Segmentasi pasar merupakan salah satu konsep terpenting dalam literatur perilaku konsumen dan
pemasaran. Alasan utama mempelajari perilaku konsumen ialah mengidentifikasi dasar-dasar
segmentasi yang efektif. Sebagian besar riset konsumen berhubungan dengan segmentasi. Logika segemntasi pasar sangat sederhana : berdasarkan gagasan bahwa biasanya tidak semua konsumen tertarik kepada satu produk yang sama. Tujuan pembelian, pengetahuan produk, keterlibatan, dan perilaku pembelian konsumen berbeda-beda;pemasar yang berhasil acap kali menyesuaikan strategi pemasarannya demi memikat konsumen bertipe khusus. Bahkan, produk seperti permen karet pun tampil dengan banyak rasa dan ukuran kemasan, dengan kadar gula, kalori, konsistensi, dan warna yang berbeda-beda untuk memikat konsumen yang berlainan. Meski satu produk jarang sekali berhasil memikat semua konsumen, hampir selalu produk tersebut dapat melayani lebih dari satu konsumen. Dengan demikian, biasanya ada banyak kelompok konsumen yang dapat dilayani dengan baik oleh satu jenis barang saja. Bila satu kelompok tertentu bisa dilayani satu perusahaan dengan cara yang mendatangkan laba, kelompok tersebut merupakan segmen pasar yang layak digarap. Oleh karena itu, pemasar sebaiknya membuat bauran pemasaran demi melayani kelompok tersebut.
Segmentasi pasar didefinisikan sebagai proses membagi sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang mirip kemudian menyeleksi kelompok-kelompok dan individu yang paling sesuai untuk dilayani perusahaan tersebut.
5 Tugas dalam segmentasi pasar :
1. Menganalisis Hubungan Konsumen-Produk
Tugas pertama dalam segmentasi pasar ialah menganalisi hubungan konsumen-produk. Tugas ini membutuhkan analisis afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan yang terlibat proses pembelian/konsumsi untuk produk tertentu. Ada 3 pendekatan umum untuk tugas ini. Pertama, manajer pemasaran dapat memikirkan konsep produk dan mempertimbangkan tipe konsumen yang mungkin membeli dan menggunakan produk tersebut serta perbedaan tipe konsumen itu dengan konsumen yang kurang mungkin membelinya. Kedua, kelompok fokus dan tipe riset primer lainnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan atribut, manfaat, dan nilai berbagai bakal pasar. Ketiga, riset sekunder dapat lebih jauh menyelidiki perbedaan-perbedaan pada bakal pasar sasaran, menentukan ukuran relatif paar-pasar tersebut, dan mengembangkan pmahaman yang lebih baik mengenai konsumen produk ini atau produk-produk yang serupa. Strategi pemasaran bagi produk-produk tersebut pada umumnya meliputi penjualannya di toko eksklusif dengan harga tinggi dan mempromosikannya di media bergengsi. Bagi konsumen di pasar ini, afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan berbeda dengan afeksi dan kognisi di pasar massa. Dengan demikian, analisis awal hubungan konsumen-produk memiliki implikasi penting bagi semua tugas yang terlibat segmentasi pasar dan pembuatan strategi. 2. Menyelidiki Dasar-Dasar Segmentasi Tidak ada cara yang mudah untuk menentukan dasar-dasar terbaik segmentasi pasar. Namun, pada kebanyakan kasus, setidaknya ada dimensi-dimensi awal yang dapat ditentukan dari tren pembelian sebelumnya dan penilaian manajerial. Contohnya, kita ingin menentukan segmen pasar untuk kendaraan off-road. Untuk pertimbangan awal perlu diingat beberapa dimensi : jenis kelamin (laki- laki), umur (18-35 tahun), gaya hidup (luar ruangan), dan tingkat penghasilan (barangkali $25.000- $40.000). Setidaknya, variabel-variabel ini harus dimasukkan pada riset segmentasi berikutnya. 3. Mengembangkan Pemosisian Produk Pemosisian produk relatif terhadap produk pesaing di benak konsumen. Contoh klasik pemosisian ialah kampanye “Uncola”7UP. Sebelum kampanye ini, Seven-Up kesulitan meyakinkan konsumen bahwa produk itu bisa dinikmati sebagai minuman ringan, bukan hanya sebagai pencampur. Dengan mempromosikan Seven-Up sebagai Uncola, perusahaan memosisikannya baik sebagai minuman ringan yang bisa dikonsumsi dalam situasi yang sama dengan kola maupun alternatif untuk kola. Pemosisian ini sangat berhasil. Tujuan utama strategi pemosisian ialah membentuk citra merek tertentu di benak konsumen. Hal ini dicapai dengan mengembangkan strategi koheren yang melibatkan semua unsur campuran pemasaran. 4. Menyeleksi Strategi Segmentasi Perusahaan dapat memutuskan untuk tidak memasuki pasar. Analisis untuk tahap ini mungkin mengungkapkan tidak ada ceruk pasar yang mampu bertahan untuk produk, merek, atau model. Kedua, perusahaan memutuskan tidak menentukan segmen tetapi menjadi pemasar massa saja. Mungkin strategi ini tepat untuk 3 situasi : -Ketika pasar begitu kecil, sehingga pemasaran untuk sebagian darinya tidak menguntungkan. -Ketika pengguna yang kurang menarik merupakan bagian yang sangat besar dari volume penjualan, sehingga menjadi satu-satunya sasaran yang relevan. -Ketika merek itu dominan di pasar dan menyasar sedikit segmen tidak akan menguntungkan penjualan dan laba. 5. Merancang Strategi Bauran Pemasaran Menyeleksi pasar sasaran dan merancang bauran pemasaran harus seiring dan sejala, maka, banyak keputusan bauran pemasaran harus sudah dipertimbangkan dengan cermat. Contohnya, bila pasar sasaran yang dipilih peka harga, pertimbangan khusus harus diberikan untuk tingkat harga. Pemosisian produk juga mengandung banyak implikasi untuk memilih promosi dan saluran yang tepat. Dengan demikian, banyak keputusan bauran pemasaran dibuat bersama-sama dengan pemilihan pasar sasaran.