Pengertian Urf
Secara bahasa, kata „urf berasal dari akar kata عشف- يعش فyang
dianggap baik, dan diterima oleh akal sehat.2Juga berarti apa yang diketahui dan dikenal
atau kebiasaan.3 Sedangkan menurut istilah ahli ushul, Abdul Wahhab Khalaf
menjelaskan bahwa:
“Urf ialah sesuatu yang telah diketahui oleh orang banyak dan dikerjakan oleh mereka,
baik dari perkataan atau perbuatan atau sesuatu yang ditinggalkan. Hal ini juga
dinamakan adat. Dan menurut para ahli hokum Islam tidak ada perbedaan antara al-
tersebut dapat diambil pemahaman bahwa istilah „urf memiliki pengertian yang sama
dengan istilah adat. Namun demikian ulama yang lain ada yang membedakan antara „urf
Artinya: “„urf adalah sesuatu (baik perbuatan maupun perkataan) dimana jiwa
merasakan ketenangan dalam mengerjakannya karena sudah sejalan dengan logika dan
Imam al-Ghazali dalam karyanya al-Mustashfa, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Fahmi
Artinya: “„urf adalah sesuatu (baik perkataan maupun perbuatan) yang telah menjadi
kemantapan jiwa dari segi dapatnya diterima oleh akal yang sehat dan dapat diterima
mengandung tiga unsur, yaitu: pertama, adanya perbuatan atau perbuatan yang berlaku
berdasarkan kemantapan jiwa; kedua, sejalan dengan pertimbangan akal sehat; dan
ketiga, dapat diterima oleh watak pembawaan manusia. Sedangkan adat didefinisikan:
ٍ األيش انًخكشس
ي غيش عالقت عقهيت
Kata „urf dalam bahasa Indonesia sering disinonimkan dengan „adat kebiasaan
namun para ulama membahas kedua kata ini dengan panjang lebar, ringkasnya ‟urf
adalah sesuatu yang diterima oleh tabiat dan akal sehat manusia. Dengan adanya definisi
tersebut di atas, dapat diambil pengertian bahwa urf dan Adat adalah perkara yang
memiliki arti sama. Oleh sebab itu, hukum adat ialah keseluruhan aturan tingkah laku
positif yang di satu pihak mempunyai sangsi (karena itulah ia sebagai hukum) dan di
pihak lain dalam keadaan tidak dikodifikasikan,(karena itulah ia sebagai adat kebiasaan).
“Adat kebiasaan dianggap sebagai patokan hukum ketika sudah berlaku umum, jika
menyimpang maka tidak bisa dijadikan sebagai salah satu patokan hukum”.
Di samping itu, dari definisi adat dan urf sebagaimana yang dijelaskan di atas,
maka dapat diambil pemahaman bahwa secara etimologis, istilah Al-Adat terbentuk dari
mashdar Al-Aud dan Al-Mu‟awadah yang artinya adalah “Pengulangan kembali”, sedang
kata Al‟Urf terbentuk dari kata mashdar Al-Muta‟aruf, yang artinya ialah “saling
mengetahui”.
Sedangkan Kata ‘Urf secara terminologi, seperti yang diketengahkan oleh Abdul
Karim Zaidah berarti : Sesuatu yang tidak asing lagi untuk suatu masyarakat karena telah
menjadi hukum budaya dan menyatu dengan kehidupan mereka berpihak kepada yang aci
yang ma‟ruf. Sedangkan yang disebut sebagai ma‟ruf itu sendiri ialah, yang dinilai
bertentangan dengan watak manusia yang benar, yang dibimbing oleh prinsip-prinsip
mazhab yang dikenal banyak menggunakan ‘Urf sebagai landasan hukum adalah
akbar fiqih tersebut sepakat menerima aturan sejak dahulu kala istiadat sebagai
Pada landasannya, syariat Islam dari masa awal banyak menampung dan
mengakui aturan sejak dahulu kala atau tradisi itu selam tidak bertentangan dengan
sekali tradisi yang telah menyatu dengan masyrakat. Tetapi secara selektif hadir yang
diakui dan dilestarikan serta hadir pula yang dihilangkan. Misal aturan sejak dahulu
kala hukum budaya yang diakui, kerja sama dagang dengan agenda berbagi untung
(al-mudarabah). Praktik seperti ini telah mengembang di bangsa Arab sebelum Islam.
Berlandaskan kenyataan ini, para Ulama menyimpulkan bahwa aturan sejak dahulu
kala istiadat yang berpihak kepada yang aci secara sah dapat dihasilkan menjadi
3. Macam-macam Urf
Secara umum, para ulama ushul fiqh membagi ragam „urf dari tiga perspektif,
yakni:
1). Urf lafzhi (ٗ )انهفظ انعشفyakni kebiasaan masyarakat dalam mempergunakan
pikiran mereka, meskipun sebenarnya dalam kaidah bahasa ungkapan itu bisa
mempunyai arti lain. Beberapa contoh klasik yang akan kita temui dalam
banyak literatur Ushul Fikih untuk „urf dalam bentuk ini adalah kata walad,
yang arti sebenarnya bisa berupa putra atau putri seperti dalam firman Allah
SWT:
arti anak laki-laki. Selain itu kata dâbbah yang sebenarnya berarti binatang
melata, oleh penduduk Iraq difahami sebagai keledai. Contoh yang berkenaan
dengan hukum adalah kata thalâq dalam bahasa Arab, yang sebenarnya berarti
2). Urf „amali ( )هًانع انعشفadalah kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan
perbuatan atau mua‟malah. Seperti jual-beli tanpa ijab dan qabul, yang itu
seperti garansi jam bahwa jam itu bagus untuk waktu tertentu. Atau jual beli
dengan antaran barang tanpa tambahan biaya. Atau memberikan mahar dalam
sebagainya.
1). Urf yang umum ( )انعاو انعشفadalah adalah tradisi atau kebiasaan yang
berlaku secara luas di dalam masyarakat dan di seluruh daerah. Akan tetapi
kami tidak mendapatkan batasan yang jelas tentang batasan dan cakupan „urf
kalangan mayoritas masyarakat „urf itu bisa disebut dengan „urf „âmm atau
tidak. Ataukah „urf yang hanya berlaku di suatu tempat saja seperti
2). Urf yang khusus ( )انخ اص انعشفadalah kebiasaan yang berlaku pada
mengkategorikan „urf yang khusus ini, tapi dari beberapa contoh yang sering
mereka ajukan terlihat bahwa waktu juga termasuk kondisi yang bisa
membedakan sesuatu apakah ia termasuk dari „urf yang umum atau yang
khusus.
menjadi dua;
seperti menetapkan konsep haram oleh masyarakat Arab untuk beribadah dan
berdamai. Ada banyak contoh-contoh yang bisa kita dapatkan dalam kajian
sebuah kebiasaan menjadi salah satu bagian dari hukum Islam, meskipun
setelah diberi aturan tambahan. Selain cadar dan konsep haram, kita juga bisa
melihat mahar, sunnah atau tradisi, denda, polygami dan lain sebagainya.
dalil syara‟. Seperti praktek riba‟ yang sudah mewabah dalam kalangan
bangsa Arab sebelum datangnya Islam, atau juga meminum minuman keras.
Setelah datangnya Islam maka „urf-‟urf yang seperti ini ditentang dan dikikis
batasan yang jelas antara wanita dan laki-laki dan mandi bersama-sama
Urf menjadi tidak sah apabila fungsi hukum di dalam nash tidak dapat berjalan
anak, dimana anak yang di adopsi itu statusnya sama dengan anak kandung, sehingga
mereka mendapat warisan apabila ayah naikkannya wafat. ‘urf seperti ini tidak
datangnya nash yang bersifat umum, maka harus dibedakan selang ‘urf al-lafzhi
dengan ‘urf al-‘amali, apabila ‘urf tersebut adalah ‘urf al-lafzhi, maka ‘urf tersebut
bias diterima. Sehingga nash yang umum itu dikhususkan sebatas ‘urf al-lafzhi yang
menunjukkan nash umum itu tidak mampu di khususkan olehh ‘urf. Misalnya: kata-
kata shalat, puasa, haji, dan jual beli, diartikan dengan makna ‘urf, kecuali
5. Kaidah-kaidah Urf
adalah:
اApa yang telah ditetapkan oleh syara‟ secara umum tidak ada ketentuan yang
rinci di dalamnya dan juga tidak ada dalam bahasa, maka ia dikembalikan
pada „urf.
dan tempat.
c. Yang baik itu jadi „urf seperti yang disyaratkan jadi syarat.
Para ulama ushul fiqh sepakat bahwa ‘urf yang sah, yaitu ‘urf yang tidak
bertentangan dengan syari'at. Berpihak kepada yang aci yang menyangkut dengan ‘urf
umum dan ‘urf khusus, maupun yang berkaitan dengan ‘urf lafazh dan ‘urf amal, dapat
Memang tidak semua „urf dapat dipertahankan dan diakui oleh para ulama dari
dulu sampai kini. Tapi ia tetap merupakan potensi epistemologis yang menjajikan, karena
di samping nash tidak menjelaskan rincian segala hal, memelihara „urf adalah bagian dari
kemaslahatan, ia juga dapat memfungsikan nash dengan lebih baik ketika „urf menjadi
illat dari suatu nash. Sehingga ketika „urf itu berubah, hukum juga berubah dan nash
tidak berlaku, –dapat menjadi takhshis atas nash „am--, sehingga bisa saja berseberangan
dengan nash.
Daftar Pustaka
http://p2k.itbu.ac.id/ind/1-3064-2950/Urf-Urf_52608_itbu_p2k-itbu.html
https://www.google.com/search?
q=urf+wikipedia&oq=urf+wikipedia&aqs=chrome..69i57j0i22i30l2j69i60.4773j0j7&sourceid=c
hrome&ie=UTF-8#
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/almanhaj/article/download/167/146