0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan15 halaman
Cold therapy dan fisioterapi konvensional dapat mengurangi spastisitas dan meningkatkan fungsi tangan pada anak CP. Penelitian menemukan bahwa kombinasi kedua terapi ini lebih efektif dalam menurunkan spastisitas dan meningkatkan ROM serta keterampilan motor halus tangan dibandingkan hanya dengan fisioterapi saja.
Cold therapy dan fisioterapi konvensional dapat mengurangi spastisitas dan meningkatkan fungsi tangan pada anak CP. Penelitian menemukan bahwa kombinasi kedua terapi ini lebih efektif dalam menurunkan spastisitas dan meningkatkan ROM serta keterampilan motor halus tangan dibandingkan hanya dengan fisioterapi saja.
Cold therapy dan fisioterapi konvensional dapat mengurangi spastisitas dan meningkatkan fungsi tangan pada anak CP. Penelitian menemukan bahwa kombinasi kedua terapi ini lebih efektif dalam menurunkan spastisitas dan meningkatkan ROM serta keterampilan motor halus tangan dibandingkan hanya dengan fisioterapi saja.
CHILDREN WITH CEREBRAL PALSY” PENDAHULUAN • Spastisitas adalah problem yang paling banyak muncul pada kasus CP. Adanya Peningkatan tonus otot dan hyperaktif gerak disebabkan karena hilangnya inhibitory control dari upper motor neuron • Anak dengan CP menunjukkan fungsi tangan yang buruk karena spastisitas pada wrist dan fleksor jari kesulitan menggenggam dan kesulitan melakukan fine motor seperti menulis/memotong. • Efektif treatment untuk menangani problem spastik pada CP FT, OT, OP, operasi ekstremitas mencegah kontraktur dan deformitas • Modalitas yang sering digunakan untuk mengatasi spastisitas dan lesi motor neuron : obat-obatan, suntikan BOTOX (botulinium toxin), teknik massage, strengthening otot antagonis dengan stimulasi elektrik dan cryoterapi/terapi dingin. • Cold therapy , digunakan u/ management treatment pada kondisi akut (post injury) untuk mengurangi pembengkakan, meningkatkan sirkulasi darah lokal, menurunkan inflamasi, menurunkan spasme otot, inhibisi nyeri, fasilitasi kontraksi otot sehingga dapat meningkatkan ROM setelah cidera, mengurangi spastisitas • Terapi dingin diterapkan dengan cara : merendam dengan air dingin/es, mengompres dan menyemprotkan ethyle chloride • Penelitian ini meneliti “Efek dari kombinasi cold therapy dan fisioterapi konvensional dan OT untu mengurangi spastisitas ekstremitas atas dan peningkatan fungsi tangan pada anak CP” Subject and Method • Subjek : 30 anak dengan CP spastik (18 diplegi & 12 quadriplegi), dengan umur rata-rata 4-6th • Kriteria inklusi : spastisitas ringan-sedang pada siku dan fleksor wrist, range 1-3 skala aswort, duduk sendiri/dengan bantuan, tidak ada gangguan sensibilitas, mampu mengerti instruksi verbal yang simple • Kriteria eksklusi : kontraktur dan deformitas yang sulit digerakkan, sedang menjalani terapi dengan obat, baru saja melakukan terapi BOTOX/phenol di upper limb, vasospasm • Partisipan dibagi menjadi 2 grup. Grup 1 : Diberikan cold therapy pada lengan atas dan elbow,wrist fleksor sebelum menjalani FT dan OT. Grup 2: hanya FT + OT Prosedur evaluasi • Setiap anak dievaluasi untuk derajat spastisitas dengan MAS , ROM dengan electrik goniometer, dan fine motor skill dengan PDMS-2 (peabody developmental motor scale). • MASdigunakan untuk mengukur derajat spatisitas pada elbow dan wrist fleksors untuk semua anak di kedua grup. Derajat spastisitas dimulai dari 1+ sampai 3 • PDMS-2 digunakan untuk mengevaluasi fine motor skill termasuk didalamnya grasping dan visual motor integration. • Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan selama 3bulan PROSEDUR • Treatment procedur Grup 1 : anak2 diposisikan duduk, dilakukan test sensibilitas dengan meneteskan secara hati- hati air hangat dan air dingin. Lalu lengan atas diposisikan di atas bantal dengan bahu posisi mid-abd, lengan bawah mid-fleksi dan supinasi. Cold pack dilapisi handuk . Cold pack diaplikasikan 20 menit(tiap 5 menit dievaluasi), kemudian dilanjutkan terapi dg FT dan OT FT’s program : grup 1 + grup 2. menerima program FT&OT yang sma, dengan urasi 2jam/sesi, 3sesi/minggu selama 3 bulan. Terapi : manual pasif stretching elbow&wrist fleksor, PROM (digerakkan ke ekstensi dan tahan 60”, ulangi 5x) hand weight bearing, propioceptive training, paterning, strengthening, latihan ROM menambah ekstensi Prosedur penelitian • Subjek diposisikan duduk dengan lengan bawah tersupport bantal dalam mid fleksi dan suprinasi. • Setelah itu pastikan area yang akan diterapi terbebas dari pakaian, lalu dilakukan tes sensibilitas dengan meggunakan 2 tabung yang berisi air panas dan air dingin. • Jika hasil tes sensibilitas bagus, dilanjutkan dengan pemberian cold pack dengan dilapisi handuk untuk menghindari “ice burn” • Cek keadaan setelah 5 menit untuk melihat apakah terjadi reaksi abnormal dari jaringan. • Jika tidak, lanjutkan perlakuan sampai 20 menit. • Segera setelah perlakuan selesai, dilanjutkan dengan latihan fisioterapi dan occupasi terapi selama 2 jam. • Latihan dilakukan selama 3xperminggu selama 3 bulan. Fisiotepi dan occupasi terapi • FT: – PROM (kisner dan Colby), menggerakkan elbow, wrist, finger dan ibu jari secara pasif kerah fleksi dan ekstensi, tahan selama 60s, dengan total durasi 5min. – Hand weight bearing (HWB) untuk AGA, sebagai latihan ROM dan propioseptiv training, dilakukan dengan posisi duduk. – Protective ekstensor thrust (PET), dilakukan dengan posisi duduk di bola dan tidur di bola untuk menstimulasi extensorn pattern dari AGA – Dilakukan juga strengthening untuk antispastic muscle (elbow dan wrist extensor) dengan menggunakan mainan yang berbeda sehingga asubjek termotivasi untuk menampilkan gerakan yang diinginkan. Hasil • Spastisitas – Menunjukkan penurunan spastisitas yang signifikan pada group 1 setelah diberikan perlakuan selama 3 bulan. • ROM – Menunjukkan perbaikan ROM dari elbow dan ekstensi wrist pada group 1 setelah diberikan perlakuan selama 3 bulan. • Hand function – Menunjukkan perubahan yang signifikan pada group 1 setelah diberikan perlakuan selama 3 bulan. DISCUSSION • Pada penelitian ini, kedua grup menunjukkan peningkatan yang signifikan ( dinilai dari nilai spastisitas, ROM dan fine motor tangan), namun grup 1 tetap menunjukkan hasil yang lebih signifikan dibanding grup 2. • Nilai spastisitas grup1 lebih turun scr signifkan, sedangkan ROM dan fine motor memiliki peningkatan yang sama2 signifikan antara kedua grup CONCLUSION
“Cold Therapy Membantu Untuk Menurunkan
Spastisitas Pada Anak Dengan Kondisi Cp Spastik, Sehingga Dapat Menjadi Satu Modalitas Pendamping Latihan Ft”
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu