Anda di halaman 1dari 10

HEMODINAMIKA

Bunga Viola Amanda


1513101010045
HEMODINAMIKA
Pemeriksaan aspek fisik sirkulasi
Pemeriksaan
darah, fungsi aspek fisik
jantung dansirkulasi
darah, fungsifisiologis
karakteristik jantung dan
vascular
karakteristik
verifier. fisiologis vascular
verifier.

Jevon. P. Dan Ewens. B. 2009. Pemantauan Pasien Kritis edisi kedua. Ciracas,
Jakarta:EMS.
GANGGUAN HEMODINAMIKA

1. Gangguan keseimbangan
cairan
2. Gangguan volume darah
3. Gangguan peredaran darah

1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.


2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1. Edema
Edema menandakan meningkatnya cairan dalam ruang jaringan
interstitial. Edema paling mudah dikenali secara makroskopis maupun
mikroskopis. Cairan edema pada umumnya hanya muncul sebagai
pembengkakan sel yang kecil disertai dengan pembukaan dan
pemisahan unsur matriks. Paling sering ditemukan pada paru, jaringan
subkutan, dan otak.
Berikut adalah patofisiologi dari edema:
- Peningkatan Tekanan Hidrostatik
- Penurunan Tekanan Osmotik Plasma
- Sumbatan Saluran Limfe
- Retensi Natrium dan Air

1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.


2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
GANGGUAN VOLUME DARAH

1. Hemoragi
Hemoraghi (perdarahan) pada umumnya menunjukkan
ekstravasasi darah akibat robeknya pembuluh darah. Perdarahan
dapat terjadi eksternal atau tersembunyi salam suatu jaringan;
akumulasi perdarahan ini disebut hematoma. Perdarahan kecil
pada kulit, membrana mukosa, atau permukaan serosa yang
disebut petekia. Perdarahan yang sedikit lebih besar (purpura),
dapat disertai berbagai gangguan serupa yang menyebabkan
petekia. Hematoma subkutan (memar) yang lebih besar disebut
ekimosis. Penumpukan darah dalam jumlah besar pada salah
satu rongga tubuh (hemotoraks, hemoperikardium,
hemoperitoneum, atau hemartrosis).
1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.
2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
2. Hiperemi
Keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan
(peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah
pada daerah tertentu.

3. Shok
Shock adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh
defisiensi sirkulasi akibat disparitas (ketidakseimbangan)
antara volume darah dengan ruang susunan vaskuler.
1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.
2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
GANGGUAN PEREDARAN DARAH
1. Trombus
Trombosis adalah pembentukan massa bekuan
darah dalam sistem kardiovaskuler yang tak
terkendali. Massa bekuan darah itu disebut
trombus, dan jika masa bekuan darah tersebut
terlepas dan mengikuti ikut aliran darah maka
disebut embolus.

1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.


2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
2. Embolus
Embolisme merupakan oklusi / sumbatan beberapa
bagian sistem kardiovaskuler oleh suatu massa
(embolus) yang tersangkut dalam perjalanannya ke
suatu tempat melalui aliran darah. Embolei mengacu
pada setiap masa intravakuler yang padat, cair atau
berbentuk gas dan terbawa oleh aliran darah ketempat
yang jauh dari asal terbentuknya emboli tersebut.
Sebagian besar keadaan yang terjadinya dari trombus
istilah yang digunakan adalah tromboemboli.
1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.
2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
Macam-macam tromboemboli:
1. Tromboemboli paru
2. Tromboemboli sistemik
3. Emboli Lemak
4. Emboli Udara
5. Emboli Cairan Amnion

1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.


2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.
3. Infark
Infark adalah daerah nekrosis iskemik dalam
jaringan atau organ akibat oklusi pasokan arteri
atau aliran vena. Hampir semua infark terjadi
karena peristiwa trombosis atau emboli.
Penyebab lainnya meliputi vasospasme, kompresi
ekstrinsik pembuluh darah ooleh tumor, edema
tau penjepaitan pada akantong hernia dan
pemuntiran pembuluh, setrta ruptur pembuluh.
1. Robbins and Cotran . 2007. Pathologic Basis of Disease . Jakarta:EGC.
2. Sudiono, J ., Kurniadhi, B ., Hendrawan, A dan Djimantoro, B. 2003. Ilmu Patologi.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai