Anda di halaman 1dari 20

EVIDENCE BASED PRACTICE

ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA


DENGAN KECEMASAN YANG
MEDAPATKAN TERAPI MURROTAL DAN
MUSIK
OLEH :
MAHASISWA PROGRAM PRAKTEK PROFESI
KEPERAWATAN GEROTIK UNIVERSITAS ISLAM AS-
SYAFI’IYAH DI STW KARYA BHAKTI PERIODE 25 MEI –
25 JUNI 2016
LATAR BELAKANG

Jumlah populasi lansia terus bertambah seiring


meningkatnya usia harapan hidup. Pada Tahun 2011
Jumlah lansia didunia mencapai 1 miliar orang & dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir dan diperkirakan pada
tahun 2020 mencapai 22 persen dari penduduk dunia atau
meningkat menjadi sekitar 2 miliar. 80% lansia hidup di
negara berkembang (Profil Data Kesehatan Indonesia
tahun 2011 ) Tahun 2010 Jumlah lansia di Indonesia : 5,3
juta jiwa (4,48% dari keseluruhan penduduk Indonesia)
(Komnas Lansia, 2010)
Lanjutan..

 UHH dunia tahun 2000- 2005 adalah 67,1 tahun


(UN,World Population Prospects, the 2012 Revision).
 UHH Indonesia tahun tahun 2000 sebesar 64,5 tahun
meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010
kemudian UHH penduduk Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 69,65 tahun pada tahun 2011,
dimana UHH perempuan lebih tinggi (73,38 tahun)
daripada UHH laki-laki (68,26 tahun). Pada tahun 2045,
PBB mengestimasi UHH penduduk lansia di Indonesia
akan meningkat menjadi 77,6 tahun (Kemenkes, 2013).
Prevalensi anxietas pada lansia

 Prevalensinya bervariasi berdasarkan definisi kasus dan kriteria diagnostik


yang spesifik, sehingga estimasi prevalensi insomnia memiliki rentang
sekitar 10% hingga 40%

 Ketika insomnia didefinisikan berdasarkan frekuensi tidur (gejala muncul


selama 3 malam dalam 1 minggu) maka angkanya menjadi 17%. Bila
definisinya mengarah pada kesulitan dalam mempertahankan tidur, nilainya
menjadi 11,5%. Dengan menggunakan DSM-IV nilainya menjadi 5%. (Mai
Evelyn dan J Daniel Buysee. 2009).

 Sebuah artikel menyatakan Riset internasional yang telah dilakukan US


Census Bureau, International Data Base tahun 2004 terhadap penduduk
Indonesia menyatakan bahwa dari 238,452 juta jiwa penduduk Indonesia,
sebanyak 28,035 juta jiwa(11,7%) terjangkit insomnia. Angka ini membuat
insomnia sebagai salah satu gangguan paling banyak yang dikeluhkan
masyarakat Indonesia. (Daniel Bluestein, Carolyn M. Rutledge, Amanda C.
Healey. 2010)
Grafik prevalensi cemas

Prevalensi Cemas lansia di Indonesia dari


tahun ke tahun
9.00%
8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
< 2000 2000 2009
DEFINISI

1. Lanjut usia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah berusia 6o tahun
atau lebih baik laki-laki maupun perempuan (UU No.13
tahun 1998).

2. menua
suatu proses yang mengubah manusia dewasa dari keadaan
sehat menjadi rapuh dengan berkurangnya cadangan
kemampuan sistem fisiologis dan meningkatnya
kerentanan terhadap penyakit kemudian diikuti dengan
kematian (Miller, 2012)
KATAGORI USIA LANSIA

 Batasan Umur Lanjut Usia menurut WHO :


1. Usia pertengahan (middle age)= usia 45 - 59
tahun.
2. Lanjut usia (elderly) = antara 60 - 74 tahun.
3. Lanjut usia tua (old) = antara 75 - 90 tahun.
4. Usia sangat tua (very old) = > 90 tahun.

 Lansia beresiko 70 atau lebih atau 60 tahun


dengan gangguan kesehatan akibat degenerasi
(kemenkes, 2013)
PENGERTIAN KECEMASAN

 Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas


dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak berdaya, dan keadaan emosi
ini tidak memiliki obyek yang spesifik (Stuart &
Laraia, 2005).
MURATTAL

 Murattal Alquran berasal dari dua kata yaitu murattal


dan Alquran. Murattal berasal dari bahasa Arab yaitu
dari kata rattala, rattilu yang berarti tersusun rapi
(Ma’shum & Munawir, 2004), sedangkan rattala
alqurana berarti membaca Alquran dengan rapi, pelan-
pelan dan memperhatikan tajwidnya (Zuhdi, 2004).
Pengertian murattal menurut istilah adalah sebuah
teknik membaca Alquran dengan cara yang tenang, dan
membaca sesuai makharijul huruf (tempat keluarnya
huruf) dan disertai dengan renungan makna (Kaheel,
2013).
TERAPI MUSIK

 Terapi musik merupakan salah satu media terapi


penyembuhan dari berbagai masalah kesehatan
dan telah memberi banyak bukti bahwa terdapat
kekuatan penyembuhan dari musik itu sendiri
dalam berbagai sejarah budaya (Gouk, 2000;
Horden 2000; Wigram 1995 dalam Johan,
2006).
Proses asuhan keperawatan lansia dengan
kecemasan di stw yang mendapatkan terapi
murrotal dan atau terapi musik

 hunian pilihan lansia didaerah Jakarta Timur saat


ini merawat 63 orang lansia tetapi sampling
dilakukan terhadap 29 orang lansia
 Intervensi dari tanggal 15-17 juni 2016
 Kelompok intervensi dengan terapi murrotal
sebanyak 16 orang
 Kelompok kontrol dengan terapi musik sebanyak 13
orang
 Kejadian persentase kecemasan di STW Karya Bakti
Ria Pembangunan : 46 %
HASIL PENELITIAN

 Dari hasil penelitian dapat di analisa bahwa dari 29


lansia yang menjadi responden didapat bahwa usia 61-70
tahun sebanyak 5 orang (17,2%), usia 71-0 tahun
sebanyak 12 orang (41,4%), usia 81-90 tahun sebanyak
10 orang (4,5%)dan usia 91-100 tahun sebanyak 2 orang
(6,9%) .

 Dari hasil analisa sebanyak 17 (58.6%) responden dengan


usia (61-80) mengalami cemas ringan hingga sedang.
Dan sebanyak 12 (41.3%) responden dengan usia (81 -
100) mengalami cemas sedang hingga berat.
Hasil penelitian
pengaruh usia terhadap kecemasan

Usia lansia

usia 61-70 tahun


usia 71-80 tahun
usia 81-90 tahun
usia 91-100 tahun
lanjutan pengaruh usia terhadap kecemasan …

tingkat kecemasan

cemas ringan hingga


sedang
cemas sedang hingga
berat
Lanjutan hasil penelitian..

 Dari hasil penelitian dapat di analisa bahwa dari 29


lansia yang menjadi responden didapat sebanyak 5
orang lansia laki-laki (17,2%) sedangkan responden
lansia perempuan sebanyak 24 orang (2,%).
 Populasi terbesar berjenis kelamin perempuan
menurut penelitian : 83 %
 perempuan lebih beresiko mengalami kecemasan
dibanding laki-laki
Jenis kelamin

Jenis Kelamin

90%
80%
70%
60%
perempuan
50%
laki laki
40%
30%
20%
10%
0%
perempuan laki laki
Grafik tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah terapi

60%

50%

40%
Sebelum Terapi
30% Sesudah Terapi

20%

10%

0%
Terapi Murattal Terapi Musik
Penurunan tingkat kecemasan dengan terapi murrotal
No Nama Pre Post selisih
1 Tn. Dj 40 35 5
2 Ny. R 14 12 2
3 Ny. C 14 13 1
4 Ny. W 26 14 12
5 Tn. S 9 6 3
6 Ny. H 25 22 3
7 Ny. RL 22 19 3
8 Ny. N 11 9 2
9 Tn. DJ 9 4 5
10 Tn. R 27 9 18
11 Ny. RA 13 7 6
12 Ny. M 19 17 2
13 Rr.M 15 9 6
Total 244 176 68
Persentase 58% 42% 16%
Penurunan tingkat kecemasan dengan terapi musik
No Nama Pre Post Selisih
1 Ny. NS 14 5 9
2 Ny. HA 12 19 -7
3 Ny, TP 18 8 10
4 Ny. SC 23 14 9
5 Ny.L 14 9 5
6 Ny. SA 18 11 7
7 Ny. IL 14 9 5
8 Ny. S 19 12 7
9 Ny. C 17 15 2
10 Ny. D 19 13 6
11 Ny.Y 36 11 25
12 Ny. KI 22 17 5
13 Ny. C 9 10 -1
14 Tn. R 19 10 9
15 Ny. SM 26 25 1
16 Ny. SS 13 7 6
Total 293 195 98
Persentase 60% 40% 20%

Anda mungkin juga menyukai