1. Tabiat kepribadian[6] ( )
2. Harga diri ()
3. kebaikan ( )
4. Agama ( )
1. Imam Ghazali dalam kitab ulumuddin, akhlak adalah suatu gejala kejiwaan
yang sudah mapan dan menetap dalam jiwa
2. Abu Usman al-Jahidz dalam kitab Tahdhib Al-Ahlak, akhlak adalah suatu gejala
jiwa yang dengannya manusia berperilaku tanpa berfikir dan memilih
4. Prof. Ahmad Amin dalam kitab Al-Akhlak mendifinisikan, akhlaq adalah adatul
iradah (kehendak yang dibiasakan) lalu menjadi kelaziman (kebiasaan).
5. Ibrahim Anis dalam kitab Al-Mu'jam Al-Wasith mengatakan, Akhlak adalah ilmu
yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan
8. Ibn A'syur dalam kitab Tafsir al-Tahrir wa At-Tanwir, Akhlak adalah tabi'at jiwa
yang akan memunculkan perilaku yang baik jika tidak dipengaruhi hal-hal yang
mengiringinya
Abdurrahman Hasan Al-Medani, bahwa akhlak adalah sebuah sifat yang
tertanam dalam jiwa ( Al-Shifah Al-Nafsiyyah ) seseorang baik secara fitrah atau
usaha ( fitriyah/muktasabah ) yang melahirkan kehendak kebiasaan, baik yang
terpuji maupun yang tercela. Hal itu berbeda dengan " Suluk " ( Behavior )
karena ia merupakan perilaku yang tanpak secara dhahir saja dan tidak secara
batin.
1. Akal
Akal secara bahasa dari mashdar Yaqilu, Aqala, Aqlaa, jika dia menahan dan
memegang erat apa yang dia ketahui. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :
Akal bisa juga disebut Hijr yang memiliki makna pembatas yang membatasi
seseorang terjatuh kejurang kemungkaran. Menurut Ibn Kastir kamar rumah
dalam bahasa arab disebut Hijr, karena membatasi aib dari penglihatan.
Diantaranya firman Allah :
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang
yang berakal. [29]
" Maksud dari kata " Hijr " adalah orang yang memiliki akal, nurani, agama,
sesungguhnya akal disebut "hijr" karena akal mencegah manusia dari perbuatan
yang tidak layak, baik dari tindakan maupun ucapan " .
2. Hawa nafsu
Ayat di atas mengandung perintah kepada kita untuk mengekang hawa nafsu.
Karena nafsu adalah pendorong utama menuju kesesatan.
(41) ( 40)
Dan adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
hawa nafsunya, maka sesungguhnya surga itulah tempat tinggalnya.'' QS An-
Nazi'aat : 40-41
"Sesungguhnya dalam dirimu ada dua sifat yang Allah sukai;sifat santun dan
tidak tergesa-gesa"Ia berkata: Wahai Rasulullah, Apakah kedua akhlaq tersebut
merupakanhasil usahaku, atau Allah-kah yang telah menetapkan
keduanyapadaku?Beliau menjawab: "Allahlah yang telah mengaruniakan
keduanya padamu".Kemudian ia berkata:Segala puji bagi Allah yang telah
memberiku dua akhlaq yangdicintai oleh-Nya dan oleh Rasul-Nya. (Abu Daud,
No (5225) di Kitaabul Adab, dan Ahmad (4 / 206). ImamMuslim No (25 & 26) di
Kitaabul Iimaan,juga oleh Imam Tirmidzi, No (2011) di Kitaabul Bir Wash Shilah)
Hadist ini menunjukkan usaha Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam untuk merubah
akhlak yang buruk menuju akhlak yang mulia, hal itu juga dikuatkan oleh firman
Allah :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka
dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
(QS. Al-Jumuah : 2)
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.Ketika saudara mereka (Nuh) berkata
kepada mereka:Mengapa kamu tidak bertaqwa?Sesungguhnya aku adalah
seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertaqwalah kepada
Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas
ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam.Maka
bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku".( QS. Asy Syuara: 105-110)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat : 13)
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk fisik kalian dan banyaknya harta
kalian, akan tetapi Ia melihat pada pada hati dan Amal kalian.( HR. Abu Daud, no.
(5225) , Bazzar, no. (2746) Tabrani, no. (5313) , Baihaqi, no. (7/102))
Dari An Nawas bin Saman al Anshari, dia berkata: Aku bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang Al Birr (kebaikan) dan Dosa,
beliau bersabda: Al Birr adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang
membuat dadamu tidak nyaman, dan engkau membencinya jika manusia
melihatnya. HR. Muslim, Kitab Al Birr wash Shilah wal Adab Bab Tafsir Al Birr wal
Itsm, Juz. 12, Hal. 403, no hadits. 4632. (Al Maktabah Asy Syamilah)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
ditanya tentang hal apa yang menyebabkan paling banyak manusia masuk ke
surga, maka beliau menjawab: Taqwa kepada Allah, dan akhlaq yang baik " .
(HR. At Tirmidzi, Kitab Al Birr wasAsh Shilah an Rasulillah bab Maa Jaa fi Husnil
Khuluq, Juz. 7, Hal. 286 No hadits. 1927. shahih gharib).
Yaitu akhlak terhadap makhluk, dia mendekatkan diri dan menjauhkan dari
sikap menyakiti mereka, dan lebih tinggi kebaikannya kepada siapa-siapa yang
telah berbuat buruk kepadanya dari mereka. (Syaikh Abdurrahman Al
Mubarkafuri, Tuhfah Al Ahwadzi, Juz. 5, Hal. 252. Al Maktabah Asy Syamilah)
Dari Abu Darda, dia berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda: Tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di atas timbangan lebih berat
dibandingkan akhlak yang baik. (HR. At Tirmidzi, Kitab Al Bir wash Shilah an
Rasulillah Maa Jaa fi Husnil Khuluq, Juz. 7, Hal. 285, no hadits. 1926. hasan
shahih)
Yaitu pahala akhlak yang baik, catatannya dan nilai akhlak baik itu sendiri.
(Imam Abu Thayyid Muhammad Syamsuddin Abadi, Aunul Mabud, Juz. 10 Hal.
321, No. 4166. Al Maktabah Asy Syamilah )
Sesungguhnya diantara kalian yang paling aku cintai dan yang paling dekat
denganku besok di akhirat adalah yang terbaik akhlaknya, Sesungguhnya
diantara kalian yang paling aku benci dan yang paling jauh denganku besok di
akhirat adalah yang terburuk akhlaknya. (HR. Ahmad, (4/193 ( Ibn Abi Saibah,
(5/210 ) Tabrani, (22/221 588 ) dari abi sa'labah al-husyani, dihasankan oleh Al-
Bani)
BAB VI : RUANG LINGKUP AKHLAK
ruang lingkup Akhlak terbagi menjadi dua yaitu Akhlak terhadap Kholiq dan
Akhlak terhadap Makhluk. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Ibn Qoyyim dan
Ibn Rajab Yang semua itu secara ringkas tercakup dengan utuh dalam
kandungan hadist berikut ini :
Memberikan hak rububiyah, uluhiyah, asmaul husna dan sifatul ulya, hanya
kepadaNya. (QS. 1;2), (QS. 114: 3)
Meyakini bahwa Beliau adalah Rasul dan NabiNya yang terakhir, dan risalahnya
pun juga risalah terakhir. (QS. 30:40)
Meyakini bahwa syafaat darinya hanya terjadi dengan idzin Allah taala. (QS.
10:3), (QS. 20:109)
Mencintai keluarganya (ahli baitnya). (HR. At tirmidzi, Juz.12, Hal. 260, No.
3722. Al Maktabah asy Syamilah)
Mencintai para sahabatnya dan mengakui bahwa mereka adalah umat terbaik
dan semuanya adil. (QS. 3: 110)
Menyayangi Anak dan mendidiknya ( QS. Al- An'am : 151, Attakwir : 8,9,14, al-
tahrim : 6 )
Hak dan kewajiban suami istri ( QS. An-nisa' : 22, 34, 19, 24 )
Berbuat baik terhadap kerabat ( QS. Arrum :38, al-baqarah : 180, an-nisa' : 7 ,
Etika berbicara ( QS. 31:19, 49:314:24, 14:25, 14:26, 24:26, 28:55, 39:18 )
Memberi salam ( QS. 15:52, 16:32, 19:15, 51:25 : 58:8 , 4:86, 51:25 )
Menghormati dan melayani tamu ( Qs18:77, 51:26, 51:27 : 11:69, 24:61, 33:53,
51:26, 51:27 )
Al-Qur'an
Muhammad bin Sholeh Ustaimin, Budi Pekerti Yang Mulia, Maktabah Abu Salma
Dll
Daftar pustaka :
[1] - Ali Abdlul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, Gema Insani : 2004, hlm.62
[2] - Thoha Ali Husain, Asalib Tadris Al-Tarbiyyah Al-Islamiyyah, Dar Assuruq, cet.
2003, hlm.151
[3] -Dikeluarkan oleh Abu Daud, No (4682) di Kitaabus Sunnah. Dan Tirmidzi, No
(1162) di
Kitaabur Radhaa', dengan tambahan: " Dan sebaik-baik kalian adalah yang
berbuat baik terhadap istrinya ", Imam Tirmidzi berkata: hadits hasan shahih,
dan keduanya terdapat dalam kitab Shahiihul Jaami', No (1230 & 1232).
[7] - Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq al Hasani, Tajjul Arusy, Hal.
6292. Al Maktabah Ays Syamilah
[8] - lihat. HR. Muslim, Kitab Al Birr wash Shilah wal Adab Bab Tafsir Al Birr wal
Itsm, Juz. 12, Hal. 403, no hadits. 4632. Al Maktabah Asy Syamilah
[12] -Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, Gema Insani, (2004 ), hlm.28
[13] - Muhammad bin Sholeh Ustaimin, Budi Pekerti Yang Mulia, Maktabah Abu
Salma, Hlm. 3
[15] - Tim Penyusunan Kamus Pusat dan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), h.
192