Anda di halaman 1dari 12

Urf

Kelompok 5
Anggota Kelompok

Asmiranda
Hartika febri maharani
Nurul ilmi
Sri melani
Muh.Tahir
Pengertian urf
Urf atau ‘Urf merupakan istilah Islam yang dimaknai
sebagai adat kebiasaan yang diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. ‘Urf terbagi
menjadi Ucapan atau Perbuatan dilihat dari segi
objeknya, menjadi Umum atau Khusus dari segi
cakupannya.
Jenis urf

1 URF QAULI 2 URF FI'LI


Urf qauli merupakan urf perkataan yang pada Urf merupakan urf kebiasaan yang berlaku
pengertiannya diartikan secara umum, namun dalam perbuatan.
kebiasaannya hanya diartikan khusus.

Contoh kebiasaan saling mengambil rokok


Contoh, kata walad dalam bahasa Arab
berarti anak-anak baik laki-laki maupun diantara sesama teman tanpa adanya
perempuan, namun pada pelaksanaannya kata ucapan meminta dan memberi, tidak
walad hanya dapat diartikan sebagai anak dianggap mencuri.
laki-laki saja.
Macam-macam urf
URF AMALI
1 Amali artinya: yang bersifat amal atau perbuatan.

‘Urf ‘Amali artinya: adat kebiasaan yang bersifat perbuatan.


3 URF 'AM
Misalnya: Am artinya: umum. Diketahui atau dilakukan oleh semua orang.

Bila orang sudah duduk di warung,


‘Urf ‘Am artinya: adat kebiasaan yang dilakukan dan diketahui oleh semua orang.
lalu pesan makanan dan minuman, maka setelah itu dia harus
bayar. Dia beli. Bukan gratis. Misalnya:

URF QAULI Orang melakukan transaksi jual-beli barang yang baru akan dibuat. Seperti:

2 meja, almari, atau mobil. Atau istilahnya dalam fiqih disebut sebagai ba’i istishna’.
Jual-beli seperti ini berlaku di semua tempat dan dianggap sebagai transaksi
yang sah. Tidak masalah.
Qauli artinya: yang bersifat perkataan.

‘Urf Qauli artinya: adat kebiasaan yang bersifat perkataan.

Orang menyebut daging untuk daging ayam, kambing, sapi dan


unta. Ikan tidak termasuk. Hal itu berdasarkan adat
kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat.
Macam-macam urf
URF KHASH
4 Khash artinya: khusus. Lawan dari ‘am.

‘Urf Khash artinya: adat kebiasaan yang berlaku bagi sebagian masyarakat.
URF FASID
Misalnya:
6 Fasid artinya: salah, bertentangan dengan syariat.
Bila orang Jawa menyebut kata “ikan”, maka maksudnya adalah lauk, seperti:
tempe, tahu, ikan, daging. Adat atau kebiasaan ini pada umumnya berlaku di ‘Urf Fasid artinya: adat kebiasaan yang bertentangan dengan syariat.
Jawa saja.
Misalnya:

Tamu datang disuguhi minuman keras. Diajak berzina. Atau hal-hal lain yang bertentangan

URF SHAHIH dengan syariat.

5 Shahih artinya: benar, sesuai syariat.


Semua itu merupakan contoh ‘Urf yang harus ditinggalkan.
In sambungannnya macam2 urf

‘Urf Syar’i artinya: adat kebiasaan yang sesuai dengan syariat.

Misalnya:

Orang yang berbuat jahat harus dihukum. Orang yang bekerja dengan baik berhak
menerima upah. Orangtua harus dimuliakan. Tamu harus dihormati. Anak harus
dicukupi seluruh kebutuhannya.
CONTOH URF
Jasa calo atau perantara jual-beli
Bila seseorang menjadi perantara atas Istilah daging
transaksi bisnis, maka dia berhak Bila seseorang menyebut kata “daging”, maka
memperoleh imbalan. Misalnya jual-beli maksudnya adalah daging sapi, kambing, atau ayam.
Adapun ikan itu tidak termasuk daging. Meskipun
tanah. Biasanya antara dua sampai tiga
sebenarnya ikan itu juga punya daging.
persen.
Batasan istilah daging untuk menyebut daging sapi,
Dasar hak atas jasa itu adalah adat atau kambing dan ayam, adalah adat kebiasaan. Ikan tidak
tradisi. Besaran jasa antara dua sampai disebut daging, meskipun sudah dibersihkan dari
dua persen itu juga adat atau kebiasaan di semua duri dan kepalanya, juga adat dan tradisi.
daerah di mana transaksi itu berlangsung.
SYARAT-SYARAT URF
Berlaku secara luas
Hendaknya adat atau tradisi itu berlaku secara luas.
Bukan sekedar tradisi perorangan, keluarga tertentu,
maupun sekelompok kecil masyarakat.

Tidak bertentangan dengan syariat


Hendaknya adat atau tradisi itu tidak bertentangan dengan
syariat. Misalnya: tradisi para wanita yang mengumbar aurat di
muka umum, kebiasaan laki-laki memakai perhiasan dari emas,
atau menghormati tamu dengan suguhan minuman keras. Maka
semua itu merupakan ‘Urf yang wajib ditinggalkan.
Kedudukan urf
Kedudukan ‘Urf
Para ulama sepakat, bahwa ‘Urf itu memiliki kekuatan
hukum apabila bersesuaian dengan ayat atau hadits.
Sebagaimana para ulama juga sepakat, bahwa ‘Urf
yang bertentangan dengan syariat harus ditinggalkan.
Namun para ulama berbeda pendapat mengenai ‘Urf
yang tidak didukung sekaligus tidak bertentangan
oleh ayat atau hadits.
Pendapat

Hanafiyan dan Malikiyah


Para ulama Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat, bahwa ‘Urf itu merupakan dalil yang bersifat mandiri. Tidak perlu dukungan dari ayat maupun hadits.

Oleh karena itu, apabila sebuah ‘Urf itu sudah diterima oleh masyarakat luas, maka ‘Urf itu memiliki kekuatan hukum.Mereka berpendapat seperti itu berdasarkan dalil sebagai
berikut: \

– QS. Al-A’raf: 199

‫ُخ ِذ اْلَع ْف َو َو ْأُم ْر ِب اْلُع ْر ِف َو َأْع ِرْض َع ِن اْلَج اِهِل يَن‬

“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf (‘urf), serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”

– Logika

Bila kita perhatikan, sesuatu yang sudah menjadi adat kebiasaan di tengah masyarakat, maka hal itu merupakan bukti yang kuat. Bahwa adat kebiasaan itu sangat dihormati
dan mendatangkan maslahat yang besar. Di mana syariat sen
Kesimpulan
Kesimpulan yg bisa di ambil dari urf yaitu
Kita harus membiasakan kebiasaan baik,yg di lakukan
secara berulang-ulang dan bersifat pemaaf dan berlapang
dada dalam menghadapi orang-orang musyrik.menjauhi
perbuatan dan adat istiadat yang buruk, dan mewajibkan
diri mengikuti Allah dan Rasul; serta mengikuti perintah
berhias sebelum mendirikan shalat, perintah makan
makanan yang halal dan baik.seperti yg di jelaskan dalam
QS. Al-A'raf Ayat 199
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai