Anda di halaman 1dari 30

Osteomielitis

Rahang
Pembimbing :
drg. Meiske E. Paoki, drg. SpBM
Osteomielitis dental atau
disebut osteomielitis
pada tulang rahang adalah
Definisi keadaan infeksi akut atau
kronis pada tulang rahang,
yang biasanya disebabkan
Oleh bakteri, yang
menyebabkan dekstruksi
tulang
Ruang submandibular space
Acute Suppurative
Osteomyelitis

Suppurative
Osteomyelitis
Chronic Suppurative
Osteomyelitis

Chronic Focal
Non- Sclerosing
Klasifikasi suppurative Osteomyelitis
Osteomyelitis

Chronic Diffuse
sclerosing
Osteomyelitis

Osteoradionecr
osis Garre’s Chronic
sclerosing
Osteomyelitis
Penyebab
• Penyebab pertama yang paling sering dari osteomielitis adalah
penyakit periodontal  gingivitis,pyorrhea, atau periodontitis
• Penyebab kedua osteomielitis  tertinggalnya bakteri di
dalam tulang rahang setelah pencabutan gigi.
• Penyebab ketiga dari osteomielitis dental  gangren radiks.
Tidak tuntasnya pencabutan gigi sehingga masih ada sisa
akar yang tertinggal di dalam tulang rahang
• Pada pembedahan gigi, trauma wajah yang melibatkan gigi,
penggunaan kawat gigi, atau pemasangan gigitiruan
• penyebab osteomielitis disebabkan oleh trauma :
- patah tulang yang terbuka
- penyebaran dari stomatitis.
- Tonsilitis
- infeksi sinus.
- infeksi hematogen.
Etiologi
• infeksi pariapikal
• penyakit periodontal
• infeksi perikoronal gigi yang sedang erupsi dan gigi
Faktor odontogenik impaksi
• infeksi dalam socket gigi setelah akstraksi,
• infeksi dari kista atau tumor odontogenik

• Trauma pada rahang yang mengakibatkan compound


Faktor non fracture.
• Tonsilitis yang menyebar secara hematogen ke tulang
odontogenik rahang,
• Selulitis pada sekitar rahang yang berlanjut menyerang
periosteum tulang.
Patogenesis
infeksi dari tempat lain yang masuk ke dalam tulang

membentuk inflamasi supuratif pada medula tulang,

menuju ke daerah korteks tulang

Menjadi Rapuh dan berlubang – lubang

Mengeluarkan pus yang bermuara dikulit sepert ifistel


yang tampak seperti bisul
daerah ekstraoral tampak fistel dan pus
Gejala klinis
• Rasa nyeri
• Pembengkakan.
• limpadenopati regional.
• Demam
• Malaise
• Gigi goyang dan sensitif terhadap perkusi dan adanya fistel.
• Paraestesia n.mentale pada bibir bawah
• Trismus jika otot mastikasi terinfiltrasi.
• Rahang asimetris
Osteomyelitis Supuratif Akut

• sakit gigi
• pembengkakan pada muka disertai dengan trismus.
• Rasa sakitmenyebar sampai ke telinga disertai parestesi bibir.
• Gigi geligi yang terkena goyang dan sakit waktu oklusi,
gingival bengkak, pus keluar dari marginal gusi,
• demam tinggi dan malaise.
• Adanya limadenopati regional
Gambaran Radiologis

• Pada fase dini tidak menunjukkan kelainan-kelainan


tulang. Perluasan lesi tidak dapat dilihat sampai proses
penyakit berjalan kira-kira 3 minggu. Pada saat ini mulai
tampak rerefaksi karena adanya dekstruksi trabekula
dengan pelebaran ruangan-ruangan spongiosa.
Osteomyelitis Supuratif Kronik

• Dapat terjadi setelah fase akut mereda atau langsung dari


infeksi gigi
• Gigi yang semula goyang, terasa kokoh lagi.
• Trismus dan parestesi bibir
• abses local tetap ada dengan membentuk fistula yang multiple
• Eksaserbasi akut dapat terjadi secara periodic dengan gejala-
gejala sama seperti osteomyelitis supuratif akut.
Radiologi

Foto panoramik menampakkan dekstruksi korteks dan medula


mandibula kanan dan fistel akar gigi 43
Osteomyelitis Sclerosis Fokal
Kronik
• pada orang muda, di bawah umur 20 tahun.
• Gigi yang umumnya terkena adalah molar pertama
dengan infeksi perapikal ringan dan sclerosis disekitar
apeks gigi.
• Secara klinis hanya menunjukkan sakit ringan
sehubungan dengan infeksi pulpa.
Radiologi
• Secara radiologis tampak masa radioopaque dari tulang
sklerotik di sekitarnya dan meluas di bawah apeks salah
satu atau kedua gigi yang terkena. Pola kontur dari akar
masih terlihat jelas sehingga dapat dibedakan dengan
sementoblastoma. Tepi lesi ini halus dan berbatas tegas
dengan tulang normal.
Osteomyelitis Sclerosis Difus
Kronik

• Terjadi pada semua umur terutama pada usia lanjut.


• Tanda-tanda klinis yang tampak adalah rasa sakit yang
samar, rasa tidak enak di sekitar rahang yang terkena,
kadang-kadang ditemukan fistula.
Radiolgi
• Lesi radioopaque dapat meluas sampai bilateral. Batas
dari lesi radioopaque dengan tulang normal sering kali
tidak jelas, hanya sekali-kali tampak suatu radiolusen
yang sempit sebagai batas.
Osteomyelitis kronik dengan
periostitis proliferatif
• Penderita biasanya di bawah umur 25 tahun
• Penderita mengeluh sakit gigi atau sakit pada rahang dan
ada pembesaran tulang disekitarnya.
• osteomyelitis Garre, osteitis sclerosisnon supuratif dan
periostitis ossifikans.
Radiologi

Ronsen Panoramik menampilkan pertumbuhan tulang baru pada


ragio inferior mandibula sinistra.
Pemeriksaan penunjang
• Radiologi
• Laboratorium
Terapi
• Osteomyelitis supuratif akut
a. Pengobatan antibiotika yang efektif.
b. Drainase
c. Pengobatan Suportif
d. Sequesterektomi
Terapi
• Osteomyelitis supuratif kronis
a. Perawatan prabedah
b. Prosedur pembedahan
c. Perawatan pasca bedah
Terapi
• Osteomyelitis sclerosis fokal kronis
gigi yang merupakan sumber infeksi dapat dipertahankan
dengan perawatan endodontik atau dicabut.
• Osteomyelitis difus kronis
Pengobatan osteomyelitis jenis ini merupakan maslah sulit.
Pengobatan ini didukung pemberian antibiotic berspektrum
luas.
• Osteomyelitis kronis dengan periostitis proliferatif
Pada osteomyelitis tipe ini pengobatan yang terbaik
adalah ekstraksi gigi yang menjadi sumber infeksi.
Prognosa
• Prognosa osteomyelitis tergantung dari diagnosa yang
tepat, daya tahan tubuh penderita, pemberian antibiotic
yang tepat, perawatan yang sempurnya serta luasnya
penjalaran penyakit.
Komplikasi
1. Parestesi bibir bawah unilateral karena penyebaran infeksi
pada nervus alveolaris inferior
2. Fraktur patologis.
3. Bila penyakit mengenai ramus ascendens dan melibatkan
kondilus, akan terjadi deviasi kea rah sisi yang terkena.
4. Komplikasi yang lebih parah adalah terbentuknya thrombus
yang sepsis, sehingga dapat mengakibatkan septicemia, dan
penderita dapat meninggal.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai