Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PENDAPAT DALAM TEKS

EKSPOSISI DALAM KEHIDUPAN SEHARI –HARI MELALUI METODE JIGSAW

Praba Prayascitta
SMA Laboratorium UM
Email : prabacitta1990@gmail.com

Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran


mengembangkan pendapat dalam teks eskposisi, mendeskripsikan peningkatan kemampuan
mengembangkan pendapat, dan perubahan perilaku siswa dalam menerima materi
pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa yang
berada di kelas X MIPA 3 SMA Laboratorium UM, Malang tahun 2018. Penelitian dengan
menggunakan dua siklus ini meliputi langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Instrument dari penelitian ini menggunakan tes prestasi belajar, catatan lapangan,
dan pedoman observasi. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dan kuantitatif. Setelah dilakukan penelitian dan tindakan terhadap subjek maka diperoleh
hasil sebagai berikut: (1) Nilai siswa meningkat signifikan dengan tingkat ketercapaian … %;
(2) kualitas pembelajaran semakin baik dan meningkat, tingkat kerjasama dalam sebuah
kelompok menjadi lebih baik, dan tingkat pemahaman siswa bisa menjadi lebih tinggi dalam
kaitannya dengan pengembangan pendapat dalam teks eksposisi; (3) pandangan dan
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran semakin meningkat

Kata kunci : jigsaw, pengembangan pendapat, prestasi belajar, teks eksposisi

CAPABILITY IMPROVEMENT DEVELOPING OPINIONS IN EXPOSITION TEXT


IN DAILY LIFE THROUGH THE JIGSAW METHOD
Abstract: This study aims to describe the learning process of developing opinions in
exposition texts, describing an increase in the ability to develop opinions, and changes in
student behavior in receiving learning materials using the jigsaw method. The research
subjects were students who were in class X MIPA 3 SMA Laboratorium UM, Malang in
2018. Research using these two cycles included the steps of planning, action, observation,
and reflection. The instrument of this study uses learning achievement tests, field notes, and
observation guidelines. Processing data in this study using qualitative and quantitative
methods. After conducting research and actions on the subject, the following results were
obtained: (1) Student scores increased significantly with the level of achievement ...%; (2) the
quality of learning is getting better and improved, the level of cooperation in a group gets
better, and the level of student understanding can be higher in relation to the development of
opinions in exposition texts; (3) students' views and interests in learning are increasing.

Keywords: jigsaw, opinion development, learning achievement, exposition text

PENDAHULUAN kurang antusias mengikuti pembelajaran


Peneliti menemukan beberapa dalam mengembangkan pendapat dalam
masalah yang menunjukkan bahwa siswa teks eksposisi. Banyak siswa tidak serius
mengikuti pembelajaran serta tidak Ada beberapa kelemahan dari
berkonsentrasi dalam pembelajaran. teknik ceramah antara lain, (1) pengajar
Mereka masih berbicara sendiri dengan tidak dapat mengetahui pemahaman siswa
temannya, merasa jenuh dan bosan tentang materi yang disampaikan, (2) kata-
menulis teks eksposisi, mengantuk, kata yang diucapkan pengajar ditafsirkan
melamun, dan beberapa siswa pandangan lain oleh pembelajar. Teori tersebut
matanya tertuju ke luar ruang kelas. Siswa ternyata sama dengan yang peneliti alami
merasa kesulitan dalam memahami dan setelah melakukan observasi. Itulah
mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. beberapa penyebab kegagalan dalam
Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata kelas pembelajaran cerita pendek. Kegagalan
50. Nilai rata-rata ini masih belum tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang
mencapai KKM yaitu 70. masih mengalami ketidakjelasan dalam
Teknik yang digunakan oleh guru memahami dan mengembangkan teks
tidak mengubah perilaku siswa dalam eksposisi.
pembelajaran. Guru menggunakan teknik Oleh karena itu, diperlukan strategi
ceramah dan penugasan kepada siswa. atau pemilihan metode pembelajaran yang
Dalam teknik ini guru menerangkan secara sesuai kebutuhan siswa agar kemampuan
lisan dan siswa mendengarkan, setelah siswa dalam mengapresiasi sastra
kegiatan tersebut siswa diberi penugasan khususnya teks eksposisi yaitu
untuk mengembangkan pendapat dalam mengembangkan pendapat dalam teks
teks eksposisi. Kegiatan pembelajaran eksposisi dengan kehidupan sehari-hari.
yang digunakan oleh guru sebatas Dari berbagai masalah yang ada, peneliti
mengembangkan pendapat dalam teks tertarik untuk mengadakan penelitian
eksposisi di kehidupan sehari-hari siswa. tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan
Hal ini dirasa masih kurang tepat untuk pada kelas X karena didasari bahwa KD
membelajarkan kemampuan tentang mengembangkan pendapat dalam
membandingkan dan memproduksi teks teks eksposisi dengan kehidupan sehari-
eksposisi. hari terdapat pada kelas X.
Masalah yang dihadapi sekarang Berdasarkan observasi tersebut,
adalah menentukan teknik atau strategi peneliti akan mencoba menerapkan salah
pembelajaran sastra agar dapat satu metode yaitu metode pembelajaran
memberikan sumbangan yang maksimal kooperatif tipe Jigsaw. Siswa dalam
untuk pendidikan secara utuh. Sementara pembelajaran kelompok kooperatif belajar
banyak siswa yang beranggapan bahwa berdiskusi, saling membantu, dan
pembelajaran mengapresiasi karya sastra mengajak satu sama lain untuk mengatasi
merupakan pembelajaran yang sulit, tentu masalah belajar. Pembelajaran kooperatif
termasuk juga tentang cerita pendek, mengkondisikan siswa untuk aktif dan
sehingga siswa kurang termotivasi untuk saling memberi dukungan dalam kerja
mempelajarinya. Kesulitan-kesulitan yang kelompok untuk menuntaskan masalah
dialami siswa dalam mengembangkan dalam belajar. Tipe Jigsaw melibatkan
pendapat dalam teks eksposisi tersebut seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus
kemungkinan disebabkan oleh kemampuan siswa belajar serta mengajarkan apa yang
siswa yang kurang atau pemilihan metode dipelajari kepada orang lain. Maka peneliti
dari guru yang kurang tepat. penting mengadakan penelitian tindakan
kelas dengan judul “Peningkatan masalah yang dihadapi. Perencanaan harus
Kemampuan Mengembangkan Pendapat dibuat oleh peneliti sebelum peneliti
Dalam Teks Eksposisi dengan Kehidupan melangkah lebih lanjut. Pada perencanaan
Sehari-hari Melalui Metode Jigsaw pada siklus I dilakukan persiapan pembelajaran
Siswa Kelas X IPA 3 Semester 1 SMA mengembangkan pendapat dalam teks
Laboratorium UM Tahun ajaran eksposisi dengan kehidupan sehari-hari
2018/2019”. melalui metode Jigsaw: 1) menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran
METODE mengembangkan pendapat dalam teks
Desain penelitian eksposisi dengan kehidupan sehari-hari
Desain penelitian ini menggunakan melalui metode Jigsaw, 2) menentukan
prosedur penelitian tindakan kelas (PTK). teks eksposisi yang akan digunakan, 3)
Dengan demikian, penelitian ini berbasis mempersiapkan instrumen penilaian yaitu
kelas yang meilbatkan komponen yang ada instrumen tes dan nontes. Instrumen tes
di dalam kelas yaitu siswa, guru, materi berupa tes mengembangkan pendapat
pelajaran, dan metode pembelajaran yang dalam teks eksposisi dengan kehidupan
terangkum dalam proses pembelajaran di sehari-hari beserta kriteria penilaiannya,
dalam kelas. dan instrumen nontes berupa pedoman
Penelitian tindakan kelas ini observasi, jurnal siswa dan guru, pedoman
mencakup 4 aspek pokok, yaitu (1) wawancara, dan pedoman dokumentasi
perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, foto, 4) menyiapkan perangkat tes
(4) refleksi. Penelitian ini dilakukan mengembangkan pendapat dalam teks
dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus eksposisi dengan kehidupan sehari-hari
II. Permasalahan-permasalahan siklus I yang berupa soal tes, pedoman penskoran,
merupakan permasalahan yang harus dan penilaian, 5) berkolaborasi dengan
dipecahkan pada siklus II. Berikut ini guru mata pelajaran dan kelas yang akan
adalah gambar penelitian yang diteliti.
dilaksanakan.
Pada pratindakan berisi renungan 2) Tindakan
dalam mengajar sehingga dapat Tindakan penelitian adalah
menemukan kelemahan-kelemahan, pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat
kekurangan dalam pembelajaran sebelumnya. Tindakan yang dilakukan
mengembangkan pendapat dalam teks adalah pembelajaran mengembangkan
eksposisi dengan kehidupan sehari-hari pendapat dalam teks eksposisi melalui
kemudian dilakukan dengan tindak lanjut metode Jigsaw.
yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tentang pembelajaran sastra, 3) Observasi
adapun tahapan penelitian tindakan kelas Tahap observasi merupakan
pada siklus I dan II sebagai berikut: tahapan peneliti mengamati perilaku siswa
1) Perencanaan selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahapan perencanaan merupakan Observasi dilakukan dengan menggunakan
tahap awal yang berupa kegiatan untuk lembar pedoman observasi. Dalam
menentukan langkah-langkah yang melaksanakan observasi, peneliti dibantu
dilakukan peneliti untuk memecahkan oleh salah seorang rekan untuk dan guru
bahasa Indonesia untuk mencatat hal-hal umumnya siswa kurang respon terhadap
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran sastra mengembangkan
pembelajaran. Data yang dieproleh pada pendapat dalam teks eksposisi dengan
siklus I sebagai acuan dalam perbaikan kehidupan sehari-hari. Selain itu,
siklus II, serta dijadikan refleksi. kemampuan mengembangkan pendapat
4) Refleksi dalam teks eksposisi dengan kehidupan
Refleksi adalah kegiatan sehari-hari siswa kelas X IPA 3 paling
perenungan terhadap pembelajaran yang rendah dibandingkan kelas yang lain yaitu
telah dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan nilai rata-rata 6,8.
pada akhir pembelajaran. refleksi
dilakukan bertujuan untuk mengetahui Variabel Penelitian
kelebihan atau kelemahan pembelajaran Variabel adalah segala sesuatu
yang telah dilakukan. Hasil perenungan yang akan menjadi objek pengamatan
pada tahap refleksi ini dapat digunakan dalam penelitian. Penelitian ini
sebagai dasar perbaikan pada mengungkap dua variabel yaitu variabel
pembelajaran berikutnya sehingga bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
diharapkan pembelajaran berikutnya atau variabel yang menyebabkan
menjadi lebih baik. Refleksi pada siklus I perubahan dalam penelitian ini adalah
dijadikan masukan dalam perbaikan metode Jigsaw, sedangkan variabel terikat
langkah pada siklus II. Dengan demikian, atau variabel yang diukur untuk
didapatkan perbaikan perencanaan dan menentukan adanya pengaruh dari variabel
tindakan pada siklus II sehingga hasil bebas yaitu kemampuan mengembangkan
pembelajaran yang diperoleh menjadi pendapat dalam teks eksposisi dengan
lebih baik dan sesuai dengan harapan. kehidupan sehari-hari.

Subjek Penelitian Indiaktor Kinerja


Subjek penelitian ini kemampuan Indikator kinerja penelitian ini
mengembangkan pendapat dalam teks terdiri atas indikator kuantitatif, indikator
eksposisi dengan kehidupan sehari-hari kualitatif, serta indikator proses.
melalui metode Jigsaw pada siswa kelas X Indikator kuantitatif penelitian ini
IPA 3 SMA Laboratorium UM. Kelas X adalah ketercapaian target keterampilan
IPA 3 berjumlah 34 siswa. Kelas X IPA 3 mengembangkan pendapat dalam teks
merupakan salah satu kelas X dari sepuluh eksposisi dengan kehidupan sehari-hari
kelas yang ada di SMA Laboratorium UM. siswa yang diketahui melalui hasil tes.
Peneliti memilih kelas X IPA 3 Siswa dinyatakan berhasil melakukan
sebagai subjek penelitian dengan pembelajaran keterampilan
berdasarkan pada kurang berhasilnya mengembangkan pendapat dalam teks
pembelajaran sastra membaca untuk eksposisi dengan kehidupan sehari-hari
mengembangkan pendapat dalam teks apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan
eksposisi dengan kehidupan sehari-hari. target yang telah ditentukan target nilai
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru ketuntasan dalam penelitian ini sebesar 70.
mata pelajaran bahasa Indonesia yang Keberhasilan klasikal adalah siswa yang
mengajar di kelas X, guru tersebut mencapai nilai 70 setidaknya berjumlah
menyatakan bahwa di kelas X IPA 3 pada
70% dari jumlah seluruh siswa yang Teknik Pengumpulan Data
diteliti. Salah satu kegiatan penting dalam
Sedangkan indikator kualitatif penelitian adalah pengumpulan data yang
penelitian ini dilakukan berdasarkan teknik diperlukan. Untuk mengumpulkan data
nontes. Siswa dinyatakan berhasil jika yang diperlukan suatu alat penelitian yang
perilaku berubah ke arah positif dari akurat, karena hasilnya sangat menentukan
sebelumnya. Perilaku siswa yang mutu dan penelitian. Dalam penelitian ini
menunjukkan ke arah positif antara lain: 1) peneliti menggunakan dua teknik
keantusiasan siswa saat mengikuti proses pengumpulan data yaitu teknik tes dan
pembelajaran, 2) keaktifan siswa dalam teknik nontes.
merespon, bertanya, dan menjawab Teknik kuantitatif dipakai untuk
pertanyaan yang disampaikan oleh guru menganalisis data kuantitasif yang
pada kegiatan pembelajaran, 3) diperoleh dari hasil tes mengembangkan
kepartisipasifan siswa dalam kelompok, 4) pendapat dalam teks eksposisi dengan
kedisiplinan siswa terhadap tugas yang kehidupan sehari-hari pada siklus I dan
diberikan , 5) tanggung jawab siswa siklus II. Analisis data tes secara kuanttatif
terhadap tugas yang diberikan oleh guru. delakukan dengan merekap skor rata-rata
Yang terakhir adalah Indikator kelas, dan menghitung persentase.
proses penelitian ini adalah berbagai aspek Persentasi skor rata-rata kelas, dan
yang diamatai selama proses pembelajaran menghitung persentase. Hasil perhitungan
berlangsung. Aspek yang diamati dalam nilai siswa dari masing-masing tes ini
proses pembelajaran meliputi : 1) intensif kemudian dibandingkan, yaitu antara
atau tidaknya proses penumbuhan minat siklus I dan siklus II. Hasil ini akan
siswa untuk mengembangkan pendapat memberikan gambaran mengenai
dalam teks eksposisi dengan kehidupan persentase peningkatan mengembangkan
sehari-hari, 2) kondusif atau tidaknya pendapat dalam teks eksposisi dengan
proses diskusi dalam kelompok ahli untuk kehidupan sehari-hari melalui metode
menentukan materi mengembangkan Jigsaw.
pendapat dalam teks eksposisi dengan
kehidupan sehari-hari, 3) kondusif atau Teknik Kualitatif
tidaknya proses diskusi dalam kelompok Teknik kualitatif dipakai untuk
asal untuk menyampaikan temuan tentang menganalisis data kualitatif yang diperoleh
materi mengembangkan pendapat dalam dari data nontes yaitu data observasi,
teks eksposisi dengan kehidupan sehari- wawancara, jurnal, dan dokumentasi.
hari, 4) intensif atau tidaknya proses Adapun langkah penganalisisan data
evaluasi dalam mengembangkan pendapat kualitatif adalah dengan menganalisis
dalam teks eksposisi dengan kehidupan pedoman observasi yang telah diisi saat
sehari-hari, 5) reflektif atau tidaknya pembelajaran dan mengklasifikasikannya
suasana saat kegiatan refleksi pada akhir dengan teman peneliti yang membantu
pembelajaran sehingga siswa bisa dalam penelitian. Data jurnal dianalisis
menyadari kekurangan saat proses dengan cara membaca seluruh jurnal siswa
pembelajaran dan mengetahui apa yang dan guru. Data wawancara dianalisis
akan dilakukan setelah proses dengan cara membaca lagi catatan
pembelajaran. wawancara dan dengan memutar kembali
rekaman jika catatan kurang jelas. Data didik dibagi menjadi beberapa kelompok
dokumentasi dianalisis dengan cara yang mereka tentukan sendiri. Di
melihat kembali gambar yang telah dambil kelompok yang sudah mereka buat, guru
ketika pembelajaran berlangsung. kemudian memberikan sebuah teks
Data yang diperoleh dari hasil tes eksposisi dengan judul “ Jangan Pilih
sklus I dan siklus II digunakan untuk Kepala Daerah yang Tidak Ramah
mengetahui perubahan perilaku siswa Terhadap Alam”yang harus mereka ulas
dalam pembelajaran mengembangkan mana kalimat opini dan faktanya.
pendapat dalam teks eksposisi dengan Selanjutnya, peserta didik
kehidupan sehari-hari dengan diberikan waktu beberapa saat sembari
menggunakan metode Jigsaw. berdiskusi dengan teman satu
kelompoknya. Setelah selesai, hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerjaan dikumpulkan kepada guru untuk
Hasil Belajar Peserta Didik dalam dikoreksi dan diberikan tindak lanjutnya.
Mencari Kalimat Opini Pada siklus ini, peserta didik diberikan
Pertemuan pertama dalam siklus 1 kebebasan untuk membentuk kelompok
ini lebih menekankan pada kemampuan sendiri. Yang akan membedakan dengan
peserta didik dalam mengembangkan siklus 2 adalah, pada siklus 2 guru sudah
pendapat dalam teks eksposisi. Pada mengetahui mana kelompok yang unggul
langkah pertama, peserta didik diberikan secara pemahaman teks sehingga bisa
kesempatan untuk mereview materi yang menyamaratakan pembagian peserta didik
telah disampaikan sebelumnya bersama yang unggul di tiap kelompok yang
guru. kegiatan tersebut dilaksanakan pada terbentuk.
bagian pendahuluan. Selanjutnya, peserta
Tabel 1. Capaian Peserta Didik di Siklus 1
No Nama Skor No Nama Skor
1 ABDURRAHMAN HARITS 70 21 MACHFUDZ SALIM 40
2 ACHMAD HAIGEL CALVIN 70 22 MUHAMAD SULTAN ABYAN 50
3 ADELLA RIZKI SETIA PUTRI 60 23 MUQADDIMAH RAISKA HARSONI 50
4 AGNI WULANDARI 60 24 NADYA AMALIA MAIMUNA 40
5 AJI BHAKTI NEGORO 50 25 NURMALITA WIDIYANTI 40
6 AMANDA FERREN FELISCA 50 26 RAHMAT ANDI GIRAVAARU 60
7 AULIA KHARISMA NABILA PUTRI 70 27 RAMADHAN ADRIAS HARIADI 40
8 AURORA AURUM AYURVEDA 50 28 RANDE PAMUNGKAS 50
9 AYUNDA LESTARI 2 60 29 RANDITYA INDRA KUSUMA 40
10 BELINDA APRILIANA NAINGGOLAN 70 30 RESTYA DWI ATIIQAH 2 70
11 BINTI FATIMATUL ZAHRA 60 31 RIZA ADELIA MAULIDIAWATI 60
12 CINDRA OCTAVIA FARAH AFIFAH 50 32 TANIA PUTRI PRATAMA 50
13 ELFANO CANDRA SETIAWAN 70 33 VIO MELSYABELA 50
14 ELLORA WIDYANA 70 34 VONY ZELLA DELAVIA 50
15 FATMA YUNIARDINI 60
16 FAUZAN RAMADHAN AIFA 40
17 ILSABILA AULIA RIZKIANA 50
18 JAMILAH NUR RAHMADIKA 50
19 JUNIAR ANDRA PERMANA 40
20 LAILA NUR HERJANANTI 50

Dari tabel di atas, bisa dilihat ini, maka perlu dibenahi di pertemuan
bahwa hasil yang diperoleh peserta didik selanjutnya yaitu di siklus 2.
ketika belum diberikan treatment apapun Pada pertemuan selanjutnya, guru
bisa dikatakan berada di bawah standart. memberikan sebuah treatment untuk
Peserta didik yang memenuhi KKM hanya memperbaiki nilai peserta didik yang telah
sebesar 20 %. Dengan kasus yang terjadi diperoleh di siklus 1. Dengan penerapan
metode jigsaw dan pemberian arahan dari Selanjutnya, guru membentuk
guru tentang bagaimana proses mencari ulang kelompok menjadi 7. Peserta didik
kalimat pendapat dalam sebuah teks yang memiliki nilai 70 pada tes siklus
eksposisi, maka pembahasan di siklus 2 pertama ditempatkan di kelompok yang
yaitu mengupas mana kalimat opini dan berbeda agar bisa membagikan
fakta yang berada di teks eksposisi 1. pengetahuannya kepada kelompok yang
Pada kesempatan ini, pertama – baru. Tujuan dari dibentuknya kelompok
tama guru menyuruh peserta didik untuk baru oleh guru ini agar lebih meratakan
kembali duduk sesuai dengan kelompok kemampuan peserta didik yang unggul
yang sudah ditentukan pada pertemuan dalam penangkapan dan penyerapan
sebelumnya. Lalu guru memberitahu materi ke kelompok yang baru sehingga
peserta didik tentang nilai yang sudah tingkat kemerataan pemahaman menjadi
diperoleh pada tes mencari kalimat opini lebih baik. Setelah semua kelompok
dan fakta pada pertemuan sebelumnya. terbagi, guru membagikan teks eksposisi
peserta didik terlihat terkejut mengetahui yang baru dengan judul “Pertumbuhan
nilai mereka yang berada di kisaran 40-70. Ekonomi Masyarakat dengan
Hanya sekitar 20 persen peserta didik yang Pembangunan Fasilitas Umum di Lahan
memenuhi standar nilai kkm yang Masyarakat” untuk mereka kupas kembali.
ditentukan oleh sekolah yaitu 70.

Tabel 2. Capaian Peserta Didik di Siklus 2


No Nama Skor No Nama Skor
1 ABDURRAHMAN HARITS 80 21 MACHFUDZ SALIM 90
2 ACHMAD HAIGEL CALVIN 75 22 MUHAMAD SULTAN ABYAN 80
3 ADELLA RIZKI SETIA PUTRI 85 23 MUQADDIMAH RAISKA HARSONI 50
4 AGNI WULANDARI 75 24 NADYA AMALIA MAIMUNA 80
5 AJI BHAKTI NEGORO 85 25 NURMALITA WIDIYANTI 85
6 AMANDA FERREN FELISCA 80 26 RAHMAT ANDI GIRAVAARU 80
7 AULIA KHARISMA NABILA PUTRI 90 27 RAMADHAN ADRIAS HARIADI 80
8 AURORA AURUM AYURVEDA 80 28 RANDE PAMUNGKAS 85
9 AYUNDA LESTARI 2 90 29 RANDITYA INDRA KUSUMA 40
10 BELINDA APRILIANA NAINGGOLAN 75 30 RESTYA DWI ATIIQAH 2 80
11 BINTI FATIMATUL ZAHRA 75 31 RIZA ADELIA MAULIDIAWATI 75
12 CINDRA OCTAVIA FARAH AFIFAH 85 32 TANIA PUTRI PRATAMA 75
13 ELFANO CANDRA SETIAWAN 85 33 VIO MELSYABELA 90
14 ELLORA WIDYANA 85 34 VONY ZELLA DELAVIA 80
15 FATMA YUNIARDINI 85
16 FAUZAN RAMADHAN AIFA 40
17 ILSABILA AULIA RIZKIANA 90
18 JAMILAH NUR RAHMADIKA 75
19 JUNIAR ANDRA PERMANA 75
20 LAILA NUR HERJANANTI 85
Dari hasil di atas, terjadi perbaikan Persepsi Siswa tentang Strategi
nilai yang diperoleh oleh peserta didik. Pembelajaran Jigsaw
Tingkat ketuntasan KKM yang semula Dari penyebaran angket kepada
hanya mencapai 20 % meningkat drastis peserta didik tentang pembelajaran
dan signifikan menjadi 91 %. Hal ini bisa menggunakan metode jigsaw didapatkan
disimpulkan bahwa penerapan metode data tiap – tiap pertanyaan sebagai berikut.
jigsaw yang diaplikasikan oleh guru  Apakah saudara menyukai
berhasil dan tentunya menambah pembelajaran menggunakan metode
pemahaman peserta didik dalam mencari jigsaw dalam kaitannya dengan mencari
kalimat opini dalam sebuah teks eksposisi. kalimat opini dalam teks eksposisi?
Sebanyak 23 peserta didik (68%) sangat sumber lain sehingga lebih merasa
menyukai strategi jigsaw, 8 peserta siap.”
didik (24%) cukup menyukai, dan 3 Respon cukup mengikuti pembelajaran:
peserta didik (8%) tidak menyukai. - “Biasanya setiap awal kegiatan
Berikut contoh alasan yang mereka pembelajaran akan diadakan pretest
kemukakan. dulu sehingga mau tidak mau harus
Respon sangat menyukai jigsaw: memiliki bekal materi.”
- “Dengan metode ini saya dapat Respon tidak siap mengikuti
belajar lebih efektif karena saya pembelajaran:
bisa berdiskusi dan bertanya dengan - “Sudah diberitahu oleh guru tentang
teman kelompok saya tentang materi yang akan disampaikan di
materi yang diajarkan oleh guru” pertemuan selanjutnya.”
- “Dengan berkelompok semuanya
jadi terasa mudah, hehe.”  Apakah pemahaman saudara meningkat
Respon cukup menyukai jigsaw: ketika sudah mengikuti pembelajaran
- “Lebih menambah pengetahuan mencari kaliamat opini dalam teks
tentang materi yang diajarkan” eksposisi? Sebanyak 15 peserta didik
- “Bisa bertanya kepada teman.” (44%) merasakan adanya peningkatan
Respon tidak menyukai jigsaw: dalam pemahaman materi yang
- “Saya terbiasa belajar individu.” didapatkan, 17 peserta didik (50%)
- “Terkadang, ketika berkelompok, cukup mengalami peningkatan, dan 2
ada teman lain yang tidak ikut peserta didik (6%) merasa tidak
berperan serta dalam pemecahan mengalami peningkatan.
masalah.” Berikut contoh alasan yang mereka
kemukakan.
 Apakah saudara memiliki persiapan Respon sangat meningkat dalam
dalam mengikuti pembelajaran mencari memahami pembelajaran:
kalimat opini dalam teks eksposisi? - “Selain di sekolah, saya juga les di
Sebanyak 18 peserta didik (53%) rumah, dan saya merasa
mengaku mempersiapkan diri dalam mendapatkan ilmu yang baik
menghadapi pelajaran yang akan sehingga pemahaman saya semakin
dihadapi, 15 peserta didik (44%) cukup meningkat.”
persiapan dalam menghadapi materi Respon cukup mengalami peningkatan:
yang akan dihadapi, dan 1 peserta didik - “Materi yang diajarkan baru,
(3%) tidak memiliki persiapan apapun sehingga saya rasakan mendapat
dalam menghadapi materi yang akan pengetahuan baru.”
diajarkan. Respon tidak mengalami peningkatan:
Berikut alasan yang mereka - Terkadang faktor bahasa
kemukakan. menyulitkan saya karena guru
Respon sangat siap mengikuti sesekali menggunakan bahasa
pembelajaran: daerah.”
- “Saya terbiasa menyiapkan dan
mempelajari materi yang akan  Apakah kegiatan berkelompok
diajarkan dan didukung dengan membantu saudara untuk lebih mudah
memecahkan masalah mencari kalimat pemahaman materi menjadi lebih
opini dalam teks eksposisi? Sebanyak baik.”
20 peserta didik (59%) mengatakan - “Teman saya tidak pelit untuk
sangat terbantu oleh diskusi kelompok, menyumbangkan ide.”
13 peserta didik ( 38%) cukup terbantu Respon cukup terbantu dengan diskusi
dengan diskusi kelompok, dan 1 peserta kelas:
didik (3%) tidak merasa terbantu - “Teman-teman lebih terkontrol
dengan diskusi kelompok. ketika situasi diskusi kelas sehingga
Berikut contoh jawaban yang mereka banyak ide yang bisa dibagikan
kemukakan. dengan sesama.”
Respon sangat terbantu dengan diskusi
kelompok:  Bagaimana sebaiknya materi mencari
- “Kelompok saya asyik, teman- kalimat opini dalam teks eksposisi
teman enak diajak diskusi.” disampaikan di kelas? Sebagian besar
- “Teman saya tidak pelit untuk peserta didik menyukai pembelajaran
menyumbangkan ide.” banyak dikemas dalam situasi yang
Respon cukup terbantu dengan diskusi santai namun tetap berorientasi kepada
kelompok: pemahaman materi. Selain itu, metode
- “Teman-teman saya individu diskusi dan strategi yang digunakan
sehingga ide yang didiskusikan sudah cukup bagus untuk terus
kurang bagus.” diterapkan karena peserta didik di kelas
- “banyak anggota kelompok saya X MIPA 3 merasa lebih cepat paham
yang berbicara sendiri dan lebih tentang materi yang diajarkan oleh
memilih untuk bicara hal di luar guru.
materi.” Secara umum, penggunaan strategi
Respon tidak terbantu dengan diskusi jigsaw dalam kaitannya mencari kalimat
kelompok: opini dalam teks eksposisi sudah bagus.
- “saya lebih suka belajar individu Kesan positif juga sudah ditampilkan oleh
karena lebih tenang.” peserta didik terhadap penggunaan strategi
ini karena tingkat pemahaman mereka
 Apakah diskusi kelas dan penjelasan kepada materi menjadi semakin
dari guru membantu saudara untuk meningkat. Mereka beranggapan bahwa
lebih mudah memecahkan masalah berkelompok adalah cara terbaik untuk
mencari kalimat opini dalam teks memahami materi karena di situ mereka
eksposisi? Sebanyak 20 peserta didik bisa bertukar ide dan gagasan terhadap
(59%) mengatakan sangat terbantu oleh suatu pemecahan masalah. Selain
diskusi kelas, 14 peserta didik ( 41%) berkelompok yang menjadi hal yang
cukup terbantu dengan diskusi kelas. digemari oleh peserta didik, penyampaian
Berikut contoh jawaban yang mereka guru dalam diskusi kelas juga memiliki
kemukakan. peranan yang sangat penting untuk lebih
Respon sangat terbantu dengan diskusi memudahkan mereka memahami materi.
kelas: Beberapa peserta didik memang sudah
- “Penjelasan yang dikemukakan oleh terbiasa menyiapkan materi yang akan
guru jelas dan runtuk sehingga diajarkan sehingga ketika pertemuan
belajar di kelasa, mereka sudah sangat siap a. Guru sebaiknya menggunakan
untuk menerima pembelajaran dari guru. pendekatan, media dan metode yang
yang terakhir, pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih
menyenangkan juga diharapkan oleh para bermakna dan kemampuan dalam
peserta didik agar mereka terus mengelola kelas lebih meningkat.
bersemangat dalam belajar. b. Guru sebaiknya melakukan penelitian
tindakan kelas agar dapat
meningkatkan layanan profesional
PENUTUP kepada peserta didik.
A. Kesimpulan c. Guru sebaiknya memperbaiki kinerja
Dari hasil penelitian di atas, dapat dalam proses pembelajaran agar proses
disimpulkan yaitu : pembelajaran berjalan sesuai harapan.
a. Pada waktu pelakasaan siklus 1 tentang d. Guru harus mampu meningkatkan rasa
teks eksposisi di kelas X MIPA 3 SMA percaya diri khususnya dalam mengajar
Laboratorium UM. Hanya terdapat 1 siswa.
kelompok yang bisa dengan baik
memahami dan menentukan kalimat 2. Untuk Siswa
opini yang terdapat dalam teks. a. Siswa lebih tertarik dan tidak merasa
Kelompok yang lain belum bisa bosan dalam mengikuti pembelajaran
menentukan dengan tepat sehingga nilai Bahasa Indonesia khususnya
yang diperoleh kurang dari KKM yaitu keterampilan menulis, sehingga kerja
70. Tingkat ketuntasan kerja kelompok sama dalam diskusi lebih meningkat.
untuk siklus 1 adalah 23 persen peserta b. Siswa bisa menguasai materi pelajaran
didik. yang diberikan guru sehingga
b. Pelaksanaan siklus 2, dengan penerapan pembelajaran lebih efektif.
metode jigsaw dan penjelasan dari guru. c. Mampu meningkatkan inisisatif sesuai
tingkat ketuntasan menjadi naik yaitu dengan KKM.
91 persen dengan hasil 3 peserta didik d. Menumbuhkan sikap kritis sehingga
yang belum tuntas dan akan diberikan hasil belajar meningkat.
remidi. Dengan demikian, bisa
disimpulkan bahwa penggunaan metode 3. Untuk Sekolah
jigsaw berhasil dan memenuhi harapan a. Sekolah menghasilkan lulusan yang
untuk pembelajara materi di kelas X berkualitas dan mempunyai potensi
MIPA 3 SMA Laboratorium UM. yang tinggi di bidang Bahasa Indonesia
b. Meningkatnya peran serta guru dan
B. Saran siswa dalam pembelajaran Bahasa
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti Indonesia
memberikan beberapa saran yang c. Pihak sekolah supaya lebih
seyogyanya dilaksanakan guru dalam memfasilitasi para pengajar Bahasa
meningkatkan keberhasilan belajar siswa Indonesia agar dapat lebih berkreasi
pada khususnya dan meningkatkan dan berinovasi dalam mewujudkan
kualitas pembelajaran pada umumnya. pembelajaran menulis yang
menyenangkan dan tepat sasaran.
1. Untuk Guru
UCAPAN TERIMA KASIH Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya
Penulis mengucapkan terima kasih Bahasa. Jakarta: Gramedia
kepada SMA Laboratorium UM atas waktu Pustaka Utama
dan referensinya sehingga pelaksanaan Lebaron, John dan Diane Miller. 2005.
penelitian ini bisa terselenggara dengan “The Potential of Jigsaw Role
baik. Tak lupa kepada LP3 UM yang telah Playing to Promote the Social
memberikan masukan dan motivasi Construction of Knowledge in an
sehingga semakin memperkaya khazanah Online Graduate Education
penelitian bagi peneliti. Course”. Teacher College Record.
Vol. 107. Agustus 2005 No. 8.
DAFTAR RUJUKAN Halaman 1652-1674. ISSN: 0161-
Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi 4681
Sastra. Bandung: Sinar Baru Marno dan Idris. 2009. Strategi & Metode
Algesindo Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2009. Media
Proses Pembelajaran Inovatif dan Pujiastuti, Emi dan Amin Suyitno. 2009.
Kreatif dalam Kelas. Jakarta: “Implementasi Cooperative
Prestasi Pustaka Learning Tipe Jigsaw II Berbasis
Aryani, Sekar Ayu.2008. Strategi Kontekstual untuk Meningkatkan
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Kompetensi Dasar Mahasiswa
Insan Madani Pendidikan Matematika Unnes
Indriasih, Aini. 2009. “Penerapan dalam Perkuliahan Kalkulus
Pembelajran Kooperatif Jigsaw Lanjut”. Jurnal Penelitian
untuk Meningkatkan Hasil Pendidikan. Vol. 26. Oktober
Belajar IPS di SD”. Jurnal 2009. Hal 143-149. ISSN:1978-
Pendidikan. Volume 10. 8304
September 2009. Halaman 78-84. Siskandar. 2009. “Keefektifan Pendekatan
ISSN:1411-1942 Cooperative Learning dalam
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Belajar Mahasiswa”. Jurnal Ilmu
Rineka Cipta Pendidikan. Vol 16. Oktober
Isjoni. 2009. Cooperative Learning 2009. Halaman 178- 185. ISSN:
(Efektivitas Pembelajaran 0215-9643
Kelompok). Yogyakarta: Pustaka Situmeang, Dahriansyah. 2012.
Pelajar “Efektivitas Model Pembelajaran
Ismawati, Esti. 2011. “Pengembangan Cooperatif Learningtipe Stad
Penilaian Pembelajaran Bahasa dalam Meningkatkan
dan Sastra Indonesia Berbasis Kemampuan Menganalisis Unsur
Konstekstual” diunduh melalui Intrinsik Cerpen “Daerah
http://journal.unwidha.ac.id/index Garong” Karya M. Shoim Anwar
. ph p/ Oleh Siswa Kelas Xi Sma Negeri
procceding/article/download/268/ 1 Sibolga Tahun Pembelajaran
2 1 7 pada 25 Oktober 2018 2010/2011” Asas Jurnal Sastra.
Vol I. Halaman 53-62 ISSN: Suryosubroto. 2009. Proses Belajar
2301-5896 Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai