Anda di halaman 1dari 26

Case Report Endo

Identitas Pasien
Nomor Rekam Medik : 2018-xxx
Nama Pasien : Nn. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat : Riung Bandung
Anamnesis
Pasien perempuan usia 24 tahun datang
dengan keluhan gigi depan kanan atas
pernah ditambal dan tambalannya lepas
1 tahun yang lalu. Gigi tersebut pernah
terasa sakit 6 bulan yang lalu selama
kurang lebih 2 minggu. Pasien minum
obat untuk meredakan rasa sakitnya.
Kini, pasien tidak merasakan adanya rasa
sakit atau ngilu bila gigi digunakan
makan atau minum air dingin/hangat.
Tidak ada riwayat bengkak sebelumnya.
Tidak ada gejala yang memperberat.
Kini, pasien ingin giginya dirawat.
Pemeriksaan klinis
CS CS CM CM CS NV CS

UE O O o o o o //// O UE

O: CS

oo VX
\\
o
// ///
UE ///// \\ // UE
o
//
o
NV Karies
sekunder
B: CM
Pemeriksaan Klinis

Gigi Karies DIngin Perkusi Tekan Palpasi Jaringan Sekitar Mobility


17 Karies superfisial (palatal) + - - - TAK 0
16 Karies media (palatal) + - - - TAK 0
14 Karies media (proksimal mesial), Karies superfisial (servikal mesiobukal) + - - - TAK 0
12 Karies media (proksimal mesial) - - - - TAK 0
Pemeriksaan Klinis

Gigi Karies DIngin Perkusi Tekan Palpasi Jaringan Sekitar Mobility


21 Karies superfisial (proksimal mesial dan distal) + - - - TAK 0
22 Non-vital - - - - TAK 0
26 Karies superfisial (palatal) + - - - TAK 0
Pemeriksaan Klinis

Gigi Karies DIngin Perkusi Tekan Palpasi Jaringan Sekitar Mobility


34 Sisa akar TDL - - - TAK 0
36 Karies media (oklusal, buccal pit) + - - - TAK 0
46 Karies sekunder (proksimal mesial) -+ + + - TAK 0
47 Non-vital - - - - TAK 0
Interpretasi Radiografi
Gigi 12
Gambaran radiolusen dari enamel hingga
Mahkota
dentin di bagian mesial
Akar Jumlah 1, dilaserasi ke arah distal
Lamina Dura Menebal di 2/3 apikal bagian mesial
Membran Periodontal Melebar di 1/3 apikal
Furkasi -
Puncak Tulang Alveolar Dalam batas normal
Gambaran radiolusen berbentuk lonjong
Periapikal dengan batas jelas dan tidak tegas dengan
diameter ±3mm di 1/3 apikal
Kelainan pada mahkota, akar, lamina dura,
Kesan
membran periodontal dan periapikal
Radiodiagnosis Suspek Abses Periapikal Gigi 12
Diagnosa
D / N e k ro s i s P u l p a , p e r i o d o n t i t i s a p i k a l i s a s i m t o m a t i k g i g i 1 2
D / P u l p i t i s R e v e rs i b e l , p e r i a p i k a l n o r m a l g i g i 1 7 , 1 6 , 1 4 , 2 1 , 2 6 , 3 6
D/ Previously treated gigi 22, 47
D / G a n g r e n ra d i k s g i g i 3 4
D / P u l p i t i s I r r e v e rs i b e l , p e r i o d o n t i t i s a p i k a l i s s i m t o m a t i k g i g i 4 6
Rencana Perawatan
Mouth preparation
(ekstraksi gigi 34)
Pro Perawatan Pro restorasi Pro restorasi Pro restorasi
Pro pembuatan
saluran akar gigi Pro foto ro gigi 46 komposit kelas I komposit kelas III komposit kelas II Post PSA gigi 22
bridge gigi 35
22 gigi 17, 16, 26, 36 gigi 21 gigi 24

Follow up fiber Pro perawatan Pro pembuatan


post & all ceramic saluran akar gigi fiber post & all
crown 46 ceramic crown

Follow up onlay
Prosedur Perawatan
Kunjungan I

Foto rontgen gigi 46 untuk diagnosis

Ekstraksi gigi 34
Kunjungan II

Perawatan Saluran Akar gigi 22

Restorasi komposit kelas III gigi 21


Perawatan saluran akar gigi 12
1. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam

2. Buka kavum gigi 12


• Membuang seluruh karies dan restorasi lama
• Rewalling mahkota gigi 12
• Tentukan lokasi open akses: triangular oval
• Penetrasi atap kamar pulpa menggunakan bur bundar arah distopalatal, arah bur paralel dengan sumbu
panjang gigi dan tegak lurus oklusal. Penetrasi hingga kamar pulpa dan menghilangkan semua atap kamar
pulpa dengan bur bundar atau taperred fissure.
• Identifikasi orifis menggunakan endodontic explorer
• Menghilangkan lingual shoulder
• Menentukan straight line-access
• Menghaluskan margin preparasi open akses
3. Cleaning and Shaping (Crown Down)
• Irigasi menggunakan NaOCL 2,5% untuk melarutkan jaringan nekrotik dan sebagai
antimikroba menggunakan jarum irigasi pada 1/3 apikal, dibiarkan menggenang di dalam
saluran sebagai lubrikan
• File # 10 atau #15 sebagai initial file untuk eksplorasi
• Protaper S1 untuk preparasi 2/3 saluran akar
• Gunakan Sx untuk memperluas 1/3 koronal
• File # 10 dan # 15, tentukan WL dengan apex locater
• Gunakan S1 sesuai WL dialnjutkan dengan S2
• Preparasi dengan F1 dengan gerakan watch winding, cek dengan file #20 “loose”
• Preparasi F2, cek dengan file #25. Preparasi berhenti sampai “tug back”
Lakukan irigasi setiap penggantian K-file atau protaper
• Saat preparasi selesai irigasi NaOCl 2,5% dibiarkan di saluran selama 5-10 menit, kemudian
sisa larutan dibuang dengan suction dan dikeringkan menggunakan paperpoint
• irigasi EDTA 17% untuk menghilangkan smear layer
• Mengeringkan saluran dengan paper point
• Lakukan final rinse menggunakan CHX 2%, keringkan.

4. Aplikasikan bahan Ca(OH)2

5. Tutup dengan tambalan sementara


Kunjungan III (10-14 hari)
Gigi 12
• Evaluasi keluhan  tes periapikal +  irigasi + aplikasi Ca(OH)2  TS

Gigi 46
• Perawatan saluran akar

Gigi 21
• Kontrol restorasi komposit kelas III
Perawatan saluran akar gigi 46
1. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam

2. Buka kavum gigi 46


• Membuang seluruh karies dan restorasi lama
• Rewalling mahkota gigi 46
• Tentukan lokasi open akses: sentral fossa di antara cusp tip mesial (MB-ML) dan groove bukal-lingual
• Penetrasi atap kamar pulpa menggunakan bur bundar, arah bur paralel dengan sumbu panjang gigi dan
tegak lurus oklusal. Penetrasi hingga kamar pulpa dan menghilangkan semua atap kamar pulpa dengan bur
bundar atau taperred fissure.
• Identifikasi orifis menggunakan endodontic explorer
• Menghilangkan undercut
• Menentukan straught line-access
• Menghaluskan dingin open akses, divergen ke arah oklusal.
Cleaning & shaping : Step back
Fase I Fase II

• Evaluasi karies • Masukan file berikutnya 1 mm lebih


• Preparasi kavitas akses dan cari orifisi pendek dari UPK dengan gerakan watch
saluran winding, keluarkan file, irigasi, dan
• Menetapkan panjang kerja rekapitulasi
• Eksplorasi saluran akar dengan K-File • Ulangi prosedur dengan file berikutnya 1
8/10/15 mm lebih pendek dari K-File sebelumnya
(2 mm lebih pendek dari UPK)
• Masukan K-File sesuai diameter saluran
akar (IAF) & sepanjang UPK,gerakan • Ulangi hingga 2-3x didapatkan saluran
watch winding,tekanan apikal minimal akar lebih besar dari MAF
• Angkat file dan irigasi saluran akar • Haluskan saluran dengan MAF dengan
gerakan push pull hingga didapatkan
• Masukan K-File yang lebih besar 1 tingkat
bentuk daluran akar yang taper halus
ke saluran akar sepanjang UPK, keluarkan
file, irigasi dan rekapitulasi dengan K-File
yang lebih kecil.
• Ulangi proses hingga 3 K-File yang lebih
besar (Master Apical File) mencapai UPK
Lakukan irigasi setiap penggantian K-file atau protaper
• Saat preparasi selesai irigasi NaOCl 2,5% dibiarkan di saluran selama 5-10 menit, kemudian
sisa larutan dibuang dengan suction dan dikeringkan menggunakan paperpoint
• irigasi EDTA 17% untuk menghilangkan smear layer
• Mengeringkan saluran dengan paper point
• Lakukan final rinse menggunakan CHX 2%, keringkan.

4. Aplikasikan bahan Ca(OH)2

5. Tutup dengan tambalan sementara


Kunjungan IV
Gigi 12 dan 46
• Evaluasi keluhan  tes periapikal +  irigasi + aplikasi Ca(OH)2  TS

Gigi 17, 16
• Restorasi kelas I komposit

Gigi 14
• Restorasi kelas II komposit
Kunjungan V
Gigi 12
• Evaluasi keluhan  tes periapikal -  trial pengisian  foto ro  obturasi gutta-percha (vertical
compaction)  semen base  TS  foto ro

Gigi 46
• Evaluasi keluhan  tes periapikal +  irigasi + aplikasi Ca(OH)2  TS

Gigi 17, 16
• Kontrol restorasi komposit kelas I

Gigi 14
• Kontrol restorasi komposit kelas I
Pilih master cone gutta percha sesuai ukuran & bentuk saluran akar (cone
harus pas 1-2 mm pada apikal stop)
Teknik pengisian :
Vertikal compaction Periksa kesesuaian cone pada radiografi

Irigasi saluran akar dan keringkan dengan paper point

Pilih plugger dan instrumen panas yang sesuai dengan bentuk


dan ukuran saluran

Lapisi saluran akar dengan sealer

Potong ujung koronal gutta percha pada titik referensi insisal atau oklusal

Gunakan plugger panas untuk mendorong gutta percha ke dalam saluran akar

Selesaikan obturasi dengan back filling. Hangatkan gutta percha masukkan ke


saluran akar dan padatkan dengan plugger panas

Jangan aplikasikan sealer pada segmen gutta percha yang


dilunakkan

Setelah obturasi selesai, bersihkan kamar pulpa.


Kunjungan VI
Gigi 46
• Evaluasi keluhan  tes periapikal -  trial pengisian (gunakan protaper terakhir)  foto ro
 obturasi gutta-percha (lateral compaction)  semen base  TS  foto ro

Gigi 12
• Kontrol pengisian (foto rontgen)
Gigi 26, 36
• Restorasi komposit kelas I
Teknik pengisian :
Lateral compaction

Pilih gutta percha Masukkan gutta Pilih ukuran spreader


master, diameternya percha yang sesuai ke Periksa kesesuaian mencapai 1-2 mm dari
sesuai MAF hingga saluran akar sesuai cone pada radiografi. panjang
terasa efek tugback UPK sesungguhnya

Master cone dilapisi


dengan sealer
Angkat spreader dari dimasukkan kembali
Aplikasikan sealer Keringkan saluran akar
saluran akar dengan ke dalam saluran.
pada saluran akar dengan paper point
rotasi bolak balik Masukkan spreader di
samping cone dan
ditekan ke arah lateral

Masukkan gutta Kelebihan gutta


percha aksesori di Ulangi prosedur percha pada orifis
ruang yang tersisa sampai spreader tidak saluran akar dipotong
setelah kompaksi dapat masuk lagi dengan instrument
dengan spreader panas
Kunjungan VII
◦ Kontrol perawatan endodontik apakah ada keluhan atau tidak
◦ Foto rontgen gigi 46 (untuk melihat kontrol pengisian)
◦ Kontrol restorasi komposit kelas I gigi 26 dan 36
◦ Follow up dengan fiber post dan all ceramic crown dilakukan pada gigi 12 dan 22
◦ Follow up dengan onlay pada gigi 46
◦ Ruang gigi 35 diganti dengan pembuatan bridge

Anda mungkin juga menyukai