Anda di halaman 1dari 7

AL-'URF

NABILA ALYA WARDANI 06


SYAFIKA NURUL IZZA 14
MUHAMMAD AFIF M 23
PENGERTIAN AL URF
BAHASA
Kata ‘Urf secara etimologi berasal dari kata ‘arafa, ya‘rufu
sering diartikan dengan al-ma‘ruf dengan arti sesuatu yang
dikenal. Pengertian dikenal lebih dekat kepada pengertian
diakui oleh orang lain.

ISTILAH
Segala sesuatu yang sudah saling dikenal dan dijalankan oleh
suatu masyarakat dan sudah menjadi adat istiadat, baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun meninggalkan
MACAM-MACAM AL-URF DAN COTOHNYA
URF QAULI URF AMALI
'Urf yang berupa perkataan' seperti 'urf yang berupa perbuatan. Seperti
perkataan walad, menurut bahasa jual beli dalam masyarakat tanpa
berarti anak, termasuk di dalamnya mengucapkan shighat akad jual beli.
anak laki-laki dan anak perempuan. Padahal menurut syara', shighat jual
Tetapi dalam percakapan sehari-hari
biasa diartikan dengan anak laki-laki beli itu merupakan salah satu rukun
saja. Lahmun, menurut bahasa berarti jual beli. Tetapi karena telah menjadi
daging termasuk di dalamnya segala kebiasaan dalam masyarakat
macam daging, seperti daging binatang melakukan jua beli tanpa shighat jual
darat dan ikan Tetapi dalam percakapan beli dan tidak terjadi hal-hal yang
sehari-hari hanya berarti binatang darat tidak diingini, maka syara'
saja tidak termasuk di dalamnya daging membolehkannya.
binatang air (ikan).
ditinjau dari segi diterima atau tidaknya, urf terbagi atas:
URF SHAHIH URF ASID

Ialah 'urf yang baik dan dapat Ialah 'urf yang tidak baik dan tidak
diterima karena tidak bertentangan dapat diterima, karena bertentangan
dengan syara'. Seperti mengadakan dengan syara'. Seperti kebiasaan
pertunangan sebelum melangsungkan mengadakan sesajian untuk sebuah
akad nikah, dipandang baik, telah patung atau suatu tempat yang
menjadi kebiasaan dalam masyarakat dipandang keramat. Hal ini tidak
dan tidak bertentangan dengan dapat diterima, karena berlawanan
syara'. dengan ajaran tauhid yang diajarkan
agama Islam.
ditinjau dari ruang lingkup berlakunya, urf terbagi atas:
URF AM URF KHASH
Ialah 'urf yang berlaku pada suatu tempat, Ialah 'urf yang hanya berlaku pada
masa dan keadaan, seperti memberi
hadiah (tip) kepada orang yang telah tempat, masa atau keadaan tertentu
memberikan jasanya kepada kita, saja. Seperti mengadakan halal bi
mengucapkan terima kasih kepada orang
yang telah membantu kita dan sebagainya. halal yang biasa dilakukan oleh
Pengertian memberi hadiah di sini bangsa Indonesia yang beragama
dikecualikan bagi orang-orang yang Islam pada setiap selesai menunaikan
memang menjadi tugas kewajibannya ibadah puasa bulan Ramadhan,
memberikan jasa itu dan untuk pemberian
jasa itu, ia telah memperoleh imbalan jasa sedang pada negara-negara Islam lain
berdasarkan peraturan perundang- tidak dibiasakan.
undangan yang ada, seperti hubungan
penguasa atau pejabat dan karyawan
pemerintah dalam urusan yang menjadi
tugas kewajibannya dengan
rakyat/masyarakat yang dilayani
PENDAPAT 4 IMAM MADZHAB
Madzhab yang dikenal banyak menggunakan 'urf sebagai
landasan hukum adalah kalangan Hanafiyyah dan kalangan
Malikiyyah, dan selanjutnya oleh kalangan Hambaliyyah dan
kalangan Syafi'iyyah. Pada prinsipnya madzhab madzhab besar
fiqih tersebut sepakat menerima adat istiadat sebagai
landasan pembentukan hukum, meskipun dalam jumlah dan
rinciannya terdapat perbedaan pendapat diantara madzhab
madzhab tersebut, sehingga 'urf dimasukkan ke dalam
kelompok dalil-dalil yang diperselisihkan oleh kalangan ulama.
Urf mereka terima sebagai landasan hukum dengan beberapa alasan , antara lain :
Surat al-a’raf ayat 199:
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf (al-‘urfi), serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf 199)
Kata al-‘Urf dalam ayat tersebut, dimana umat manusia disuruh mengerjakannya,
oleh Ulama Ushul fiqih dipahami sebagai sesuatu yang baik dan telah menjadi kebiasaan
masyarakat.
Berdasarkan itu maka ayat tersebut dipahami sebagai perintah untuk
mengerjakan sesuatu yang telah dianggap baik sehingga telah menjadi tradisi dalam
suatu masyarakat.Oleh ulama Hanafiyyah, ‘urf itu didahulukan atas qiyâs khafî (qiyâs
yang tidak ditemukannya ‘illah secara jelas) dan juga didahulukan atas nash yang umum,
dalam arti ‘urf itu men-takhshîs nash yang umum.
Ulama Malikiyyah juga demikian, menjadikan ‘urf yang hidup di kalangan
penduduk Madinah sebagai dasar dalam menetapkan hukum.
Ulama Syâfi`iyyah banyak menggunakan ‘urf dalam hal-hal yang tidak
menemukan ketentuan batasan dalamsyara` maupun dalam penggunaan bahasa.

Anda mungkin juga menyukai