Anda di halaman 1dari 14

Bab 7 Metode Induksi

Kelompok 2
Nama anggota :
1. Syalfan Dzaki Ghazali (041911333159)
2. M.H.Wafi Y. (041911333160)
3. Hidayatun Ni’mah (041911333161)
4. Dennisa Faradilla (041911333162)
5. Dedy Faturachman (041911333163)
Pengertian

Induksi adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang


bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular
tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
Induksi Gaya Bacon
Menurut Bacon, ilmu pengetahuan dan ilmuwan sampai dengan
zamannya terlalu berupaya untuk mengontrol dan memanipulasi
alam menurut kehendaknya.
Tiga hal pokok yang dikemukakan oleh Bacon:
1. Ketika mengadakan penelitian ilmiah, ilmuwan harus bebas dari
segala pengandaian.
2. Memperhatikan fakta dan data yang bertentangan satu sama
lain.
3. Mengamati objek sebagaimana adanya, fakta dan data tersebut
dievaluasi, diklarifikasi, dirumuskan, dan disimpulkan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki ilmuwan itu.
Dua manfaat dari metode induksi gaya bacon :
1. Dengan metode ini ilmuwan benar-benar
melihat kenyataan secara objektif.
2. Kegiatan ilmiah tidak jatuh menjadi ideologi
Keberatan dan Kelemahan Induksi
Gaya Bacon
1. Betapapun menariknya metode yang diajukan
Bacon, dalam kenyataannya kita tidak pernah
mendekati, meneliti, dan membaca alam
dengan mata telanjang yang kosong sama
sekali.
2. Bahwa fakta, data, fenomena, tidak pernah
menampilkan dirinya kepada kita sebagai
fakta, data atau fenomena yang telanjang
begitu saja. Fakta ada yang perlu ditafsirkan.
Langkah-Langkah Metode Induksi

a. langkah-langkah metode induksi murni


1. Identifikasi masalah
2. Pengamatan dan pengumpulan data
3. Merumuskan hipotesis
4. Tahap pengujian hipotesis
b.Langkah metode induksi yang telah dimodifikasi
1. Suatu permasalahan
2. Pengajuan hipotesis
3. Penelitian lapangan untuk mengamati dan
mengumpulkan fakta dan data sebanyak
mungkin dengan dibimbing oleh hipotesis tadi.
4. Pengujian hipotesis
Situasi Masalah

Situasi masalah termasuk unsur paling pokok dalam cara


kerja induksi karena situasi masalah merupakan titik
pangkal, titik mulai dari cara kerja induksi.

Pengertian situasi masalah adalah situasi di mana


pengetahuan yang ada tidak mampu memberi
penjelasan tentang kenyataan yang dihadapi
Tujuan penelitian ilmiah

1. Untuk kepentingan ilmiah murni


2. Sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu
tanpa maksud untuk melahirkan teori
tertentu
3. Menyumbangkan pemikiran bagi kebutuhan
sosial
4. Untuk memperoleh teori tertentu yang dapat
digunakan untuk kepentingan tertentu.
Beberapa ciri masalah baik

1. Masalah harus mempunyai nilai untuk diteliti


a. Masalah memiliki arti penting
b. Masalah tersebut harus bisa diteliti dan dikaji
c. Masalah tersebut perlu dirumuskan dengan
pertanyaan yang menarik dan menantang
2. Masalah yang diteliti juga harus feasible
3. Masalah tersebut harus sesuai dengan
kualifikasi peneliti.
Sumber-sumber masalah

Dalam hal ini, diandaikan bahwa sebagai


ilmuwan kita peka akan berbagai gejala tersebut
dengan ditunjang oleh bacaan yang luas untuk
memungkinkan kita peka menangkap adanya
masalah tertentu di sekitar kita.
Perumusan dan Pengujian Hipotesis
Kegunaan hipotesis :
1. Untuk memberi batasan serta kerangka penelitian
2. Untuk mengarahkan perhatian peneliti pada gejala,
fakta, dan data yang ada, yang bisa bermanfaat bagi
penelitian.
3. Untuk mengaitkan fakta dan data yang tercerai-berai
tanpa koordinasi ke dalam satu kesatuan yang
menyeluruh, yang memperlibatkan keterkaitan di
antara fakta dan data tersebut.
Setelah itu dalam perumusan hipotesis, hipotesisnya
dirumuskan secara singkat, padat, jelas, dan berjangkauan
luas agar secara empiris dapat diuji kebenarannya.
Selanjutnya melakukan pengujian hipotesis dengan membuat
prediksi atau ramalan tentang konsekuensi logis dari hipotesis
tadi kalau hipotesis itu benar.
Contoh : besi yang dipanaskan akan memuai. Prediksi untuk
membuktikan adalah jika demikian, besi A yang sedang saya
pegang ini, akan memuai kalau saya panasi. Prediksi
mengenai konsekuensi logis tadi, kemudian dicek dengan
kenyataan empiris.
Dengan langkah pengujian hipotesis tersebut, terlihat
jelas bahwa ternyata dalam kenyataanya metode induksi
pun pada akhirnya menggunakan cara kerja deduktif,
yaitu pada langkah pengujian dengan prediksi. Ketika
konsekuensi logis itu didukung dan sesuai dengan
kenyataan empiris, dengan demikian hipotesis kita
semakin kuat sebagai sebuah kebenaran ilmiah yang
bersifat logis dan empiris.

Anda mungkin juga menyukai