Anda di halaman 1dari 20

PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM

MENANGGULANGI PENYAKIT MENULAR DARI LUAR NEGERI


YANG DIBAWA PENUMPANG KAPAL ATAU PESAWAT
Pembimbing :
dr. Wienta Diarsvitri, M.Sc, PhD

Penyusun :
Novy Syahbrina Azara 201704200311
Nugroho Yudha Abriyanto 201704200312
Nungky Nadya Kusuma 201704200313
Nurmila Baitika Devi 201704200314
Nuruddin Dzulkarnain 201704200315
Okky Ayustia Wijaya 201704200316
Oktaferiko Vabriansyah 201704200317
Senlis Iriani Martasari 201704200335
Shiela Fentanes 201704200336
Pendahuluan
• Penyakit menular telah menjadi permasalahan
global.
• Hal ini tidak hanya menyebabkan penderitaan
masyarakat di berbagai negara, namun juga akan
mengurangi kepercayaan publik terhadap negara,
yang kemudian akan berpengaruh terhadap
legitimasi negara yang bersangkutan, melemahkan
dasar ekonomi, perubahan tatanan sosial, dan
ketidakstabilan regional.
• Semua negara tentunya harus siap menghadapi
tidak terkecuali Indonesia. Disini peran penting
sentral dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kantor Kesehatan Pelabuhan
DEFINISI
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan kementrian kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.

KLASIFIKASI
1. KKP Kelas I yang terdiri dari 7 KKP
2. KKP Kelas II yang terdiri dari 21 KKP
3. KKP Kelas III yang terdiri dari 20 KKP
4. KKP Kelas IV yang terdiri dari 1 KKP
Kantor Kesehatan Pelabuhan
FUNGSI
a) Pelaksanaan kekarantinaan
b) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
c) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
d) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial
wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul
kembali
e) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non
pengion, biologi, dan kimia
f) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans
epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu
lintas nasional, regional, dan internasional
Kantor Kesehatan Pelabuhan
FUNGSI
g) Pelaksanaan,fasilitasi,dan advokasi kesiapsiagaan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana
bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk
h) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di
lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
i) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat,
Makanan, Kosmetika, dan Alat Kesehatan serta Bahan Adiktif
(OMKABA) eskpor dan mengawasi persyaratan dokumen
kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika, dan Alat Kesehatan
serta Bahan Adiktif (OMKABA) impor
j) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan
muatannya
Kantor Kesehatan Pelabuhan
FUNGSI
k) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
l) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan
di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
m) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan
di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
n) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko
lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan
o) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
p) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kantor Kesehatan Pelabuhan
JENIS
1. Penerbitan register in clearance dan Free Pratique (FP)
2. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance (PHQC)
3. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal (BKK)
4. Penerbitan Ship Sanitation Control Exemption Certificate(SSCEC)/Ship
Sanitation Control Certificate (SSCC)
5. Penerbitan Sailing Permit
6. Penerbitan Sertifikat Pemeriksaan Air
7. Penerbitan Sertifikat Layak Jasa Boga
8. Penerbitan Sertifikat Tingkat Mutu Restoran
9. Penerbitan Sertifikat Desinseksi
10. Penerbitan International Certificate of Vaccination (ICV)
11. Penerbitan Sertifikat Kesehatan bagi masyarakat pelabuhan/bandara
12. Penerbitan Surat Keterangan Sehat bagi masyarakat
pelabuhan/bandara
13. Penerbitan Surat Keterangan Kesehatan untuk Terbang
14. Penerbitan Surat Izin Pengangkutan Jenazah
15. Penerbitan Surat Izin Pengangkutan Orang Sakit
16. Vaksinasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Bidang pengendalian karantina
dan surveilans epidemiologi
TUGAS POKOK

Seksi surveilans Seksi pengendalian


epidemiologi karantina

Bidang Pengendalian Risiko


Lingkungan
Bidang Upaya Kesehatan
dan Lintas Wilayah

Seksi kesehatan matra Seksi pencegahan dan


dan lintas wilayah pelayanan kesehatan
Penyakit Menular
DEFINISI
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh penularan dari suatu
agent infeksi atau produk racun dari orang atau hewan yang terinfeksi ke
penjamu yang peka baik secara langsung atau tidak.

MACAM PENYAKIT KARANTINA


• Pes (Plague)
• Kolera (Cholera)
• Demam kuning (Yellow fever)
• Cacar (Smallpox)
• Tifus bercak wabahi-Typhus exanthematicus infectiosa (Louse
borne Typhus)
• Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever)
Peran KKP dalam Menanggulangi
Penyakit Menular
KKP, yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan dan berada serta
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal PP dan
PL, berperan dalam pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans
epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan terbatas di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara, serta pengawasan Obat, Makanan, Kosmetika,
Alat Kesehatan, Dan Bahan Berbahaya (OMKABA).
Peran KKP dalam Menanggulangi
Penyakit Menular
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARANTINA
DAN PENYAKIT MENULAR POTENSIAL WABAH

Ruang Lingkup Kegiatan Identifikasi

a) Alat angkut (Kapal Laut,


Pesawat) dan muatannya a) Identifikasi pada alat angkut
(termasuk kontainer) b) Identifikasi pada Penumpang
b) Manusia (ABK/Crew, c) Identifikasi pada Barang
Penumpang) d) Identifikasi di Lingkungan
c) Lingkungan pelabuhan dan Pelabuhan
Bandara
Peran KKP dalam Menanggulangi
Penyakit Menular
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KEKARANTINAAN ALAT
ANGKUT DAN DOKUMEN KESEHATAN ALAT ANGKUT

Ruang Lingkup Kegiatan Pengawasan

a) Pemeriksaan Alat • Pemeriksaan


angkut Kekarantinaan Kapal
I. Tahap Persiapan
b) Penerbitan II. Tahap Pemeriksaan/
Dokumen pengawasan
Kesehatan Kapal III.Tahap Tindak Lanjut
Isyarat Karantina
• Sering disebut "Isyarat Q", Isyarat karantina merupakan suatu
prosedur internasional untuk menyatakan bahwa sebuah kapal
masih belunm dizinkan masuk pelabuhan dan menjadi
pengawasan kantor kesehatan pelabuhan. Isyarat tersebut
umumnya dinyatakan dalam bentuk pengibaran bendera kuning
di kapal Dimulainya pemasangan isyarat karantina pada kapal
ialah sewaktu kapal memasuki Bandar (rede) pelabuhan atau
sejak pandu laut/ sungai menalki kapal, dalam hal Ini mana yang
terlebih dahulu Kapal yang tiba dan momasang isyarat karantina
walaupun olel Pejabat Kesehatan Pelabuhan diketahui bahwa
kapal tersebut sebetulnya tidak berada dalam karantina, maka:
kapal ini tidak melanggar UU Karantina, terhadap kapal ini tetap
dilakukan pemeriksaan karantina.
Kapal dalam Karantina
Kapal dinyatakan 'dalam karantina' apabila dalam pemeriksaan
diketahui: Datang dari luar negeri sehat. Datang dari daerah
terjangkit (affected area) terhadap kapal yang berada dalam
karantina tersebut diperlakukan hal-hal sebagal berikut: :
1. Tempat berlabuh bagi kapal yang berada dalam karantina
ditetapkan setempat oleh Syahbandar bersama Pejabat
Kesehatan Pelabuhan.
2. Kapal yang karena sesuatu hal tidak dapat berlabuh, dizinkan
sandar dengan tetap memasang isyarat karantina misalnya
terjadi hal-hal seperti: kemacetan mesin jangkar, perahu -layar
dan sebagainya.
3. Sebaiknya Pejabat Kesehatan Pelabuhan tidak mengizinkan
siapapun untuk mengunjungi kapal dengan Isyarat Q, kecuali
oleh pandu laut sungal yang bertugas.
Kapal dalam Karantina
4. Hanya pandu laut/ sungal yang bertugas, yang diizinkan
meninggalkan kapal dengan isyarat Q setelah terleblh dahulu
yang bersangkutan mendapat keterangan nakhoda bahwa
kapalnya sehat.
5. Karena suatu hal nakhoda dari kapal dengan Isyarat Q perlu
naik ke darat, maka yang harus dilakukan pertama kall
sesampainya di darat alah melapor pada KKP setempat.
6. Harus dilakukan tindakan kesehatan sesuai dengan jenis
masalahnya (disinseksi, disinfeksi derattisasi dan
dekontaminast) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Kapal dinyatakan sehat bila dalam pemeriksaan tidak ditemukan
indikasi penderita seperti di daerah terjangkit atau sudah
dilakukan indakan kesehatan dan diberikan free pratique serta
'port health clearance'untuk keberangkatan.
Pengawasan pemeriksaan penumpang
dan kapal dari daerah terjangkit
Yang perlu diawasi lalah semua suspect dalam perjalanan
internasional yang mengunjungi Indonesia yang diduga terinfeksi
Cholera, Yellow fever Plague serta penyakit karantina lain yang
ditetapkan oleh WHO.
• Cara pengawasan:
1. Sebaiknya petugas kesehatan pelabuhan melakukan
pemeriksaan di kapal dan suspect tidak turun dari kapal (crew
atau penumpang transit)
2. Bila cuspoct turun dari kapal pesawat udara, maka
pemeriksaan harus dilakukan oleh petugas kesehatan
pelabuhan di klinik KKP
3. Pemeriksaan penumpang menggunakan standar pemeriksaan
kesehetan
Pengawasan pemeriksaan penumpang
dan kapal dari daerah terjangkit
• Pelaksanaan
1. KKP mencatat (untuk dokumentasi) nama, alamat
rumah, tanggal tiba kapal/pesawat udara yang
ditumpangi dan alamat di Indonesia yang dituju.
2. Kepada suspoct diberi kartu kewaspadaan atau
health alert card.
3. KKP sogora mengirim, doftar, nama orang yang
berada didalam pengawasan kepada Direktorat
Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan. cq Direktorat EPIM dan
ditembuskan ke KKP-KKP di pelabuhan yang akan
dituju oleh penumpang.
Pengawasan pemeriksaan penumpang
dan kapal dari daerah terjangkit
• Terhadap kapal yang datang dari luar negeri:
1. Kapal yang dalam waktu 2 minggu sebalum tiba di
Indonesia tolah menyinggahi negara yang
seluruhnya atau sebagiannya terjangkit penyakit
karantina atau berbahaya lain yang ditetapkan oleh
WHO maka Pajahat Kesehatan di pelabuhan
pertama wajib mengadakan pemeriksaan secara
visual terhadap semua crew dan semua penumpang.
Kepada setiap penumpang diberikan kartu
kewaspadaan dini atau health alert card Agar proses
pemeriksaan penumpang dilakukan cepat
hendaknya menggunakan thermoscanner.
Pengawasan pemeriksaan penumpang
dan kapal dari daerah terjangkit
2. Ketika dalam waktu 2 minggu sebelum tiba di Indonesia tidak
menyinggahi negara terjangkit tetapi di kapal ada penumpang
yang datang dari negara terjangkit penyakit karantina, maka
Pejabat Kesehatan di pelabuhan pertama wajib melakukan
pemeriksaarn secara visual terhadap penumpang yang
dianggap suspect
3. Jika kapal ini adalah kapal turis yang mempunyai rute tetap ke
Indonesia dan demi kelancaran kepariwisataan sementara
tuntutan didalam hal kewaspadaan tetap tinggi maka masing-
masing penumpang diminta mengisi Health Alert Card dan
kartu-kartu ini bersama ICV telah terkumpul sebelum Pejabat
Kesehatan Pelabuhan mengunjungi kapal. Dari Health Alert
Card tersebut dapat diseleksi penumpang-penumpang yang
dianggap sebagai suspect dan kemudian diperiksa secara
visual.
Penanggulangan
Penyelidikan epidemiologi dan surveilans

Penatalaksanaan penderita (pemeriksaan, pengobatan, perawatan,


isolasi penderita, dan tindakan karantina)

Pencegahan dan pengebalan

Pemusnahan penyebab penyakit

Penanganan jenazah

Penyuluhan kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai