Anda di halaman 1dari 17

Bab 10 Masalah Induksi

Induksi: Menggunakan kejadian lalu untuk memprediksi yang akan dating


Pengamatan lalu, tembaga dapat menghantarkan Listrik maka tembaga akan
terud dapat menghantarkan Listrik.
Asumsinya: masa depan akan seprti masa lalu
Dengan mengklaim bahwa induksi tidak membutuhkan pembenaran, dan
dengan demikian kita dapat menggu-nakannya secara sah tanpa khawatir
tentang apakah pembenaran non-sirkuler tersedia atau tidak.
Dengan mengklaim bahwa selama induksi berfungsi, tidak masalah jika kita
memiliki alasan non-melingkar untuk berpikir bahwa itu adalah cara yang sah.
Langkah seperti itu dapat dilakukan oleh seseorang yang berpendapat bahwa
sesuatu dapat dibenarkan jika memegang suatu keyakinan, dan dengan
demikian memiliki pengetahuan, meskipun tidak memiliki landasan pendukung,
selama kondisi terpenuhi.
Falsifikasi
popper mengklaim bahwa ciri teori ilmiah adalah ia dapat ditentang, yaitu
terdapat beberapa pengamatan atau serangkaian pengamatan yang akan
menunjukkan bahwa itu salah.
Para ilmuwan pada dasarnya melanjutkan secara deduktif daripada secara
induktif. Artinya, mereka tidak mencoba menemukan banyak bukti yang
mendukung, melainkan mereka membuat kesimpulan yang tegas yang
kemudian mereka coba untuk menyangkalnya, dimana jika falsifikasi ini terjadi
mereka dapat secara deduktif menyimpulkan bahwa kesimpulan yang dibuat itu
salah.
Contoh: teori gravitasi Newton dapat dipalsukan dengan melakukan
pengamatan yang menyimpang dari prediksi teori tersebut. Jika hasil
pengamatan tidak sesuai dengan apa yang ditekankan oleh teori gravitasi
Newton, maka teori tersebut dapat dianggap salah atau perlu disesuaikan.
Bab 11 Pengetahuan Ilmiah
"Sains" (atau "ilmu pengetahuan") merujuk pada suatu pendekatan sistematis
dan terorganisir untuk memahami alam semesta melalui observasi, penjelasan,
dan prediksi fenomena alam. Sains melibatkan metode ilmiah yang meliputi
pengamatan, pengujian hipotesis, dan pengembangan teori untuk menjelaskan
pola dan hukum yang mengatur alam.
Kreasionisme
Kreasionisme adalah padangan atau kepercayaan bahwa manusia, kehidupan,
bumi dan seluruh alam semesta ini mempunyai asal-usul yang Ajaib dihasilkan
oleh tuhan. Kreasionisme bersifat pandangan keagamaan bukan ilmiah. Sehingga
kreasionisme menentang teori evolusi yang berpandangan bahwa bumi ada
secara ilmiah dengan dibuktikannya fosil atau rekaman.
Science Vs Pseudo-Science
Pseudoscience adalah adalah sebuah ilmu pengetahuan, metodologi, keyakinan,
atau praktik yang dianggap sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti ataupun tidak
sesuai dengan metode ilmiah Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah, tetapi tidak
memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan sering kali
berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum. Pseudeoscience
disebut juga dengan ilmu semu atau palsu
Pandangan dari Judge William Overton di tahun 1982, yang terkenal sebagai
Mclean Vs Arkansas Board Education. Dengan latar belakang kasus bahwa
diperbolehkannya pengajaran tentang paham creationism di sekolah umum di
Arkansasyang merupakan teori ilmiah.
Yang menjadi hal menarik adalah bahwa Judge Overtom menawarkan ringkasan
tentang tanda awal dari teori ilmiah (seperti teori evolusi) dan teori semu (seperti
creationism). Berikut ringkasannya :
1. Terjadi karena seleksi alam
2. Adanya penjelasan yang mengacu pada hukum alam
3. Dapat diuji pada dunia nyata
4. Memiliki konklusi yang tentatif, yang berarti bahwa bukan pernyatan
terakhir
5. Dapat dipalsukan
Perbedaan science vs pseudo-science
Science Pseudoscience (ilmu semu)
• Bukti Empiris: Ilmu bergantung • Ketidakadaan Bukti Empiris:
pada bukti empiris yang diperoleh Pseudosains sering kali tidak
melalui observasi sistematis dan memiliki bukti empiris atau
eksperimen. Teori dan hipotesis mengandalkan bukti anekdotal
ilmiah didasarkan pada fenomena daripada observasi dan eksperimen
yang dapat diamati dan diukur. sistematis.
• Dapat Diuji dan Falsifiabilitas: • Klaim yang Tidak Dapat Dibuktikan
Hipotesis dan teori ilmiah harus Salah: Klaim pseudosains sering kali
dapat diuji dan dapat dibuktikan tidak dapat dibuktikan salah,
salah. Ini berarti harus ada cara artinya tidak ada cara untuk
untuk melakukan eksperimen atau membuktikan bahwa klaim
membuat observasi yang tersebut salah melalui observasi
berpotensi membuktikan bahwa atau eksperimen.
hipotesis itu salah. • Ketidakadaan Ulasan Sejawat:
• Ulasan Sejawat: Temuan ilmiah Klaim pseudosains biasanya tidak
tunduk pada ulasan sejawat, di melalui ulasan sejawat yang ketat
mana para ahli di bidang tersebut oleh para ahli di bidang tersebut.
mengevaluasi penelitian secara Mereka mungkin dipromosikan
kritis sebelum dipublikasikan. tanpa pengujian yang memadai.
Proses ini membantu memastikan • Daya Prediktif yang Terbatas: Ide-
validitas dan keandalan pekerjaan ide pseudosains sering kali kurang
ilmiah. memiliki daya prediktif. Mereka
• Daya Prediktif: Teori ilmiah sering mungkin membuat prediksi yang
memiliki daya prediktif, yang berarti samar atau ambigu yang sulit diuji.
dapat digunakan untuk membuat • Ketidak Konsistenan dan Ketidak
prediksi yang akurat tentang Reproduktibilitas: Hasil
observasi atau eksperimen di masa pseudosains sering kali tidak
depan. konsisten dan sulit direproduksi
• Konsistensi dan Reproduktibilitas: dalam kondisi yang terkendali.
Hasil ilmiah harus konsisten dan Peneliti yang berbeda mungkin
dapat direproduksi. Peneliti yang memperoleh hasil yang berbeda
berbeda, menggunakan metode dengan metode yang sama.
yang sama, seharusnya dapat • Resistensi terhadap Revisi:
memperoleh hasil yang serupa. Keyakinan pseudosains sering kali
• Terbuka untuk Revisi: Teori ilmiah menolak revisi meskipun ada bukti
terbuka untuk revisi berdasarkan yang bertentangan. Pendukungnya
bukti baru. Metode ilmiah mungkin tetap berpegang pada ide-
mendorong proses perbaikan dan ide mereka meskipun kurangnya
penyempurnaan yang dukungan empiris.
berkelanjutan.

Orientasi Filsafat Khun


Orientasi dari penulisan struktur revolusi saintifik Kuhn adalah untuk mengkritisi
pandangan umum tentang cara terjadinya perubahan ilmu, yaitu bahwa
perubahan ilmu itu terjadi secara akumulatif.
Sebagai Gerakan Kontra Modernisme
Revolusi Saintifik adalah respon atas neomodernisasi dan Karl Popper. Neo
Modernisasi dengan verifikasinya dan Popper dengan falsifikasi nya. Masih sama
sama menyimpan objektivisme yaitu membedakan antara yang ilmiah dan
subjektivisme ilmuan
Perbedaan revolusi saintifik dengan falsifikasi
Saintifik Falsifikasi
1. Definisi: Revolusi saintifik 1. Definisi: Falsifikasi merujuk pada
merujuk pada perubahan metode penelitian atau prinsip
mendasar dalam pandangan yang dikemukakan oleh filsuf ilmu
dunia ilmiah dan praktik pengetahuan Karl Popper.
penelitian, di mana paradigma Menurut Popper, suatu teori atau
yang dominan digantikan oleh hipotesis dapat dianggap ilmiah
paradigma baru. jika dapat diuji dan dapat
2. Pencetus: Istilah ini dipalsukan (falsifiable).
diperkenalkan oleh filsuf ilmu 2. Pencetus: Karl Popper
pengetahuan, Thomas Kuhn, yang mengemukakan bahwa
menunjukkan bahwa kemampuan suatu teori untuk
perkembangan ilmiah tidak selalu dapat dipalsukan adalah kriteria
terjadi secara linear, melainkan penting untuk menentukan
melalui perubahan paradigma apakah suatu pendekatan atau
secara dramatis. hipotesis bersifat ilmiah.
3. Perubahan Paradigma: Revolusi 3. Pengujian dan Falsifikasi:
saintifik terjadi ketika munculnya Falsifikasi menekankan
ide atau konsep baru pentingnya pengujian secara kritis
menggantikan pandangan yang dan eksperimen untuk
telah ada sebelumnya. Proses ini membuktikan bahwa suatu teori
bisa melibatkan pergeseran atau hipotesis dapat salah. Jika
prinsip-prinsip dasar, metode suatu klaim tidak dapat
penelitian, dan interpretasi data. dipalsukan, Popper berpendapat
4. Contoh: Contoh revolusi saintifik bahwa itu bukan ilmu.
termasuk Revolusi Copernican 4. Contoh: Sebagai contoh, teori
(peralihan dari geosentris ke gravitasi Newton dapat
heliosentris), Revolusi Kimia dipalsukan dengan melakukan
Lavoisier (perubahan konsep eksperimen yang menghasilkan
unsur dan reaksi kimia), dan Teori hasil yang bertentangan dengan
Relativitas Einstein (perubahan prediksi teori tersebut. Falsifikasi
pemahaman tentang waktu dan adalah cara untuk menguji dan
ruang). mengembangkan teori dengan
mencari potensi kesalahan atau
kelemahan.

revolusi saintifik menunjukkan perubahan besar dalam paradigma ilmiah,


falsifikasi menyoroti pentingnya uji coba dan pembuktian atau penolakan melalui
bukti empiris. Kedua konsep ini membantu memahami bagaimana ilmu
pengetahuan berkembang dan bertahan dalam wajah perubahan dan tantangan.
Bab 12 Pengetahuan Religius
Pengetahuan agama adalah pengetahuan tentang agama seperti kebenaran
tentang keberadaban dan sifat tuhan.
Pengetahuan adalah factual atau nyata dapat dibuktikan
Tantangan Pembuktian
Secara khusu telah dituhduhkan bahwa keyakinan agama tidak memiliki bukti
pendukung yang memadai, sehingga bahkan jika itu benar, itu tidak berarti
pengetahuan. Itu adalah yang disebut dengan tantangan pembuktian terhadap
agama
Contoh: Ketika anda tidak percaya kepada Tuhan dan anda berdebat dengan
seseorang yang percaya dan mengaku tahu bahwa Tuhan itu ada.
Apa yang akan anda lakukan?
Apakah anda mengganggap ini persuasif?
Pada tantangan pembuktian agama ini maka seseorang akan memberikan bukti
independent untuk mendukung keyakinan agama mereka. Sehingga apa yang
mereka anggap benar maka itulah yang merupakan pengetahuan agama mereka.
Teologi Alam:
Argumen Ontologis
Cara yang sangat abstrak untuk membuktikan keberadaan tuhan dalam argument
ontologis cenderung dimulai dengan teori apriori.
Contoh: Menurut St. Anselmus bahwa tuhan harus ada
Argumen Kosmologi
Argumen Kosmologis adalah argumen yang menyatakan bahwa harus ada
pencipta alam semesta. Karena argument kosmologis menjelaskan bahwa harus
ada pencipta alam semesta maka Tuhan harus ada adalah salah satu penjelasan
yang mungkin tentang alam semesta ada.
Argumen Desain
Argumen desain menyatakan bahwa alam semesta tampak dirancang.
Kompleksitas seperti itu menyiratkan desain, yang pada akhirnya menyiratkan
seorang desainer. Siapa yang akan menjadi kandidat yang lebih baik untuk
menjadi perancang alam selain Tuhan?
Contoh: Paley bertanya apa yang akan terjadi jika seseorang menemukan jam
tangan di padang rumput.
Fideisme
Fideisme adalah respon radikal terhadap tantangan pembuktian.
Suatu bentuk fideisme juga sering dikaitkan dengan filsuf Prancis Blaise Pascal
(1623–622) berdasarkan jenis argumen yang khas, yang dikenal sebagai 'Taruhan
Pascal', yang ia tawarkan untuk mendukung keyakinan akan keberadaan Tuhan.
Taruhan Pascal menceritakan tentang seseorang tidak akan rugi apa - apa jika
percaya kepada Tuhan dan mendapatkan segalanya jika percaya kepada Tuhan
Epistemologi Reformasi
Epistemologi yang direformasi , seperti yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh
seperti filosof AS Alvin Plantinga (1932–).
Para pendukung epistemologi yang direformasi berpendapat bahwa alih-alih
menerapkan tes epistemik yang keras pada keyakinan agama dalam bentuk
tantangan pembuktian, kita harus menerapkan tes epistemik apa pun yang lebih
longgar yang kita terapkan pada kepercayaan perseptual.
Bab 13 Pengetahuan Moral
Masalah dari pengetahuan moral
Moralitas adalah segala macam pandangan atau norma-norma atau pendapat,
kebiasaan, arahan baik dan buruk sebagai manusia
Masalah pengetahuan moral mencakup pertanyaan-pertanyaan dan tantangan
yang terkait dengan sifat, asal usul, dan validitas pengetahuan dalam konteks
moral atau etika.
jika tidak ada fakta moral, maka tidak ada pengetahuan moral. Bagian yang sering
dipertanyakan adalah fakta moral, mereka tampaknya tidak objektif dan tidak
seperti fakta ilmiah dalam ilmu pengetahuan. Jadi sulit menjelaskan bagaimana
seseorang bisa mendapatkan pengetahuan semacam itu.
Skeptisisme tentang fakta moral
Fakta moral, jika ada, tampaknya tidak memiliki objektivitas seperti fakta yang
diyakini. Terdapat subjektifitas dalam fakata ini karena melibatkan system
pengukuran
Contoh objektif: fakta empiris air mendidih pada suhu sekitar 1000 C, hal ini diakui
karena melibatkan sistem pengukuran.
Contoh subjektif: wacana tentang film apa yang lucu. Menurut si A film OVJ itu
lucu, sementara menurut si B tidak lucu. Dari hal ini apakah jelas bahwa salah satu
dari mereka benar atau salah? Dalam praktiknya mungkin hanya setuju dan tidak
setuju.
Menurut definisi tidak ada cara untuk menyelesaikan permasalahan ini. Contoh
tersebut menekankan bahwa perselisihan film apa yang lucu tidak seperti
persoalan ilmiah. Karena suhu itu fakta sementara film yang lucu hanya
pandangan pribadi. Jadi, apa yang harus kita buat dari pernyataan moral?
Contoh kasus: menendang anak kecil untuk bersenang-senang adalah salah.
Misalnya kita manusia telah berevolusi sedemikian rupa sehingga kita tidak
merasakan sakit. Apakah benar bahwa menendang anak kecil untuk bersenang-
senang itu salah? Bisa tidak.
Ini sangat tergantung pada apakah kesalahan yang diduga dari menendang anak
kecil tadi berkaitan dengan potensi rasa sakit yang dirasakan oleh anak kecil yang
ditendang. Namun, fakta sebenarnya bahwa kita manusia memang merasakan
sakit, dengan mengingat fakta ini, dan relevansi moral dari rasa sakit, maka benar
bahwa menendang anak kecil untuk bersenang-senang itu salah.
Menurut ekspresionalisme moral, apa yang kita lakukan bukanlah menegaskan
fakta tetapi mengungkapkan perasaan. Misalkan menegaskan bahwa menendang
anak kecil salah yaitu ungkapan bahwa seharusnya kita tidak melakukan hal
tersebut. Klaim moral seharusnya diinterpretasikan sebagai perintah daripada
pernyataan.
Skeptisisme tentang pengetahuan moral
Misalkan menolak pandangan eskpresionis dan beragumen bahwa ada fakta
moral. Hak ini belum cukup untuk menunjukan bahwa pengetahuan moral
memungkinkan, karena masih mungkin bahwa ini adalah fakta yang tidak dapat
diketahui. Salah satu masalahnya adalah keragaman pendapat moral
Fondasionalism klasik
Pengetahuan dapat direduksi atau dibangun dari dasar-dasar atau fondasi-fondasi
yang mendasar dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Foundationalism klasik menunjukkan kepada ide bahwa ada dasar-dasar atau
keyakinan-keyakinan yang benar yang mendukung atau memberikan legitimasi
pada pengetahuan kita.
Contoh:
Dalam matematika, aksioma dianggap sebagai dasar atau fondasi pengetahuan.
Aksioma adalah pernyataan dasar yang dianggap benar tanpa memerlukan
pembuktian. Misalnya, aksioma dalam geometri Euclidean seperti "garis lurus
dapat ditarik antara dua titik" dianggap sebagai dasar yang membangun konsep-
konsep geometris lainnya.
Contoh lain:
Dalam konteks etika atau moralitas, beberapa teori foundationalisme klasik dapat
menganggap hak asasi manusia sebagai dasar atau fondasi moral. Ide ini
menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah prinsip moral yang mendasar dan
dapat dijadikan dasar untuk membangun kerangka etika yang lebih luas.
Konsepsi alternatif
konsepsi alternatif merujuk pada pandangan atau pemahaman yang berbeda
atau alternatif terhadap suatu konsep, ide, atau topik tertentu. Konsepsi alternatif
dapat muncul ketika seseorang memiliki cara berpikir atau pemahaman yang
tidak sejalan dengan konsep yang umumnya diterima atau diajarkan. Pemahaman
ini dapat muncul dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan,
matematika, filsafat, atau bahkan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Contoh:
konsepsi alternatif dapat berkaitan dengan pandangan tentang etika atau
keadilan. Sebagai contoh, dua orang dapat memiliki konsepsi alternatif tentang
apa yang dianggap sebagai tindakan etis dalam suatu situasi.
Contoh lain:
seseorang mungkin memiliki konsepsi alternatif tentang operasi aritmetika
tertentu. Misalnya, pemahaman alternatif tentang pembagian desimal dapat
menyebabkan kesalahan dalam penyelesaian masalah matematika
Bab 14 Teknologi
Teknologi adalah alat, mesin, cara, proses, kegiatan ataupun gagasan yang dibuat
untuk mempermudah aktifitas manusia dalam kehidupan sehari hari.
Dampak positif teknologi
- Mempermudah dan mempersingkat proses pertukaran informasi
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan
- Memungkinkan pembelajaran online sepenuhnya
- Dapat berkomunikasi dengan orang lain
- walaupun tidak berada di lokasi yang sama
Dampak negative
- Ketidak setaraan digital
- Kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi
- Keamanan dan privasi
- Isolasi sosial
Kognisi yang diperluas
Ketika proses kognitif melampaui klit dan tengkorak untuk melibatkan fakyor
ekternal seperti teknologi
Contoh:
Smartphone: Memberi informasi detail tentang fasilitas di sekitarnya, petunjuk
arah janji temu yang akan datang, pemberitahuan tentang email, pesan, berita,
media sosial, dan lain-lain.
Kalkulator: Menghitung angka-angka, dan bahkan kalkulator lebih diandalkan
dibandingkan hasil perhitungan yang diberikan oleh manusia
Kebajikan Intelektual
Ciri khas orang bijak akan berhati-hati untuk terlalu bergantung pada teknologi,
sehingga sulit untuk tunduk pada kognisi yang diperluas
Mengembangkan kebijakan intelektual merupakan sesuatu yang akan dilakukan
oleh orang bijak terlepas dari ketersediaan teknologi
Bab 20 truth and objectivism
Objektivisme
Objektivisme menekankan adanya kebenaran atau nilai yang objektif,
independen dari interpretasi atau pandangan subjektif. Ini menyatakan bahwa
ada standar atau realitas yang dapat diukur secara konsisten oleh banyak orang.
Contoh: Bumi itu bulat
Falibilisme adalah pandangan yang mengakui bahwa pengetahuan atau
keyakinan kita mungkin rentan terhadap kesalahan dan dapat direvisi seiring
waktu. Ini merangkul ide bahwa, meskipun kita berusaha mencapai kebenaran
atau objektivitas, kita harus bersedia mengakui kemungkinan ketidakpastian dan
kesalahan dalam pengetahuan kita.
Contoh : Teori geosentris direvisi dengan teori heliosentris
Anti realisme
Anti-realisme adalah suatu pandangan filosofis yang menolak ide bahwa
kebenaran atau realitas ada secara objektif dan independen dari pikiran atau
pengalaman manusia. Pandangan anti-realis menolak adanya kebenaran atau
realitas yang ada di luar pemahaman atau interpretasi subjektif manusia.
Contoh: copy paste suatu artikel
Skeptisisme
Skeptisisme yaitu menyangkal atau meragukan kemampuan manusia untuk
mencapai pengetahuan yang pasti atau kebenaran mutlak. Skeptisisme semacam
ini mempertanyakan keandalan indera manusia, ketepatan metode ilmiah, atau
kemampuan akal budi manusia untuk memahami dunia sekitarnya.
Contoh : munculnya pertanyaan Apakah warna yang kita lihat benar-benar
mencerminkan warna yang ada di dunia nyata? Apakah suara yang kita dengar
sepenuhnya dapat diandalkan sebagai representasi dari suara sebenarnya?
Dengan menimbulkan keraguan terhadap keandalan indera sebagai sumber
pengetahuan, skeptisisme mengajukan pertanyaan mendasar tentang dasar-
dasar pengetahuan empiris dan sejauh mana kita dapat yakin terhadap
pengalaman langsung kita.
Kebenaran sebagai tujuan penelitian
Anti-realisme berpendapat bahwa kebenaran itu sebagai tujuan sebuah
penelitian.
Contoh: Menurut teori geosentris bahwa bumi merupakan pusat tata surya, Anti
realisme meneliti kebenaran tersebut. Setelah diteliti dan diverifikasi
kebenarannya, pada faktanya bumi bukan merupakan pusat tata surya sehingga
munculan teori heliosentris setelah diteliti bahwa ternyata pusat tata surya
adalah matahari.
Relativisme
Relativisme adalah pandangan bahwa kebenaran, nilai, atau norma-norma tidak
bersifat absolut dan tetap, tetapi bergantung pada konteks, kebudayaan, atau
sudut pandang relatif dari individu atau kelompok. Artinya, apa yang dianggap
benar atau nilai yang dihargai dapat bervariasi antara budaya, masyarakat, atau
individu yang berbeda
Contoh:
Praktik kanibalisme di suku tertentu dapat dianggap sebagai tindakan moral yang
diterima, sementara di budaya lain, itu dianggap sebagai tindakan yang sangat
tidak etis.
Atau
Kepemimpinan otoriter dianggap umum dan diterima di beberapa masyarakat,
sementara di masyarakat lain, demokrasi dianggap sebagai bentuk paling baik
dan diterima dari pemerintahan.
Atau
Kata "toleransi" mungkin memiliki nuansa berbeda di berbagai budaya atau
bahasa. Pengertian dan penekanan kata dapat berubah tergantung pada konteks
penggunaannya
Keaslian
kualitas atau sifat dari suatu objek atau hal yang asli, otentik, atau tidak palsu
contoh:
Pariwisata: keaslian objek wisata
Psikologi: sifat kepribadian yang otentik dan konsisten
Bisnis, keaslian dapat merujuk pada otentisitas produk atau jasa
Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran atau truth value adalah nilai yang menunjukkan hubungan
proposisi kepada kebenaran dalam logika dan matematika
Dalam matematika, nilai kebenaran digunakan dalam logika proposisional untuk
membentuk tabel kebenaran dan menentukan kebenaran dari suatu rumus
Contoh: Jeni duduk di kursi", jika Jeni benar-benar duduk di kursi, maka nilainya
adalah T (true), dan jika tidak, maka nilainya adalah F (false)
Hubungan keaslian, kebenaran, dan relativisme
Relativisme kebenaran berpendapat bahwa kebenaran juga bersifat relatif dan
dapat bervariasi tergantung pada perspektif atau kerangka referensi yang
digunakan oleh individu atau kelompok.
Keaslian dapat dipahami secara relatif, tergantung pada norma, nilai, atau
standar tertentu. Sesuatu yang dianggap asli dalam suatu budaya mungkin tidak
dianggap asli dalam budaya lain.
Education
Tujuan Epistemik Pendidikan
Dari segi politik tujuannya ialah demokrasi dan pemilih yang terinformasikan
Dari segi tujuan etis ialah akses kependidikan dan hak asasi manusia mendasar
Dari segi ekonomi tujuannya ialah Masyarakat produktif dan mengisi pekerjaan dimasa akan datang

Tidak melayani tujuan epistemic contohnya bentuk indroktinisasi (Indoktrinasi" adalah suatu proses di
mana seseorang atau kelompok sengaja mempengaruhi orang lain agar menerima dan mempercayai suatu
ideologi, pandangan, atau keyakinan tertentu tanpa ragu atau pertimbangan kritis)
Melayani rezim pemerintahan

MEMAHAMI APA ITU TUJUAN EPISTEMIK PENDIDIKAN


Pendidikan bisa terbagi menjadi dua yaitu dilayani dengan buruk dan dilayani dengan baik berarti menjalani
tujuan epistemic dengan bener
Tujuan Epistemik Dasar Pendidikan:
Hanya menanamkan banyak keyakinan benar yang berguna dan Keterampilan Kognitif

John Dewey (1859–1952)


Fokus seharusnya lebih pada memungkinkan siswa belajar dengan cara berbuat daripada hanya
menanamkan fakta-fakta pada mereka. Dewey juga berpendapat tentang pentingnya sistem pendidikan
yang baik secara sosial, terutama dalam masyarakat demokratis.
Sekadar mengetahui bukanlah tujuan epistemik utama dari pendidikan, melainkan PEMAHAMAN

Kebajikan Intelektual Dan Pendidikan akan menghasilkan peserta didik yang berkarakter
❑ Muncul dengan cara yang murni tanpa refleksi
❑ Beberapa dari Mereka adalah Bawaan
❑ Bisa diperoleh melalui pelatihan atau paparan terus menerus dan kebiasaan
❑ Tidak Melibatkan Keadaan Motivasi yang Khas
Politik

Politik adalah proses pembentukan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Politik demokratik dan warga negara yang terinformasi >>>> Rakyat memilih berdasarkan
informasi atau pengetahuan yang dia miliki.
Media berperan untuk memberikan informasi>>>>>>>>>Adanya sudut pandang yang saling
bertentangan
>>>>>>>>Terjadi pembatasan informasi
Impactnya:
-Propaganda
-Informasi yang menyesatkan
-Kepentingan politik

Dalam dunia politik yang diutamakan adalah kepentingan


Segala cara dilakukan sebagian politisi untuk mencapai kepentingan mereka. Seperti yang sering
terjadi yaitu :
-Mengontrol dan menggiring informasi yang disampaikan media
-Gratifikasi
-Manipulasi fakta
Filsuf Amerika Frankfurt mengatakan dalam bukunya bahwa “Sebagian politisi tidak peduli
dengan kebenaran. 'Kebenaran' bagi mereka hanyalah apa yang berguna untuk mencapai
kepentingan mereka. Jika apa yang mereka nyatakan ternyata benar, maka itu bonus, tapi bukan
keharusan. Yang penting bagi si tukang omong kosong (politisi) adalah Anda percaya apa yang dia
katakan.
Politik pasca-fakta atau politik pasca-kebenaran sangat banyak menjadi ciri lanskap politik
kontemporer. Secara kasar, ini mengacu pada bagaimana kebenaran tampaknya menjadi
kepentingan sekunder bagi kehidupan politik. Jika sebelumnya para politisi dan perwakilan
mereka akan khawatir untuk menyatakan kebohongan, sekarang kita menemukan bahwa mereka
sering dengan berani menyatakan klaim palsu.
Dampak dari politik pasca-fakta yaitu munculnya fenomena relativisme, dimana terdapat
pandangan bahwa tidak ada kebenaran objektif karena kebenaran itu relatif.
Ketidakadilan epistemik yang diungkapkan oleh Miranda Fricker menyatakan bahwa ada jenis
pembungkaman epistemik tertentu yang terjadi di mana orang tidak diberi kredibilitas epistemik
yang layak mereka dapatkan.
Misalnya, pertimbangkan bagaimana perempuan di tempat kerja secara rutin diturunkan dalam hal
kontribusi mereka. Hal ini menempatkan mereka pada kerugian epistemik, karena kesaksian
mereka tidak diberikan status yang sama dengan rekan laki-laki mereka.
Ketidakadilan epistemik ini akan menyebabkan kesaksian itu dinilai berdasarkan siapa yang
mengatakannya, bukan apa yang dikatakannya. Hal ini tentu berbahaya karena kedepannya bisa
jadi kebenaran itu ditentukan oleh siapa yang mengatakannya, bukan lagi secara objektif.
Ini tentu juga akan berpengaruh pada bagaimana secara epistemik suatu gender, ras, atau kaum
tertentu diperlakukan.
Law
Sistem hukum memiliki berbagai tujuan, termasuk keadilan sosial dan tujuan politik.
Namun, dalam konteks epistemik, tujuan utama adalah memastikan kebenaran dalam penilaian
hukum, khususnya dalam persidangan pidana.

Paternalisme epistemik mengacu pada kecenderungan untuk mengontrol atau mengarahkan


informasi dengan keyakinan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk kebaikan
seseorang/kelompok.

Beberapa aturan hukum membatasi penggunaan bukti atas alasan epistemik, salah satunya adalah
pembatasan akses juri terhadap catatan pidana masa lalu terdakwa.
Meskipun kontroversial, paternalisme epistemik memiliki alasan untuk melindungi hak-hak orang
yang tidak bersalah dan mencegah kemungkinan vonis yang salah

Namun, tujuan utama persidangan pidana adalah apakah fakta-fakta yang mendukung tuduhan
tersebut telah dibuktikan melewati ambang batas “keraguan yang wajar”.
Sistem hukum Adversarial
• Menentukan siapa yang bersalah atau tidak bersalah dilakukan dengan membiarkan jaksa
dan pembela menunjukkan argumen terkuat masing-masing.
• Juri memiliki peran sentral dalam menilai bukti dan membuat keputusan.
Investigastif
• Lebih menitikberatkan peran hakim dalam pencarian kebenaran.
• Lebih menekankan pada upaya mengungkap kebenaran objektif daripada pertarungan
hukum antara jaksa dan pembela.
Permasalahan bukti hukum
• Tidak semua hal yang dianggap sebagai bukti secara otomatis dianggap sebagai bukti
hukum.
• Contoh: bukti statistik tentang masa lalu seseorang dimana ia pernah mencuri maka
menurut analisis statistik lebih mungkin mencuri lagi, dan ini tidak dianggap sebagai bukti
hukum.
• Kesimpulan: Bukti yang diperlukan ialah bukti yang lebih langsung dan konkret untuk
mendukung putusan hukum. Dalam bukti statistik, masih harus diteliti sejauh mana bukti
tersebut dapat diandalkan pada persidangan hukum.
Skeptisisme terhadap Pikiran Orang Lain

Skeptisisme dalam filsafat adalah suatu pendekatan atau sikap yang menekankan keraguan atau
ketidakpastian terhadap kemampuan manusia untuk mencapai pengetahuan yang mutlak atau kebenaran
yang tak tergoyahkan. Skeptisisme menantang klaim pengetahuan atau keyakinan dengan
mempertanyakan dasar-dasarnya, menyoroti ketidakpastian, dan menekankan pentingnya sikap kritis.

Masalah pikiran orang lain (the problem of other minds) adalah tantangan filosofis yang mempertanyakan
bagaimana kita dapat mengetahui tentang eksistensi dan sifat pikiran orang lain. Masalah ini muncul dari
kenyataan bahwa satu-satunya pikiran yang dapat kita pastikan adalah milik kita sendiri, dan kita tidak
memiliki akses langsung ke pikiran orang lain.

Menurut aliran dualisme, keyakinan bahwa orang lain memiliki pikiran sama sekali bukanlah sebuah
hipotesis, dan kita juga tidak menyimpulkan berdasarkan bukti bahwa orang lain memiliki
pikiran. Masalah pikiran orang lain merupakan bentuk skeptisisme yang terkait dengan isu lebih luas
tentang bagaimana kita dapat memiliki pengetahuan tentang dunia eksternal dan pikiran orang lain

Analogi palsu adalah cara berpikir di mana kita mencoba memahami pikiran orang lain berdasarkan
pengalaman kita sendiri. Misalnya, jika kita merasa sedih ketika hujan, kita mungkin berpikir bahwa orang
lain juga merasa sedih ketika hujan. Ini adalah analogi karena kita menggunakan pengalaman kita sendiri
sebagai dasar untuk memahami pengalaman orang lain

Skeptivisme radikal
Skeptivisme radikal adalah posisi yang menyatakan bahwa tidak ada pengetahuan ilmiah yang
pasti. Skeptis radikal berpendapat bahwa semua pengetahuan ilmiah didasarkan pada asumsi-
asumsi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk
memastikan bahwa pengetahuan ilmiah kita tentang dunia benar
hipotesis skeptis adalah hipotesis yang menyangkal kebenaran teori ilmiah yang ada. Hipotesis
skeptis ini biasanya diajukan untuk menunjukkan bahwa teori ilmiah tersebut tidak dapat
dibuktikan kebenarannya secara pasti. Salah satu contoh hipotesis skeptis adalah hipotesis
simulasi. Hipotesis ini berpendapat bahwa kita hidup di dalam simulasi komputer, dan bahwa
dunia luar yang kita amati hanyalah rekayasa computer.
Komponen kedua dari argumen skeptis melibatkan klaim bahwa jika kita tidak dapat mengetahui
sangkalan dari hipotesis skeptis, maka kita tidak dapat mengetahui banyak hal.
Skeptisisme dan prinsip penutupan adalah dua konsep yang saling terkait dalam filsafat.
Skeptisisme adalah sikap mempertanyakan atau mencurigai segala sesuatu karena adanya
keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti. Prinsip penutupan adalah prinsip yang
menyatakan bahwa jika proposisi P adalah konsekuensi logis dari proposisi Q, maka jika Q benar,
maka P juga benar
Prinsip sensitivitas adalah prinsip yang menyatakan bahwa keyakinan kita hanya dapat benar jika
kita sensitif terhadap fakta yang membentuk dasar keyakinan tersebut.
Contoh : mimpi dan pengalaman nyata (dejavu)
Prinsip keamanan adalah prinsip yang menyatakan bahwa keyakinan kita hanya dapat benar jika
kita dapat membedakan antara keadaan di mana keyakinan tersebut benar dengan keadaan di mana
keyakinan tersebut salah.

Kontekstualisme dalam filsafat adalah pendekatan atau pandangan yang menekankan pentingnya
konteks dalam menafsirkan, memahami, atau memberikan makna pada suatu pernyataan, tindakan,
atau konsep. Ide dasar dari kontekstualisme adalah bahwa makna atau kebenaran suatu pernyataan
tidak dapat dipahami secara terpisah dari situasi atau konteks di mana pernyataan tersebut
diucapkan atau tindakan tersebut dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai