LUIZINHO ANTONIO
TRI
VANIA
PENDAHULUAN
Sour Sally didirikan dan dimiliki oleh Donny Pramono Ie, 27 tahun. Karena
kesukaannya pada yogurt beku ketika dia belajar program pascasarjana M.B.A di
Los Angeles
Outlet Sour Sally pertama dibuka pada 15 Mei 2008. Setelah satu setengah
tahun, ia memiliki 24 outlet dan berencana untuk memiliki lebih banyak di mal
kelas atas di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.
KELEBIHAN SOUR SALLY
Dalam waktu singkat, Sour Sally Froyo praktis menjadi tempat paling
trendi untuk makan, nongkrong, dan menikmati makanan beku,
menggantikan toko-toko es krim konvensional dan memenangkan hati
pelanggan, yang berkisar dari selebritas lokal hingga ekspatriat, dengan
rasa menyegarkan dari topping yogurt beku beserta maskotnya, Sally
Sour Sally berencana untuk melakukan ekspansi secara lokal maupun
dengan waralaba di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei
Darussalam, Hongkong, India, dan Australia
VISI DAN MISI
Untuk mendukung visinya tentang “Mengambil Sour Sally untuk menjadi
merek global dalam yogurt beku industri dan lainnya, "Sour Sally menggunakan
taktik berikut:
- Mengembangkan citra merek Sour Sally di Indonesia dan luar negeri melalui berbagai
program pemasaran, dan pengembangan produk dan sub-merek
- Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan layanannya
- Mengembangkan hubungan timbal balik yang baik dengan media
- Mengembangkan lini produk baru yang inovatif
Penentuan Posisi Merek
Marcus ingin itu menjadi merek gaya hidup. Dia ingin makan yogurt beku
akan menjadi gaya hidup modern dan hip. Dia dan timnya kemudian
melakukan survei untuk menemukan target pasar mereka.
Mereka pergi ke beberapa mal dan mengamati. Mal dianggap sebagai tempat
untuk gaya hidup dan itu memberi mereka beberapa ide tentang target pasar
mereka.
DEFENISI PRODUK
Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan dalam hal konsumsi, atau akuisisi. Jadi, produk termasuk objek
(TV, radio, mobil), jasa (kesehatan, pendidikan), tempat, orang, kegiatan, dan
ide.
Dalam kasus ini, produk dari sour sally adalah objek, yaitu frozen yogurt atau
yogurt beku yang ditawarkan itu sendiri. Namun, produk dari sour sally juga
berupa tempat (kafe dimana pembeli bisa nongkrong sambil menikmati yogurt
beku), dan ide (ide untuk mengonsumsi yogurt beku bebas lemak sebagai
pengganti makanan penutup dan menjadikannya gaya hidup baru).
KLASIFIKASI PRODUK
Barang konsumen dibagi menjai 4 sub-kelompok :
Barang konveniens : Umumnya dibeli dengan upaya sekecil mungkin, sering,
dan dalam jumlah kecil. Biasanya harganya murah, dan tersedia di berbagai
tempat penjualan. Secara lebih detail, barang konveniens dibagi menjadi 3
bagian yaitu barang pokok (dibeli secara teraturdan termasuk sebagian besar
jenis makanan), barang impulsif (dibeli tanpa rencana sebelum masuk ke
pertokoan), dan barang darurat (barang yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan tak terduga, contohnya penghilang rasa sakit). Elemen strategi yang
ditekankan ialah distribusi maksimum (ketersediaan produk), iklan konsumen
(kesadaran dan pengenalan produk), dan barang dagangan (tataan dalam toko).
• Barang belanja : TV berwarna, mobil, rumah. Elemen strategi yang
ditekankan ialah tersedia di toko yang terbatas, penjualan pribadi penting,
iklan terbatas sampai besar-besaran, penjual sering menawarkan pembiayaan,
garansi, dan pelayanan purna-jual.
• Barang khusus : alat musik, perangkat stereo. Elemen strategi yang
ditekankan adalah distribusi terbatas, harga tinggi, iklan yang kuat untuk
mempromosikan keunikan merek dan dimana tersedia.
• Barang yang tidak dicari : jasa medis tertentu, jaminan asuransi pribadi.
Elemen strategi yang ditekankan adalah promosi kuat, termasuk penjualan
pribadi.
Dalam hal ini, sour sally adalah barang konveniens pokok, dengan elemen
strategi yang ditekankan ialah distribusi maksimum, iklan konsumen untuk
kesadaran dan pengenalan produk melalui karakter Sally, dan iklan promosi
lainnya.
KENDALA-KENDALA STRATEGI
PRODUK
Dalam strategi pemasaran internasional, ada 2 jenis strategi utama, yaitu global
dan terlokalisasi.
Jenis strategi global berkaitan dengan kesempatan dan ancaman di tingkat
dunia, sedangkan terlokalisasi didasarkan pada operasi perusahaan dalam
lingkungan nasional yang dikenal baik. Strategi penetapan sasaran pasar global
tergantung pada sejauh mana produk dan pada tingkat yang lebih rendah
program pemasaran dapat distandarisasi di berbagai negara, dan dengan
demikian tergantung pada penggunaan istilah strategi standarisasi.
• Strategi lokalisasi
Strategi lokalisasi sering muncul karena adaptasi pemberian mandat. Adaptasi
produk secara bebas muncul terutama disebabklan oleh perbedaan antar negara
dalam hal pendapatan, selera, dan tingkat pendidikan serta kecanggihan
teknologi. Dalam proses menjadi berskala internasional, sebuah perusahaan
mula-mula mentargetkan negara yang bisa menjadi sasaran ekspornya.
Dampak Strategi Penentuan Posisi terhadap
Keputusan Produk