Anda di halaman 1dari 54

Bayi Premature + Asfiksia berat +

Hiperbilirubinemia + sesuai masa


kehamilan.
Dokter pembimbing
dr.Suldiah Sp.A

Mauren Chesaria W S.Ked


N111 17 039
Pendahuluan
Asfiksia adalah kegagalan napas pada bayi secara
spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat
setelah lahir.

Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang terlihat


pada kulit atau selaput lendir oleh karena adanya
penimbunan bilirubin di jaringan bawah kulit

#
Derajat Ikterus

Daerah ikterus
KREMER Perkiraan kadar bilirubin

Kepala dan leher


I 5,0 mg%

Sampai badan atas (di atas umbilikus)


II 9,0 mg%

Sampai badan bawah (di bawah umbilikus)


III hingga tungkai atas (di atas lutut) 11,4 mg/dl

Sampai lengan, tungkai bawah lutut


IV 12,4 mg/dl

Sampai telapak tangan dan kaki


V 16,0 mg/dl

#
LAPORAN KASUS
• ANAMNESIS
Bayi laki-laki baru lahir Section Cessaria tanggal 09 November
2017 pukul 10.40 WITA di RSU undata palu dengan indikasi post
SC 3x + ibu kontap, anus (+), palatum (+), cukup bulan. Berat
badan lahir 3100 gram, PBL 48 cm, SMK usia kehamilan 36
minggu,, apgar skor 1/3/5/7. Bayi lahir tidak langsung menangis,
bayi lemah, merintih (+), terdapat retraksi intercostal, letargi (+)
sianosis (+) menghilang setelah pemberian 02, proses persalinan
tidak berlangsung lama (tidak ada partus lama dan macet) serta
tidak ada kelainan plasenta dan tali pusat, riwayat maternal
G2P1A0, ANC rutin di puskesmas. Ibu tidak mengalami demam
sebelum dan selama persalinan, dan ibu tidak mengkonsumsi
obat-obatan tertentu kecuali obat penambah darah selama
kehamilan.Ibu tidak pernah mengalami perdarahan abnormal #
selama masa kehamilan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanda-tanda vital • Sistem neurologi :
Denyut jantung : 160x/menit
Aktivitas : aktif
Suhu : 36,50C Kesadaran : kompos mentis
Respirasi : 60 x/m
Fontanela : datar
CRT : < 3 detik Sutura : belum menutup
Berat Badan : 3.100 gram
Panjang Badan : 48 cm
Refleks cahaya : ++/++
Lingkar kepala : 35 cm Kejang : tidak ada (-)
Lingkar dada : 30 cm
Tonus otot : baik
Lingkar perut : 33cm
Lingkar lengan : 13 cm

#
• Sistem pernapasan
Sianosis : ada sianosis (+)
Merintih : (+)
Apnea : (-)
Retraksi dinding dada : (+)
Pergerakan dinding dada : simetris bilateral
Cuping hidung : (-)
Bunyi pernapasan : bronchovesicular (+/+)
Bunyi tambahan : wheezing -/-, rhonchi -/-.

#
• Skor Down
• Frekuensi Napas :1
• Merintih :1
• Sianosis :1
• Retraksi :2
• Udara Masuk :1
• Total skor : 6 (ada gawat napas)
• WHO : Gangguan napas
berat

#
Sistem hematologi Sistem Gastrointestinal
Pucat : tidak ada Kelainan dinding abdomen: -
Ikterus : ada Muntah : tidak ada
Diare : tidak ada
• Sistem kardiovaskuler
Residu lambung : tidak ada
Bunyi Jantung : SI dan Organomegali : tidak ada
SII murni Peristaltik :(+), kesan normal
reguler Umbilikus
Murmur : tidak ada Pus : tidak ada
Kemerahan: tidak ada
Sistem Genitalia. Edema : tidak ada
Keluaran : tidak ada
Anus imperforata :
tidak ada
#
• PEMERIKSAAN LAIN :
– Ekstermitas : lengkap dan tak ada deformitas
– Tugor : kembali cepat
– Kelainan kongenital : (-)
– Trauma lahir : (-)
– Reflex primitive
• Reflex moro : (++)
• Reflex sacking : (++)
• Reflex rooting : (++)
• Reflex babinski : (++)
• Reflec palmar grasping : (++)

#
SKOR BALLARD
• MATURITAS NEUROMASKULAR
• Sikap tubuh :2
• Persegi jendela : 3
• Rekoil lengan :3
• Sudut poplitea :5
• Tanda selempang : 4
• Tumit ke kuping : 4
#
• Maturitas fisik
• Kulit :1
• Lanugo :2 PEMERIKSAAN LAB.
• Permukaan plantar: 1
GDS I : 48 MG/DL
• Payudara :2
GDS II : 99 MG/DL
• Mata/telinga :1
• Genitalia :2

TOTAL SKOR 30
ESTIMASI UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU
#
TES
LUBCHENCO
Estimasi umur kehamilan
36 minggu

Berat badan 3100 gram

Maka didapatkan Sesuai


Masa Kehamilan (SMK) /
BKB

#
DISKUSI
• Bayi laki-laki baru lahir Section Cessaria
tanggal 09 November 2017 pukul 10.40 WITA
di RSU undata palu dengan indikasi post SC 3x
+ ibu kontap, anus (+), palatum (+), cukup
bulan. Berat badan lahir 3100 gram, PBL 48
cm, SMK usia kehamilan 36 minggu,, apgar
skor 1/3/5/7. Bayi lahir tidak langsung
menangis, bayi lemah, merintih (+), terdapat
retraksi intercostal, letargi (+) sianosis (+)
menghilang setelah pemberian 02, #
CONT,, DISKUSI
proses persalinan tidak berlangsung lama (tidak ada partus lama
dan macet) serta tidak ada kelainan plasenta dan tali pusat, score
downe 6 (gawat napas : napas berat), skor Ballard 30 (estimasi
umur kehamilan 36 minggu).
Anamnesis riwayat maternal, G2P1A0, ANC rutin di puskesmas. Ibu
tidak mengalami demam sebelum dan selama persalinan, dan ibu
tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu kecuali obat penambah
darah selama kehamilan.Ibu tidak pernah mengalami perdarahan
abnormal selama masa kehamilan.

#
DIAGNOSIS : BAYI PREMATUR
+ASFIKSIA BERAT+IKTERIK+SMK
• Manajemen Asfiksia  Resusitasi (langkah awal)
• Berikan kehangatan dengan menempatkan bayi dibawah pemancar panas
• Posisikan kepala sedikit tengadah (semi ekstensi) agar jalan napas terbuka
• Bersihkan jalan napas, isap lendir pada mulut, orofaring dan hidung
• Keringkan bayi dan rangsang taktil
• Reposisikan kepala
• Nilai pernafasan, frekuensi jantung, warna kulit
– NADI : 60 X/MENIT
– KULIT : SIANOSIS (+) EKSTERMITAS DAN TUBUH PUCAT
– PERNAPASAN : BELUM MENAGIS
• PASANG 02 CANUL KEMUDIAN NILAI BAYI KEMBALI 30 DETIK
– NADI : 70 X/MENIT
– KULIT : SIANOSIS (+) EKSTERMITAS
– PERNAPASAN BELUM MENANGIS
• PASANG VENTILASI TEKANAN POSITIF DAN PENILAIAN KEMBALI ( BAYI BERNAPAS SPONTAN NAMUN SIANOSIS
MASIH ADA)
– NADI : 114 X/MENIT
– KULIT : SIANOSIS EKSTERMITAS
– PERNAPASAN : MENANGIS KURANG KUAT
• PEMBERIAN VENTILASI TEKANAN POSITIVE DILAKUKAN SEBANYAK 2X

#
• Perawatan Rutin:
• Menjaga kehangatan bayi (dalam incubator)
• Rawat tali pusat
• Beri gentamicine tetes mata pada kedua
mata
• Beri Vitamin K1 (fitomenadion) 1 mg IM di
paha kiri
• Beri vaksin hepatitis B 0,5 ml IM di paha #
kanan 2 jam sesudah pemberian Vit.K1
• IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
• Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
• Injeksi gentamicine 2 x 6 mg
• Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
• Pemasangan oksigen kanul 2-3
liter/menit
• Bayi dipuasakan
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam #
ANJURAN PEMERIKSAAN
• DARAH RUTIN
• GULA DARAH SEWAKTU

#
•FOLLOW UP

#
10 NOVEMBER 2017
S : Bayi tidur
• O :Keadaan Umum: Jelek
• Denyut jantung : 147 x/menit
• Respirasi : 66 x/menit
• Suhu tubuh : 37, C
• Berat badan : 3100 gram
• CRT : < 3 detik
• GDS : 50 mg/dl
• Sistem Pernapasan
• Merintih : (+)
• Apnea : (-)
• Retraksi : (+)
• Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
• Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
#
• Sistem Kardiovaskular
• Bunyi Jantung I/II : Teratur
• Murmur : (-)
• Sistem Neurologis
• Aktivitas : somnolen
• Tonus Otot : baik
• Kejang : (-)
• Sistem Gastrointestinal
• Muntah : (-)
• Diare : (-)
• Peristaltik : (+) Kesan Normal
• Umbilikus : Baik
• Sistem Genitalia
• Anus Imperforata : (-)
• Keluaran : (-)
• Pemeriksaan Lain
• Ekstremitas : Akral hangat
• Trauma : (-) #
A : Bayi Prematur +Asfiksi Berat
(Sc) + Sesuai Masa Kehamilan
• Menjaga kehangatan bayi rawat infant
warmer
• IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
• Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
• Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
• ASI/PASI 5 cc / 2 jam
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam
• anjuran pemeriksaan kadar bilirubin. #
12 NOVEMBER 2017
S : BAYI TIDUR
• O : Keadaan Umum: sedang
• Denyut jantung : 130 x/menit
• Respirasi : 72 x/menit
• Suhu tubuh : 36,9 C
• Berat badan : 3100 gram
• CRT : < 3 detik
• Sistem Pernapasan
• Merintih : (+)
• Apnea : (-)
• Retraksi : (+)
• Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
• Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/- #
• Sistem Kardiovaskular
• Bunyi Jantung I/II : Teratur
• Murmur : (-)
• Sistem Neurologis
• Aktivitas : somnolen
• Tonus Otot : baik
• Kejang : (-)
• Sistem Gastrointestinal
• Muntah : (-)
• Diare : (-)
• Peristaltik : (+) Kesan Normal
• Umbilikus : Baik
#
Sistem Genitalia
Anus Imperforata : (-)
Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : Akral hangat
Trauma : (-)
kremer : IV
pemeriksaan hari ke 3 setelah lahir bayinya
dilakukan pemeriksaanbilirubin, hasilnya
bilirubin 15,6 g/dl (abnormal)

#
A : Bayi Prematur +Asfiksi Berat (Sc)
+ Ikterik +Sesuai Masa Kehamilan
• Menjaga kehangatan bayi rawat infant warmer
• IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
• Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
• Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
• ASI/PASI 5 cc / 2 jam
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam
• anjuran pemeriksaan kadar bilirubin,
selanjutnya. #
13 November 2017
S: BAYI TIDUR
O : Keadaan Umum: sedang
– Denyut jantung : 125 x/menit
– Respirasi : 28 x/menit
– Suhu tubuh : 37,0 C
– Berat badan : 3100 gram
– CRT : < 3 detik
• Sistem Pernapasan
– Merintih : (+)
– Apnea : (-)
– Retraksi : (+)
– Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
– Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-

#
• Sistem Kardiovaskular
– Bunyi Jantung I/II : Teratur
– Murmur : (-)
• Sistem Neurologis
– Aktivitas : baik
– Tonus Otot : baik
– Kejang : (-)
• Sistem Gastrointestinal
– Muntah : (-)
– Diare : (-)
– Peristaltik : (+) Kesan Normal
– Umbilikus : Baik
• Sistem Genitalia
– Anus Imperforata : (-)
– Keluaran : (-)

#
• Pemeriksaan Lain
• Ekstremitas : Akral hangat
• Trauma : (-)
• kremer : IV
• pemeriksaan hari ke 4 setelah lahir maka dilakukan
foto therapy.

P: Menjaga kehangatan bayi rawat infant warmer


IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
ASI/PASI 5 cc / 2 jam
Observasi tanda-tanda vital setiap jam
anjuran pemeriksaan kadar bilirubin lagi.
#
14 NOVEMBER 2017
S : BAYI TIDUR
• Keadaan Umum: sedang
• Denyut jantung : 130 x/menit
• Respirasi : 80 x/menit
• Suhu tubuh : 36,9 C
• Berat badan : 3100 gram
• CRT : < 3 detik
• Sistem Pernapasan
• Merintih : (+)
• Apnea : (-)
• Retraksi : (+)
• Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
• Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/- #
• Sistem Kardiovaskular
– Bunyi Jantung I/II : Teratur
– Murmur : (-)
• Sistem Neurologis
– Aktivitas : baik
– Tonus Otot : baik
– Kejang : (-)
• Sistem Gastrointestinal
– Muntah : (-)
– Diare : (-)
– Peristaltik : (+) Kesan Normal
– Umbilikus : Baik
• Sistem Genitalia
– Anus Imperforata : (-)
– Keluaran : (-)
• Pemeriksaan Lain
• Ekstremitas : Akral hangat
• Trauma : (-)
• kremer : III
• pemeriksaan hari ke 5 setelah lahir maka dilakukan foto therapy. #
pemeriksaan lab didapatkan hasil 15,0
Bayi Prematur +Asfiksi ringan
sedang (Sc) + Ikterik +Sesuai Masa
Kehamilan
• Menjaga kehangatan bayi rawat infant
warmer
• IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
• Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
• Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
• ASI/PASI 5 cc / 2 jam
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam
#
• anjuran pemeriksaan kadar bilirubin lagi.
15 NOVEMBER 2017

S : BAYI TIDUR
• O : Keadaan Umum: sedang
– Denyut jantung : 125 x/menit
– Respirasi : 64 x/menit
– Suhu tubuh : 36,5 C
– Berat badan : 3100 gram
– CRT : < 3 detik

#
• Sistem Pernapasan
– Merintih : (+)
– Apnea : (-)
– Retraksi : (+)
– Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
– Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Sistem Kardiovaskular
– Bunyi Jantung I/II : Teratur
– Murmur : (-)
• Sistem Neurologis
– Aktivitas : baik
– Tonus Otot : baik
– Kejang : (-)

#
• Sistem Gastrointestinal
– Muntah : (-)
– Diare : (-)
– Peristaltik : (+) Kesan Normal
– Umbilikus : Baik
• Sistem Genitalia
– Anus Imperforata : (-)
– Keluaran : (-)
• Pemeriksaan Lain
– Ekstremitas : Akral hangat
– Trauma : (-)
– kremer : III
– pemeriksaan hari ke 5 setelah lahir maka dilakukan foto
therapy. pemeriksaan lab didapatkan hasil 14,6

#
Bayi Prematur +Asfiksi ringan
sedang (Sc) + Ikterik +Sesuai Masa
Kehamilan

• Menjaga kehangatan bayi rawat infant warmer


• IVFD Dextrosa 5% 6 tetes per menit
• Injeksi cefotaxime 2 x 150 mg
• Injeksi Dexametasone 3 x 0,3 ml
• ASI/PASI 5 cc / 2 jam
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam
• anjuran pemeriksaan kadar bilirubin lagi. #
16 NOVEMBER 2017
S : BAYI TIDUR Sistem Kardiovaskular
• O : Keadaan Umum: sedang Bunyi Jantung I/II : Teratur
Murmur : (-)
• Denyut jantung : 136 x/menit
• Respirasi : 74 x/menit
• Suhu tubuh : 36,6 C
• Berat badan : 3100 gram
• CRT : < 3 detik
• Sistem Pernapasan
• Merintih : (+)
• Apnea : (-)
• Retraksi : (+)
• Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
• Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/- #
• Sistem Neurologis
– Aktivitas : baik
– Tonus Otot : baik Pemeriksaan Lain
– Kejang : (-) Ekstremitas : Akral
hangat
• Sistem Gastrointestinal Trauma : (-)
– Muntah : (-) kremer : III

– Diare : (-)
– Peristaltik : (+) Kesan Normal
– Umbilikus : Baik
• Sistem Genitalia
– Anus Imperforata : (-) Pemeriksaan hari ke 6
setelah lahir maka dilakukan
– Keluaran : (-) foto therapy. pemeriksaan
# lab
didapatkan hasil 13
DISKUSI
• Asfiksia neonatorum adalah keadaan neonatus
yang tidak dapat bernapas secara spontan,
teratur dan adekuat beberapa saat setelah lahir.
• Pada saat lahir, kebutuhan oksigen yang
sebelumnya didapatkan dari sirkulasi
fetomaternal melalui mekanisme difusi pada
plasenta, kini secara mandiri harus dihasilkan
secara auto oleh bayi

#
Asfiksia seringkali terjadi terutama pada bayi
yang mengalami gawat janin sebelum persalinan.
Gawat janin berkaitan dengan kondisi ibu,
masalah, pada tali pusat dan plasenta atau
masalah bayi selama dan sesudah persalinan.
Perubahan yang terjadi saat asfiksia dapat
ditandai dengan terjadinya henti napas akibat
hipoksia.

#
• Kemungkinan penyebab asfiksia berat pada
kasus ini adalah terjadi gawat janin (fetal
distress) sebelum persalinan. Fetal distress
merupakan keadaan dimana janin tidak
menerima oksigen yang cukup sehingga
mengalami hipoksia.

#
Penilaian asfiksia berdasarkan skor APGAR pada menit
0, 1, 5 dan 10. Pada kasus ini, Didapatkan nilai
APGAR 1/3/5/7 yang menandakan kondisi bayi baru
lahir yaitu asfiksia berat (APGAR ≤ 3).

Kemudian pada menit ke-15, didapatkan skor APGAR 7 denyut


jantung lebih dari 100 kali/menit (2), bayi menangis kuat (2);
gerakan otot muka sedikit (1); tubuh mulai berwarna kemerahan,
namun ekstremitas masih sianosis (1). Penilaian APGAR
dihentikan ketika skornya ≥ 7. Nilai APGAR merupakan metode
objektif untuk menilai kondisibayi baru lahir (derajat asfiksia) dan
berguna untuk memberikan informasi mengenai keadaan bayi
secara keseluruhan dan keberhasilan tindakan resusitasi, tetapi
tidak digunakan untuk menentukan apakah seorang bayi
memerlukan resusitasi.

#
• Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang
tampak pada kulit dan mukosa oleh karena
adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat
peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Ikterus neonatorum ialah suatu gejala yang
sering ditemukan pada bayi baru lahir yang
terbagi menjadi ikterus fisiologi dan ikterus
patologi.

#
Ikterus disebabkan hemolisis darah janin dan
selanjutnya diganti menjadi darah dewasa.Pada
janin menjelang persalinan terdapat kombinasi
antara darah janin dan darah dewasa yang
mampus menarik O2 dari udara dan
mengeluarkan CO2 melalui paru-paru.
Penghancuran darah janin inilah yang
menyebabkan terjadi ikterus yang sifatnya
fisiologis.7

#
PENYEBAB IKTERUS
• Konsentrasi hemoglobin yang tinggi saat lahir dan menurun
dengan cepat selama beberapa hari pertama kehidupan.
• Umur sel darah merah pada bayi baru lahir lebih pendek
dibandingkan sel darah merah orang dewasa.
• Imaturitas enzim-enzim hati mengganggu konjugasi dan
ekskresi bilirubin. 11
• Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada
kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir
katabolisme hem yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus pada
neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebih 5
mg/dL.
#
#
Derajat Luas ikterus Perkiraan kadar
ikterus bilirubin

I Kepala dan leher 5 mg/dl

II Sampai badan atas (di atas 9 mg/dl


umbilikus)

III Sampai badan bawah (di bawah 11 mg/dl


umbilikus) hingga tungkai atas
(di atas lutut)

IV Sampai lengan dan kaki di 12 mg/dl


bawah lutut

V Sampai telapak tangan dan kaki 16 mg/dl 9


#
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan
lahir bayi adalah 3.100 gram dan pada skor
ballard didapatkan skor 30 (36 minggu) yang
diinterpretasi sebagai bayi PREMATURE.
Berdasarkan kurva lubchenco didapatkan
bahwa pasien tergolong sesuai masa
kehamilan (SMK). Pada pemeriksaan fisik juga
didapatkan ada gawat napas berdasarkan
skor down (nilai = 6) Berdasarkan kriteria WHO,
pasien ini tergolong gangguan napas berat
#
• Ambil contoh darah dan periksa kadar bilirubin serum
dan hemoglobin, tentukan golongan darah bayi dan
lakukan tes Coombs:
• Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai
dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi sinar;
• Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas
nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi sinar;
• Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan
merupakan penyebab hemolisis atau bila ada riwayat
defisiensi G6PD di keluarga, lakukan uji saring G6PD
bila memungkinkan;
• Tentukan diagnosis banding.7

#
IKTERUS NEONATORUM
• Ikterus adalah deskolorasi kuning pada
kulit, membran mukosa, dan sklera
akibat peningkatan kadar bilirubin
dalam darah. Pada neonatus
penampakan kuning terjadi bila kadar
bilirubin serum > 5 mg/dl, Sedangkan
dikatakan hiperbilirubinemia bila kadar
bilirubin dalam serum > 13 mg/dl.
#
#
Pada kasus ini BAYI dilakukan fototerapi karena
berdasarkan kurva termasuk indikasi untuk fototerapi.

#
• Kontraindikasi dilakukannya foto terapi adalah :
Hiperbilirubinemia karena bilirubin direk (hepatitis)
Hiperbilirubinemia obstruktiva (atresia biliaris)
• Syarat penghentian fototerapi:
Bayi cukup bulan dengan bilirubin total ≤ 13 mg/dl.
Bayi kurang bulan dengan bilirubin total ≤ 10 mg/dl.
Timbul Efek samping

#
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai