CAROLINA SIMBOLON 5173510007 RAMADHANI NAINGGOLAN 51735100 KERETA API TRANS SULAWESI
• JALUR MAKASSAR – PAREPARE KURANG LEBIH
SEJAUH 145 KM • AWAL MULA PEMBANGUNAN PADA TAHUN 2015 DI BAARU DENGAN PANJANG 21 KM • MENGGUNAKAN JALUR GANDA ATAU DOUBLE TREK • KERETA API TRANS SULAWESI MEMPUNYAI KECEPATAN 160 KM/JAM • JALUR TERSEBUT MEMPUNYAI LEBAR 1435 MM. MERUPAKAN STANDAR INTERNASIONAL (SEPUR STANDAR) TAHAPAN PEKERJAAN
• 1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN 2. MEMBUAT JALAN AKSES
Membuat Jalan akses
untuk mempermudah (menjangkau) alat berat masuk ke lokasi yang akan dibangun. 3. Clearing, Grubbing dan Stripping
Clearing, Grubbing dan Stripping
merupakan Pembukaan lahan untuk suatu kegiatan proyek dimana lokasi lahan yang akan digunakan masih ditumbuhi pohon-pohon, rumput atau akar-akar semak belukar maka pekerjaan penebangan, pembersihan dan pembuangan pohon, akar semak belukar dan rumput harus segera dilaksanakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan suatu proyek. 4. Galian Tanah Dasar
Melakukan pekerjaan galian
tanah harus sampai di titik tanah yang keras dan harus sesuai dengan perencanaan. Banyak sisa sisa tanah bekas galian harus diangkut dan buang tanah bekas galian tersebut kelokasi yang sudah ditentukan agar tidak mengganggu pekerjaan lainnya. 5. Pemadatan
Pekerjaan pemadatan merupakan
pekerjaan pemadatan sebagai pondasi rel kereta api. Fungsi pemadatan tersebut agar lapisan ballast dan seterusnya itu tidak ambles atau terjadinya penurunan tanah. 6. Pekerjaan Sub-Ballast
Sub-Ballast merupakan bahan dari
batu kricak dengan diameter sekitar 28-50 mm dengan sudut tajam. Fungsi Sub-Ballast merupakan 1. Untuk meredam getaran trek rel saat kereta api melintas 2. Menjaga trek rel agar tetap berada di tempatnya 3. Memperlancar proses drainase air hujan 4. Mencegah tumbuhnya rumput yang dapat mengganggu drainase air hujan.