Anda di halaman 1dari 65

WORKSHOP

MODEL PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS

Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS TIDAR

1 Oktober 2019, SMP N 4 MAGELANG


https://b.socrative.com/student/
LET’S DRAW YOUR FRIEND’S
FACE
 Enjoy the music first, when the music stops,
start to draw these parts.

1. Eyes and Eyebrows


2. Nose and Lips
3. Face shape, Ears, Hair
 https://canvas.instructure.com/login/canvas
 https://app.schoology.com/login
 https://kahoot.it/
 https://b.socrative.com/login/teacher/
 https://new.edmodo.com/?go2url=%2Fhome
LEARNING MODEL IN EDUCATION
4.0 (21ST CENTURY OF LEARNING)
 E-Learning, Learning Management System
 MOOC (Massive Open Online Course)
 Blended Learning
 Flipped Classroom
 Autonomous Learning
MOOC
 IMOOC (Indonesian
Massive Open Online
Course)
Regional English Language
Office (RELO)

Topic : Technology for


Autonomous Learning
MOOC

 AE-E TEACHERS
American English
E-Teacher Program
an 8-week online teacher
training course  from
September 25 – November
20, 2018

Topic: Using Educational


Technology in the English
Language Classroom
http://inthemiddlegrades.blogspot.com/20
16/02/why-middle-five-great-reasons-to-t
each.html
APPROACH?
METHOD?
TECHNIQUE?
PENDEKATAN/METODE/ TEKNIK?
Keselarasan teori-teori tentang
Cara yang digunakan untuk
apa yang dipelajari (linguistik),
mengimplementasikan rencana
tentang proses pemelajaran
yang sudah disusun dalam
dalam diri pemelajar (teori
bentuk kegiatan nyata dan
pemelajaran), dan tentang apa
praktis untuk mencapai tujuan
yang mesti dilakukan guru (teori
pembelajaran
pengajaran).

Cara yang dilakukan seseorang


dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik
PERKEMBANGAN PENDEKATAN DAN METODE
PENGAJARAN BAHASA DARI SEGI WAKTU

Era Era Era Pasca


Prametode Metode Metode
ERA PRAMETODE
 Kepraktisan
 Tak ada penggunaan koheren atas disiplin
ilmu yg relevan
 Tak ada kerangka kerja konseptual
 Metode Tata Bahasa Terjemahan (MTT),
Metode Langsung (ML), Metode Kompromi
(MK)
ERA METODE
 Berpusat pada guru
 Preskriptif
 Berbeda dari satu sama lainnya
 Berorientasi tujuan
 Metode Audiolingual
 Metode Audiovisual
 Metode Lisan Situasional
 Metode Kognitif
 Metode Humanistik Afektif
a. Community Language Learning
b. Silent Way
c. Suggestopedia
d. Total Physical Response (TPR)
ERA PASCA METODE
 Berpusat pada siswa
 Particularity
 Practicality
 Possibility
 Strategi makro
 Berorientasi tujuan
 Pedagogi Pasca Metode (PPM) :Guru memanfatkan teori
apapun dan guru berpengalaman mengembangkan teorinya
sendiri dan mengujicobakannya demi keberhasilan belajar
siswanya dlm situasi nyata yang ada.

 PPM membantu guru melampaui metode sementara tetap


mempertimbangkan konsep metode pembelajaran bahasa
dan pendidikan guru bahasa

 Pedagogi memiliki 3 parameter:


 particularity
 practicality
 possibility
• Particularity‟= jenis teknik yg digunakan guru tergantung pada
situasi mengajar, yaitu di mana, kapan dan siapa yg diajar.

• Practicality = metode yang dilaksanakandalam situasi nyata


untuk memungkinkan pendekatan hubungan teori-praktik

• Possibility : metode hendaknya tepat secara sosial, kultural,


dan politis shg baik guru maupun siswa mereka bhw mereka
ada apa adanya dg peran masing-masing dianggap penting dan
oleh sebab itu memberdayakan mereka sendiri. Dg demikian
mereka mungkin berhasil secara pribadi dan secara profesional
 Era yang memberi kebebasan kepada guru untuk memilih
teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi
belajarnya.
 Era yang menuntut guru dapat mengimplementasikan
pendekatan pembelajaran dalam situasi nyata sehingga
ada hubungan antara teori di kelas dan praktik di
kehidupan.
 Era yang mengharapkan penerapan pendekatan
pembelajaran yang sesuai secara sosial, kultural, dan
politis
GURU “POST-METHOD ERA”
PERMEN 81A TH 2013
TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM
(LIMA PENGALAMAN BELAJAR POKOK)

MENGUMPULKAN
MENGAMATI MENANYA
INFORMASI

MENGASOSIASIKAN MENGKOMUNIKASIKAN
IMPLEMENTASI METODE SAINTIFIK
DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
GENRE-BASED APPROACH (GBA)
(FEEZ & JOYCE, 1998)

1. Building the Context or Knowledge of the Field


(Negotiating Field)
2. Modelling and Deconstructing the Text
3. Joint Construction of Text
4. Independent Construction of Text
5. Linking to Related Texts
CONTOH REALISASI
METODE SAINTIFIK DALAM GBA
STAGE GBA METODE
SAINTIFIK
BKoF Presenting the context through Mengamati
pictures, audio-visual Menanya
material, realia, excursions, Mengumpulkan
field-trips, guest speakers, etc data
Establishing the social purpose Menalar/menganal
through discussions or surveys isis data
Cross cultural activities Mengomunikasikan
Related research activities
Comparing the model text
with other texts of the same
genre or contrasting type
CONTOH REALISASI
METODE SAINTIFIK DALAM GBA
STAGE GBA METODE SAINTIFIK

MoT • Presentation activities using Mengamati


devices Menanya
• Sorting, matching and labelling Mengumpulkan data
activities eg sorting sets of texts, Menalar/
sequencing jumbled stages, labelling menganalisis data
stages. Mengomunikasikan
• Activities focusing on cohesive
devices
•Presentation and practice activities
relating to the grammatical features
of the text
•Oral-aural, pronunciation, decoding,
spelling, handwriting or typing
practice as needed for the use of the
text type
STAG GBA METODE SAINTIFIK
E

JCoT • Teacher questioning, discussing Mencipta


and editing whole class
construction, then scribing onto
board
• Skeleton texts
• Jigsaw and information gap
activities
• Small group construction of
texts
• Dictogloss
• Self assessment and peer
assessment activities
STAGE GBA METODE
SAINTIFIK
ICoT • Listening tasks, e.g., comprehension activities Mencipta
in response to live or recorded material, such
as performing a task, sequencing pictures,
numbering, ticking or underlining material on
a worksheet, answering questions
• Listening and speaking tasks, e.g., role plays,
simulated or authentic dialogs
• Speaking tasks, e.g., spoken presentation to
class, community organization, or workplace
• Reading tasks, e.g., comprehension activities
in response to written material such as
performing a task, sequencing pictures,
numbering, ticking or underlining material on
a worksheet, answering questions
• Writing tasks which demand that students
draft and present whole texts
MODEL PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL)
1. COOPERATIVE LEARNING
(MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF)
2. PROBLEM-BASED LEARNING
(MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH)
 E-LEARNING OR BLENDED LEARNING

(MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DARING)


CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
 Model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and
learning) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan
bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar
dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari

 Prinsip Pembelajaran Kontekstual : Konstruktivisme


(Constructivism), Menemukan (Inquiry), Bertanya (Questioning),
Masyarakat Belajar (Learning Community), Pemodelan
(Modeling), Refleksi (Reflection), Penilaian Sebenarnya
(Authentic Assessment)
 Proses pembelajaran dengan menggunakan CTL harus
mempertimbangkan karakteristik-karakteristik :
1) Kerja sama;
2) Saling menunjang;
3) Menyenangkan dan tidak membosankan;
4) Belajar dengan bergairah;
5) Pembelajaran terintegrasi;
6) Menggunakan berbagai sumber;
7) Siswa aktif;
8) Sharing dengan teman;
9) Siswa kritis guru kreatif;
10) Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa
(peta-peta, gambar, artikel);
11) Laporan kepada orang tua bukkan hanya rapor, tetapi hasil karya
siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan lain-lain
COOPERATIVE LEARNING
 Model pembelajaran dengan cara siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat hingga lima
orang siswa dengan struktur kelompok
bersifat heterogen.
 Beberapa contoh:
1. Model Student Team Achievement Division (STAD)
2. Model Jigsaw
3. Investigasi Kelompok (Group Investigation)
4. Model Make a Match (Membuat Pasangan)
5. Model TGT (Teams Games Tournaments)
THE STEPS OF COOPERATIVE LEARNING
1. Develop a positive classroom environment.
2. Previous to organizing collaborative groups and assigning academic
tasks, develop a cooperative climate in the classroom.
3. Consider upcoming academic tasks and determine the number of 
students who will be assigned to each group.
4. Decide how long the groups will work together.
5.  Plan the arrangement of the room for the upcoming group-oriented
tasks.
6. Prepare materials for distribution to the group.
7. Determine roles for group members.
8. Explain what will occur.
9. Present and clearly explain the assignment that will probably take
several class periods to  complete.
10.  Avoid the temptation to "lead" the groups.
11. Monitor and assist as needed
12. Evaluate each group's performance/product.
13. Have the learning groups assess how well they worked together and
discuss how they can improve their functioning and performance
PROBLEM BASED LEARNING
 Model pembelajaran berfokus pada pemecahan
masalah, tanggung jawab untuk memecahkan
masalah bertumpu pada siswa. Guru mendukung
proses saat siswa mengerjakan masalah
STEPS OF PROBLEM BASED LEARNING
 Step 1: Explore the issue. Gather necessary information; learn new concepts, principles, and skills
about the proposed topic.

 Step 2: State what is known. Individual students and groups list what they already know about the
scenario and list what areas they are lacking information.

 Step 3: Define the issues. Frame the problem in a context of what is already known and information
the students expect to learn.

 Step 4: Research the knowledge. Find resources and information that will help create a compelling
argument.

 Step 5: Investigate solutions. List possible actions and solutions to the problem, formulate and test
potential hypotheses.

 Step 6: Present and support the chosen solution. Clearly state and support your conclusion with
relevant information and evidence.

 Step 7: Review your performance. Often forgotten, this is a crucial step in improving your problem-
solving skills. Students must evaluate their performance and plan improvements for the next
problem.
MODEL PEMBELAJARAN
E-LEARNING
 Pembelajaran berbasis web yang popular
dengan sebutan Web-Based Education (WBE)
atau kadang disebut e-learning (electronic
learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran
untuk sebuah proses pendidikan
STEPS OF E-LEARNING
 Choosing the learning platform used
 Creating or designing materials in the
learning platform
 Asking the students to work individually or in
a group
 Doing the assignment
 Assessing the assignment
LET’S APPLY THE
LEARNING MODEL
KELAS VII
Kompetensi Inti
 KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

 KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

 KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
 
WHAT TO DO?
 Decide the learning model
 The reasons of choosing the learning model
 Decide the topic (describing
people/animal/thing)
 Write the learning model steps
 Implement it

Anda mungkin juga menyukai