntahkannya.” (HR
Muslim)
lanjutan
Mnrt dr. Abdurrazaq al-Kilani bhw makan dan
minum dlm keadaan duduk lebih sehat karena
makanan dan minuman yg dikonsumsi akan
mengalir melalui mukosa gastrik secara halus dan
perlahan-lahan. Minum sambil berdiri akan
menyebabkan jatuhnya cairan minuman tersebut
secara tajam dan keras ke dasar lambung sehingga
menimbulkan benturan keras, jika dilakukan
berulang-ulang mk mengakibatkan lambung
melemah sehingga kekuatan lambung akan
menurun dan kesulitan pencernaan.
Sunnah yg mentakhshish al-Quran
QS. Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi:
‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم‬ ْ ‫ُح ِر َم‬
َ ‫ت‬
Ditakhshish dengan hadis :
-‫صلى للا عليه وسلم‬- ِ‫ّللا‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ع َم َر أ َ َّن َر‬ ُ ‫ّللاِ ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
َّ ‫ع ْب ِد‬ َ
ُ‫ فَ ْال َج َراد‬: ‫ان‬َ ‫ت‬َ
ِ َ َّ ‫ت‬‫ي‬ْ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ ، ‫ان‬‫م‬ َ
ِ َ َ ِ َ‫د‬‫و‬ ‫ان‬ َ ‫ت‬َ ‫ت‬‫ي‬ْ ‫م‬ ‫َا‬ ‫ن‬َ ‫ل‬ ْ
‫ت‬ َّ ‫ل‬ ‫ح‬
ِ ُ ‫« أ‬: ‫قَا َل‬
.» ُ ‫الط َحا ُل َو ْال َك ِبد‬
ّ ِ َ‫ ف‬: ‫ان‬ ِ ‫ َوأ َ َّما الدَّ َم‬، ‫ت‬ ُ ‫َو ْال ُح ْو‬
Hadis di atas membatasi keumuman haramnya bangkai
dan halal bangkai ikan dan belalang sbg takhshish ayat
al-qur’an surat al-Maidah:3
Sunnah Sbg Musyarri
Banyak hukum yg ditetapkan berdasarkan
sunnah. Misal: kewajiban zakat fitrah, dilarang
menikahi bibi, melarang riba fahdl. Contoh
hadis bi:
َّ َ ‫سو ُل‬
‫ّللاِ صلى‬ ُ ‫ ( نَ َهى َر‬:‫ قَا َل‬-‫ع ْن ُه َما‬
َ ُ‫ّللا‬ َّ َ ‫ي‬
َ ‫ض‬ ُ ‫ع ِن اِب ِْن‬
ِ ‫ َر‬- ‫ع َم َر‬ َ ‫َو‬
ِ ‫ب ا َ ْلفَ ْح ِل ) َر َواهُ ا َ ْلبُخ‬
‫َاري‬ َ ‫ع ْن‬
ِ ‫ع ْس‬ َ ‫للا عليه وسلم‬
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
melarang mengupahkan persetubuhan binatang
jantan. Riwayat Bukhari.
Hadis
‫ فقال‬.‫أن رجال أتى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال أخي يشتكي بطنه‬
:‫ فقال‬٬‫ اسقه عسال! ثم أتاه الثالثة‬:‫ فقال‬٬‫اسقه عسال! ثم أتى الثانية‬
‫ صدق هللا وكذب بطن‬:‫ فقال‬.‫ قد فعلت‬:‫ فقال‬٬‫اسقه عسال! ثم اتاه‬
.‫أخيك اسقه عسال فسقاه فبرأ‬
“Seseorang mendatangi Nabi saw dan berkata, ‘Sesungguhnya
saudaraku sakit perut.’ Nabi-pun bersabda, ‘Minumilah madu!’
Kemudian orang itu daang untuk kedua kalinya dan Nabi bersabda,
’Minumilah madu!’ Kemudian orang itu datang untuk ketiga kalinya
dan Nabi bersabda, ‘Minumilah madu!’ Kemudian orang itu
mendatangi Nabi untuk keempat kalinya dan berkata, ’Aku telah
melaksanakannya’. Nabi bersabda, ’Benarlah Allah dan bohonglah
perut saudaramu. Minumilah madu!’ Orang itupun memberi minum
madu kepada saudaranya, lalu saudaranya sembuh.” (HR. Bukhari).
Ijma ttg kesehatan di Zaman
Globalisasi
Banyak keputusan diambil ulama sbg ijma’
misal:
-Keharaman kloning binatang halal dengan yang
haram
- Haram bayi tabung jika sperma dan ovum
berasal dari pasangan yang tidak sah
Kompilasi Hukum Islam pd Muktamar Omman
menetapkan al:
Seseorang dinyatakan telah meninggal dunia apabila :
1. Jantungnya telah berhenti dan tidak bernafas lagi
secara sempurna dan para dokter ahli menyatakan
bahwa berhentinya pernafasan itu tdk dapat
kembali lagi (irreversible)
2. Seluruh organ otak tidak berfungsi lagi secara total
(mati batang otak) dan para dokter ahli
memastikan tdk dapat kembali lagi (irreversible),
sementara otaknya mulai mengurai
lanjutan
Dalam keadaan demikian, patut melepaskan
atau mencabut alat respirator dari penderita,
walaupun sebgian organ seperti jantung masih
dapat bekerja dengan bantuan alat tersebut.
Larangan Berobat Dgn al-Khabits
‫صلى للا عليه‬- ِ‫ّللا‬ ُ ‫ع ْن أ َ ِبى ُه َري َْرة َ قَا َل نَ َهى َر‬
َّ ‫سو ُل‬ َ
‫(رواه ابو داود وابن ماجه‬.‫ث‬ ِ ‫اء ْال َخ ِبي‬
ِ ‫ع ِن الدَّ َو‬َ -‫وسلم‬
)‫واحمد‬
Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata;”Rasulullah
saw. melarang berobat dengan obat yang khabits
(HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas, maka dilarang berobat
dengan setiap yang khabits yakni yang buruk
menurut akal, jijik, beracun, dll. Maka jika ada
jenis tersebut dilarang dgn cara qiyas
Lanjutan
Menurut al-Mawardi, spesifikasi racun ada 4:
1. Jika banyak atau sedikitnya bisa mematikan
maka haram jumlah banyak haram hukumnya.
2. Jika kadar banyak mematikan, tetapi sedikit
tidak, mk mengkonsumsinya dlm jumlah
banyak haram hukumnya baik utk pengobatan
maupun lainnya.
3. Jika sedikit saja bermanfaat dalam pengobatan,
mk hukumnya boleh
4. Jika biasanya mematikan, mk tidak boleh, jika
biasanya tdk mematikan, maka boleh
lanjutan
Misal penggunaan alkohol dalam obat jika sangat
diperlukan dengan dosis yang tidak memabukkan
maka hukumnya boleh atas dasar darurat. Adapun
pembiusan yang menggunakan obat2 tertentu
dan dampaknya dalam batas-batas tertentu
diqiyaskan dgn racun. Jika obat tersebut
digunakan dgn kadar yg tepat mk sangat
membantu pasien mengurangi sakit saat operasi,
mk dibolehgkan. Namun, jika obat itu
disalahgunakan dpt menimbulkan mabuk,
mematikan, membahayakan, hukumnya haram.
ADA BEBERAPA KAIDAH
TERKAIT
5. Pembawa HALAL
Kabar GembiraDAN HARAM
Dan Pemberi
Peringatan. "Wahai Nabi, sesungguhnya Kami
mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa
‫دليل‬ ‫يرد‬ ‫لم‬ ‫ما‬ ‫اإلباحة‬ ‫األشياء‬ ‫فى‬ ‫األصل‬
kabar gembira dan memberi peringatan, dan
1.
untuk menjadi penyeru kepada (agama)‫التحريم‬
Allah
(hukum asal benda
dengan izin-Nya adalah
dan sebagai cahaya yang
menerangi.` (QS. 33/Al-Ahzab: 45-46)
mubah selama tidak terdapat
dalil yang mengharamkannya)
DASARNYA QS.AL-BAQARAH:29

‫قْلَكُمْ َماْفْيْاْلَرضْ َجميعًا‬


َ َ‫• ُه َوْالَذيْ َخل‬
Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk
kamu
AL-JATSIYAH: 13
2.Hukum Asal Benda Yang Berbahaya
Adalah Haram
ْْْْْْْْْْْْْْْْْ‫اْلصلْفىْالمضارْالتحريم‬
• (hukum asal benda yang berbahaya [mudharat]
adalah haram) (Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-
Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451) segala
sesuatu materi (benda) yang berbahaya, SERTA
tidak terdapat nash syar’i tertentu yg melarang,
memerintah, atau membolehkan, mk hukumnya
haram.
Sebab, syariat mengharamkan terjadinya
bahaya
DASAR KAIDAH adlh Sabda Nabi

‫• الْضررْوالْضرار‬
• (Tidak boleh menimpakan bahaya
bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang
lain) (HR Ibnu Majah, Ad-Daruquthni,
dan lain-lain) (An-Nawawi, 2001:214).
• Kullu fardin min afrad al-amr al-Mubah
‫• كلْفردْمنْافرادْاْلمرْالمباحْكانْضاراْومؤدياْالى‬
‫الضررْحرمْذلكْالفردْوزالْامرْمباحا‬
(Taqiyuddin An-Nabhani,
Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451).
Artinya:
• suatu masalah (berupa perbuatan atau benda)
yang hukum asalnya mubah, jika ada kasus
tertentu darinya yang berbahaya atau
menimbulkan bahaya, maka kasus itu saja yang
diharamkan. Sementara hukum asalnya tetap
mubah. Misalkan mandi, hukum asalnya
boleh. Tapi bagi orang yang mempunyai luka luar
yang parah, mandi bisa
berbahaya baginya. Maka mandi bagi orang itu
secara khusus adalah haram,
sedangkan mandi itu sendiri tetap mubah
hukumnya.
‫الوساِل الى الحرام حرام‬
4.Segala Perantaraan Yang Membawa
Kepada Yang Haram, Hukumnya Haram,
Misal: Contoh haramnya menjual anggur
atau
perasan (jus) anggur --dan yang
semacamnya-- yang diketahui akan
dijadikan khamr. Padahal jual beli itu
hukum asalnya mubah.
Hukum Makanan/Minuman Tidak
Didasarkan Pada ‘Illat (Motif
Penetapan Hukum)
‫إن العبادات والمطعومات والملبوسات والمشروبات‬
‫واألخالق ال تعلل ويلتزم فيها بالنص‬
Sesungguhnya [hukum] ibadah, makanan,
pakaian, minuman, dan akhlaq, tidaklah
didasarkan pada illat [motif/alasan
penetapan hukum], melainkan didasarkan
pada nash semata
CONTOH:
Puasa disyariatkan karena ada nash yang
memerintahkannya, bukan karena alasan
agar orang yang berpuasa menjadi sehat.
Khamr diharamkan karena ada nash yang
mengharamkannya, bukan didasarkan
pada alasan bahwa khamr itu
memabukkan bagi yang meminumnya.
KEHALALAN MAKANAN
Halal secara zatnya
Halal cara memprosesnya
Halal cara penyembelihannya
Minuman yang tidak diharamkan
Halal cara memperolehnya
Makanan yang berasal dari bahan
Hewani yang dinyatakan tidak halal /
haram
• Bangkai
- Darah
- Babi
- Hewan yang tidak disembelih sesuai dengan
tuntunan Islam.
- Hewan yang disembelih untuk
dipersembahkan kepada selain Allah.
- Untuk minuman: khamr (beralkohol)
Teknik Penyembelihan Hewan yang Halal
1. Penyembelihnya harus seorang Muslim.
2. Didahului mengucapkan “Bismillahirrohmannirrohim”.
3. Menggunakan pisau yang tajam.
4. Tidak boleh diulang-ulang.
5. Darah hewan harus tuntas, maka urat nadi kanan kiri
leher, saluran nafas dan saluran makanan harus putus.
6. Bila menggunakan pemingsanan harus terukur, tidak
boleh mati sebelum disembelih.
7. Tidak boleh diproses lebih lanjut sebelum benar-benar
mati.
Syarat2 Menyembelih
1) Menggunakan alat yang tajam;
2) tidak runcing dan tidak tumpul;
3) terbuat dan besi, baja, batu, bambu, atau
kaca;
4) bukan kuku, gigi, atau tulang.
Syarat Penyembelih
1) Beragama Islam, penyembelihan yang
dilakukan oleh orang kafir atau orang musyrik
hukumnya haram dikonsumsi
2) Berakal sehat, penyembelihan yang dilakukan
oleh orang yang gila atau mabuk, hukumnya tidak
sah.
3) Mumayiz, artinya sudah dapat membedakan
antara yang benar dan salah.

Sunnah Dalam Menyembelih
a. menghadap kiblat;
b. menyembelih pada pangkal leher;
c. menggunakan alat yang tajam;
d. mempercepat dalam menyembelih;
e. melepaskan tali pengikat setelah disembelih;
f. berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar,
dan tidak lamban.
Teknik Pengolahan Makanan Halal
1. Harus dicermati asal-usul bahan, jangan sampai ada yang
berasal dari bahan non halal
2. Jangan sampai ada cemaran bahan non halal pada:
a. Dapur tempat pengolahan.
b. Bahan baku, bumbu dan bahan penolong yang digunakan.
c. Bahan mentah sebelum diolah.
d. Bahan jadi setelah diolah.
e. Alat-alat dan wadah yang digunakan.
f. Tempat pencucian alat-alat dan wadah.
g. Petugas/karyawan pada bagian produksi.
h. Bila perusahaan mengolah produksi halal dan juga
mengolah produk non halal, maka tersebut di atas harus
terpisah.
lanjutan
• Bila rumah makan atau catering
mengolah dan menyajikan makanan non
halal, maka dapur dan tempat penyajian
harus terpisah.
Tidak dibenarkan menyajikan minuman
beralkohol.
Dalil Naqli ttg Binatang halal
1. Binatang ternak, Surat al Ma’idah Ayat 1:
‫غي َْر ُم ِح ِلي‬ َ ‫ت لَ ُكم بَ ِهي َمةُ اْأل َ ْنعَ ِام ِإالَّ َمايُتْلَى‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم‬ ْ َّ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا أَ ْوفُوا ِب ْالعُقُو ِد أ ُ ِحل‬
}1{ ‫هللا يَ ْح ُك ُم َمايُ ِري ُد‬ َ ‫ص ْي ِد َوأَنت ُ ْم ُح ُرم ِإ َّن‬
َّ ‫ال‬
“Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu …”. Binatang yang dihalalkan adalah binatang buruan
dan makanan yang berasal dan laut. Dalam surat al-Mä’idah ayat
96:
‫ص ْي ُد ْالبَ ِر َماد ُْمت ُ ْم ُح ُر ًما‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ‫َّارةِ َو َح َّر َم‬َ ‫سي‬ َّ ‫عا لَّ ُك ْم َو ِلل‬ ً ‫طعَا ُمهُ َمتَا‬ َ ‫أ ُ ِح َّل لَ ُك ْم‬
َ ‫ص ْي ُد ْالبَ ْح ِر َو‬
}96{ َ‫هللا الَّ ِذ ِإلَ ْي ِه ت ُ ْحش َُرون‬ َ ‫َواتَّقُوا‬
yang artinya “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan
(yang berasal) dan laut sebagai makanan yang lezat hagimu dan
bagi orang-orang yang dalam perjalanan. (Q.S. A1-M’idah: 96)
Lanjutan
Hadist Riwayat Bukhori-Muslim
‫ نَ َح ْرنَا‬: ‫ت‬ ْ َ‫ع ْن ُه َما قَال‬
َ ُ‫ي للا‬ َ ‫ض‬ِ ‫ر‬
َ ‫ر‬ٍ ْ
‫ك‬ َ ‫ب‬ ‫ي‬
ْ ‫ب‬
ِ َ ‫ا‬ ‫ت‬
ِ ْ
‫ن‬ ‫ع ْن ا َ ْس َما َء ِب‬ َ
ُ‫سا فَأ َ َك ْلنَاه‬
ً ‫سلَّ َم فَ َر‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو ِل للا‬ ُ ‫ع ْه ِد َر‬ َ ‫علَى‬ َ
}‫{متفق عليه‬
“Dari Asma’ binti Abu Bakar r.a ia berkata,”Pada
zaman Rosulullah SAW, Kami pernah
menyembelih kuda dan kami makan(daging)nya”
(HR Bukhori- Muslim)
KRITERIA MAKANAN HARAM
1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena
dzatnya). Misal: darah, QS. Al-An’am: 145
ْ َ‫طا ِع ٍم ي‬
‫طعَ ُمهُ ِإ َّال أ َ ْن‬ َ ‫علَى‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ر‬
َّ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬‫إ‬ ‫ي‬ ‫وح‬
ِ ُ
َ ً َ ُ َّ ِ َ ‫قُ ْل َال أ َ ِجد ُ فِي َما أ‬
‫ير فَإِنَّهُ ِر ْجس أ َ ْو فِ ْسقًا‬ ٍ ‫ون َم ْيتَةً أ َ ْو دَ ًما َم ْسفُو ًحا أ َ ْو لَ ْح َم ِخ ْن ِز‬
َ ‫يَ ُك‬
َّ ‫أ ُ ِه َّل ِلغَي ِْر‬
‫ّللاِ ِب ِه‬
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan
itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -
karena sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al-An’am: 145)
2. Daging Babi

Hal ini berdasarkan firman Allah


َّ ‫ير َو َما أ ُ ِه َّل ِب ِه ِلغَي ِْر‬
‫َّللا‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَ ْح َم ْال ِخ ْن ِز‬
َ ‫ِإنَّ َما َح َّر َم‬
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al-Baqarah:
173)
Dan juga firman-Nya:
ِ َّ ‫ير َو َما أ ُ ِه َّل ِلغَي ِْر‬
‫َّللا ِب ِه‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَ ْح ُم ا ْل ِخ ْن ِز‬ ْ ‫ُح ِر َم‬
َ ‫ت‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah…”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
3. Khamar
‫اب َو ْاأل َ ْز َال ُم ِر ْجس‬
ُ ‫ص‬َ ‫ين َءا َمنُوا ِإنَّ َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َو ْاأل َ ْن‬ َ ‫يَاأَي َها الَّ ِذ‬
َ ‫اجتَنِبُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح‬
‫ون‬ ْ َ‫ان ف‬
ِ ‫ط‬ َ ‫َ ْي‬
َّ ‫ع َم ِل ال‬َ ‫ِم ْن‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-
Ma`idah: 90)
Hadis yg diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar
‫ َو ُكل خ َْم ٍر َح َرام‬،‫ُكل ُم ْس ِك ٍر َح َرام‬
Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua
khamar adalah haram”. (HR. Muslim III/1587 no.2003)
4. Semua Binatang Buas Yang Bertaring, Yang Dengan
Taringnya Ia Memangsa Dan Menyerang Mangsanya
Rasulullah bersabda yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah
‫ب ِم َن ال ِسبَاعِ فَأ َ ْكلُهُ َح َرام‬
ٍ ‫ُك ُّل ِذ نَا‬
Semua binatang buas yang bertaring, maka
mengkonsumsinya adalah haram.” (HR. Muslim III/1534
no.1933).
Hadis riwayat Abu Tsa’labah Al-Khusyani
ٍ ‫ع ْن أ َ ْك ِل ُك ِّل ِذى نَا‬
‫ب‬ َّ ‫سو َل‬
َ ‫ّللاِ – صلى للا عليه وسلم – نَ َهى‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
ِ‫سبَاع‬
ّ ِ ‫ِم َن ال‬
Rasulullah melarang memakan semua binatang buas
yang mempunyai taring.” (HR. Bukhari V/2103 no.5210,
dan Muslim III/1533 no.1932).
5. Semua Jenis Burung Yang Bercakar, Yg dg cakarnya
Mencengkeram Atau Menyerang Mangsanya
Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia
berkata:
ٍ ‫ع ْن ُك ِّل ِذى نَا‬
‫ب ِم َن‬ َ -‫صلى للا عليه وسلم‬- ِ‫ّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ُ ‫نَ َهى َر‬
َّ ‫ب ِم َن‬
‫الطي ِْر‬ ٍ َ‫ع ْن ُك ِّل ِذى ِم ْخل‬َ ‫سبَاعِ َو‬
ّ ِ ‫ال‬

Rasulullah melarang memakan setiap binatang buas


yang bertaring dan semua burung yang mempunyai
cakar.” (HR.Muslim III/1534 no.1934)
6. Semua Binatang Yang Diperintahkan Untuk
Dibunuh
Aisyah ra, bersabda: bahwa Nabi bersabda
ُ ‫خ َْمس فَ َوا ِس ُق يُ ْقت َ ْل َن فِي ْال َح َر ِم ْالفَأ ْ َرة ُ َو ْالعَ ْق َر‬
ُ ‫ب َو ْال ُحدَيَّا َو ْالغُ َر‬
‫اب‬
‫ور‬ ُ ُ‫ب ْالعَق‬ ُ ‫َو ْال َك ْل‬
“Lima binatang jahat yang boleh dibunuh, baik di tanah
haram (Mekkah dan Madinah) atau di luarnya: tikus,
kalajengking, burung buas, gagak, dan anjing hitam.”
(HR.Bukhari III/1204 No.3136, dan Muslim II/856 no.1198)
Demikian pula cecak, berdasar hadis riwayat Sa’ad bin Abi
Waqqash
َ ‫سلَّ َم أ َ َم َر ِبقَتْ ِل ْال َوزَ ِِ َو‬
‫س َّماهُ فُ َو ْي ِسقًا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫ّللا‬ َّ ‫أ َ َّن النَّ ِب‬
َ ‫ي‬
Nabi memerintahkan untuk membunuh cecak, dan beliau
menamakannya Fuwaisiqah (binatang jahat yang kecil)”.
(HR. Muslim IV/1758 no.2238)
7. Semua Binatang Yang Dilarang Untuk Dibunuh
Ibnu Abbas ra ia berkata:
ُ ‫ب النَّ ْملَةُ َوالنَّ ْحلَةُ َو ْال ُه ْد ُهد‬ َ ‫سلَّ َم نَ َهى‬
ِ ّ ‫ع ْن قَتْ ِل أ َ ْربَ ٍع ِم َن الدَّ َوا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫ّللا‬َّ ‫صلَّى‬ َ ‫ي‬ َّ ‫ِإ َّن النَّ ِب‬
ُ ‫َوالص َرد‬
“Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat jenis
binatang, yaitu: semut, lebah, burung hud-hud dan burung
shurad (sejenis burung gereja).” (HR. Abu Daud II/789
no.5267. sebagian ulama, berpendapat kodok juga termasuk
binatang yang tidak boleh dibunuh berdasar hadis
riwayatAbdurrahman bin Utsman berkata:
‫ض ْفدَعٍ يَ ْجعَلُ َها فِى دَ َواءٍ فَنَ َهاهُ النَّ ِبى‬ ِ ‫ع ْن‬ َ -‫صلى للا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َّ ‫سأ َ َل النَّ ِب‬
َ ‫ط ِبيبًا‬َ ‫أ َ َّن‬
‫ع ْن قَتْ ِل َها‬ َ -‫صلى للا عليه وسلم‬-
Bahwa ada seorang thabib (dokter) bertanya kepada
Rasulullah yang dia racik sebagai obat, maka Nabi melarang
membunuhnya.” (HR.Abu Daud II/399 no.3871 dan II/789
8. Keledai jinak (bukan yang liar)
Hadits Anas bin Malik Bahwa ada seorang pesuruh Rasulullah
‫ فَإِنَّ َها ِر ْجس‬,‫ع ْن لُ ُح ْو ِم ِْال ُح ُم ِر ْاأل َ ْه ِليَّ ِة‬
َ ‫ِإ َّن للا ورسوله يَ ْن َهيَا ُك ْم‬
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk
memakan daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah
najis”. (HR. Bukhari V/2103 no.5208, dan Muslim III/1540
no.1940)
Hadis riwayat Jabir
َ ‫ َونَ َهانَا النبي صلى للا عليه وسلم‬، ‫أ َ َك ْلنَا زَ َم َن َخ ْيبَ ٍر ا َ ْل َخ ْي َل َو ُح ُم َر ْال َو ْح ِش‬
‫ع ِن‬
ِ ‫ْال ِح َم‬
‫ار ْاأل َ ْه ِل ْي‬
Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar,
dan Nabi melarang kami dari (memakan) keledai jinak”. (HR.
Muslim III/1541 no.1941, dan Imam Ahmad III/322 no.14490)
9. Binatang Yang Lahir Dari Perkawinan Dua Jenis
Binatang Yang Berbeda, Yang Salah Satunya Halal Dan
Yang Lainnya Haram.
Seperti Bighal, yaitu hewan hasil peranakan antara kuda yang
halal dimakan dan keledai jinak yang haram dimakan.
berkata:Jabir bin Abdullah
‫َح َّر َم رسول للا صلى للا عليه وسلم يَ ْعنِي يَ ْو َم َخ ْيبَ ٍر ٌٍ لُ ُح ْو َم ْال ُح ُم ِر‬
‫ َولُ ُح ْو َم ْال ِبغَا ِل‬،‫اإل ْن ِسيَّ ِة‬
ِْ
Rasulullah mengharamkan -yakni pada saat perang Khaibar-
daging keledai jinak dan daging bighal.” (HR. Ahmad III/323
no.14503, dan At-Tirmidzi IV/73 no.1478)
keharaman ini berlaku untuk semua hewan hasil peranakan
antara hewan yg halal dimakan dgn hewan yg haram dimakan.
10. Anjing

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al-Anshari:


‫ى‬ّ ِ ‫ب َو َم ْه ِر ْالبَ ِغ‬ِ ‫ع ْن ث َ َم ِن ْال َك ْل‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
َّ ‫سو َل‬
َ ‫ نَ َهى‬-‫صلى للا عليه وسلم‬- ِ‫ّللا‬
‫ان ْال َكا ِه ِن‬ ِ ‫َو ُح ْل َو‬
Rasulullah melarang dari harga (jual-beli) anjing, upah
pelacuran dan hasil praktek perdukunan.” (HR. Bukhari
II/779 no.2122, dan Muslim III/1198 no.1567)

Diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij :

‫ب ْال َح َّج ِام َخ ِبيث‬ ّ ِ ‫ب َخ ِبيث َو َم ْه ُر ْالبَ ِغ‬


ُ ‫ى َخ ِبيث َو َك ْس‬ ِ ‫ث َ َم ُن ْال َك ْل‬
Harga (jual-beli) anjing adalah buruk, upah pelacur adalah
buruk, dan pendapatan tukang bekam adalah buruk.” (HR.
Muslim III/1199 no.1568, dan Ahmad IV/141 no.17309)
11. Binatang Yang Buruk Atau Menjijikkan
Semua yang menjijikkan baik hewan maupun
tanaman diharamkan oleh Allah. Sebagaimana
firmanNya:
َ ِ‫علَ ْي ِه ُم ْال َخبَآئ‬
‫ث‬ َ ‫َويُ َح ِر ُم‬
Dan Dia (Allah) mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf: 157)
Imam at-Thabari membolehkan untuk memakan
makanan yg tdk diharamkan secara nash, karena
pada asalnya semua binatang boleh dimakan,
kecuali kalau itu mengandung mudharat
12. Semua makanan yang nerusak kesehatan manusia
apalagi kalau sampai membawa kematian baik
dengan segera maupun dengan cara perlahan
Misalnya: racun, rokok, dan yang sejenisnya.

‫َوالَ ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْي ِدي ُك ْم ِإلَى الت َّ ْهلُ َك ِة‬


“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)
‫ار‬ ِ َ‫ض َر َر َوال‬
َ ‫ض َر‬ َ َ‫ال‬
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh
membahayakan orang lain”. (HR. Ahmad I/313 no.2867, dan
Ibnu Majah no.2431)
2.Haram Lighairihi : makanan yang haram karena faktor
eksternal
1. Binatang Disembelih Untuk Sesaji
َّ ‫نزير َو َما أ ُ ِه َّل ِلغَي ِْر‬
ُ‫ّللاِ ِب ِه َو ْال ُم ْن َخنِقَة‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوالدَّ ُم َولَ ْح ُم ْال ِخ‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ُح ِ ّر َم‬
‫علَى‬ َ ‫سبُ ُع ِإال َما ذَ َّك ْيت ُ ْم َو َما ذ ُ ِب َح‬ َّ ‫َو ْال َم ْوقُوذَة ُ َو ْال ُمت َ َر ِدّيَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال‬
‫ب‬
ِ ‫ص‬ ُ ‫الن‬

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging


babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala….”. (QS. Al-Ma’idah: 3)
2. Binatang Yang Disembelih Tanpa Membaca Basmalah

‫علَ ْي ِه َو ِإنَّهُ لَ ِف ْسق‬ َّ ‫َو َال تَأ ْ ُكلُوا ِم َّما لَ ْم يُ ْذ َك ِر ا ْس ُم‬


َ ِ‫ّللا‬
Dan janganlah kamu memakan binatang-
binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan
yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS.
Al-An’am: 121)
3. Bangkai, Allah berfirman: semua binatang yang mati
tanpa penyembelihan cara syar’i dan bukan hasil
perburuan
َّ ‫ير َو َما أ ُ ِه َّل ِلغَي ِْر‬
ِ‫ّللا‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوالدَّ ُم َولَ ْح ُم ْال ِخ ْن ِز‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ُح ِ ّر َم‬
َّ ‫ِب ِه َو ْال ُم ْن َخ ِنقَةُ َو ْال َم ْوقُوذَة ُ َوا ْل ُمت َ َر ِدّيَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال‬
‫سبُ ُع‬
‫ِإ َّال َما ذَ َّك ْيت ُ ْم‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
‫‪WASSALAM‬‬
‫وهللا اعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai