Anda di halaman 1dari 28

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

(KIPI)

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Adverse events associated with


vaccines
Adverse events following immunization
KIPI, AEFI
Semua kejadian sakit dan kematian
yang terjadi dalam masa
satu bulan setelah imunisasi

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Penyebab Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
 Kesalahan teknik pembuatan
 Pengadaan dan distribusi vaksin

 Kesalahan prosedur/teknik
imunisasi
 Kejadian penyakit yang diderita
bersamaan dengan imunisasi
(kebetulan=koinsidens)

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Mengapa KIPI harus
dipantau?
 Laporan kejadian (insidens penyakit)
 Pertanggung jawaban terhadap publik
 Evaluasi program
 Medikolegal
 Kompensasi

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Pemantauan KIPI
Menteri Kesehatan
(Dirjen P2M&PL)
Satgas Imunisasi IDAI
Subdit Imunisasi P2M-PL
POGI, PAPDI
BPOM KOMNAS Farmakologi
Litbangkes PP KIPI Farmasi
Hukum Perhuki
Koordinasi

IDAI cabang
Pemda (kesra) KOMDA
BPOM
Dinkes propinsi PP KIPI
Profesi terkait

Follow up, evaluasi

Masyarakat Puskesmas Rumah sakit


Pelacakan, analisis Penemuan kasus, pengobatan

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Klasifikasi KIPI
 Klasifikasi lapangan (pelaporan)
Acuan : WHO-Western Pacific Region, 1997
dilakukan oleh KOMDA PP KIPI (propinsi)

 Klasifikasi kausalitas (telaah sebab akibat)


Acuan
1. Institute of Medicine (IOM, 1991)
2. American Committee of Immunization Practices
(ACIP, revised 1994)
dilakukan oleh KOMNAS PP KIPI (pusat)

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Klasifikasi Lapangan
WHO Western Pacific region, 1997

 Kesalahan program
 Reaksi suntikan

 Reaksi vaksin

 Koinsiden

 Sebab tidak diketahui

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Kesalahan Program
Kesalahan Prosedur/Teknik Imunisasi

 Dosis vaksin (berlebih)


 Lokasi dan cara penyuntikan
 Sterilisasi semprit dan jarum suntik
 Jarum bekas pakai
 Tindakan a dan antiseptik
 Penyimpanan vaksin
 Pemakaian sisa vaksin
 Jenis dan jumlah pelarut vaksin
 Mengabaikan petunjuk produsen
01/03/2020 Komnas PP KIPI
Kesalahan program
 Suntikan tidak steril
- penggunaan ulang jarum suntik atau semprit
- sterilisasi alat kesehatan kurang sempurna
- vaksin atau pelarut terkontaminasi
- penggunaan sisa vaksin di beberapa pos
imunisasi

 Persiapan vaksin yang salah


- diluen salah, kurang kocok

 Mengabaikan indikasi kontra

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Pencegahan kesalahan program
(programme error)
 Gunakan pelarut sesuai
 Setelah dilarutkan tidak lebih dari 8 jam

 Dalam lemari es tidak boleh menyimpan obat lain

 Jurim harus mendapat cukup pelatihan dan


supervisi ketat utk menjamin SOP diikuti secara
benar
 Investigasi epidemiologi secara hati-hati terhadap
KIPI utk mencari penyebab dan utk memperbaiki
praktek imunisasi yg benar.

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Kesalahan program
Infeksi akibat suntikan tidak steril

 reaksi lokal : supurasi, abses


 efek sistemik
– sepsis,
– sindrom syok toksik
– infeksi yg ditularkan melalui darah : HIV,
Hepatitis B atau C

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Teknik Pemberian Vaksin
Intramuscular
Subcutaneous e.g. hepatitis A and B,
e.g. measles, mumps, DTP
rubella, varicella

Intradermal
Oral BCG
e.g. polio

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Penyuntikan vaksin


01/03/2020 Komnas PP KIPI


Reaksi terhadap suntikan
 Fainting (syncope, pingsan), relatif sering
terjadi pd anak > 5 tahun
 Hiperventilasi: akibat kecemasan
menyebabkan nyeri kepala, pusing,
kesemutan, kadang-kadang kejang.
 Pada situasi berkelompok, dapat terjadi
hysteria massal

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Reaksi terhadap suntikan
 Seseorang atau sekelompok orang
bereaksi terhadap suntikan apapun,
reaksi ini tak ada hubungannya dg isi
vaksin
 Penjelasan yang menenangkan serta
pemberian imunisasi dengan penuh
keyakinan akan mengurangi kecemasan

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Reaksi Vaksin
 Reaksi simpang vaksin, misal DTwP
menyebabkan nyeri pada tempat
suntikan dan demam
 Sudah dapat diperkirakan sebelumnya
 Secara klinis biasanya ringan
 Dapat terjadi reaksi hebat
– anafilaksis sistemik
– risiko kematian

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Pencegahan & pengobatan reaksi
vaksin
 Orang tua pasien diberitahu akan kemungkinan
yang terjadi.
– Misal: timbul “campak ringan” 6-12 hari setelah
imunisasi & beritahukan cara mengatasinya
(parasetamol, beri bedak)
– Kompres dingin pada tempat suntikan untuk
mengurangi nyeri lokal.
 Instruksi untuk kembali ke pelayanan kesehatan
bila muncul gejala yang lebih berat

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Kejadian Koinsiden
(kebetulan)
 Terjadi secara kebetulan setelah
imunisasi

 Kejadian/penyakit yang sama terdapat


pula pada populasi setempat yang tidak
mendapat imunisasi

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Kejadian Koinsiden
 Terjadi pada saat atau setelah imunisasi
 Tidak dapat dihindari, terutama pada
imunisasi massal
 Jumlah kejadian tergantung dari besarnya
populasi & insidensi penyakit atau kematian
di masyarakat
– misal : 1 juta anak 1-15 tahun ikut imunisasi massal,
– mortality rate populasi : 3 per 1000 per tahun
– maka pada bulan imunisasi diperkirakan akan terjadi
3/1000x1000.000=250 kematian atau 250/30=kurang lebih 8
kematian pada hari imunisasi sebagai koinsidensi

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Klasifikasi Kausalitas
Committee IOM, 1991

 Tidak terdapat bukti hubungan kausal


 Bukti tidak cukup untuk menyatakan
hubungan kausal
 Bukti tidak memperkuat hubungan kausal
 Bukti sesuai dengan hubungan kausal
 Bukti memperkuat hubungan kausal

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Klasifikasi Kausalitas
Advisory Committee of Immunization
Practices (ACIP), revised 1994
 Tidak terdapat bukti hubungan kausal
 Bukti tidak cukup menerima atau menolak
hubungan kausal
 Bukti memperkuat penolakan hubungan kausal

 Bukti memperkuat penerimaan hubungan


kausal
 Bukti memastikan hubungan kausal

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Gejala Klinis KIPI
 Derajat keparahan  Lokasi reaksi

 Reaksi lokal
 Ringan
 Reaksi
 Berat
sistemik

Dirawat di RS, Meninggal

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Reaksi vaksin Campak,
onset interval dan AEFI-rates
Reaksi Onset Reaksi per % reaksi per
jmlh dosis juta dosis
Rx lokal tmpt inj 0 – 2 hari ~ 1 : 10 ~ 10%
Demam 6 – 12 hari 1 : 6 sp 1: 20 5 –15%
Rash 6 – 12 hari ~ 1 : 10 ~ 5%
Kejang demam 6 – 12 hari 1 : 3000 330
Trombositopeni 15 – 35 hari 1 : 30000 30
Reaksi hipersensitif 0 – 2 jam ~ 1 : 100 000 ~ 10
berat
Anafilaksis 0 –1 jam ~ 1 : 1 000 000 ~1
Ensefalopati 6 –12 hari < 1 : 1 000 000 <1

01/03/2020 Komnas PP KIPI


KIPI yang harus di investigasi
 KIPI yang disebabkan oleh program error
 perbaikan program
 Kejadian serius yang memerlukan
– perawatan RS
– menyebabkan kematian
 Kejadian serius dengan sebab yang tak
dapat dijelaskan
 Menimbulkan kekhawatiran orang tua dan
masyarakat

01/03/2020 Komnas PP KIPI


KIPI yang perlu dilaporkan
Terjadi dalam waktu •Reaksi hipersensitifitas (anaphylactic
24 jam setelah reaction)
imunisasi •Anafilaksis

•Sindrom syok toksik (Toxic shock


syndrome)
Terjadi dalam waktu •Reaksi lokal berat
5 hari sejak •Sepsis
imunisasi •Abses pada tempat suntikan

Terjadi 6 – 12 hari •Kejang, kejang demam


setelah imunisasi •Ensefalopati

Terjadi 15 – 35 hari •Trombositopenia


setelah imunisasi
01/03/2020 Komnas PP KIPI
Alur Pelacakan KIPI
Penemuan kasus Informasi dari
24 jam identitas ortu / masyarakat
Pelacakan tunggal/ kelompok Petugas kes
ada kasus lain
klasifikasi Kepala Puskesmas
Analisis Dinas kesehatan
penyebab KOMDA KIPI
pengobatan
komunikasi Puskesmas
Tindak lanjut
RS rujukan
perbaikan mutu pelayanan
tata laksana kasus
Evaluasi Evaluasi
01/03/2020
pemantauan KIPI
Komnas PP KIPI Pelaporan
Pencatatan & Pelaporan KIPI
 Identitas
 Riwayat imunisasi terdahulu
 Hari, tanggal, jam, terjadinya KIPI
 Gejala klinis : cepat-lambat, lokal-SSP
 Interval antara imunisasi - gejala
 Pemeriksaan penunjang
 Diagnosis & Pengobatan
 Kronologis (cara penyelesaian KIPI)
 Aspek/ delik hukum
 Tanda tangan pengirim laporan

01/03/2020 Komnas PP KIPI


Pemantauan KIPI
Menteri Kesehatan
(Dirjen P2M&PL)
Satgas Imunisasi IDAI
Subdit Imunisasi P2M-PL
POGI, PAPDI
BPOM KOMNAS Farmakologi
Litbangkes PP KIPI Farmasist
Hukum Perhuki
Koordinasi

Pemda (kesra) IDAI cabang


KOMDA
Dinkes BPOM
PP KIPI
propinsi) Profesi terkait

Follow up, evaluasi

Masyarakat Puskesmas Rumah sakit


Pelacakan, analisis Penemuan kasus, pengobatan

01/03/2020 Komnas PP KIPI

Anda mungkin juga menyukai