Anda di halaman 1dari 9

INDUKTIVISME

Kelompok Hempel
Kritik Hempel Terhadap Induktivisme Naif

■ Metode induktivisme naif menekankan ■ Menurut Hempel, penting


pada observasi tanpa prasangka memformulasikan hipotesis
dengan mengumpulkan fakta-fakta
empiris. dengan membutuhkan
kreativitas dan imajinasi.
■ Kritik Carl G. Hempel terhadap
induktivisme naif, sbb: ■ Kemudian, hipotesis-hipotesis
1. observasi yang terlalu banyak fakta- itu dikonfirmasi dengan bukti-
fakta dalam membentuk dasar bukti.
generalisasi permasalahan.
■ tidak ada sebuah prosedur
2. Dalam menganalisis dan
mengklasifikasikan fakta-fakta yang
metodologis untuk mengajukan
mengharuskan adanya prasangka, hipotesis ke sebuah percobaan
dugaan, atau imajinasi agar menjadi empiris.
lebih terarah.
Pandangan Hempel Tentang Hipotesa dan Observasi/Eksperimen

■ “metode hipotesis” Hempel : ■ Hubungan/sistematisasi antara


penemuan hipotesis sebagai jawaban problem ilmiah, hipotesis dan
tentatif terhadap persoalan yang observasi :
sedang diteliti, kemudian akan
Berawal dari masalah ilmiah
digunakan uji empiris.
■ Hempel mengajukan suatu model
hipotesis yaitu model nomologis- Melahirkan hipotesis dugaan tentang
deduktif. kebenaran
■ karakteristik model nomologis-
deduktif adalah keharusan memiliki
sifat eksplanasi. Maka perlu penelitian/observasi untuk
memperoleh data-data terkait dengan
■ tujuannya untuk menjelaskan proses pembuktian kebenaran suatu
mengapa suatu fakta dapat terjadi. objek.
■ kelebihan observasi/eksperimen dalam riset ilmiah yaitu penelitian ilmiah
yang menghasilkan implikasi uji ketika dikombinasikan dengan asumsi
bantu yang cocok
■ Kekurangannya adalah ide ilmiah yang dikemukakan di awal akan hanya
akan memberikan kemungkinan diuji secara terbatas dan berangsur
-angsur melemah, maka kemudian dia akan diberi bentuk yang tepat,
pasti dan dapat diuji secara beragam.
Teori Eksplanasi Deduktif-Nomologis dalam Riset Ilmiah

■ Metode deduktif-nomologis ■ Karakteristik pernyataan


(covering-law theory), fenomena dengan bentuk universal.
dimulai dengan hukum umum
■ Hukum ilmiah yang bersifat umum
sebagai sebuah fakta partikular
(Hukum Alam). Hukum umum
sehingga mendapatkan kesimpulan
adalah ungkapan universal, namun
(ekplanandum) yang mampu
kondisional yang dapat dibenarkan
mengeksplanasi hukum umum
atau dibantah menurut pengamatan
tersebut.
empiris.
■ Peranan hukum memberikan
■ Hukum Probabilitas juga dipakai oleh
hubungan keadaan partikular (yang
deduktif nomologis tidak
diberikan oleh C1, C2,…..,C) berlaku
semua pernyataan ekplanasi yang
untuk menjelaskan terjadinya
menghasilkan ekplanandum bersifat
peristiwa tertentu.
universal.
■ kelebihan eksplanasi ilmiah: ■ kekurangan eksplanasi ilmiah:
■ Sains memberikan probabilitas ■ Asumsi ekuiprobabilitas tunduk pada
pada hasil eksperimen acak koreksi data empiris
tertentu ■ Data frekuensi dianggap sebagai
■ Penerimaan atau penolakan mendiskonfirmasikan hipotesis, atau
mengurangi kredibilitasnya.
hipotesis berfungsi sebagai dasar
untuk tindakan praktis; ■ Semua hukum ilmiah harus
dikualifikasikan sebagai probabilistik
■ Setiap ekpslanasi ilmiah karena temuan yang terbatas.
dipandang sebagai hipotesis,
■ Explanans mencakup hukum-hukum
statistik. Menurut Hempel, explanans
hanya memberi derajat probabilitas
yang tinggi pada explanandum.
Pandangan Hempel Tentang Bukti/Evidensi dan Konfirmasi dalam
Riset Ilmiah

■ Tahap ketiga pengujian empiris yaitu ■ Hempel berpendapat, Hasil yang baik
hipotesis dinilai ulang atas dasar (favorable) berasal dari pengujian
penilaian konfirmasi atau yang sangat luas dan (memberi
diskonfirmasi menerima/ dukungan evidensial atau konfirmasi
menolak/ menangguhkan penilaian dan yang kuat).
mengumpulkan bukti lebih lanjut.
■ sebuah hipotesis perlu
■ Karakteristik dan fungsi evidensi mempertimbangkan faktor untuk
menurut Hempel adalah variasi dan dianggap kredibel secara ilmiah.
kuantitas.
■ Chalmers bependapat, bahwa jika
■ konfirmasi hipotesis dipengaruhi dukungan observasi terhadap hukum
kuantitas bukti yang mendukung universal meningkat, maka
/melemahkan hipotesa. probabilitas pun meningkat.
■ Semakin besar variasi semakin kuat
dukungan yang dihasilkan
■ Kelebihan peranan konfirmasi: ■ Kekurangan peranan konfirmasi :
■ Ilmu berasal dari observasi, ■ Tidak relevannya pembuktian-pembuktian yang
dengan adanya observasi, dilakukan untuk memantapkan dan memperkuat fakta-
menghasilkan landasan fakta dalam konteks sejarah;
keilmuan yang kuat; ■ Ketergantungan observasi pada teori karena harus
■ Dapat menguji fakta-fakta ditafsirkan dalam bahasa teori;
secara objektif. ■ observasi karakteristiknya tunggal maka untuk sampai
pada teori diperlukan generalisasi
■ Kesangsian validitas prinsip induksi karena
dimungkinkan premis benar dapat menghasilkan
kesimpulan salah.
■ Benar tidaknya dipengaruhi oleh teori yang sebelumnya
■ Kesangsian terhadap variasi yang luas untuk mencapai
generalisasi guna sampai pada konfirmasi tetap
dibutuhkan teori. Maka teori mendahului observasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai