Anda di halaman 1dari 16

HEIJUNKA

TIARADIA IHSAN, M.T.


Konsep Heijunka
Mengantisipasi Perataan jumlah produksi
perubahan-perubahan Tidak hanya dipakai pada untuk setiap jenis produk
yang terjadi terhadap lini perakitan saja. perlu dilakukan untuk
keinginan pasar atau . meminimumkan
konsumen. pemborosan.

Tujuan perataan untuk membatasi variasi jumlah dalam aliran tiap


produk yang berbeda setiap periode. Artinya meratakan
jumlah part yang dikonsumsi dan diproduksi setiap periode. Variasi
yang besar dalam pemakaian jumlah part tertentu setiap harinya,
menyebabkan lini sub-perakitan harus menanggung kelebihan
persediaan dan tenaga kerja yang sangat besar.
2
Analogi Heijunka

Ohno (1988) : “The slower but consistent tortoise causes less


waste and is much more desirable than the speedy hare that
races ahead and then stops occasionally to doze”
(Liker, 2004, Chap.10)

3
Definisi Heijunka
Sehingga menurut Liker (2006), definisi
konsep heijunka dari Toyota adalah:

“Perataan jadwal kerja, yaitu dengan cara


mengambil permintaan pelanggan aktual,
menentukan pola volume dan bauran produknya, dan
membuat jadwal yang rata setiap hari. Dan
mencapai heijunka merupakan hal mendasar untuk
menghilangkan Mura, yang merupakan hal mendasar
untuk menghilangkan Muri dan Muda”.

4
Idealnya heijunka harus menghasilkan fluktuasi nol pada ujung
lini rakit/proses akhir. Dengan heijunka berbagai suku cadang
dipakai dengan kecepatan tetap sehingga proses hulu dapat
lebih bersiap diri. Sehingga heijunka dapat:

Melancarkan Produksi

Melancarkan Mengurangi Resiko


Kelebihan Produksi (over production),
kareana keseimbangan beban kerja
terbagi rata

Tingkat Persediaan Barang Dalam Proses


akan menjadi rendah

Pekerja (operator) lebih mampu


mengkonsentrasikan diri pada pekerjaan
panpa cemas karena perubahan jadwal
secara mendadak

5
Produksi berdasarkan heijunka mempunyai beberapa manfaat
diantaranya (Gutomo, et al, 2005):

a. Penanganan logistik akan menjadi seimbang dan merata.


b. Beban kerja untuk para pekerja akan seimbang dan merata.
c. Hasil produksi yang dihasilkan untuk konsumen juga akan
seimbang dan merata.
d. Produksi di supplier/vendor juga akan seimbang dan merata.
e. Dasar untuk menetapkan sistem kanban
f. Membantu untuk meningkatkan kualitas produk dengan
mengurangi defect/cacat yang disebabkan karena beban
pekerja.
g. Membuat produksi menjadi fleksibel, karena beban kerja
merata sehingga mempermudah untuk melakukan line balancing.
h. Mengurangi level stock inventory, karena didapatkan angka yang
merata dan seimbang, bukan angka yang tertinggi/terendah.

6
Keuntungan Dari Heijunka
a) Memungkinkan operasi produksi menyesuaikan diri
dengan cepat terhadap fluktuasi permintaan harian
dengan secara rata memproduksi berbagai jenis
produk setiap hari dalam jumlah kecil
b) Memungkinkan tanggapan terhadap variasi dalam
pesanan pelanggan tiap hari tanpa menyandarkan diri
pada persediaan produk jadi,
c) Jika semua proses mencapai produksi sesuai dengan
waktu siklus, penyeimbangan antara berbagai proses
ditiadakan (menjadi lebih kecil).

7
Prosedur Perancangan Lini
Produksi (Heijunka)
 Penentuan Waktu Siklus
 Perhitungan Jumlah Minimum Proses
 Penyiapan Diagram Hubungan Urutan Terpadu
Diantara Pekerjaan Dasar
 Penyeimbangan Lini Produksi
 Penentuan Jadwal Urutan untuk Memasukkan
Berbagai Produk ke dalam Lini Produksi (pola
heijunka)
 Penentuan Panjang Cakupan operasi Tiap proses
8
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Beban Kerja/Waktu Siklus/Takt Time

• Beban Kerja di dalam produksi berkaitan erat dengan


bermacam-macam spesifikasi (Spec), benda kerja (model yang
diproduksi).
• Produksi secara terus-menerus dengan beban kerja yang tinggi
dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan antara input
waktu siklus sesungguhnya dengan takt time lini (waktu
standar yang ditetapkan) yang pada akhirnya akan
menyebabkan terhentinya produksi.

Jumlah Unit dengan Model dan Spesifikasi

• Jika jumlah unit dengan model dan spesifikasi yang sama, lebih
dari target level normal maka aliran kekurangan unit
berhubungan dengan siklus beban yang akhirnya menimbulkan
kekurangan suku cadang

9
Pengurutan Produksi Dengan Pola
Heijunka
 Heijunka waktu siklus terhadap takt time
 Takt Time > Ws
 Takt Time adalah waktu yang harus dicapai oleh lini produksi
untuk memenuhi jumlah unit yang diminta oleh pelanggan.

10
Jika TT > WS, Penjadwalan
produksi dengan
menggunakan konsep
heijunka dapat dilanjutkan
tanpa menambah jam kerja
lembur.

Jika TT < WS maka


waktu kerja yang
tersedia harus
ditambah lembur.

11
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan Ponsel diminta untuk memproduksi 1000
unit Ponsel setiap harinya. Jam kerja perusahaan tersebut adalah
dari Pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore (8 jam kerja) dengan 60
menit waktu Istirahat. Berapakah Takt Time produksi untuk
menghasilkan setiap unit produk?

12
Heijunka Post
Heijunka post adalah sebuah post untuk memberikan
informasi mengenai kecepatan penjualan (rata dalam
jumlah, jenis dan waktu).
Tujuan dari dibuatnya heijunka post adalah untuk
meratakan order barang pada proses produksi dan untuk
memberikan informasi mengenai jumlah penjualan secara
lebih sering.
Dokumen pendukung untuk menunjang kinerja heijunka
post adalah standar kerja setting heijunka, aturan apabila
kondisi abnormal dan standar kerja heijunka penarikan.

13
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam heijunka post adalah :
Heijunka Post dibuat untuk setiap line produksi.
Jumlah Part No yang diproduksi dalam lini produksi (item).
Waktu penarikan dibuat dengan dengan Truck & kanban diag am agar
Just In Time.
Urutan peletakan kanban pada waktu setting ke heijunka post (random
no.).
Kondisi Heijunka seharusnya secara jumlah (jumlah kanban disetiap kotak
secara horisontal) dan jenis barang (jumlah kanban secara vertical).
Tiap cycle (order) perlu ditandai dengan warna kemudian dibagi dalam
beberapa kali pengambilan.
Pengambilan dilakukan lebih sering dengan jarak waktu yang sama
(kondisi ideal penarikan adalah kanban by kanban).

14
15
Thank You!

16

Anda mungkin juga menyukai